Setelah percakapan beberapa menit yang lalu mengenai hujan selesai, sampai sekarang tak ada lagi yang membuka suara. Hanya terdengar suara air hujan yang berebut turun ke bumi beradu dengan hembusan angin yang kencang. Hawa dingin mulai menembus kulit Raina. Membuat gadis itu semakin mengeratkan pelukan pada tubuhnya sendiri. Mungkin ini karena bajunya yang basah kuyup, dan sekarang ditambah hujan yang semakin deras. Tiba-tiba sebuah tangan yang sedang menggenggam jaket boomber hitam, terulur kedepannya. "Nih pakek, " tawar pemuda itu. Ia merasa kasihan saat melihat gadis disampingnya ini kedinginan. Ia berinisiatif membuka jaket boomber yang dipakainya dan memberikan kepada gadis yang memakai gamis berwarna peach ini. Raina hanya terdiam. Ia menunjuk dirinya sendiri seakan mengatakan. Buat aku? Pemuda itu menganggukkan kepalanya. Dengan tangan yang bergetar, ia perlahan mengambil jaket itu dan langsung memakainya setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih. Keheningan kembali menyapa mereka berdua. Ekor mata Raina tak sengaja menatap nametag diseragam pemuda itu. M. Rana Putra. Merasa diperhatikan, pemuda yang ternyata bernama Rana itu menolehkan kepalanya. Raina yang ketauan sedang melirik, langsung gelagapan.