Chimon Harem OneShoot

By zerochi_

146K 8K 1K

Kumpulan oneshoot harem chimon . . . Pair : - Pluemon - Namon - Chimon x all More

Chimon Harem
Fairy (Pluemon vers.)
Namon // CARD : NUMBER // ⚠️
Pou
Pluemon πŸ”ž
Namon πŸ”ž
Pluemon : Dicuekin
Pluemon : Starbucks
Pluemon : Mancing πŸ”ž
Pluemon : Jatuh
Marcmon : Kakak Imut
Pluemon : Hold Your Voice πŸ”ž
Pangwave : Finally
Frankmon : Pacar
Ohmnamon : Not Now
OhmMon : Obsession πŸ”ž
OPEN REQUEST!!
Cemburu πŸ”ž
Pairing πŸ’•
First Meet pt.1
Blood, Sweat amd Tears βš οΈπŸ”ž
Ohmmon : Love to Hate Me
First Meet pt.2
Pluemon πŸ”ž : In the Middle of Nowhere
TonmaiWave : The Mafia Boy
OhmMon : Love To Hate Me (2)
Chimon x Blacklist boys : New year
Ohmmon : Love to Hate Me (3)
Jossmon : Pelatih Gym
Ohmmon : Love to Hate Me (3) Last
MarcMon : Happy Birthday
Pluemon : Feeling
HAPPY CHIMON DAY πŸŽ‰
Ohmnamon : HBD πŸ”ž
Ohmmon vers. : Main πŸ”žβš οΈ
Namon : Portal
Namon : Kolaburasi
DrakeMon : Hujan
OhmMon : Mission
LeeMon : Dimensi
OhmMon (Vers.) : Keluarga Mona
OhmNaMon : Sebuah Misi
VOTE!!!
34 + 35 ? πŸ”ž
PANGWAVE - Control
OhmMon - Do it Again
FrankMon - Barberque ?
Wait Me
OhmMon - Do it Again (2)
Chimon Wachirawit Story πŸ‘€

OhmNaMon : Kisses

3.3K 215 29
By zerochi_

Warning! Trisome! ⚠️🔞

Top! : Ohm, Nanon
Bottom! : Chimon










*****

Setelah membaca chat dari teman-temannya di grup, chimon hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil. Teman-temannya itu memang tidak ada yang waras. Untuk apa mereka membahas masalah masuk memasukan atau yang bisa dibilang membahas hal-hal kotor(?). Sudahlah mending, lupakan saja pembahasan tak penting di atas.

Chimon sekarang berada di salah ruangan di gedung GMMTV. Setelah tadi dia membicarakan tentang series terbarunya, laki-laki berbadan mungil itu memilih pergi ke salah satu ruangan di pojok dekat pantry dari pada harus balik pulang ke rumahnya. Tadinya, dia akan pergi makan dengan salah satu sahabatnya, love. Mereka sempat memiliki rencana untuk makan di restoran dekat gedung GMMTV. Tapi sepertinya, rencana itu harus batal, karna sahabat cantiknya itu berkata jika dia harus pergi mengurusi sesuatu hal lain. Jadilah sekarang dia hanya gabut sembari memainkan ponsel mahalnya.

"Loh mon? Kok lo disini?" Suara itu berasal dari nanon yang tiba-tiba datang dan langsung duduk di dekatnya. Tidak sendiri, ternyata pawat juga ikutan masuk dan mengambil tempat di sebrangnya.

"Kalian darimana?" Tanya chimon.

"Nih, nemenin nanon beli jam tangan. Lo sendirian aja mon?" Ucap pawat sekaligus bertanya pada sahabat mungilnya itu.

"Iya, tadinya gue mau jalan sama love, tapi dianya gak bisa. Yaudah gue disini aja dulu main game bentar" ucap chimon yang di balas anggukan oleh kedua sahabatnya itu.

"Drake gak ngotak banget anjing! Bisa-bisanya ngomongin hal yang enggak-enggak di grup" ucapan nanon di balas tawa kencang oleh pawat.

"Lo juga ikutan non" ucap pawat.

"Kalian sama aja ya bangsat! Bukannya di stop malah di ladenin. Ujung-ujungnya gue yang kena" omel chimon dengan bibirnya yang mengerucut.

Lagi-lagi, pawat hanya tertawa mendengarnya diikuti dengan nanon yang juga ikutan tertawa keras.

"Berisik! Lo berdua kalo gak ada kerjaan mending pergi deh"

"Dih, kok ngatur?" Ucap nanon sewot.

"Gini aja deh. Kita main yuk?" Ajak pawat kepada kedua sahabatnya itu.

"Ayo mon" ajak nanon yang entah kenapa sangat bersemangat sekali.

"Skip"

Nanon dan pawat saling menatap satu sama lain. Pawat menangguk sekali dan nanon langsung mengeluarkan jurus andalannya.

"Chi.. ayo ikutan main sama kita.. yah.. yah.." chimon melirik sekilas kearah nanon yang memasang wajah memelas, dan memamerkan dimples manisnya. Melirik ke arah ohm pawat yang hanya tersenyum kearahnya. Apa-apaan senyuman itu?

"Haahh.. iya iya, gak usah gitu muka lo non. Jijik gue liatnya" Pawat ketawa paling keras saat mendengar ejekan chimon. Sedang nanon langsung melempar bantal ke arah pawat yang berani beraninya mentertawakannya.

Pawat berdiri berjalan menuju pintu, menutup korden, dan mengunci pintu tersebut membuat chimon menyerngitkan alisnya.


"Mon..."

Entah pendengarannya yang salah, atau memang nanon memanggilnya dengan nada yang rendah?.

"I-iya?" Sial. Dirinya dibuat gugup saat nanon menatapnya dengan tajam. Belum lagi pawat berjalan kearahnya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan, dan langsung mengambil tempat di belakang chimon.

Aura mereka sangat mendominasi.

"Ayo kita bermain.. nama permainannya, siapa yang paling hebat dalam berciuman" Nanon mengeluarkan smirknya saat melihat laki-laki manis di depannya ini memasang wajah horrornya.

Nanon mendekatkan wajahnya kearah chimon. "Lo kan bilang, lo mau mendominasi kita kan? Mari kita buktikan" sebelum chimon menyuarakan protesannya, nanon langsung menempelkan bibirnya ke bibir manis chimon. Melumat lembut, merasakan bagaimana manisnya bibir semerah cherry yang sudah lama ingin sekali dia rasakan.

Sedangkan chimon terdiam kaget, cepat-cepat menutup matanya dan hanya bisa menikmati setiap pergerakan bibir nanon. Sesekali, chimon membalas melumat bibir tebal nanon. Desahan lirih chimon keluarkan saat pawat, sahabatnya yang sedang duduk di belakangnya itu menciumi tengkuknya dan tangannya yang sudah merambat kemana-mana.

"Emmnhh.. non.."

Nanon terus melumat bibir manis chimon, lidahnya aktif menyusuri mulut hangat chimon. Menjilati langit-langit mulutnya, membelit lidahnya dengan lidah chimon. Chimon pun tak mau kalah, dia juga membalas lumatan nanon. Menyedot bibir bawah nanon, dan menggigit kecil bibir itu.

"Shh.. emmpphhh"

Chimon memukul-mukul dada bidang nanon pelan, tanda dia sudah kehabisan oksigen. Mau tak mau, nanon melepaskan ciuman mereka.

Nafas chimon terengah-engah. Meraup udara sebanyak mungkin untuk mendapatkan oksigen. Tiba-tiba tubuh mungilnya di putar menghadap lelaki bertubuh besar yang sedari tadi memeluknya dari belakang.

"Udah siap?" Tanya pawat dengan suara lembutnya. Di usapnya bibir chimon yang terlihat sangat merah karna ulah nanon tadi.

Mata chimon menatap sang sahabat dengan tatapan sayu. Berciuman dengan nanon saja sudah membuatnya kehabisan nafas, bagaimana dengan pawat?

"Kita mulai ya?" Pawat mendekatkan ninirnya perlahan. Menikmati lembutnya tekstur bibir sahabat manisnya itu. Pawat memiringkan wajahnya, dan lidahnya langsung menerobos masuk ke gua hangat itu saat chimon membuka sedikit celah bibirnya.

Kali ini ciuman pawat lebih agresif. Membuat chimon harus merasakan pening di kepalanya. Saliva perlahan mengalir, membasahi dagu dan leher chimon. Merasa dirinya tak punya pegangan, chimon pun memutuskan untuk mengalungkan lengan kecilnya ke leher pawat sembari membalas setiap lumatan-lumatan liar yang pawat berikan.

Suara kecipakan memenuhi seisi ruangan. Nanon yang melihat ciuman liar mereka memutuskan untuk memberikan tanda di bahu mulus sang sahabat mungilnya. Menciumi tengkuknya, dan menjilati setiap bagian itu.

"Eemnnh.. pawnh.. nonnh.."

Pawat melepaskan ciuman mereka meninggalkan benang saliva yang masih menghubungkan bibir mereka. Nanon langsung memeluk chimon dari belakang saat lelaki manis itu kehabisan tenang dan hanya bisa bersender di dada bidang nanon.

Pawat tersenyum kecil melihat sahabatnya yang sedang kesulitan mencari nafas. Di elus nya pipi mulus chimon perlahan. Lalu turun ke bibir yang terlihat memerah dan membengkak itu. Pawat mengelus pelan bibir merah chimon dengan ibu jarinya.

"Bibir lo manis banget mon"

"U-udah.. nanon lepasin gue" berontak chimon. Tapi sayangnya ucapannya tak ditanggapi oleh lelaki berlesung pipi itu. Malah lengan kekar itu makin mengeratkan pelukannya, dan menggigit daun telinga chimon.

"Ugghh.. jangan.. non.." Sungguh, ini terakhir kalinya chimon berurusan dengan mereka. Dia tidak akan mau lagi jika diajak bermain permainan konyol seperti ini.

Tok tok tok!!!

Suara ketokan pintu terdengar membuat mereka terdiam, chimon sudah menahan nafasnya sedari tadi. Mematap was-was ke arah pintu.

"WOY BUKA PINTUNYA ANJIR! LO BETIGA NGAPAIN DI DALEM HAH!??" Saat tau siapa yang berteriak tadi, pawat dan nanon tidak menghiraukannya. Beda dengan chimon yang sibuk berontak.

"Nanon, pawat ihh.. lepasin dulu. Itu frank sama drake lagi ada di luar!" Chimon kewalahan menghadapi dua sahabat bongsornya ini. Nanon yang memeluknya dari belakang sembari mengulum telinganya, dan pawat yang masih setia dihadapannya. Menatapnya seolah dirinya mangsa yang siap untuk di santap. Belum lagi tangan pawat yang terus mengelus-ngelus mukanya.

"Mon.. kita gak masalah kok kalo harus berbagi" ucapan pawat di balas dehaman setuju oleh nanon.

"Berbagi apaan anjing!" Ucap chimon.

"Berbagi orang yang kita sukai sayang" bisik nanon tepat di sebelah telinganya.

"Paw, kita cari hotel aja giman?"

"Boleh, gue juga udah booking sih sebenernya. Kita bawa chimon kesana aja. Kita selesaiin disana"

"Gila lo pada! Gue gak mau ya anjing di masukin sama kalian berdua!"

"Sstt.. diem aja ya manis. Lo kalo kebanyakan ngelawan kita bakal main kasar loh" ucapan pawat membuat chimon merinding.

Sialan. Sekarang dirinya terjebak oleh sahabat-sahabatnya ini. Say good bye to hole nya chimon. Dirinya yakin 100% jika besok dia tidak akan bisa berjalan dengan benar.





.
.
.
.




"Drake! Itu gimana chimon gue anjir. Kan udah gue bilang, jangan ngomong yang aneh-aneh!" Omel frank dengan tangannya yang masih aktif memukul pundak drake.

"Aww sakit ih!! Gue juga mana tau kalau mereka mau merkosa chimon!"

"Terus chimon gue gimana drakiee..." frank mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Menatap nelangsa pintu di depannya yang tidak kunjung dibuka itu. Sahabat imutnya mau di bobol oleh dua manusia bongsor itu. Dan dia tidak bisa melakukan.

"Yaudah, ntar gantian kita yang merkosa si manis" ucap drake santai.

BRUGH!!

"ADA AKHLAK LO NGOMONG GITU HAH!!"



















-The End

Haii.. adakah yang suka dengan ohmnamon?

Mereka lucu gak sih kalo bareng 🥺

Hope you like it! Jangan lupa votmennya ya kawan ☺

Terimakasih 🙏

Continue Reading

You'll Also Like

538K 20.7K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
1.9M 91K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
2.4M 36.7K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1M 103K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...