Top! Marc
Bottom! Chimon
Terinspirasi dari momen fantopia tgl 21 ama 22 kmrin 😭 mereka gemesin banget!
*****
Tepat pada tanggal 21 november 2020, GMMTV tengah mengadakan pagelaran Fantopia2020 yang bertempat di Impact, Muang Thong Thani, Pak Kret, Thailand. Seorang lelaki tampan dengan masker hitam dan baju berkaos putih berjalan memasuki area gedung dengan sesekali menyapa para fansnya. Matanya sibuk mencari - cari sosok yang sudah lama tidak dia temui itu.
Saat dirinya fokus dengan ponsel di tangannya, tiba-tiba dia menabrak seseorang yang mengenakan masker dan kaos putih sepertinya.
"Marc?"
"Kak Ohm?" Marc tersenyum lalu memeluk rekan kerjanya sekaligus sahabatnya itu.
"Mampir dulu yuk ke booth gue, gue traktir es krim" Tanpa menunggu jawaban marc, ohm langsung menarik tangan pemuda yang lebih muda dua tahun darinya itu.
.
.
.
Sembari menunggu ohm yang sedang membuatkannya ice cream, dirinya mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan tersebut. Mencari booth sang kakak tersayangannya. Namun sayangnya, matanya tidak menjangkau itu.
"Nah.. ini dia, special buat calon adek ipar gue" Apa dia bilang tadi? Adek ipar?
"Makasih kak hehehe.." Marc pun memakan ice cream tersebut sambil sesekali mencoba menghubungi seseorang yang dicarinya.
"Nyari chimon ya?" Yang langsung di balas anggukan oleh pemuda tampan itu.
"Lumayan jauh sih dari booth gue, gue aja belum ketemu anak 2000 line yang lain" Marc hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Tak lama, ponselnya menunjukkan satu notifikasi pesan masuk. Dari sang kakak ternyata.
"Kak, gue ke boothnya kak Chimon dulu ya" Ohm pun mengangguk. "Salam buat si manis, gue mau ngasih ice cream ke dia"
"Gak nitip ke gue aja?"
"Gak, gue mau langsung ketemu sama calon gue langsung" Marc hanya memutar bola matanya malas. Sepertinya, dia harus menjauhkan kakak tersayangnya itu dari orang orang seperti ohm. Atau lebih tepatnya dari anak 2000 line yang lain.
...
Saat sampai di depan booth yang bertulis kan growth.cm
dia hanya melihat onze dan beberapa orang yang sedang sibuk melayani para fans yang sedang membeli beberapa baju disana.
"Ze.." yang di panggil menoleh dan tersenyum manis ke arah teman kakaknya itu.
"Marc pahun.. pasti di suruh kakak ke sini ya?" Marc mengangguk sebagai jawaban. "Kak Chi mana ze?" Matanya masih mencari-cari sosok mungil itu.
"Gak tau, tadi bilangnya mau ke kamar mandi, tapi sampe sekarang gak balik-balik"
Marc hanya bisa menghela nafas dan memutuskan ikut membantu mempromosikan dagangan kakak kesayangannya itu. Berhubung para fansnya ada di depan booth itu.
Setelah beberapa menit melayani para pembeli dan para fans, marc memutuskan untuk duduk sembari melihat-lihat sekitar. Sudah 30 menit dia berada di situ, bahkan dia sudah berganti baju dengan kaos hitam tanpa lengannya dan pemuda mungil yang dicarinya tak kunjung memperlihatkan batang idungnya. Kemana sih kakak mungil itu?
"Marc!" Seseorang memanggilnya membuat dia mendongakkan kepalanya.
Itu nonnie, adiknya nanon.
"Apa kabar non?" Tanya marc saat cewek cantik itu berjalan mendekati booth nya. "Seperti yang lo liat hehehe"
Ucapan nonnie hanya di tanggapi sekenanya oleh marc. Dia pun memainkan ponselnya sebentar sampai seseorang menepuk bahunya pelan.
"Hai marc"
"Dari mana aja sih kak? Gue nungguin disini dari tadi" Gerutuan marc membuat chimon terkekeh pelan. Marc melihatnya, sosok di depannya itu hari ini keliatan manis banget, senyumnya makin manis, bajunya yang kebesaran membuatnya menjadi semakin mungil.
"Gue tadi keliling dulu nyamperin boothnya anak 2000 line"
"Udah ke boothnya kak ohm?"
"Udah, tadi dikasih ice cream gratis hehehe" Gemes banget marc sama kakak imut di depannya ini. Boleh gak sih kalau marc kantongin terus di bawa pulang?
"Lo nyuruh gue kesini, tapi lo nya gak ada kak"
"Kan ada onze.."
"Gue maunya ketemu lo kak"
Entah kenapa, saat marc menatap tajam ke arahnya, auranya terasa berbeda. Aura seperti saat nanon, atau pawat yang sedang tidak ingin di bantah.
Mendominasi.
Belum lagi, penampilan cowok yang sudah dia anggap anaknya sendiri itu hari ini sangat tampan. Membuat jantungnya tidak bisa di kendalikan.
"Iya, ini gue udah disini kan?" Jawabnya agak gugup. "Udah disini aja, jangan kemana-mana. Gue gak mau ya lo di bawa lari sama anak 2000 line"
"Ihh mereka temen gue marc, di bawa lari gimana sih" ada ada aja anak kecil satu ini.
"Kak.." yang di panggil hanya berdeham singkat.
"Kangen gak sih? Mau peluk?" Bisa Marc liat cowok mungil di depannya ini mendelik kaget kearahnya. Lucu banget.
"Jangan ngadi-ngadi, kita lagi di tempat umum"
"Ohh berarti kalo gak di tempat umum boleh ya?" Marc menyeringai di balik maskernya saat melihat kakak imutnya itu gugup dan memalingkan pandangannya.
"Diem Marc. Atau gue suruh lo pulang"
"Galak banget. Ini Wave apa Chimon sih?"
"Diem ihh!" Bukan cuman Marc yang tertawa, tapi onze juga nonnie yang sedari tadi mendengar pembicaraan kedua anak adam itu ikut tertawa.
"Marc di ajarin siapa sih? Sampe bisa godain kak chimon kayak gitu?" Tanya nonnie berbisik pelan ke arah onze.
"Kakak lo tuh suka godain kakak gue. Jadi ikut kan tu anak kecil. Belum lagi anak 00 line yang lain juga ikutan godain, bang pluem yang kemarin di arm share, terus kak joss wayar juga ikutan"
"Hah!? Joss wayar!??" Ekspresi kaget nonnie membuat onze tertawa. Berlebihan sekali pikirnya.
"Gila, pesona kakak lo bener bener gila ze.."
Nonnie dan onze pun melanjutkan acara gibahnya dengan topik kakaknya onze yang mempunyai 1001 pesona.
Marc berdiri menghampiri chimon, dan berdiri tepat di depannya. Menunduk sedikit untuk mensejajarkan wajah mereka. Tersenyum kecil saat melihat cowok di depannya ini wajahnya sudah memerah lucu, bahkan sampai ke belakang telinganya.
"Lo hari ini manis banget kak, jangan salahin gue nanti kalau gue gak bisa nahan diri buat gak cium lo ampe kehabisan nafas" bisiknya tepat di telinga chimon. Tak lupa meninggalkan kecupan ringan di puncak kepala cowok manis itu yang membuat chimon mati-matian menahan detak jantungnya yang bedegup kencang.
"Sialan! Siapa yang ngajarin anak gue ngegombal gini! Mana ini masih di depan umum. Untung gak ada yang liat"
Memang benar, tidak ada satu pun yang melihat adegan itu. Bahkan onze dan nonnie tidak melihatnya. Justru para geng 00 line yang lain lah yang melihat adegan itu. Dari kejauhan, mereka bisa melihat marc yang memeluk chimon dan memberikan kecupan singkat di kepala cowok manis itu.
"Anjir masa gue kalah sama anak kecil!" - Ohm, nanon, frank, drake.
-The End
Enjoy it! Semoga kalian suka ya 🙏
Tau kok ini tuh bapak anak. Tapi mereka gemesin banget hubuhu 🥺🥺