"Kayanya emang kita di takdirkan buat ketemu," ucap Caca pada ketiga sahabatnya. "Sebenarnya kalau gue bisa atur takdir,gue bakal milih buat gak ketemu kalian." Ucap Ara menimpali. Ketiga sahabatnya menatap Ara heran. "Kenapa?" tanya Ata. "Karena gue gak bakal sanggup kalau nanti akhirnya kita bakal kepisah,"ujarnya pada ketiga sahabatnya. Shena yang mendengar itu menoleh malas ke arah Ara, "Mulai lagi drama nya" ucap nya. "Sudah-sudah, di dunia ini emang gak ada yang bakal netap, semua hanya titipan. So people come and go" sambung Caca. "Yang pergi bakal terganti." Sambung Shena. "Eakkk siapa tuch contoh nya," ujar caca sembari melirik Ara sekilas. Ara menatap keduanya malas. "Gue udah mupon, ingat itu" "Siapp si paling mupon." Jawab Ata. Keempat nya tertawa bersama, tak lama suara adzan asar terdengar. "Kuy sholat, dah di panggil ayang" ucap Caca. "Kalau yang ini ayang nya wajib di bagi empat ya..."seru Shena. "Engga empat lagi, seluruh bumi kayak nya." Saut Ara. Keempatnya berjalan menuju masjid untuk melaksanakan sholat asar. ©©© Sebagaimana ditentukan dalam Al-Qur'an. "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan al-qadar (takdir)" (QS Al-Qamar:49). ©©© Cerita jernih hasil dari pemikiran sendiri, no copas dari cerita-cerita lain. Terefrensi dari beberapa drama yang saya tonton. Cerita di ambil dari empat sudut pandang.