Ketika kebahagiaan lepas dari genggaman. Kala yang tersisa hanyalah cacian dan cibiran. Saat akhirnya hadir sekelumit harapan. Apakah harus mempermasalahkan perbedaan atau mengagungkan perasaan? Bagi Jovita, hidup adalah persaingan yang selalu dengan mudah dimenangkan. Dengan berbagai karunia kelebihan, ia adalah sosok perempuan yang penuh kesempurnaan dan membuat siapa pun berdecak sarat kekaguman. Akan tetapi, bukan hidup namanya jika tiada cobaan. Badai dahsyat pun datang meluluhlantakkan segenap pencapaian, merampas buah hati dari buaian, menghancurkan kepercayaan, merenggut kebahagiaan. Di tengah kelelahan mempertahankan pencitraan dari terpaan ombak hinaan, asa berkelebat mengajaknya ke tepian, menambatkannya pada sebuah pulau tenang di tengah Laut Baltik yang penuh keanggunan. Keanggunan yang menggugahnya untuk merangkai kembali harapan, ketenangan yang sanggup membangkitkan rasa cinta yang telah ia benamkan. Namun, hidup seolah belum mau memberikan Jovita kemudahan. Perbedaan dan permasalahan memicu berbagai perasaan bergumul berkelindan. Akankah dua insan yang penuh perbedaan dapat disatukan atau justru akhirnya terpisahkan? Akankah Jovita menyerah takluk pada keadaan atau kembali menunjukkan kepiawaiannya memenangkan pertarungan kehidupan? *** This story is dedicated to my friend, ****, who has overcome the unforgivable. Rank #1 Emosi 28/1/2022 Rank #1 Ceritacinta 10/10/2021 Rank #1 Forgiveness 2/5/2021 Rank #1 Luarnegeri 20/5/2021 Rank #1 Perkawinan 14/6/2021 Rank #1 Swedia 1/8/2021 Rank #1 Australia 9/11/2021 Rank #1 Therapy 9/11/2021 Dilarang keras mengambil sebagian dan/atau seluruh isi cerita tanpa izin penulis. Manusia yang bermartabat tak akan sudi melakukan plagiat. Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata, tetapi untuk detail nama tokoh, profesi, institusi, tempat kejadian, atau peristiwa, semua adalah murni imajinasi penulis. Dengan demikian, apabila ada kesamaan, maka itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
67 parts