Part 34 | Kembali

9.7K 1.7K 59
                                    

"Bagaimana? "

Storm menaikkan kacamata nya yang merosot sebelum menjawab, "kondisinya cukup memprihatinkan. Sejauh ini, aku tak dapat memberikan diagnosa apapun sebelum hasil lab dan CT Scan-nya keluar. "

Chaffinch tak bisa mengeluarkan kata. Dia hanya terduduk dengan tangan yang setia mengelus lembut puncak kepala adik angkatnya.

"Kapan dia sadar? "

"Tidak dapat di prediksi. Semua tergantung pada keinginannya. " Storm berhenti sejenak untuk mengamati ekspresi Chaffinch.

Chaffinch terdiam. "Buat dia sadar! "

Storm mengangguk ragu. Kondisi gadis itu tak bisa dikatakan baik. Bahkan, dia sendiri tidak mengetahui apa yang membuat gadis itu masih belum sadarkan diri. Meski begitu, ia akan melakukan upaya yang terbaik untuk membuat gadis itu sadar.

"Ya. Aku akan berusaha. "

'Kau tidak bisa pergi dengan mudah, Cecil. '

Chaffinch kembali memandang adik angkatnya dengan tatapan rumit, sebelum beranjak keluar dari ruang tidur adiknya. Meninggalkan Storm yang menjaga dengan baik kondisi gadis itu.

...

"Tuan, ini berkas yang anda minta untuk saya selidiki. "

Chaffinch mengambil berkas dari tangan bawahannya dan mulai membacanya. Banyak informasi mengenai seseorang yang telah ia incar.

"Bagaimana dengan yang satunya? "

"Lapor Tuan, terjadi sedikit masalah saat kami berusaha mencuri informasinya. Saya beranggapan jika dia memiliki seseorang dibelakangnya yang mampu memblokir kami untuk mendapatkan informasi lebih mengenai dia. "

Chaffinch diam. Matanya terus menjelajahi deretan huruf yang berjejer rapih di atas kertas putih tersebut.

"Minta Alex untuk menangani. "

"Baik, Tuan. "

Dia membungkuk sedikit dan undur diri dari hadapan Chaffinch. Meninggalkan lelaki berwajah datar itu dengan kekejaman dibalik matanya.

...

"Sudah 3 hari. "

Chaffinch berjalan mendekati ranjang, tempat di mana Thana tertidur lelap bersama dengan jiwanya.

Storm berdiri menyambut kedatangan Chaffinch yang tiba-tiba. 2 hari kemarin, ia bisa merasa lega karena lelaki itu tak terlihat mengunjungi adik angkatnya. Tapi kini, ia berada disini dengan membawa aura yang tak mengenakkan.

"Chaff, meski aku bisa dikatakan dokter terbaik, namun kondisi Cecil tak dapat dikatakan bagus. "

Chaffinch mengacuhkannya. Ia lebih memilih untuk duduk di kursi samping ranjang dan mengamati wajah pucat adiknya.

"Mamah, Thana ingin terus disini. "

Mendengar ucapan lirih gadis itu, Chaffinch tak bisa menahan diri untuk tidak menaikkan sebelah alisnya.

"Bagaimana menurutmu? Dia sudah berbicara seperti itu lebih dari 20 kali dalam 3 hari. "

Chaffinch terdiam. Ia masih tak mengeluarkan pendapat apapun mengenai kondisi gadis itu.

"Apa kamu pernah mendengarnya? "

Chaffinch tak menyahut, Ia sibuk dengan pemikirannya. Namun tak lama, satu anggukan acuh dari dirinya membuat Storm mendapatkan satu titik terang mengenai masalah yang di alami gadis itu.

"Sejak kapan? "

...

Disisi lain, Thana termenung di tempatnya. Ia merasakan bahagia karena kembali bertemu dengan keluarganya dan menjalani hari seperti biasa.

Mute VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang