Part 22 | Sikap Aneh Chaffinch

11.6K 1.7K 66
                                    

Double update untuk kalian yang setia nunggu Thana!!

Happy Reading!!

...

"Apa yang kau lakukan? "

Udara menjadi dingin bersamaan dengan suara tanpa intonasi yang membuat Thana gemetar ketakutan. Tangannya tak sengaja memegang bagian duri yang terdapat di tangkai mawar, membuat jarinya berdarah dan menodai putihnya kelopak mawar.

...

Thana termenung di tempatnya. Matanya memandang jari yang terbungkus plaster luka bergambar bintang dengan pandangan yang sulit di jelaskan.

Kejadian tadi benar-benar mampu untuk membuat jantungnya berhenti berdetak. Apalagi saat tangan dingin itu menyentuh lengannya dengan kasar.

Thana hampir saja terjatuh jika ia tidak bergegas menyeimbangkan tubuhnya. Chaffinch memang yang paling berbeda dari semua pemeran utama.

Chaffinch sangat kasar, meski itu untuk Tata. Dalam novel, Chaffinch tak pernah menunjukkan sisi lembut dalam dirinya. Ia selalu memiliki cara aneh untuk menunjukkan cinta dan obsesinya pada Tata.

Chaffinch bukan orang yang akan repot-repot menarik garis pada bibir dan berkata manis hanya untuk membuat seseorang jatuh dalam pesonanya.

Mereka yang jatuh kedalam pesona nya akan menjauh, tak berani untuk mendekat, bahkan dalam radius 1 meter. Semua itu karena mereka tahu, Chaffinch bukan orang yang akan senang saat didekati. Hanya orang bodoh yang akan menjatuhkan diri ke dalam batas yang telah ditentukan oleh Chaffinch.

Jika Tata saja mendapat perlakuan kasar, bagaimana dengan dirinya, yang menempati tubuh Cecil. Bukankah lebih buruk dari pada perlakuannya kepada Tata?

Itu yang ada dipikirannya saat tangannya di tarik kasar menuju bangku di bagian belakang rumah kaca.

Tanpa bicara, Thana didudukkan di atas bangku dengan Chaffinch yang kemudian pergi meninggalkannya yang masih merenung dengan darah yang tak berhenti keluar.

Thana tak mengerti mengapa darah itu tak berhenti keluar, apakah karena lukanya yang terlalu dalam, atau karena apa. Ia tak tahu.

Rasa sakit karena luka tak di rasakan Thana. Semua terkubur jauh karena tekanan yang diberikan Chaffinch.

Setelah 15 menit, Chaffinch datang bersama kotak P3K di tangannya. Mengambil jari nya yang berlumuran darah. Alih-alih mengguyurnya dengan air, Chaffinch malah menghisap darahnya hingga tersisa sedikit. Thana lupa, apakah darah itu di buang oleh Chaffinch atau malah ditelannya.

Thana berharap jika Chaffinch tidak cukup gila untuk menelan darahnya. Rasa tak mengenakkan dari darah, seperti besi berkarat dapat membuat orang mual. Tak terkecuali dirinya.

Jika benar Chaffinch menelannya, maka Thana yakin jika Chaffinch sudah gila.

Setelah menghisapnya, jari Thana di berikan alkohol. Tapi, Thana masih terlalu tenggelam dalam tekanan yang mendominasi ruangan hingga ia lupa bagaimana merasakan sakit dan perih atas lukanya.

Thana terdiam membisu, membiarkan Chaffinch melakukan semua yang ia mau atas lukanya. Sedangkan Chaffinch, tak perduli dengan kebisuan yang diderita Thana.

Chaffinch masih tetap fokus merawat lukanya hingga selesai. Setelah memberikan plaster pada luka di jarinya, Chaffinch memeriksa ke-2 tangan Thana dengan hati-hati.

Thana tak tahu apakah ia bermimpi atau tidak. Perlakuannya dalam membolak-balikan tangannya dan saat ia merawat lukanya terasa lebih lembut dari saat ia di bawa ke bagian belakang rumah kaca.

Mute VillainessWhere stories live. Discover now