"Menurut Abang, waktu yang salah itu ada?" "Ada." "Kalau kita, waktu yang salah bukan?" "Jangan bawa-bawa kita." ujarnya sambil sedikit tertawa. Beberapa hal memang harus terjadi dan semua hal punya waktu baiknya masing-masing. Siapa yang nggak jatuh pada kenyamanan yang terbentuk berulang-ulang kali? I feel something different toward him and I'm not sorry for it. Finish line - okay, I need to stop, I need to move on, I need to make some boundaries with him. Karena aku tahu, perasaan orang lain itu belum tentu cara kerjanya sama kayak perasaan kita sendiri. Seperti kata Tsana, "kalau emang diciptakan untuk sampai ke kita, dia akan sampai, apa pun kendaraannya, lewat jalan mana pun." Maka, cerita ini layaknya sebuah surat yang tertulis hangat, membawa masuk kumpulan ingatan, kejadian, tempat, harapan, dan tentang merelakan.