Hujan adalah favoritku. Entah kenapa aku mulai menyukainya meski hujan itu hadir di saat-saat paling tidak beruntung dalam hidupku, saat kebakaran rumahku. Air mataku terseka dan tangisku dihiburnya, mulai dari sanalah kehidupanku berdua bersama Bang Herlas dimulai. Ada sebuah misteri lain di balik hujan ini, jejak-jejak kaki. Tidak ada wujud, hanya ada gelak tawa ataupun suara bermain-main. Aku sering mendengarnya dari sebuah lapangan di sebelah kanan rumahku, ini sangat mengerikan awalnya namun menjadi sebuah kebiasaan. Lalu aku melihatnya, seorang gadis kecil menari-nari. Tergugah, pemandangan itu lenyap seketika dan rasaku untuk berteman dengannya pun muncul. Source Picture: Google Image
12 parts