|| 𝐔𝐧𝐭𝐨𝐮𝐜𝐡𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐌�...

By ssaattss

46.1K 3.1K 54

[ END ] ‼️ Cerita sudah di revisi. . Polos, keras kepala, pantang menyerah, kuat, pintar. Mungkin itu semua s... More

☀️Part 1☀️
☀️Part 2☀️
☀️Part 3☀️
☀️Part 5☀️
☀️Part 6☀️
☀️Part 7☀️
☀️Part 8☀️
☀️Part 9☀️
☀️Part 10☀️
☀️Part 11☀️
☀️Part 12☀️
☀️Part 13☀️
☀️Part 14☀️
☀️Part 15☀️
☀️Part 16☀️
☀️Part 17☀️
☀️Part 18☀️
☀️Part 19☀️
☀️Part 20☀️
☀Part 21☀
☀Part 22☀
☀Part 23☀
☀Part 24☀
☀Part 25☀
☀Part 26☀
☀Part 27☀
☀Part 28☀
☀Part 29☀
☀️Part 30☀️
☀Part 31☀
☀️Part 32☀️
☀Part 33☀
☀Part 34☀
☀Part 35☀
☀Part 36☀
☀Part 37☀
☀Extra part☀

☀️Part 4☀️

1.9K 125 1
By ssaattss

Ayra bangun dan langsung menuju kamar mandinya. Hari ini sahabatnya akan datang untuk membuat tugas kaligrafi dalam bahasa korea.

Selesai mandi dia menyiapkan semuanya dengan teliti, dia tak ingin nanti ada yang kurang sedikitpun.

How how you like that
Do you like that that that that that that that that

"Halo dir?"

"Iya halo kita dah sampe dilobby, lo lantai berapa no berapa"

"Lantai 4. No 4"

"Oke siap"

Ayrapun keluar berniat ingin menunggu sahabatnya. Namun dia terkejut saat mendapati yoga dan leonal yang baru saja datang.

"Akhirnya ketemu" ucap dira menghela nafas lega.

"Lebay lo kutu" cibir gita.

"Eh ada kayog ama kanal" ucap dira menatap yoga dan leonal yang berada disampingnya.

"Iya" ucap yoga tersenyum tipis.

"Kakak mau kemana?" Tanya ayra.

"Ga kemana mana" jawab leonal spontan.

"Mau gabung sama kita?" Tawar ayra.

"Emang boleh?" Tanya yoga.

"Siapa juga yang larang" kekeh ayra lalu merekapun masuk kedalam apart ayra.

Sedangkan disisi lain arya menggerutu karena sahabatnya tak kunjung datang. Akhirnya dia memutuskan untuk menelepon sahabatnya.

"Halo"

"Dimana?"

"Lagi nemenin dekel"

"Siapa? Dimana?"

"Dira di no.4"

"Makanan gue mana?"

"Eh? Hehehehe sini aja lo nya makan bareng bareng"

"Dasar luknut"

Ayra kembali keruang tengah setelah menyiapkan minuman dan cemilan.

"Kalian disini dulu ya, biar aku selesain tugasnya" ucap ayra mengambil karton yang dibawa gita.

"Kan kita kelompok masa lo doang yang bikin, kita juga lah" ucap dira.

"Gapapa cuman sebentar" ucap ayra tersenyum manis lalu masuk kedalam kamarnya.

"Lucu ih" gemas leonal saat melihat ayra tersenyum yang membuat matanya melengkung kebawah.

"Gemes banget gue" greget dira mengepalkan tangannya.

"Anjuy arya mo kesini" ucap yoga.

"Lo ngajak kaya?" Tanya dira.

"Engga, nih makanan kan pesenan dia" jawab yoga menunjuk pizzanya.

Ning nong ning nong

"Buka dir" titah gita, dira berdiri dan membukakan pintunya.

"Masuk kak" ucap dira mempersilahkan arya masuk.

"Tuh pesenan lo" ucap yoga.

"Hm"

"Astaghfirullah gerah banget gue liat kaya pake hoodie gitu" celetuk gita.

"Buka aja ya" ucap yoga, aryapun membuka hoodienya dan hanya menyisakan kaus tanpa lengan.

"Wish gila manly benerrrrrrrrrr" kagum dira.

"Iyalah, olahraga tiap hari" ucap yoga.

"Dira gita udah sele" ucapan ayra terpotong saat bertatapan dengan arya. "Sai"

"Mana liat" heboh dira menepuk meja.

"Nyantuy anjir" kesal gita. Ayra berjalan dengan menunduk, dia meletakkan hasil kayanya dimeja.

"Wisss gila cakep bat" kagum leonal.

"Perasaan waktu kita dulu ga gini amat ya" celetuk yoga.

"Artinya apa?" Tanya dira menatap ayra.

"Percayalah semua akan indah pada waktunya" jawab ayra tersenyum tipis.

"Kata katanya motivasi banget" ucap leonal.

"Dah selesai terus kita ngapain sekarang?" Tanya dira menggulung kartonnya.

Tiba tiba arya mengeluarkan pizzanya dimeja.

"Makan pizza katanya" ucap yoga.

"Gapapa" ucap arya. Mereka langsung saja melahap pizzanya.

Arya melihat ayra yang terus diam dan menunduk, entah karena apa. Dia mengikuti ayra yang berjalan kearah dapur.

"Astaghfirullah ngagetin, kak ar mau minum?" kekeh ayra langsung memberikan minum pada arya, arya mengambil dan menyimpannya dimeja makan lalu mendekat kearah ayra.

Ayra mendongak untuk bisa menatap wajah arya. Karena jujur dia hanya sebatas dadanya saja.

"Mata lo kelemahan buat gue" batin arya.

"Kak jangan terlalu dekat, nanti kak gatel" ucap ayra langsung berjalan menuju ruang tengah.

"Semoga gue bener" batin arya.

"Ra lo punya dvd ga?" Tanya dira.

"Ada" ucap ayra berjalan menuju laci lalu mengambil tas dvd miliknnya.

"Anjuy horor semua" celetuk yoga melihat kaset berjudul horor semua mungkin ada beberapa diluar horor.

"Nih aja" ucap gita akan berdiri namun terpeleset, alhasil dirinya memegang lengan arya.

"Sshhhh" gita langsung menjauhkan lengannya.

"Aduuuhhh maaf kak ga sengaja" ucap gita panik.

"Hm gapapa" ucap arya mengusap lengannya yang tertampang jelas telapak tangan gita.

"Astogee, lo bawa salep ga?" Tanya yoga.

"Engga" jawab arya sembari mengusap lengannya yang memerah. "Udah lanjut"

"Lo beneran gapapa?" Tanya leonal khawatir.

"Hm" arya pindah tempat duduk kesamping ayra.

"Dir minjem ya" ucap yoga berbaring dengan paha dira sebagai bantal.

"Lo kira barang" cibir dira menggeplak kening yoga.

"Anjim itu jurig ngapa" heboh gita tanpa sadar memeluk leonal.

"Penakut lo" kekeh leonal menepuk kepala gita.

"Kaget doang kak" elak gita menyumput dibelakang leonal.

Merekapun menonton filmnya sampai beres. Justru sekarang terbalik, bukan mereka yang menonton film, tapi fiilm yang nonton mereka.

Ayra meregangkan otot ototnya yang terasa sangat pegal karena duduk terlalu lama. Ayra menoleh pada arya yang masih menonton filmnya.

"Kakak mau nyemil?" Tawar ayra menyodorkan snack pada arya.

"Engga, lo aja" tolak arya tersenyum tipis.

"Kak" panggil ayra.

"Hm?" Sahut arya.

"Kakak penyakit buat aku" ucap ayra membuat arya heran.

"Hm?" dehen Arya tak mengerti.

"Soalnya setiap deket kakak jantung aku deg degan mulu kak, mana cepet lagi" jawab ayra cemberut, arya ternganga mendengar penuturan ayra.

"Kalo deket yang lain?" Tanya arya.

"Anehnya engga" jawab ayra menyandar disofa. Arya terkekeh lalu merapatkan duduknya dengan ayra dan memeluk pinggang ayra possesif.

Ayra terdiam beberapa saat, jantungnya kembali berdetak dengan cepat. "Tuhkan kak, jantung ayra deg degan lagi" ucapnya memegang dada kirinya.

"Lo suka sama gue ya?" Goda arya.

"Aku udah ga suka sama kakak" ucap ayra menggeleng pelan membuat wajah arya datar kembali. "Sejak ditaman aku sayang sama kakak"

Arya terdiam, dia seperti merasakan desiran aneh dalam dirinya. Jantungnyapun berdetak cepat saat ini.

"Kak, kenapa kulit kakak sensitif?" Tanya ayra menatap arya.

"Ga tau dari kecil" jawab arya menyandar disofa.

"Sama semua orang?" Tanya ayra.

"Semenjak bunda ga ada, kulit gue sensitif dan ga tersentuh, kecuali sama gue" jawab arya mengusap lengannya yang masih ada bekas telapak tangan gita.

"Sakit?"

"Hm sakit, gatel, panas makanya merah" kekeh arya.

"Kalo dipegang sama aku?" Ucap ayra menyentuh lengan arya dengab telunjuknya.

"Engga" ucap arya tersenyum tipis dan menggeleng pelan, membuat ayra terkejut.

"Serius?" Tanya ayra tak percaya. Arya membawa lengan ayra memegang lengan atasnya.

"See? Ga ada apapun" ucap arya menjauhkan lengan ayra dan melihat lengannya yang baik baik saja.

"Kok bisa?" Tanya ayra.

"Entah, gue juga bingung" jawab arya berbaring dengan paha ayra sebagai bantal.

"Bobo aja nanti ayra bangunin" ucap ayra menunduk menatap arya. Arya memegang tangan Ayra dan menyimpannya dikeningnya.

"Udah beberapa tahun ini gue ga bisa rasain lagi elusan" ucap arya memejamkan matanya, ayra mengerti dia mengelus kening Arya perlahan, membuat Arya nyaman dan tertidur.

Ayra menatap wajah Arya yang damai saat tidur, kulit putih, hidung mancung, alis tak terlalu tebal, bibir sexy, mata yang tajam. Ayra sangat menyukai bibir Arya yang tersenyum kotak, dirinya jadi teringat V BTS saat melihat Arya tersenyum.

☀️☀️☀️☀️☀️

Ayra membuka matanya dia langsung melihat jam, pukul 19.04 . Hm lumayan juga mereka tidur dari jam 15.00.

"Kak bangun kak" ucap ayra mengelus pipi arya.

"Eughhh... Five minute again" sahut arya memeluk perut ayra.

"Bangun kak aku mau masak makan malam" ucap ayra, arya membuka matanya menatap ayra.

"Dah malam ya?" Tanya arya.

"Iya udah jam 19.10 kakak makan malam disini ya" ucap ayra mengusap dagu arya. Arya mengangguk lalu terduduk.

"Mau kemana kak?" Tanya ayra.

"Kamar mandi" jawab arya.

"Emang kakak tau dimana?" Kekeh ayra.

"Apart kita sama" ucap arya lalu masuk kedalam kamar mandi.

Ayra terkekeh lalu masuk kedalam kamarnya. Membersihkan badannya dan mengganti bajunya.

Setelah selesai ayra berjalan menuju dapur, mencepol asal rambutnya lalu mulai masak makan malam.

Arya keluar dan duduk dimeja makan, dia melihat ayra seketika matanya membulat melihat pakaian ayra yang sanga terbuka. Baju tanpa lengan? Celana sepaha? Rambut cepol?

"Ay ganti baju gih" ucap arya.

"Emang kenapa?" Tanya ayra.

"Baju lo terlalu terbuka, disini ada temen gue" jawab arya mendekat kearah ayra.

"Gerah kak" ucap ayra, arya memeluk ayra yang sedang memasak.

"Ganti ay" bisik arya menggesek hidungnya dileher ayra.

"Emmh geli kak" ucap ayra menggerakkan lehernya. Ayra terkejut saat arya menggendongnya.

"Kak ish" kesal ayra memukul dada bidang arya.

"Ganti baju dulu, biar gue lanjutin masaknya" ucap arya menurunkan ayra dikamarnya lalu menuju kedapur lagi.

"Nah gini kan bagus" ucap arya menatap ayra yang memakai piyama panjang bermotif bunga.

"Tapi gerah" rengek ayra.

"Lanjutin masaknya, biar gue bangunin yang lain" ucap arya berjalan menuju ruang tengah.

"Wangi banget nih yang masak" ucap leonal duduk dimeja makan.

"Pada cuci muka sana" titah ayra menyimpan makanannya dimeja makan.

"Siap" ucap mereka.

"Silahkan pada makan" ucap ayra.

"Enak banget" heboh gita.

Arya terdiam merasakan masakan ayra, kenapa sangat mirip?

"Kenapa kak? Ga enak?" Tanya ayra menatap arya.

"Enak" jawab arya melanjutkan makannya.

"Yog kek masakan siapa ya? Kek pernah gue" celetuk leonal.

"Bundani" ucap yoga dan leonal bersamaan, membuat arya menghela nafas pelan.

"7 tahun lalu" ucap arya, membuat yoga dan leonal terdiam.

"Kok jadi melow" celetuk dira.

"Makan, nanti keburu dingin" ucap ayra.

Setelah selesai merekapun pamitan untuk pulang.

"Kita pulang dulu ya, nanti main lagi kesini" ucap dira didepan pintu dengan yang lainnya.

"Awas" ucap arya, merekapun memberi jalan pada arya.

"Kenapa ada yang ketinggalan?" Tanya ayra.

"Kalo ada apa apa gue ada diseberang lo okey" bisik arya.

"Iya" kekeh ayra.

"Bye"

"Bye"

☀☀☀☀☀

See u next chapt!!

Continue Reading

You'll Also Like

375K 26.3K 47
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA KARENA SEBAGIAN BAB NYA DI PRIVATE] Namanya Kiara Acha Alexander, gadis kecil berumur 15 tahun ia memiliki wajah yang imut...
16.1K 389 36
"Lo mau kan jadi cowok gue?" ucap gadis itu dengan mata berbinar "nggak" ucap pria itu dan segera menepis tangan gadis yang memegang tangannya "Kenap...
154K 5.3K 45
Don't copy my story,bitch!🔥 Cerita telah tamat dan sudah tahap revisi Selamat membaca ... Menceritakan tentang seorang gadis yatim piatu yang diadop...
178K 8.9K 52
Seorang gadis berkelakuan terkadang badgirls terkadang juga alay bin lebay dan memiliki paras yang cantik dan imut tetapi juga memiliki sifat yang ce...