Gadis Lukisan Andi

Autorstwa YunW17

300 0 0

Pertemuan yang tak disengaja. Sebentuk wajah yang dikenal Olivia. Salah satu model lukisan Andi. Perkenalan O... Więcej

1. Olivia
2. Andi
3. Rumah Petak
4. Rumah Putri
5. Bertemu
6. Perubahan
7. Melangitkan Harapan
8. Bingung
9. Ibunda Ratu
10. Ultimatum
11. Dipersiapkan
12. Hilang Kendali
13. Bimbang
15. Sangkeran
17. Godaan
17. Kata Hati
18. Rahasia
19. Defensif
plus +++ Plus
21. Jurus Pamungkas
23. D' Power of Emak- Emak
24. D'Power of Emak-Emak (part 2)

14. Pisah

17 0 0
Autorstwa YunW17

.

.

Suasana taman di dekat danau begitu lengang. Teman-teman yang membersamai mereka bercengkerama di depan air mancur sana. Bisa melihat dengan leluasa ke arah Olivia dan Malik. Begitu juga sebaliknya.

Olivia merasa bersalah juga. Malik beberapa kali melontarkan lelucon yang berakhir garing. Malik terbahak namun Olivia tetap tidak bergeming. Sedikit memamerkan senyumnya meski terlihat sebagai upaya menyenangkan Malik.

"Apa aku belum bisa bertemu dengan ayahmu?" Setelah lama hanya desau angin yang terdengar. Candaan anak-anak dan teman-teman mereka menyelingi.

"Maaf!" Olivia menjawab cepat dan lantang.

Malik menatapnya penuh tanya.

"Maaf, aku ingin fokus dengan kuliah aku!.. Papa ingin aku konsisten dengan keputusanku!" Olivia tak enak hati. Memutuskan sesuatu yang besar dalam hidupnya, Olivia tidak mau gegabah. Syukurlah papanya mendukung rencananya untuk mengambil jeda guna memikirkan keputusan yang begitu penting dalam hidupnya.

"Memangnya... apa sudah ada nama seseorang yang telah terukir di hatimu?"

Olivia membeku. Malik bersikap romantis. Menggenggam tangannya dengan lembut. Olivia tidak bisa serta-merta menepis tangan itu seperti yang dilakukannya pada Andi.

Olivia tersenyum kecut.

"Maaf!" Perlahan namun pasti, Olivia menarik tangannya dari genggaman Malik "Maafkan aku! Terima kasih atas perhatian kamu selama ini!"

"Berikan aku kesempatan, Olivia..!"

Dengan berani, Malik menangkup pipi Olivia yang menghindar.

"Maaf! Tapi aku tidak bisa..!"

Malik mengetahui kedatangan pewaris Memetri itu di ujung sana. Posisi yang pas untuk mengelabuinya. Olivia dengan tepat melepaskan tangkupan tangan Malik. Berhasil!

CEO Memetri yang baru itu terhenti. Memandang nyalang ke arah Malik. Dan Malik begitu siap menghadapi apa yang bakal terjadi.

Olivia menjerit kaget ketika ada pukulan melayang di depannya. Ia serta-merta ditarik oleh Laras dan Tasya untuk menjauh.

Meski syok, Olivia berusaha berontak melepaskan diri.

"Lepaskan! Kenapa dia berbuat seperti itu? Dia tidak bisa melakukan sesuatu sesuka hatinya...!"

Rita dan yang lain membantu menahan Olivia yang panik melihat Andi seperti banteng mengamuk. Bagaimanapun, Olivia tidak ingin temperamental Andi sebagai alasan melakukan tindakan kekerasan.

"A N D I !" Teriak Olivia tidak terima. Yang sedang meluapkan emosi terhenti seketika. Kesempatan itu digunakan Malik untuk membalas. Memang hanya sekali tapi mampu membuat Andi roboh. Padahal tubuh Malik lebih kecil.

"Hanya segitu yang bisa kau lakukan untuk mendapatkan Olivia? Iya! Memang kamu bisa memenangkan hatinya!" Malik berlagak membersihkan kedua tangannya dan merapikan kembali penampilannya.

"Terima kasih telah memberikan kesempatan berikutnya karena apa yang telah kami berdua lakukan barusan.. bibirnya yang..."

Belum sempat Malik meneruskan kata-katanya, Andi sontak menarik kerah bajunya berdiri mengepalkan tangannya tapi ia tahan. Para lelaki di sekeliling mereka saling bergerak waspada. Dengan gentle Malik mengangkat tangannya agar mereka tenang.

"Pukul! Ayo pukul! Kamu ingin memukulku lagi, kan?!"

Terlihat tubuh Andi bergetar menahan amarahnya. Perjuangan paling berat sejatinya adalah melawan diri sendiri. Karena kekuatan sebenarnya ketika mampu melawan hawa nafsunya sendiri.

Malik tersenyum penuh kemenangan lalu berbalik siap melangkah menjauh. Namun tiba-tiba Malik memutar tubuhnya langsung memukul Andi ke wajahnya sekali. Andi tidak melawan dengan mengikuti gerakan pukulan Malik sehingga efek dari pukulan itu sedikit terkurangi. Tapi tetap saja Andi terjungkal ke belakang. Malik mengikuti arah jatuhnya lalu menarik kerah baju Andi sampai terduduk.

"Biarkan mereka selesaikan masalah lelaki dengan cara lelaki!" Dodo yang berdiri diantara para pengawal Malik dan Andi yang membentuk pagar betis merentangkan tangannya.

"Gusti Pangeran Arya Andi Kusuma Padma Atmaja... aku sudah mencoba meng-ikhlas-kan... jadi aku akan beri perhitungan jika kamu sampai menyia-nyiakan Olivia!"

Malik melepaskan Andi yang lunglai. Malik berdiri sambil memeriksa wajahnya. Ia menuju dimana Dodo berdiri.

"Ish!" Sambil meringis "Pukulan orang yang sedang terbakar cemburu memang dahsyat!"

"Tapi karena cinta juga orang jadi lemah tak berdaya!" Dodo mendengus "Tapi pancingan Anda berhasil, Tuan Muda! Lihatlah efeknya..." Dodo membuka tangannya seperti ingin mempertunjukkan sesuatu.

"Cinta juga bikin orang jadi bodoh juga, kan?"

"Posisi layaknya orang saling berciuman..?"

Dodo menyahut cepat yang diikuti ledakan tawa dari Malik dan Dodo. Sedang yang lain saling berpandangan tak mengerti.

"Ah ya! Aku berpihak pada keselamatan Olivia dan aku jamin itu!"

Malik sambil berlalu diikuti orang-orangnya.

Dodo langsung melihat ke Andi. Terlutut. Ingin tau reaksi Bigboss-nya. Yang hanya diam mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Tidak kentara yang memutih itu karena kulit Andi memang putih.

"Ckckck.. Apa aku perlu mengompres lukamu!" Belum juga jari Dodo menyentuh wajah blasteran Indonesia-Belanda itu sudah tertepis.

"Tidak perlu! Perketat pengawalan Olivia dan matur ke Papa untuk segera mengirimkannya ke kampung Budhe-nya!"

"Sendika dhawuh, Kanjeng Sinuhun... Will be!" Ralat Dodo sambil meringis. Seperti kata Malik tadi kan bisa berabe dapat gamparan dari orang yang sedang terbakar cemburu. Dan Dodo mempersilahkan junjungan mudanya untuk bangkit. Dodo mengangguk memberi isyarat pada kawannya yang lain untuk ikut tanggap dengan sikap mereka. Serasa ikut menahan nyeri. Tapi Sultan Muda itu mampu menyembunyikan dengan sempurna seolah dirinya baik-baik saja. Sedikit limbung. Semua menahan napas dan saling lirik. Tidak ingin menyinggung junjungan mereka dengan menolongnya. Tidak lama Sultan Muda bisa menguasai dirinya. Menuju parkiran.

Sedang di arah lain. Parkiran paling luar. Sesaat setelah Olivia dibawa pulang pak Sukur dan pak Dirun ke rumah papanya. Malik berjalan bersama serombongan orang menuju mobilnya.

"Malik! Gimana keadaan kamu? Olivia cemas sekali tadi... dia.. minta kamu maafin sikap Andi.." Rita terbata mengatakannya karena ingin menjaga perasaan Malik sekaligus menyampaikan amanah.

Malik tersenyum hangat. Sengaja memegang kepala Rita yang terlihat polos menurutnya.

"Bohong kalo aku bilang tidak apa-apa sedang kamu lihat keadaan aku! Seperti nasihat kamu aku coba ikhlas-kan bila orang yang kita cinta menemukan kebahagiaannya meski bukan bersamaku.."

Rita diam menunduk. Ada rasa bersalah.

"Dan kamu biarkan dia pergi sementara kebahagiaannya ada disini?"

"Olivia bukan sekedar pergi atas kemauannya sendiri!" Malik memasukkan tangannya ke saku celana. Menghirup udara malam dalam-dalam lalu menghembusnya kesal "Semua dilakukan untuk keselamatan Olivia.. Dan kamu juga jangan pernah mencoba keluar dari lingkaran baris pendhem!" Malik menyebut pasukan pengawal khusus milik Sultan.

Rita hanya mengembungkan pipinya. Membuat Malik iseng mengepalkan tangannya diarahkan ke pipi gadis manis itu. Rita cemberut dan Malik menyikut lengannya.

"Tuh! Kamu dipanggil! Gabung gih!.. inget pesan aku" Malik nguyel rambut Rita yang sudah dianggapnya adek sendiri. Malik menahan langkah Rita.

"Bossmu itu tau benar apa yang harus dilakukannya...!"

€€€€€€

"Posting story IG yang sama! Sengaja..? Biar netizen komen kalau kalian berdua kompak?" Andi diam tak menjawab. Ia terlihat asyik dengan lepinya.

"Memangnya tidak ada yang tau? Gambar Olivia blur karena focal lengt-nya terlampau jauh. Dia bisa zoom in kalo fokusnya ke paling ujung. Gimana sih kamu ngajarin dia? Aku tau hape Olivia dilengkapi kamera zoom in sampai focal lengt 700mm dengan apertur otomatis menyesuaikan. Atau dia bisa setting ke ISO 1600-3600 dengan pencahayaan fluoresens. Dan..."

Dodo berhenti sejenak sambil menahan tawa dengan tatapan tajam di hadapannya.

"Kita lihat hasil shoot Pangeran! Meski sudah diblur manual tapi angle-nya beda.. orang paling polos pun tau, Boss! Kemana frame diarahkan.. Blur.. Slurp..!" Dodo terbahak dapat lemparan segepok berkas. Sudah pasti pemandangan indah itu dinikmati sendiri oleh Sultan Muda. Karena ia tau betul Andi mengambil video yang dimaksud persis di belakang Olivia duduk tanpa sepengetahuan gadisnya. Halah! Semua sudah tau rahasia umum itu cuman Olivia aja yang belum 'ngeh'.

Dasar posesif!

Wajah Andi sudah butheg mendapati penampilan Olivia yang... Ehem.. seksi! Di acara syukuran kantor. Serah terima jabatan CEO. Memang Olivia ditugaskan di luar tapi cuma sebentar. Selanjutnya, gadis cantik itu didandani untuk sesi pemotretan. Acara privat itu khusus staf karena karyawan lebih suka mendapatkan kompensasi.

Sejak datang sampai acara bubar dan Olivia ganti baju, Andi tidak membiarkan satu lelaki pun mendekati Olivia. Yang akhirnya jadi pesta para lajang sedang para bujang disingkirkan dengan penuh gerutuan tapi tidak berani membantah. Gagal recana pedekete..

Toh para lajang itu paling tau cara memanjakan sang ratu.

"Nantikan saja aku bikin k*ssm*ark di sekujur tubuhmu, Lieverd!"

Dodo mendengar dengan jelas meski Andi hanya menggumam sendiri waktu itu. Dan ia bersama pengawal lainnya sepakat memilih menjauh dari Hot Bigboss itu daripada mendapat semprot bahkan bogem.

Tuh kan! Andi pasti sudah menyimpan file yang dimaksudnya di chips khusus miliknya. Dodo coba mencari-cari file aslinya di lepi Andi yang dibiarkan terbuka begitu saja. Si empunya sedang berdiri menghadap jendela.

Dodo mengikuti arah pandang Andi. Oh, pantes! Ada someone special disana bersama staf lainnya kumpul-kumpul macam farewell.

"Disini kamu bisa setiap saat bersama sosoknya sementara dia.. lambat laun berupaya melupakan sosokmu..."

"Justru Olivia sedang membingkai kenangan bersamaku!" tatapannya tak beralih.

"Sebenarnya apa sih rencanamu!"

Yang ditanya tidak menjawab. Memandangi kepergian Olivia di luar sana dengan senyum penuh arti.

Huh! Dodo tau betul Andi lebih suka menunjukkan tindakan daripada sekedar omongan.

********

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

102K 8.6K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
78.6K 10.1K 108
This is just fanfiction, don't hate me! This is short story! Happy reading💜
93.2K 644 4
isinya jimin dan kelakuan gilanya
259K 27K 29
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...