Secret Crazy Girl [Terbit]

By TheCupedCake

9.3M 487K 72K

"Ketika musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri. " Aurora Athalla Collins, 16 tahun. Trauma masa lalu membuatn... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28
29
30
Last
VOTE COVER & GIVEAWAY

22

123K 14.2K 855
By TheCupedCake

FYI, Secret Crazy Girl bakalan vote cover tanggal 12 September 2023 nanti di ig, ada giveaway 2 novel juga. Nah, biar nggak ketinggalan, follow dulu ig aku @lalae_mtrsr

Happy reading 💛

Bel pulang sekolah berbunyi, Ares melajukan motornya dengan kecepatan standar. Di pertigaan tadi dia berpisah dengan teman temannya. Saat sedang berkendara di tempat sepi, Ares tak sengaja melihat seseorang sepertinya pingsan di tengah jalan.

Sebenarnya Ares tidak perduli, tapi karena orang itu menghalangi jalan Ares, jadilah dia memutuskan turun dari motor dan menyingkirkan orang itu.

Ares menghampiri orang  itu, ternyata seorang gadis tapi wajahnya tak terlihat karena memakai masker. perlahan Ares mengangkat gadis itu untuk dipindahkan ke pinggir jalan.

Ares meletakan gadis itu di tepi, saat akan berbalik, sesuatu yang keras menghantam tengkuknya membuatnya tersungkur.

Dugh!

Sebelum badannya terasa lemas saat seseorang menyuntikan sebuah cairan pada pundaknya.

Gadis itu tersenyum puas. 'Misi pertama selesai,' batin gadis itu kemudian mengangkat tubuh Ares dan memasukannya ke dalam mobil.

*****

Ares mengerjabkan matanya yang terasa berat, tangannya bergerak untuk memegang kepalanya tapi ternyata tangan dan kakinya terikat. Ares mengedarkan pandangannya melihat sekeliling.

Sebuah ruangan dengan pencahayaan yang minim dan banyak sekali foto foto Ares disini. Dia teringat tadi dia menemukan seorang gadis yang tergeletak di tengah jalan. Saat hendak berbalik, sesuatu memukulnya dan dia tidak ingat lagi, apakah gadis itu yang menculiknya?

Ares berusaha melepaskan ikatannya, namun bukannya terlepas malah semakin kuat, tangan Ares mulai lecet akibat kuatnya gesekan antara tali dan kulitnya.

Ceklekk!

Pintu terbuka, Ares mendongakkan kepalanya. Jantungnya berdegub kencang, merasa was-was dalam kondisi yang tidak menguntungkan seperti ini.

Wajah orang itu belum terlihat jelas lantaran cahaya yang remang remang. Tapi Ares tau bahwa dia adalah seorang gadis.

Perlahan tapi pasti, wajah itu kian terlihat. Ares memelototkan matanya saat mendapati wajah gadis itu tidak asing baginya, memakai seragam sama sepertinya.

"Lo....mau apa lo?!" sentak Ares dengan tatapan tajam.

Gadis itu tersenyum miring. Senyum yang tidak pernah terpikir sama sekali oleh Ares akan di lakukan oleh gadis itu. Ares merasakan aura berbeda saat gadis itu tersenyum, dia memasang sinyal waspada di kepalanya. Dia benar benar tidak menyangka kalau gadis itu yang menculiknya.

"Mau gue?" tanya gadis itu lembut.

Bahkan Ares merasa terkejut dengan nada bicara gadis itu yang terkesan dingin dan penuh intimidasi,  juga cara bicaranya yang menggunakan lo-gue.

"BRENGSEK BERANI BERANINYA LO NYULIK GUE, SIALAN!" murka Ares dengan nada meremehkan.

Gadis itu tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Ares yang seakan lucu. Tak lama dia kembali memasang senyum miringnya. Ares memandang dengan waspada.

Setelah mengunci pintu, gadis itu perlahan kembali mendekati Ares yang sudah berancang ancang akan menonjoknya.

Langkahnya yang pelan bagai pemburu yang sedang mengintai mangsanya. Gadis itu bisa melihat kalau Ares merasa was-was, membuatnya terkekeh.

"Sebenarnya ini semua cuma topeng," ucap gadis itu.

Tangannya perlahan mengacak surai coklatnya.

"Gue juga risih jadi sok polos gini."

Ia lantas menarik dasi dan membuka dua kancing seragamnya yang sedikit kebesaran. Rambutnya yang tadi berantakan karena diacak-acak, sekarang ia cepol asal dan terakhir gadis itu mengeluarkan seragamnya.

Ares melihat semuanya langsung terdiam, berusaha mencerna maksud tindakan gadis itu. Jadi selama ini dia ditipu? Bukan hanya dirinya tapi semua orang.

Gadis polos yang selalu berpakaian rapi, gadis yang selalu mengejar ngejar Ares tapi selalu menerima penolakan, dan gadis yang di pandang sebelah mata karena sifatnya seperti anak anak. Ternyata memiliki penampilan asli seorang bad girl. Kalian bisa menebak siapa gadis itu?

"Lo bangsat! Mau lo apa sebenarnya?!"

Aurora tak menjawab tapi dia melangkahkan kakinya semakin mendekat kearah Ares dan mengkungkung Ares dengan kedua tangannya.

"Lo--"

Belum selesai terucap, sebuah benda kenyal menempel di bibirnya, perlahan melumatnya dengan lembut.

Untuk sesaat Ares merasa linglung, namun kesadarannya kembali saat ciuman sepihak itu terlepas.

Aurora berjalan ke pojok dan mengeluarkan sebuah benda tanpa ragu menghisapnya dan mengepulkan asapnya ke wajah Ares membuat Ares benar benar murka.

"Lo munafik Aurora," desis Ares dingin dengan tatapan tajamnya.

Aurora terkekeh sinis, kembali menghisap vape nya dan menghembuskannya ke arah Ares.

Asal lo tau, cewek yang lo panggil Aurora itu lagi tidur nyenyak.

"Munafik heh?" tanya Aurora.

"Lo bersikap polos cuma buat nipu semua orang, tapi nyatanya lo brengsek," ujar Ares semakin tajam.

"Gue emang brengsek," ujar Aurora membenarkan.

"Balapan, clubing, ngerokok, ngevape, tawuran, membunuh, bahkan keluar masuk penjara, gue udah pensiun Ares. Terus lo mau apa?" tanya Aurora dengan raut wajah tenang.

Ares semakin tak habis pikir saat mendengarnya. Jika dilihat dari wajahnya Aurora sama sekali tidak ada ciri ciri untuk melakukan semua itu. Yang semua orang tahu, Aurora adalah gadis lugu yang kekanakan, sosok liar dalam dirinya adalah Felix, yang terbentuk akibat trauma masa lalu.

"Sekarang lo tau, kenapa gue bisa ngalahin lo waktu balapan?" Aurora mengingatkan

Ares ingat, saat itu Aurora mengajaknya balapan. Awalnya Ares ragu akan kemampuan gadis itu tapi tanpa di sangka ternyata dengan mudahnya gadis itu mengalahkannya.

"Ingat? Lo ngelawan senior." Aurora, atau tepatnya Felix, tertawa meremehlan.

Ares mendengus. Dirinya seperti melihat cerminan dirinya sendiri pada Aurora, dari cara bicaranya dan kelakuannya benar benar seperti Ares. Membuat Ares kesal.

"Jadi apa tujuan lo bawa gue kesini?" tanya Ares dingin, sepertinya dia mulai sedikit tenang.

Aurora kembali memasukan vapenya ke saku seragamnya dan menegakan tubuhnya.

Tanpa aba-aba, Aurora menodong Ares dengan sebuah pisau, Ares terkejut dan hanya menutup matanya tapi dia tidak merasakan apapun, Ares akhirnya membuka matanya perlahan.

"Reflek yang buruk," komentar Aurora menurunkan pisaunya.

Ares masih terkejut seketika mendesis kesal, siapa yang tidak terkejut kalau sedang bicara serius langsung di todong pisau?! Dan dengan entengnya Aurora bilang kalau Ares mempunyai reflek yang buruk? Ck.

Aurora terkekeh saat mendapati raut wajah Ares yang kesal.

"Liat sekeliling lo."

Mata Ares menelisik ke sekeliling, dia bisa melihat seluruh dinding penuh dengan foto foto dirinya.

Mulai dari saat Ares masih kecil sampai sebesar ini. Aurora tidak ada kerjaan atau apa? Sampai rela mengumpulkan semua foto fotonya

"Lo tau, gue cinta sama lo," ujar Aurora masih tenang.

Ares mengalihkan pandangannya kembali pada Aurora, Ares memandangnya dingin.

"Lepasin gue!" desis Ares tak memperdulikan kata kata Aurora.

"Lo tau kalau gue selalu ngejar ngejar lo?" tanya Aurora lagi.

"Gue bilang lepasin gue!" ucap Ares lagi lagi tak memperdulikan Aurora.

"Dan lo, dengan gampangnya selalu ngusir gue," ucap Aurora lagi matanya mulai menajam.

Ares diam, mencoba melepaskan ikatan di tangan dan kakinya.

"Dan kemarin lo mempermalukan gue," ujar Aurora menyeringai.

Ares mulai was was.

Bugh!

Aurora membabi buta, gadis itu memukul wajah Ares dan mencambuknya berkali kali.

"Arrghhhh!!" teriak Ares kesetanan, pukulan Aurora tidak main main. Badan Ares seperti remuk.

"Pulang dan jangan pernah bilang siapapun soal ini!" peringat Aurora dingin.

"Kalau sampai lo bilang sama orang lain..." jeda Aurora, mendekatkan bibirnya pada bibir Ares.

"Gue nggak segan segan bunuh sahabat lo," ucal Aurora berbisik di depan bibir Ares.

"Ngerti?!"

"Ssshh....i-iya," ujar Ares sedikit meringis.

"Good boy." Aurora kemudian menepuk nepuk kepala Ares. Sungguh Ares merasa seperti seekor anjing.

"Ayo gue antar," ucap Aurora seraya melepaskan ikatan Ares.

Ares yang sudah lemas pun hanya diam, Aurora membopong Ares dan menuntunnya ke mobil.

Aurora mengantarkan Ares pulang, dia kembali menuntun Ares memasuki rumahnya.

"Bi tolong!!!" teriak Aurora.

"Ya Allah, Den Ares kenapa neng?" tanya bibi panik.

"Tadi saya nemuin Ares udah di keroyok preman Bi," jawab Aurora polos.

Preman apaan. Kucing garong iya. Batin Ares kesal

"Yasudah, tolong antarkan ke kamarnya ya Neng."

"Iya Bi."

Aurora membopong Ares ke kamarnya. Kemudian membaringkan Ares ke kasur dengan hati-hati.

"Shh..." Ares meringis.

"Maaf, gue pulang. Good night," ucap Aurora, mengelus pipi Ares yang terdapat lebam.

Ares memandangnya sinis. Aurora tak perduli dan segera turun ke bawah. Setelah pamit dengan bibi, Aurora pun menjalankan mobilnya kembali pulang.

*****
Tiktok: lalae_mtrsr17

Instagram:

@lalae_mtrsr

@auror_aathalla

@aresaldbrn

@arthurrajanendra

@darre_nganteng

@adimasreynaldo4

@allericcrew

Continue Reading

You'll Also Like

531K 17.8K 22
Seorang gadis cantik, manis, imut, dingin, dan ketus. Bernama Bianca Anatasya Ferdinand. Anak dari Rama Ferdinand, dan Maya Tan. Seorang yang mengi...
1.2K 78 17
Benthala identik dengan rahasia. Tak pernah bermaksud untuk saling menyerang apalagi memusuhi. Namun, Nabastala yang keras kepala masih terus mencoba...
6.9K 603 15
Bagaimana jika orang yang kamu cintai dan sayangi selama ini adalah .....
1.8M 195K 47
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 📌 (Follow sebelum membaca) -Revisi- Acha, gadis cupu yang berhasil menginjakkan kakinya bersekolah di salah satu sekolah e...