DIA ACHA (PUBLISH ULANG)

Από DinaRigita

1.8M 195K 15.3K

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 📌 (Follow sebelum membaca) -Revisi- Acha, gadis cupu yang berhasil menginjakkan ka... Περισσότερα

Prolog (✓)
Part 1 (✓)
Part 2 (✓)
Part 3 (✓)
Part 4 (✓)
Part 5 (✓)
Part 6 (✓)
Part 7 (✓)
Part 8 (✓)
Part 9 (✓)
Part 10 (✓)
Part 11 (✓)
Part 12 (✓)
Part 13 (✓)
Part 14(✓)
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26 (✓)
Part 27 (✓)
Part 28 (✓)
Part 29(✓)
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41 (✓)
Part 42 (✓)
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46

PART 35

22.4K 3.3K 185
Από DinaRigita

Happy Reading.

Vinda dan Fana menyusul Acha ke Uks. Mereka terkejut karna tiba-tiba ada berita Acha diperlakukan secara tidak baik oleh Rafisa dan Tata. Saat mereka tiba, Acha sudah duduk diatas ranjang. Keduanya menghela nafas lega. Akhirnya Acha tidak lagi memejamkan mata perihnya.

"Are you okay Cha?" kata Vinda penuh kekhawatiran mendatangi Acha.

Acha mengangguk sembari tersenyum. "Gue gak papa kok Vin, untung Arjuna langsung bawa gue kesini," dia sedikit melirik Arjuna.

Mereka berdua tak sadar jika sedari tadi ada Arjuna dan juga Keynan di samping Acha. Tapi setidaknya Vinda dan Fana bersyukur karna sekarang keadaan Acha baik-baik saja.

Tapi yang membuat Vinda bingung, kenapa kedua orang itu masih diam menemani Acha di Uks? Padahal sekarang sudah ada Vinda dan Fana yang menemani Acha.

"Ngapain lo berdua masih disini?" sarkas Vinda tak suka.

"Nonton sinetron di channel ikan kotak," jawab Keynan seraya menunjuk televisi yang berada diatas dengan dagunya.

Mereka mengalihkan pandangan pada benda yang ditunjuk Keynan.

"Mampus lo!!"

Keynan menggebrak ranjang Acha secara tiba-tiba. Semua terlonjak kaget dan menjingkat.

Dia sangat antusias melihat pemeran cowok dihajar oleh beberapa orang. Vinda terkejut melihat apa isi tontonan Keynan.

Kisah Nyata

"Kek emak gue aja lo sukanya liat begituan," sindir Vinda.

"Gue suka juga karna mak gue anjir, gara-gara dia nonton begituan terus, keluarga gue jadi ikutan suka sama tontonan Azab,"

Semua melongo mendengar penuturan Keynan. Tak percaya jika ternyata cowok itu menyukai hal yang tak terduga.

"Jadi, lo beneran suka sama tuh film?"

Keynan mengangguk, "Gue suka karna gue bisa belajar jadi peramal,"

"Peramal?" pekik semuanya.

Keynan mengangguk beberapa kali. "Gue bisa nebak alurnya,"

Vinda menjitak kepala Keynan keras."Itumah selalu bisa ketebak jalan ceritanya. Paling-paling entar tuh cowok mati ketabrak mobil,"

"Kok lo tau endingnya kayak gitu? Lo udah pernah lihat?"

Vinda menggelengkan kepalanya. "Gak! Gue tau karna gue itu peramal," kelakarnya.

Mata Keynan berbinar, "Wah, hebat banget lo ya bisa tau jalan ceritanya. Padahal ini baru Minggu kemarin di rilis, dan diulang dua kali di tipi tapi lo udah tau aja endingnya,"

Vinda melebarkan matanya. Tak mengerti jalan pikiran Keynan yang sangat pendek. Padahal yang dia maksud, film tersebut sudah tak asing lagi di mata masyarakat. Bahkan sebagian cerita memiliki alur yang hampir sama dan mudah ditebak akhir ceritanya.

Tapi Keynan percaya jika Vinda benar-benar seorang peramal. Vinda tak habis pikir, seorang Keynan sangat mudah di tipu olehnya.

"Blo'on banget lo jadi cowok," desisnya.

Keynan menoleh cepat kearah Vinda. "Enak aja! Ganteng kayak gini dibilang blo'on. Lo kali yang blo'on!"

Vinda melirik tajam Keynan.

"Tuh ada kaca, Bang Key." Vinda menunjuk sebuah cermin berukuran sedang yang ada di lemari peralatan obat pada Keynan.

"Ngaca dulu deh, kegantengan lo itu setara kek Monyet peliharaan tetangga gue,"

Acha, Fana dan Arjuna geleng-geleng kepala menyimak perdebatan mereka yang tidak masuk akal. Bukannya bahas keadaan Acha yang sedang sakit tapi malah meributkan sebuah kisah nyata di televisi. Ditambah lagi, mereka saling mengejek satu sama lain.

"Lo ngajak ribut emang ya!" Keynan berdiri dan bersedekap menghadap Vinda.

"Gue ngajak lo ngaca, bukan ribut. Lo ngerti bahasa Indonesia gak sih?! Ribut sama ngaca beda jauh!"

Vinda menepuk jidatnya. "Oh iya gue lupa, lo kan cuma bisa ngerti bahasa Monyet," ejek Vinda diiringi tawa.

"Gue lakban tuh mulut lama-lama!"

Vinda mencebikkan mulutnya. Dia berkomat-kamit tak jelas. Keynan pun tak berhenti mengatai cewek di depannya ini. Keduanya saling adu mulut satu sama lain.

"Lebih baik kita ke kantor, Rafisa dan Tata udah nunggu Acha," kata Arjuna pada Acha dan Fana seraya melirik pesan dari Doni.

"Ke Kantor? Buat apa?" tanya Acha tak mengerti.

"Ya buat apalagi? Hukum merekalah Cha," jawab Fana.

"Hukum?"

Arjuna dan Fana mengangguk kompak.

"Hukum gimana maksudnya?"

"Udah pokoknya lo ikut kita."

Fana menarik Acha keluar dari Uks menuju ke dalam ruangan kantor persidangan khusus bersama Arjuna, meninggalkan kedua orang yang masih asik beradu mulut.

"Terus mereka?" Acha menoleh pada Vinda dan Keynan yang masih bertengkar.

"Biarin aja, ntar juga nyusul,"

***

"Ki- kita minta maaf sama lo Cha," Rafisa mengatakan itu terpaksa karna ada Arjuna disampingnya. Jika saja Arjuna pergi, Rafisa akan menghabisi Acha saat itu juga.

Tata menundukkan kepalanya. Tangannya terkepal kuat.

"Kenapa?" tanya Acha.

Rafisa menahan emosinya. "Kita menyesal,"

"Yakin lo berdua menyesal?"

"Iya Cha,"

"Tapi gue gak melihat ada penyesalan dimata kalian."

Rafisa dan Tata menatap tajam Acha. Tapi saat Arjuna melirik keduanya, mereka mengalihkan mimik wajah menjadi sok melas.

"Gue yang salah Cha, seharusnya gue gak nerobos antrian lo dan memaksa lo makan bakso."

"Bukannya lo sengaja melakukan itu?"

Rafisa menggeleng cepat. "Enggak Cha, gue.. e gue gak sengaja."

"Kalo lo Tata?" Acha beralih menanyai Tata.

"Gue emang sengaja nyiram lo," jelas Tata.

Acha mengangkat satu alisnya. "Kenapa lo sengaja?"

"Karna gue gak suka sama lo,

"Jadi, lo siap untuk menerima hukuman itu?" Arjuna menyilangkan tangan di depan dada.

"Bukan gue yang seharusnya dihukum, tapi dia!" geram Tata mengangkat telunjuknya di depan wajah Acha.

"Lo yang salah kenapa Acha yang harus dihukum?" Fana tak terima jika Acha yang dihukum. Karna semua permasalahan itu berasal dari Rafisa dan Tata, kalau saja mereka tidak gegabah pasti semua ini tidak akan terjadi.

"Jun? Kenapa lo malah bela cupu sih?! Seharusnya lo tu seneng kalo si cupu kita bully. Apalagi karna dia bisa berada di sekolah ini secara tiba-tiba tanpa ada tes! Liat aja penampakannya, sangat menjijikkan, bukan kriteria sekolah kita yang isinya hanya murid good looking."

"Dia tuh gak pantes sama sekali berada disini. Dan Acha yang seharusnya dihukum!!!!" murka Tata dengan nafas tak teratur.

Acha hanya diam. Apa yang dikatakan Tata sangatlah benar. Ciri-ciri sekolah ini adalah good looking. Sedangkan Acha? Dia sangat jauh berada di bawah kata good looking.

"Jaga ucapan lo Tata?!" sentak Fana tak terima sahabatnya di hina.

"Acha bisa berada disini karna prestasinya. Dia jenius, dan bisa membanggakan sekolah kita. Gak kayak lo!! Lo bisa berada di sekolah ini karna bokap lo yang menyogok. Dan lagi, lo gak ada prestasinya sama sekali yang bisa membuat bangga sekolah ini!"

"Lo yang seharusnya tidak berada disini!"

Skamat! Arjuna tersenyum mendengar ucapan Fana yang membuat Tata diam seribu bahasa. Sedangkan Acha hanya diam dalam pikiran yang memenuhi otaknya. Dia sedikit kecewa dan sakit hati mendengar penuturan Tata yang ada benarnya. Seharusnya Acha lah yang tidak berada disini.

"Fana?" panggil Acha lirih

"Iya Cha?" Fana mengalihkan pandangan pada Acha.

"Kata lo ada hukuman buat mereka? Apa hukumannya?"

Fana memandang Arjuna ragu.

"Dikeluarkan dari sekolah," sahut Arjuna.

Acha mendelik. Terkejut ternyata hukumannya adalah dikeluarkan dari sekolah. Hanya karna Rafisa dan Tata membully nya, mereka akan dikeluarkan? Yang benar saja?! Bahkan menurut Acha itu bukan sebuah hukuman, tapi sudah menginjak pada peringatan terakhir. Rafisa dan Tata harusnya hanya mendapatkan peringatan pertama dan masih bisa dimaafkan.

"Dikeluarkan?" ulang Acha.

Fana dan Arjuna mengangguk. Sedangkan Tata dan Rafisa melirik Acha tak suka.

"Kenapa harus dikeluarkan?"

"Karna itu hukuman yang pantas untuk mereka," jawab Arjuna.

"Kenapa gak diberi sanksi aja?"

"Sanksi? Bukan hal sulit untuk mereka, bahkan denda 1 milyar pun juga bakal ditebus untuk masih bisa berada si sekolah ini."

"Apa ini keputusan kepala Sekolah?" tanya Acha hati-hati.

"Tenang aja lo gak usah mikir kepala sekolah, biar beliau urusan gue. Sekarang hukuman mereka gue serahkan ke lo Cha, giring mereka ke depan gerbang dihadapan semua orang."

"Jadi, nasib mereka berada ditangan gue?"

Arjuna dan Fana mengangguk.

Acha manggut-manggut mengerti. "Kalau gitu, bebaskan mereka dari hukuman. Karna mereka masih pantas untuk mengejar pendidikan di sekolah ini."

Semua terkejut mendengar tutur Acha. Jika sebagian orang akan antusias menghukum orang yang sudah menyakitinya, tapi kenapa Acha tidak? Kenapa dia malah membebaskan mereka dari hukuman itu?

"Tapi Cha--" ucapan Fana terpotong oleh Acha.

"Hukuman diserahkan ke gue kan?" Arjuna dan Fana mengangguk.

"Jadi, gue mohon hargai keputusan gue. Gue gak mau mereka dikeluarkan dari sini."

Fana ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi Arjuna mencegahnya.

"Baiklah, keputusan diterima."

"Dan untuk lo berdua," Arjuna menunjuk Rafisa dan Tata yang terpaku.

"Kalo gue liat kalian mengulangi kesalahan yang sama, gue yang akan menyeret kalian keluar dari sini dihadapan semua orang?!"

"Mengerti?!!"

Rafisa mengangguk cepat. "Kita janji gak bakal melakukan hal itu lagi," sahut Rafisa.

"Dan untuk lo Cha, makasih udah bebasin kita dari hukuman. Maaf karna kita udah jahat sama lo," ucap Rafisa tulus dari hati. Dia tak menyangka jika Acha akan sebaik itu padanya dan Tata.

Acha tersenyum. "Iya,"

"Balik ke kelas!" perintah Arjuna.

Mereka mengangguk. Rafisa menarik Tata bergegas pergi.

"Rafisa, Tata," panggil Acha.

Keduanya menoleh pada Acha.

Acha menyunggingkan senyum lebarnya. "Berhati-hatilah."

***

Jangan lupa bersyukur hari ini ✨

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

473K 5.2K 6
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANG🤭 Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...
ALZELVIN Από Diazepam

Εφηβική Φαντασία

4.3M 256K 31
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
AGASKAR 2 [[ AFTER MARRIED ]] Από bunoyy

Εφηβική Φαντασία

3.8M 302K 50
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
ARGALA Από 𝑵𝑨𝑻𝑨✨

Εφηβική Φαντασία

6M 257K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...