MFLJ (Discontinue).

By chiscakeu

20.1K 814 56

Cerita awal mula pacaran.. Sampai ke jalan pernikahan. Satu per satu rahasia Jimin terbongkar dengan lancar... More

01💙
02💙
03💙
04💙
05💙
06💙
07💙
spesial.
08💙
09💙
10💙
11💙
12💙
13💙
14💙
15💙
16💙(spesial chap)
17💙
18💙
19💙
20💙(Spesial!)
21💙
22💙
23💙
bukan up:)
24💙
25💙
27💙
28💙(Bca aja).
29💙
30💙
31💙
32💙
33💙
Mistery : 01
Mistery : 02
Mistery : 03
34💙
35💙
36💙
37💙
38💙
39💙
40😭🔞
41
42
43
hai?

26💙(Baby park🐣).

601 19 1
By chiscakeu

Happi reading;-;

[Happy reading For 2700+ Words😉].
































Keduanya berjalan - jalan didaerah kota paris sepanjang jalan nampak unik bagi keduanya, Bahkan sedari tiang ataupun seseorang membagikan sebuah brosur.

(Iy bkan sih?)

Bukan brosur iklan! Tapi seperti undangan ke acara Pesta memperingati sebuah peluncuran produk, pestanya kecil tapi besar juga tak apa.

Jimin bahkan sedaritadi kewalahan menangani yoongi! Karna apa? Yoongi merengek meminta pada jimin bahwa kita (mereka berdua) Harus datang.

Bukannya tidak mau jimin mempunyai Felling(?) akan terjadi sesuatu yang tidak mengenakan disana, Entahlah perasaannya benar - benar tidak enak.

"Jiminie nde nde nde?" Rengekan yoongi membuat jimin tanpa sadar mengangguk menyetujui untuk datang ke acara tersebut yang berlangsung malam ini.

"Sayang jimin." Ucap yoongi sambil mengecup singkat pipi jimin yang tertutup masker, dan beringsut memeluk erat jimin. Lihatlah sekarang bahkan yoongi lebih manja.

"Iya iya! Sayang yoongi." Ucap jimin seadanya sambil memeluk serta membuka sedikit maskernya lalu mengecup pucuk kepala yoongi singkat, Yoongi melepaskan pelukannya perlahan.

"Jimin? Kok yoongi mual ya?" Tanya yoongi pada jimin, Jimin hanya mengindikkan bahunya. Merangkul yoongi dengan erat lalu mulai kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Park jimin ia sengaja memakai masker putih menutupi sebagian wajahnya, Bukan apa! Hanya ia memang sudah terbiasa memakai masker jika berada dikota baru.

Bukan apa - apa hanya ingin saja, Begitu pikirnya.

Mereka berhenti tepat didepannya ada sebuah gerobak es krim, Sontak membuat yoongi berhenti memperhatikan! Cukup aneh bagi dirinya. Biasanya ia akan langsung menarik jimin membelinya tapi sekarang?

Ia malah menatap terkejut lalu rasa malas menggerogoti hatinya, Acuh tak acuh yoongi malah menarik jimin kembali berjalan.

"Tidak ingin menaik taksi hyung, Cuacanya lumayan panas loh?" Ucap jimin sambil memperhatikan wajah yoongi yang berubah 180°! Menakjubkan, Yoongi berpikir lalu mulai mengangguk.

Mencari taksi yang berlaju lalu memberhentikannya, Saat akan masuk yoongi melihat toko Obat/Apotek yang ada disebrang jalan. Yoongi berpikir ia merasa membutuhkan ya kalian taulah.

"Jiminie sebentar yoongi mau ke toilet!" Setelah mengucapkannya ia perlahan melepaskan gandengan mereka, Jimin nenatap aneh punggung sempit yoongi.

"Disini kan tidak ada toilet umum?!" Ia bergumam sendiri sambil menautkan kedua alisnya.

"Sebentar pa!" Izin jimin pada sang supir taksi, Sang supir hanya mengangguk patuh atau paham.

'Apa aku duluan masuk saja ya?' Pikir jimin, Karna tak ingin menunggu lama dan panasnya matahari. Jimin memasuki taksi mendudukan diri disana.

Sambil sesekali menunggu yoongi selesai dengan urusannya, 10 menit berlalu yoongi masuk ke dalam taksi yang berisi jimin didalamnya.

"Sudah?" Tanya jimin ketika melihat yoongi mendudukan diri disampingnya sambil tersenyum manis padanya, Tuhkan pikiran jimin benar - benar merasakan kalau mood yoongi bisa berubah - ubah.

"Jalan saja pa," Ucap jimin sambil mematikan handphonenya lalu memasukkannya ke dalam kantung celananya, Menoleh ke samping dimana yoongi terlihat gugup(?).

"Mwoya?" Tanya jimin, Yoongi tersentak lalu menggeleng dan tersenyum kecil setelahnya.

Mau tidak mau jimin hanya pasrah akibat jawaban sang pendamping, Mulai menyenderkan dirinya pada sandaran kursi penumpang taksi dengan tenang.

"Jiminie? Saranghae." Gumam yoongi pelan sambil menyenderkan kepalanya pada bahu jimin, Membuat jimin tersenyum hangat lalu membuka semua maskernya dan mengecup dalam pucuk kepala yoongi.

"Nado!"


































Paris City Airport | Bandara paris.

"Melelahkan!" Ia bergerutu sambil berjalan keluar menuju mengambilan koper dan langsung pergi menuju mobil audy Hitam yang menunggunya didepan bandara.

Kaki jenjangnya menarik perhatian semua orang yang melihatnya, Mulai menarik koper Hitam ditangan kirinya sambil menunjukan wajah datar andalannya.

Saat matanya menemukan supir suruhannya berada disini, ia langsung menghampiri supirnya tersebut lalu memasuki mobil hitam tersebut. Coat hitam yang sedari tadi menemaninya diperjalanan dibuka olehnya dengan kasar.

"Aku sudah menemukannya Noona, Mereka akan pergi ke sebuah acara. Yang diselenggarakan pemilik toko emas terkaya dikota paris. Dengan membagikan brosur(?) pestanya lumayan besar, Mereka berdua berniat datang." Ucap Supirnya berbahasa paris, Ya dia sudah tinggal lama disini tapi ia juga bisa memakai bahasa seoul. Ia kembali bertugas saat sekertaris Sooran menyuruhnya melaksanakan tugas.

"Thank's! I found you jimin." Ia bersmrik ria sambil sedikit mengubah make upnya lalu mulai terkekeh sinis, Membuat sang supir hanya bisa melihat dan diam.

Jika saja ia membongkar rahasia tentang boss perempuan yang sedang bersamanya kini, Nyawanya sudah dipastikan akan tinggal nama.

Sooran mengambil sebuah brosur yang disodorkan sang supir tersebut dengan tangan bergemetaran, Ia memang mantan sekertaris dari boss yang sekarang menjadi sekertaris sooran saat ini.

Mau tak mau ia harus menurut bung!

"Well, I'm coming Park!" Ia terus menerus tersenyum pada brosur ditangannya, Sesekali bahkan tertawa remeh.

Mobil hitam tersebut berhenti disebuah hotel mewah jajaran bintang lima! Sooran turun dengan masker yang melekat pada wajahnya. Sesekali ia menatap datar pada atensi yang melihatnya.

Karna ia orangnya tak banyak bicara jadi ia langsung saja memesan kamar lalu berlalu pergi meninggalkan penjaga hotel yang menatapnya bingung, Tak ambil pusing sang penjaga hanya mengindikkan bahunya acuh.

Menubrukkan diri pada ranjang kingsize putih yang ada dihadapannya, Sialan! Melelahkan benar - benar melelahkan.

Kenapa juga incarannya harus kemari? Jika diseoul ia kan jadi tak udah cape - cape mengikuti Sang incaran.

Merogoh saku celananya sambil membawa handphone berharga puluhan juta tersebut, Membukanya dengan cepat. Terpampang gambar sang pujaan hati yang membuat.. Hatinya berbanding terbalik.

"Aku mencintaimu! Tapi apa kau malah mencintainya sialan!" Ia menggerutu sendiri sambil mengusap lembut wajah seseorang didalam gambar ltu dengan wajah kesal serta tak terima.

Sooran mengetahui jika jimin sudah menikah beberapa hari lalu, Saat sedang menikmati takdirnya! Seseorang menelponnya. Orang asing yang dengan gampangnya menyuruhnya untuk melaksanakan ini.

Dengan imbalan Segudang uang serta mobil keluaran terbaru, Cukup membuat dirinya tergiur mau! Jika bukan karna uang ia tak akan mau.

Sejujurnya sooran masih cukup waras! Karna apa? Ia sudah akan pensiun saat mendengar bahwa jimin berada diseoul beberapa bulan belakang, Membuat sooran ada kesempatan. Mendekati namja tampan tersebut.

(Jika ada kesalahan dalam penulisan nama mohon maaf^^, Coba deh kakak² balik lagi ke chap 1 atau 2 disana penulisan nama sooran Hanya 1 huruf o tidak double kan? Maaf ya? Mau dihapus lagi udh terlanjur jadi Asikin aja^^).

Tapi penolakan pedas dari mulut namja tampan tersebut cukup membuat sooran tidak menyerah, Ia bahkan selalu menyempatkan waktu mencari tahu apa saja kesukaan jimin. Dimulai dari makanan, Suka tidak suka, Bahkan penyakit yang diderita sipark.

Entah ia yang terlalu sibuk sampai² mendengar kabar bahwa jimin sudah bertunangan sekaligus menikah saja tidak tau, Ia mengetahui hal tersebut saat jimin berbicara pada kepala sekolah. Jika ia akan cuti karna pernikahannya.

Hatinya perih akan kata² yang terlontar sopan dari mulut tebal park jimin, Mengurung diri diapartementnya selama 1 bulan penuh.

Membuat ia dehidrasi, Serta malnutrisi.

Hidupnya kacau! Bagaikan laut tanpa air. Tapi sekarang ia tidak bisa egois. Namja tampannya memiliki orang lain, Ia sebenarnya orang baik, tapi karna rasa ingin memilikilah yang menggerogoti hatinya.

Sooran menghela napas berat, Matanya memberat ia butuh istirahat. Tapi jaruk jam seakan tidak mengajak kerja sama. Karna apa? Sebentar lagi pesta yang katanya besar itu akan dimulai.

"I'm sorry! I love you." Ia mengecup gambar seseorang tersebut didalam handphonenya dengan lembut, Hatinya berhianat karna apa? Ia lebih mementingkan uang daripada nyawa seseorang. Seseorang yang ia sayangi serta kasihi.

Sekarang ia egois.



































Skip; Malam hari jimin dan yoongi telah serasi memakai pakaian biasa - biasa saja untuk menghadiri pesta besar tersebut, Huh! Jimin tidak kenal. Entah kenapa istrinya ini ingin sekali datang kesana.

Jimin dengan kaos lengan pendek santai serta jeans hitamnya tak lupa ditambah Coat hitam melekat pada tubuhnya, Jika yoongi sweeter lengan panjang yang sedikit merangkap tubuh mungil nya. Ditambah celana jeans santai.

Ia mungil dengan sweeternya tersebut, Jimin tentu saja ia memakai kaos putih lengan pendek. Entah hanya ingin memakai saja.

Tadi sore! Saat mereka telah selesai makan sore, Jimin pergi sebentar membeli cemilan untuk yoongi. Ia mengadu ingin menyemil(?) sesuatu yang manis. Cheseecake yang jimin belikan.

Waktu jimin pergi, yoongi gunakan untuk ke kamar mandi memeriksa apakah instingnya benar apa tidak.

Ternyata kalian tahu? Yoongi positif hamil, Saat ia izin ke toilet tadi ternyata membeli tespack ke toko disebrang jalan tersebut.

Ia ingin menjadikan ini suprise untuk jimin, Semoga jimin siap menjadi appa muda. Hehe^^

Yoongi memikirkan acara pesta tersebut romantis lalu ia mulai memberitahu jimin tentang kehamilannya, Lalu besoknya ke rumah sakit untuk memeriksa berapa bulan kandungannya.

Ah ia jadi malu><

"Sudah hem?" Jimin bertanya sambil membuka mobil sewaan yang mereka sewa tadi sore saat mereka sampai dihotel, Yoongi mengangguk sambil tersenyum manis pada jimin.

Jimin memutar untuk ke kursi pengemudi, Ia masuk sambil duduk disamping yoongi yang nampak gugup. Sekarang kenapa lagi?

Pikir jimin.

Mobil sedan putih berjalan menyusuri jalanan kota paris yang nampak ramai oleh kendaraan beroda empat, Jimin sesekali bersenandung ria guna mencairkan suasana.

"Jiminie? Apakah jimin siapa jika menjadi appa sekarang?" Ucap yoongi sambil menatap penuh penasaran pada jimin yang fokus menyetir, Mendengar yoongi bertanya seperti itu. Ia menoleh sekilas lalu mulai menghela napas.

"Aku serahkan itu pada tuhan sayang. Jika kita diberi momongan sekarang tak masalah." Ucapnya sambil memfokuskan pandangannya ke depan.

Diam - diam yoongi menunduk sambil mengelus lembut perut datarnya, Ingin memberitahu jimin sekarang tapi.. Ia akan menunggu sebentar lagi.

Karna tak ada jawaban dari yoongi jimin menoleh ke arah samping dimana yoongi tersenyum sambil mengelus - elus perutnya lembut.

Membuat jimin mengerutkan keningnya! Jangan - jangan?!

"Kenapa memangnya?" Tanya jimin sambil sesekali melirik pada yoongi yang senang sendiri.

"Aniyo! Nanti juga jiminie tau. Hihi" Ia tertawa kecil membuat gigi gusinya ikut keluar menambah kemanisan diwajah yoongi, Membuat jimin tidak jadi penasaran.

Keduanya sampai disebuah gedung. Gedung bertingkat tinggi, Gugup menyerang yoongi Saat melihat pasangan - pasangan menggandeng pasangan masing - masing. Putar balik menggerogoti hatinya.

"Kajja."

Menghela napas upaya menghilangkan kegugupan hatinya yang gelisah, Yoongi mulai berdiri disamping jimin dengan angkuh. Walau bagaimanapun ia tetap namja kan? Tetap pria kan.

Walau berbeda posisi ups.

Pesta besar - besaran terjadi disana, Mau tak mau jimin jadi sedikit menikmati pesta tersebut dengan tenang. Yoongi juga sama, Tapi ia berpikir kenapa pula jimin memakai masker inikan didalam aula/Ruangan.

1 jam berlalu pesta semakin ramai oleh Tamu undangan, Sebenarnya tamu undangan hanya orang terpenting tapi sebagian ada juga yang diundang karna pendatang baru dikota paris.

"Ini saatnya." gumam yoongi sambil tersenyum manis. Ugh ia tidak sabar saat nanti jimin berada dihadapannya sambil memeluknya erat.

Yeoja cantik dibelakang yoongi tersenyum mengejek akan gumaman yoongi, Jimin ia izin ke toilet! Entah berapa banyak bir yang ia minum. Sedikit pusing memang.

Tapi.. Membuat ia sedikit rileks.

Yeoja berkaki jenjang tersebut melangkah ke arah toilet laki - laki dimana sang incaran berada, Bunyi air dari wastafel membuat sooran tersenyum semakin senang.

[WARNING! Dibawah ini ada sedikit kekerasan! Berupa psycopath(?) au!].

(Sebagian lia ngerti dari Fanfiction kakak² hehe, bukan berniat niruin. Tpi ini cuma khayalan lia).

Pisau runcing dikantung celananya seolah siap menancap dimana saja saat itu juga tapi Sooran menahan diri terlebih dahulu, Melangkah mendekat pada seseorang yang tengah asik membenarkan penglihatannya.

Ya Sooran memakai celana, Masa bodoh dengan penampilan.

Terkejut itu yang jimin pikirkan sekarang, Matanya ia tau! Fyi : Sooran memakai topeng jadi tidak akan ada yang tau.

Park Sooran!

"Lama tak bertemu jimin-shi?" Ucap Sooran basa - basi, Jimin mendengus kecil sambil menahan pusing. Sebenarnya ia juga tahan akan minuman beralkohol! Tapi entah kenapa ia sekarang sedikit pusing.

"Apa maumu Sooran?!" Ia meninggikan nada jawaban membalas ucapan sooran sambil tersenyum mengejek. Sooran tertawa puas karna namja ini mengetahuinya bukannya takut ia malah senang. Sepertinya jiwanya terganggu.

"Woah, Daebak park!" Ia bertepuk tangan sambil tertawa mengejek pada jimin, Saat jimin lengah Sooran memeluknya seolah menghilangkan Rindu. Menurut pikiran jimin.

'Aku minta maaf jim.' Batinnya sambil tersenyum licik, Pisau yang berada dalam kantung celananya ia buka dan....

Jleb!
Jleb!

Tubuh jimin membeku kala dua tusukan sekaligus langsung mengenai perutnya, Rasa perih serta sakit bercampur aduk.

"A-apa yang, kau lakukan, Lepas-- Kan, aku, Sialan." Jimin berusaha menjauhkan Sooran dari pelukannya, ucapannya bahkan terbata - bata sambil menahan sakit. Pisau itu tajam bung. Dan sekarang masih menancap kasar diperut dasar jimin.

"Waktuku sedikit park! Jadi nanti saja jika ingin bermain - main," Bisik Sooran sambil perlahan - lahan melepaskan pisau yang menancap tepat diperut jimin.

Jimin merintih kesakitan, Ini dia puncak masalah sekaligus Fellingnya!

"Kau gila Sooran!" Ia mengatakan itu dengan sekali ucapan, Membuat Sooran membeku sedetik kemudian ia tersenyum lalu melepaskan masker jimin membuangnya ke sembarang arah.

"Perlu kau tau park! Kau lebih gila Dari ini." Ucapan Sooran telak membuat jimin terdiam sambil sesekali menyentuh perutnya yang berdarah, Bahkan darahnya Mengalir sedikit demi sedikit ke pakaian yang ia pakai.

"Kau masih ingin menikmati matahari besok pagi hm? Baiklah begini jika kau masih ingin melihat matahari cukup bungkam mulut satu lagi jangan biarkan orang tua serta orang lain tau Ok? Jika kau menurut aku akan membiarkanmu melihat istrimu itu untuk terakhir kali." Setelah mengatakan seperti itu Sooran meninggalkan jimin dengan keadaan yang cukup sulit untuk jimin berdiri, Pesta masih berlangsung bedanya ini hanya ramai oleh music yang diputar.

Kalian akan tau rahasia terbesar jimin nanti.

Melupakan masker serta pakaian berantakannya, Jimin berjalan tertatih menuju yoongi. Ia khawatir yoonginya kenapa - napa!

Suara langkah kaki mengalihkan semua pandangan saat itu juga, Serta bau anyir nan pekatnya warna merah. Membuat semua tamu undangan hanya diam tak berkotek(?).

Music yang tadinya riuh sekarang sepi, Aliran darah mengalir saat kaki itu melangkah menuju atensi yang ia cari.

"Yoo--ngi!" Ucapnya pelan, Semua tamu menepi memberi pemuda itu jalan. Bahkan sebagian besar ada yang mengenalnya.

"Hehe.. Jimin mana ya? Kenapa music nya berhenti serta kenapa semua orang memperhatikanku? Jiminie cepat kembali." Gumamnya sambil memilih ujung sweeternya erat, Tepukan dibahunya membuat ia refleks Menoleh ke arahnya.

Deg!

Jimin? Suaminya itu seperti mayat hidup matanya sayu yang pasti sebentar lagi menutup, Darah terus menerus mengalir. Yoongi membeku diam ditempat.

"Sa-yang? Ke-napa?" Tanya jimin tangan yang tadinya putih nan bersih tersebut sekarang.. Penuh oleh darah. Kedua tangan jimin perlahan mengusap halus pipi yoongi.

Air bening dari mata indah yoongi mengalir begitu saja, Membuat yoongi lebih Dari kata diam seribu bahasa. Ia kalut sekarang harus bagaimana.

"Ja-ngan, Na-ngis, He-y, jimin, Sa-yang! Yoo-ngi. Park, Yoongi." Tangis yoongi pecah saat itu juga, Hatinya terluka saat melihat jiminnya berbicara menggunakan nada terbata - bata. Moment istimewa mereka diganti dengan moment penuh air mata.

Kenapa ujian selalu berpihak pada yoongi, Tuhan?

"Jimin? Aku mau memberitahu sesuatu. A-aku hamil, Anak kita. Buah hati kita jimin." Ia sesegukan saat mengatakannya, Jimin terkejut saat yoongi mengatakannya. Mengabaikan rasa sakit yang luar biasa diarea perutnya. Hatinya memuncahkan rasa bahagia.

Tertawa senang terpancar di wajah jimin, Yoongi ikut tertawa. Tamu yang ada disana hanya bisa menatap iba serta sesekali tersenyum kecil pada keduanya. Sebagian ada yang mengerti apa yang dibicarakan jimin yoongi.

Sebagian gak ada.

"Ji-min, Sa-yang, ka-lian. Sa-rang-hae!" Jimin mengecup Dalam² kening yoongi, Sesaat sebelum kejadian itu terjadi sayup - sayup jimin mendengar.

"Nadoo jiminie."

Bruk!

Tubuh penuh darah jimin ambruk dihadapan semua tamu undangan, yoongi panik bukan main. Aku mohon jika ini hanya mimpi batinnya.

"Help me please!!" Yoongi sedikit berteriak ke seluruh tamu undangan, walaupun begitu tetap ada yang membantu yoongi dan jimin. Tubuh tak bergerak jimin Dibawa ke rumah sakit internasional kota paris.

Sedari dijalan yoongi tak henti - hentinya menangis, Perempuan asal paris dan pacarnya mengantar yoongi menuju rumah sakit.

"Ah aku bisa berbahasa korea, Aku belajar berbagai bahasa. Namaku Anetha alexa, Namamu?" Ucapnya. Membuat yoongi kaget bukan main? Ia ada teman disini?! Bukan maksudnya ada yang bisa berbahasa korea.

Jadi ia tak harus susah - susah menggunakan Bahasa paris ataupun inggriskan.

"Min-- Ah aniyo. Park yoongi." Ucap yoongi pelan sambil terus memegang tangan pucat nan dingin jimin.

"Ah baiklah yoongi, salam kenal! Kita bisa menjadi teman. Panggil aku aneth." Perempuan berdimple tersebut tersenyum manis ke arah yoongi, Yoongi hanya mengangguk iya saja.

"Sayang.. Kapan kita sampai?" Tanya Aneth pada sang kekasihnya, Kekasihnya bilang bahwa dalam 5 menit mereka akan sampai dirumah sakit.

"Sabar ya? Sebentar lagi kita sampai." Sahut aneth sementara yoongi hanya mengangguk iya sekali lagi, Pikiran serta mulutnya tidak bisa diajak bernego. Mulutnya bungkan sementara pikirannya ingin ia berbicara.

Skip; Rumah sakit internasional Paris.

Blankar yang membawa jimin begitu terlihat terburu - buru, menuju arah ruangan IGD. Yoongi bahkan senantiasa menunggu jimin, Saat blankar yang membawa jimin masuk ke dalam ruang IGD.

Tubuhnya panas dingin, Jantungnya berdetak tak karuan. Kenapa harus sekarang. Waktunya tidak tepat. Yoongi mohon! Biarkan sekali saja keluarga kecilnya bahagia.

Kepalanya hampir pecah saat Jimin dinyatakan kehabisan darah, Ya ampun ia harus cari dimana. Ingat ini paris bukan seoul.

Seharusnya ia tak memaksa jimin untuk datang ke sana, Karna nya jiminnya sekarang dalam keadaan sekarat.

Hidup dan mati jimin ditangani oleh dirinya. Bagaimana ini?

"Aku akan mendonorkan darahku." Ucapnya sambil berjalan menghampiri yoongi, Dan seseorang yang menawarkan darahnya tersebut. Membuat yoongi serta Aneth kebingungan.

"Siapa kau?"



























TBC!

Hola ho^^ Lia update!

Hehe>< Moga suka Kekeke~~~

Paipai👉👈🤗😘

~Lia💫 BORAHAE kakak-,-

Bonus?

(Yungi sayang jimin pokonya!)

(Cangtip bnget bumil><).

(Suami Yungi!! Gk ush liat² punya ugie-.-).

(Ganteng).

(Ini lagi apa? Duh Kocheng + bumil><).

(Makan makan°•°).

Ini terakhir lia up:''''''D

Jiminnya enakkan dibuat Ngilang aja ya dari bumi?

Apa Dibuat Meninggal aja ya?

*Ok udh:'V

Continue Reading

You'll Also Like

1M 84.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
64.9K 5.9K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
1.4M 81.4K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
6.6K 715 13
[Yoonmin Story] Jimin idol sekaligus aktor asal Korea terlibat skandal sebab ulah salah satu idol wanita yang terobsesi padanya. Sedangkan Min Yoongi...