Bintang Untuk Aiby (COMPLETED...

De WahyuYuky

172K 15.1K 311

{Romance-Komedi}~Bahasa santai, Enjoy this story guys😉 Judul Awal Aiby's little life. #Dosenseries "Pulang k... Mai multe

Prologue
(1) Si muka tembok
(2) Ternyata Dosen
(3) Padahal udah baper!
(4) jangan-jangan jodoh!
(5) Jangan cemburu pak!
(6) Debat kusir 1
(7) Merasa Terzholimi
(8) Lagu Bintang dan si mercon
(9) Ada yang hilang
(10) Aiby kemana?
(11) Klarifikasi tanpa kabar
(12) galau atau cemburu?
(13) Sepupu Bintang
(14) Pertemuan tidak terduga
(15) Boleh baper gak sih?
(16) Apartemen Aiby
(17) Pesan papa Bintang
(18) Bertemu Gita
(19) Satu sore bersama Aiby
(20) Diabetes mendadak
(21) Mode manis Bintang
(22) Angga berubah
(23) Pengakuan Aiby
(24) Luka (Tak) berbekas
(25) Kembali terulang
(26) Sepenggal kisah cerita
(27) Kemarahan Gaberiel
(28) Kaset kehidupan
(29) Permintaan Gaberiel
(30) Pergi atau tetap tinggal
(31) Keputusan Aiby
(32) Maaf dan Angga
(33) Paksaan lunch
(34) Pertemuan tidak terduga 2
(35) Bintang dan segala sifat menyebalkannya
(36) Pertengkaran pagi hari
(37) Mimpi buruk
(38) Angga Vs Aiby
(39) Janji bertemu dengan Raja
(40) Hukum alam
(41) Special~Aiby Allgar
(42) Happy Ending
(43) Kode untuk Bintang
(44) Menantu mama Gita
(46) Special~Bintang Algate
(47) Special~ Aiby Algar
(48) Special~Bintang Algate
(49) Special~ Aiby's little life
(50) The End
Epilog
Hello Series

(45) Malam bersama keluarga Bintang

3.1K 286 12
De WahyuYuky

Selamat membaca

•••

Setelah selesai makan malam Aiby dan keluarga Bintang beranjak dari ruang makan menuju ruang keluarga. Aiby sendiri sebenarnya sudah ingin pamit pulang hanya saja ia bingung berpamit seperti apa. Belum lagi Salsa dan Gita yang sejak tadi sudah usil menggodanya habis-habisan. Dua anak itu seperti balita dan Aiby sebagai induknya. Benar-benar membuat Aiby kesal bukan main.

Melihat Bintang yang berjalan ke arahnya Aiby menatap lelaki itu dengan tampang memelas, berharap semoga Bintang mengerti dengan arti tatapannya.

"Kamu kenapa? Tagih janji cerita?" Bintang tentu saja mengartikannya dengan hal lain. Aiby adalah tipe yang tidak bisa di tebak karena itu Bintang sendiri kadang bingung dengan jalan fikir gadis itu.

Mendengar pertanyaan Bintang Aiby mencurut kesal. Ketidakpekaan Bintang kadang kala membuat Aiby ingin mengutuk lelaki itu menjadi kutu agar mudah membunuhnya. Eh, membunuh? Jangan! Hubungan mereka saja masih diambang langit-langit, masa Aiby berbuat sejahat itu pada hatinya sendiri. Jika Bintang tidak ada siapa lagi yang akan sabar menghadapinya.

"Mau pulang" ucap Aiby sambul menusuk nusuk lengan kanan Bintang. Gista yang mendengar itu kontan saja langsung menoleh.

"Nginap aja Al, nanti kamu bisa tidur sama Salsa atau Gita sama mama juga boleh" kalimat terakhir Gista mendapat plototan tajam dari Gate. Aiby yang melihat itu terkekeh pelan.

"Iya kak, nginap aja nanti tidur bareng aku atau kita bisa tidur bertiga" sahut Salsa. Membayangkan saja sudah membuat Aiby bergedik ngeri.

"Kita temani kak Al maraton drama china deh sambil cerita-cerita" Aiby yang mendengar tawaran dari Gita langsung berbinar cerah. Memang dasarnya Aiby ini bucinnya drama china maka tidak ada alasan menolak.

"Mau tapi--"

"Sini saya izinkan sama mama kamu" potong Bintang dengan meraih ponsel Aiby dari genggaman gadis itu.

"Eh jangan, saya bisa izin sendiri" Bintang dengan tegas menggelengkan kepala membuat Aiby berdecak pelan.

"Kalian ini masih aja panggilannya kayak mahasiswa sama dosen. Coba di ganti masa nanti nikah juga kuliah di rumah" ucap Gate mengomentari panggilan mereka yang masih seperti berada di lingkup kampus. Mendengar itu Aiby hanya meringis pelan. Melirik Bintang yang berjalan menjauh menelpon mamanya.

"Udah kebiasaan Om, jadi kalau di rubah jadi aneh" jawab Aiby dengan senyum malu-malu meong.

"Panggil mama sama papa juga di biasain kak. Kan tadi sudah di kasih tau" sela Gita saat Gista ingin menjawab ucapan Aiby.

"Iya Al. Panggil mama papa susah banget ya?" Aiby kembali meringis. Jujur saja, ia masih sangat canggung dengan keharmonisan keluarga Bintang. Mengingat keluarganya sendiri yang hancur berantakan Aiby kadang kala merasa nyaman namun juga canggung.

"Iya ma, pa" jawab Aiby dengan senyum malu.

Bintang kembali dengan mengulurkan ponsel Aiby pada pemiliknya. Aiby langsung menerimanya tanpa banyak protes.

"Tadi Angga ada telpon kamu" Aiby kontan saja langsung mendelik. Kemudian mengecek ponselnya sendiri. Bintang ini lelaki paling keterlaluan sedunia bisa-bisanya memberitahu perihal itu di depan keluarganya sendiri, jika Aiby di diskualifikasi jadi calon menantu kan bahaya.

"Ayo kita ke ruang tamu. Saya mau bayar cerita saya" ajak Bintang. Aiby langsung memgangguk cepat. Melupakan perihal Angga yang menelponnya.

"Di sini aja Bang. Ada kita biar dengar sekalian" ucap Salsa yang mendengar bisik-bisik tetangga.

"Nanti kamu ikut campur" jawab Bintang dengan membantu Aiby berdiri.

"Hati-hati nanti ketiganya setan bang" Bintang hanya bergumam tidak jelas, menarik Aiby menuju ruang tamu.

Gate dan Gista tidak ikut campur karena sebelumnya Bintang sudah menjelaskan kepada mereka.

Sesampainya di ruang tamu Aiby langsung mengambil posisi duduk di hadapan Bintang. Agar lebih mudah mengamati bagaimana ekspresi wajah lelaki itu. Takut-takut masih ada rasa lama yang tumbuh dan berkembang.

Bintang yang melihat Aiby siap mendengarkan ceritanya hanya berdecak pelan. Gemas dengan tingkah gadis itu.

"Buruan astaga. Ini sudah siap sedia dari tadi" gerutu Aiby saat Bintang tidak juga memulai ceritanya. Lelaki itu malah menatap Aiby hingga membuat gadis itu salah tingkah sendiri.

"Gak sabar banget sih mau cemburu?" goda Bintang dengan senyum mempesonanya.

Aiby mengeram dalam hati. Bintang akhir-akhir ini sikap manisnya kelewat batas jadi Aiby harus siap lahir dan batin.

"Buruan pak, saya gak sabar nih"

Bintang tertawa kemudian menceritakan keseluruhan cerita dari masa lalunya bersama Melani. Semenjak bersama Aiby Bintang tidak sungkan lagi membuka luka lama, karena gadis itu Bintang belajar pula banyak hal. Tentang bagaimana Aiby dengan segenap ketulusannya menangis, mengantarkan Langit pada tempat paling damai yang sesungguhnya. Aiby yang dengan mudah memaafkan ibunya sendiri, sumber dari rasa sakit juga keluarga Langit dan papa dari gadis itu sendiri.

Aiby selalu membuat sosok Bintang kagum akan ketangguhannya. Bagaimana cara gadis itu bersikap ceria--menyembunyikan berbagai luka dengan tawa juga kerlingan jail yang selalu gadis itu tampilkan. Karena Aiby Bintang mengerti juga mensyukuri banyak hal. Terutama dengan pertemuan mereka. Luka juga ratap kecewa yang dulu ia simpan sendiri telah ia bagi dengan gadis itu, tidak ada lagi rasa sakit yang menguap ke permukaan karena Bintang telah melepaskan bersama rasa ikhlas yang mengikuti seperti apa yang Aiby lakukan pada masa lalunya.

Melihat Aiby yang antusias mendengarkan ceritanya Bintang tersenyum lebar. Baru kali ini Bintang merasa hidupnya begitu porak poranda hanya dengan gadis kecil yang dulu bahkan tidak ada dalam draf keinginan Bintang untuk memilikinya. Takdir tuhan siapa yang tau, gadis itu telah berhasil meluruhlantahkan seluruh pertahanan yang Bintang buat. Mencairkan sifat Bintang yang sejak lama telah bersembunyi. Membuat lelaki itu jatuh cinta hingga lupa bagaimana ia akan hidup tanpa gadis itu.

Semua karena Aiby. Gadis kecil yang telah merubah ketenangan Bintang menjadi ramai oleh tawa juga rengekan manja. Namun Bintang menyukai hal tersebut, asal gadis itu bernama Aiby Allison Gar.

"Jadi begitu, terus sekarang masih ada rasa gak nih? Biasanya mantan bisa serong jadi manten loh" ucap Aiby dengan tatapan mengintrogasi.

Bintang yang mendengar itu tertawa pelan. Kemudian menggelengkan kepala. Semenjak Aiby mengizinkannya untuk melangkah maju Bintang banyak berubah salah satunya seperti ini, banyak tertawa hanya karena ucapan ketus Aiby.

"Kamu kalau cemburu lucu" Aiby mengerutkan dahinya.

"Cemburu apaan. Ini lagi introgasi ya pak jangan alihkan pembicaraan deh. Cepetan jawab!" gerutu Aiby dengan decakan pelan.

"Seluruh rasa itu menghilang setelah saya mengenal kamu dan masuk dalam hidup kamu terlalu dalam" Aiby yang awalnya ingin semakin marah pun tidak bisa menyembunyikan senyum malu-malu meongnya. Sekarang Bintang cukup handal dalam gombal-menggombal dan Aiby harus selalu waspada akan hal itu.

"Yang serius dong pak, saya berasa layang-layang nih di tarik ulur nanti kalau ujung-ujungnya di putus kan repot jadinya" gerutu Aiby memelankan kalimat terakhirnya.

Bintang berdecak gemas. Aiby ini tipe menyebalkan namun tetap saja menggemaskan. Yang namanya Bucin ya seperti ini.

"Loh kan saya sudah bertanya perihal status kamu maunya apa? Katanya seperti ini sudah nyaman?" tanya Bintang mengungkit percakapan mereka tadi sore.

Aiby berdecak gemas.

"Iya tapi kan sama aja pak. Saya butuh status nih masa gini doang. Kan malu kalau anggap situ pacar tapi bukan. Tunangan apalagi. Saya tuh--"

"Ya sudah kamu anggap saya tunangan saja"

Aiby langsung mendelik galak. Apa-apaan Bintang ini, buat gemas dan ingin pites saja.

"Kok bisa gitu sih pak? Ini sebenarnya ada niat mau seriusin saya gak sih?" ketus Aiby dengan wajah yang bertekuk kesal.

"Ada tapi buka sekarang. Kamu tagih status mulu. Jadi saya--"

"Iya terus kapan nih. Saya udah kayak layang-layang putus nih pak" geram Aiby dengan tatapan kesalnya.

"Ya sudah kamu mau jadi pacar saya atau enggak? Jawabannya hanya iya atau mau" Ucap Bintang dengan wajah datarnya.

Aiby yang melihat itu semakin berdecak kesal. Ingin sekali berteriak memaki lelaki itu. Bisa-bisanya menembak anak gadis orang dengan ekspresi gampar-able seperti itu. Siapa yang mau terima markonah?

"Kok maksa sih? Itu juga kenapa mukanya datar banget tampol-able gitu? Mana gak ada romantisnya sama sekali lagi" gerutu Aiby dengan menghentakkan kaki kesal. Khas anak kecil tidak di turuti permintaannya.

Memang dasar Aiby ini yang sangat mengesalkan sekali begini saja protesnya sepanjang kereta. Bintang hanya mengela nafas panjang kemudian berpindah duduk di samping gadis itu membuat empunya langsung siaga dua.

Melihat Aiby yang menatap gugup Bintang tersenyum tipis kemudian meraih kedua tangan Aiby menggenggamnya erat.

"Maaf Aiby saya tidak tau bagaimana cara mengungkapkan perasaan dengan baik dan benar. Saya juga tidak tau bagaimana cara mengungkapkan detail apa yang saya rasakan. Yang perlu kamu tau, saya serius. Saya menginginkan kamu menjadi teman hidup saya. Maaf jika kesannya kurang romantis tapi saya memang begini. Saya harap kamu faham dan mengenai pernyataan saya bagaimana jawaban kamu?"

Aiby tidak dapat menyembunyikan senyum malu-malu meongnya. Gadis itu bahkan sudah tersenyum saat Bintang meraih tangannya dan menggenggamnya erat. Bucin Aiby ini sudah tingkat over barang kali jika pemakaian obat akan setingkat dengan overdosis.

Melihat Bintang yang menunggu jawabannya Aiby mengetuk dagu berulang kali, berfikir jawaban apa yang akan ia ambil. Padahal tanpa berfikir pun ia sudah tau jawabannya. Memang dasar menyebalkan ya begini.

Melihat Aiby yang berfikir keras Bintang jadi gemas sendiri. Tadi siapa yang memberondongnya dengan status mereka kini saat Bintang sudah mengabulkan keinginan Aiby dan gadis itu masih saja berfikir untuk menerimanya. Memang benar-benar Ajaib.

"Kamu masih berfikir Aiby? Hanya menjawab iya atau mau sudah selesai kan?" tanya Bintang karena gemas menunggu gadis itu yang masih berfikir keras.

"Saya gak mau keliatan murahan dong pak. Masa di ajak pacaran langsung iya. Kesenangan bapak nanti" gerutu Aiby yang malah membuat Bintang tertawa.

"Jadi apa jawabannya? Saya sudah lelah menunggu ini"

Aiby menatap Bintang dengan dahi berkerut kesal. Mungkin hanya Bintang yang menunggu jawaban dengan tidak sabaran plus dengan gerutuan seperti itu.

"Saya gak mau" ucap Aiby dengan yakin. Bintang yang mendengar itu menyeritkan dahi. Merasa gemas dengan jawaban gadis itu. Jika ujungnya di tolak mengapa butuh status?

"Kenapa gak mau?" tanya Bintang menahan rasa sebal.

"Gak mau nolak dong maksudnya. Masa ganteng gini di tolak nanti spesies cowok ganteng berkurang dong" Aiby menghambur memeluk Bintang yang sudah menarik sudut bibirnya keatas, membentuk senyum manis. Rasa kesalnya sudah meluap entah kemana. Aiby dan segala sifat ajaibnya telah membuat Bintang terlalu jatuh cinta pada sosok berisik itu.

"Dasar bucin" gumam Bintang namun masih terdengar jelas oleh Aiby yang di pelukannya. Mendengar itu Aiby langsung melepas pelukan. Menatap Bintang dengan alis terangkat tinggi dan tatapan menajam.

"Gak nyadar ya siapa yang bucin duluan" gerutu Aiby yang di jawab dengan kekehan Kecil dari Bintang.

"Bukannya kamu ya? Dulu yang sering gombalin saya siapa?"

Aiby nyengir. Kemudian menganggukkan kepala.

"Saya sih. Tapi kan dulu--"

"Iya kamu dulu cuma mau main-main dengan saya dan sekarang jangan harap kamu bisa memainkan saya lagi" bisik Bintang tepat di telinga Aiby hingga membuat gadis itu bergedik.

"Jadi pacaran nih?" tanya Aiby memastikan. Karena terlalu gemas Bintang mengacak rambut coklat keemasan milik Aiby.

"Besok saya datang melamar kamu bersama orang tua saya" jawab Bintang membuat kedua pipi Aiby di rambati rasa hangat.

Melihat kedua pipi Aiby yang memerah Bintang langsung menenggelamkan gadis itu dalam pelukannya kemudian mencium puncak kepala gadis itu dengan gemas.

"Bisa deh gombal-gembel nya saya baper berkepanjangan nih" gerutu Aiby memukul dada Bidang lelaki yang memeluknya.

"Ya sudah memang hati kamu yang lemah kalau berhadapan dengan saya" Aiby memukul sekali lagi dada bidang milik lelaki itu kemudian membals pelukan tidak kalah erat.

"GIT, GUE BAPER BANGET!" Teriakan Salsa membuat pelukan keduanya terlepas. Aiby mendelik saat melihat Salsa, Gita juga kedua orang tua Bintang sedang mengintip dari balik celah televisi. Walaupun di batasi oleh lemari namun tetap saja mereka melihat dengan sangat jelas.

Melihat rona merah yang semakin menjalar di kedua pipi Aiby Bintang lantas tertawa kecil sebelum membawa gadis itu kembali masuk dalam dekapannya.

"Kapan siap menikah?" bisik Bintang saat dirasa Aiby berhenti memukuli dada bidangnya.

"Ayok ke KUA, gak enak di liatin gitu" gumam Aiby dengan kekehan kecilnya. Bintang pun ikut tertawa. Aiby terlalu menjadi candu untuk tawanya.

"Besok kita ke KUA"

📍📍📍

Hope you enjoy this part guys💫😁 part depan Special Bintang ya😁Byebye See you next part💫❤

Continuă lectura

O să-ți placă și

2.2K 514 26
Kalian bisa mendukung cerita ini dalam challenge 30 hari menulis yang diadakan oleh Millennial Author Project bersama Sky publisher dengan cara VOTE...
Rasi Rasa [Tamat] De Bini Ceye

Ficțiune adolescenți

384K 27.1K 53
Rigel Tanudisastro. Salah satu most wanted guys yang terkenal dengan keahliannya meluluhlantakkan hati para gadis. Wajah rupawan, isi dompet mapan, b...
55.5K 5.3K 19
lah kok jadi manusia?-Lee Heeseung 2024
Atrapado [Completed] De mittchocoo

Ficțiune adolescenți

83K 3.2K 41
Reyna Grisselle Arsenio adalah gadis remaja yang kaku, cuek, memiliki gengsi yang tinggi dan sulit bergaul. Karna kekakuannya, Reyna tidak memiliki b...