Part 24 | Pertemuan Ke Dua

10.7K 1.9K 132
                                    

"Hari ini aku ingin ajak kamu ke mall! "

Cabel berseru semangat dengan wajah ceria di tengah dirinya yang sibuk membereskan buku-buku di atas meja.

Gerakan tangan Thana terhenti beberapa detik mendengar itu. Sudah lama ia menantikan itu. Tetapi, ada sedikit keraguan di dalam dirinya.

'Apakah aku bisa? '

Thana menghela napas saat memikirkannya. Gerakannya dalam membereskan buku menjadi melambat. Pikirannya kalut akan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

"Kamu mau kan? "

Cabel berkedip genit dan penuh harap ke arahnya. Thana kembali bimbang akan keputusannya.

Tidak hanya itu, ada pikiran lain yang mengisi kepalanya. 'Akankah itu di izinkan? '

Satu orang yang paling di takutkannya, Chaffinch. Lelaki itu mungkin acuh pada adiknya, tapi melihat sikapnya yang tidak mudah di tebak, Thana menjadi takut salah langkah.

Melihat lagi ke arah Cabel, Thana lantas menghela napas panjang. "Ya."

Cabel menjerit tertahan karena ajakannya di terima.

Tak mudah menerima ini, tapi Thana ingin mencoba untuk keluar dari bayang-bayang ketakutannya. Mungkin ini bisa menjadi langkah selanjutnya untuk membuat hidupnya menjadi normal.

...

"Kemana pertama kali yang akan kita kunjungi? "

Menghadapi pertanyaan Cabel, Thana tersesat akan kebingungan. Dalam ingatannya, Thana tak pernah sekalipun menginjakkan kakinya di sebuah pusat perbelanjaan besar seperti ini.

"Bagaimana jika ke toko sepatu lebih dulu? Aku melihat sepatu yang baru keluar dari majalah yang ku baca kemarin. "

Seolah mengerti akan situasi yang dialami Thana, Cabel memberikan saran dan menarik lengan Thana tanpa menunggu jawaban darinya.

Thana mengikuti tanpa kata. Sepanjang jalan, ia melihat-lihat dengan mata penuh ingin tahu.

"Cecil, apa kamu belum pernah ke pusat perbelanjaan? "

Dengan kaku, Thana menggeleng. Cecil yang Thana tahu juga tidak menyukai berbelanja langsung ke mall. Ia terbiasa memesannya melalui pelayan di kediamannya.

"Aku mengerti. Ayo aku tunjukkan padamu betapa asiknya berbelanja secara langsung! "

Dengan semangat, Cabel semakin kuat membawa Thana menuju toko sepatu terkenal dan sesekali menjelaskan padanya apa saja yang ada di Mall.

"Kamu melihat itu? Biasanya itu terisi boneka dan beberapa aksesoris. "

Thana memandang toko di depannya. Dilihat dari kaca transparan memang dapat menjelaskan isinya, tapi begitu melihat nama tokonya, Thana menjadi ragu. 'Apakah itu benar-benar nama yang cocok untuk toko boneka dan aksesoris? '

"Boneka dan aksesoris? "

Cabel tertawa begitu mendengar nada yang keluar dari bibir merah muda gadis di sampingnya.

"Kamu terkejut? "

"Ya. "

"Beberapa toko memiliki nama yang memang terlihat tidak cocok dengan barang yang mereka jual. Tapi, itu memiliki arti tersendiri bagi pemilik toko dan beberapa dari filosofi itu juga ada di dalam toko. Apakah kamu ingin melihatnya? "

Begitu mendengar penjelasan Cabel, Thana tanpa sadar terlalu bersemangat dalam menjawab, "ya! " Nadanya menaik kemudian Thana menutup bibirnya dengan wajah tergugu.

Mute VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang