R.A.I.N

By putriindah1705

1M 56.6K 6.4K

Raina seorang gadis yang dulu sangat ceria,ramah, kini berubah menjadi Rain seorang gadis datar, dingin, keja... More

part 1 new school.
part 2 cabe sekolah
part 3 nongkrong
part 4 Perampok Apes
part 5 joging
part 6 Sate Spesial
part 7 Ulat bulu
part 8 Dufan
part 9 Perasaan Niko
part 10 Jadian
part 11 Misi
part 12 siapa dia?
part 13 Vina hok a hok e
part 14 tawuran.
part 15 flashback
part 16 Lio
part 17 masalalu niko
part 18 pengkhianatan niko
part 19 aksi rain
part 20 ager agernya hujan
part 21 holiday
part 22 jadian
part 23 new cabe
part 24 Vina koid
part 25 kehadiran lio
part 26 rumah camer
part 27✔️
part 28✔️
part 29✔️
part 30✔️
part 31✔️
part 32✔️
part 33✔️
bukan update
part 34✔️
part 35✔️
part 36✔️
part 37✔️
part 38
part 39
part 40
part 41
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53 End

part 42

13K 1K 227
By putriindah1705

Dua minggu berlalu hubungan rain dengan Arga semakin tidak jelas, Arga tak pernah mengirim pesan atau pun menelfon-nya bahkan saat bertemu di sekolah saja Arga tidak pernah menyapa rain, Arga telah berubah ia mulai melupakan rain tak hanya rain bahkan Arga juga melupakan sahabatnya.

Rain tak ambil pusing dengan masalah ini, ia sudah cukup pusing dengan masalah keluarganya, Fira mommy nya itu entah sedang berada dimana, setelah tiga hari jalan jalan di Korea bersama Sarah dan teman temannya dua hari kemudian Fira tiba tiba menghilang dengan meninggalkan surat untuk rain dan Devan dan Devon untuk tidak mencarinya ia hanya pergi sebentar untuk menenangkan diri, sementara Dion masih tak tau diri, Dion masih kerap membawa jeni ke mansion bahkan ia akan segera menikahi jeni dan berniat menceraikan Fira kalau Fira tidak setuju dengan keputusannya.

Tiga orang lelaki yang paling dicintainya ternyata sama, sama sama brengsek, dulu ayah kandungnya yang melukai hati rain dan bundanya yang membuat keluarganya hancur kini terulang kembali, Dion Daddy yang sudah dianggap sebagai Daddy kandungnya pun sama sifatnya dengan ayah kandung rain sama sama brengsek, dan yang lebih menyakitkan lagi Arga sosok lelaki yang menjadi cinta pertamanya dan juga menjadi laki laki yang paling rain percaya, setelah kepercayaannya dihancurkan oleh ayah kandungnya ternyata juga melakukan hal yang sama, ia membuat luka yang ada di hati rain semakin dalam.

Lelah, rain sangat lelah dengan semua masalah yang ada di hidup-nya, kenapa masalah sangat suka datang kepadanya.

"Neng cantik sendirian aja nih mau Abang temenin gak"goda seseorang.

"Pergi"peringat rain dengan suara pelan namun menusuk.

Saat ini ia sedang berada di sebuah club' untuk sekedar minum mencoba melupakan masalahnya.

"Jangan gitu dong cantik"ucap pria tersebut mencolek dagu rain.

Pranngggg

Ia memecahkan botol Vodka yang telah kosong dan mengarahkan ke lelaki tersebut.

Perbuatan rain sontak menarik perhatian semua orang, bahkan musik DJ yang memekakkan telinga tadi langsung berhenti.

"Pergi dari sini atau mati"peringat rain dengan seringainya namun bukannya pergi pria tersebut malah mendekat ke rain dengan senyum remehnya.

"Kalo galak makin cantik"ucap pria tersebut.

Benar benar sudah bosan hidup, dia mencari gara gara dengan singa yang sedang lapar, Lo diem aja di caplok apalagi cari gara gara berdoa saja semoga ajal Lo masih macet di jalan.

Rain mengunci pergerakan pria tersebut dengan kuncian leher dan ia mendekatkan pecahan botol Vodka dan sedikit menggores leher pria tersebut.

"Udah gue peringatin gak mau denger sampaikan salam gue ke penghuni neraka"ucap rain dengan seringai kejamnya.

"Lepasin gue"berontak nya.

Rain semakin memperdalam goresannya pada pria tersebut yang membuat pria tersebut memekik kesakitan.

"Akkkkhhhh sakit"

"Sakit ya? Kasian"ucap rain.

"Lepasin gue bangsat"bentak pria tersebut rain langsung melepaskan dan mengambil botol Vodka lainnya.

Pranggggg

Rain memukul kepala pria tersebut dengan botol Vodka yang masih terisi penuh membuat darah dari pria tersebut mengalir dan bercampur dengan Vodka.

"Karena gue lagi males main main jadi langsung aja ya"ucap rain mencengkram rahang pria tersebut.

Rain mengambil pistol yang ia sembunyikan di belakang bajunya dan mulai menarik pelatuk pistol tersebut.

DOR

Rain menembak tepat di jantung pria tersebut yang membuatnya mati di tempat.

"Bereskan"perintah rain ke bodyguard yang sedang menjaga club'  tersebut.

"Baik Queen"ucap mereka patuh rain pun langsung pergi ke club.

Club' ini adalah salah satu club' milik rain, dan orang yang bekerja disini adalah anggota BD kecuali para jalang.

~mansion mishal.

"Abang mau kemana"tanya rain ke Devan dan Devon saat mereka keluar dari mansion dengan membawa koper.

"Kita mau pergi princess"ucap mereka.

"Pergi kemana ini udah malam banget   nanti kalok mommy pulang nyariin kalian gimana"ucap rain.

"Kita gak bisa tetap tinggal disini kalau jalang itu masih disini"ucap Devon.

"Maksud Abang jeni"tanya rain dan diangguki oleh mereka.

"Daddy membawa jalang itu untuk tinggal disini"ucap Devan.

Rain membelalakkan matanya saat mendengar ucapan Devan, Daddy nya itu sudah semakin menjadi jadi kelakuannya, bukannya mencari istrinya yang menghilang dia malah membawa jalang untuk tinggal di mansion mereka.

"Masuk bang"perintah rain.

"Nggak princess, kita gak mau tinggal disini"ucap mereka kekeh.

"Terus kalian mau biarin jalang itu semakin gak tau diri disini, ayo kita buktikan apa akibatnya mengganggu ketenangan keluarga kita"ucap rain dengan seringainya.

Devan dan Devon berjalan mendahului rain memasuki mansion, di dalam mansion tepatnya di ruang tamu terlihat Dion dan jeni sedang bermesraan.

"Kenapa kembali, bukannya kalian gak mau tinggal sama Daddy"ucap Dion meremehkan mereka.

"Udah Daddy bilang kalian itu gak akan bisa hidup tanpa fasilitas dari daddy, makanya jangan banyak tingkah"ucap Dion kepada Devan dan Devon.

"Siapa yang banyak tingkah"tanya rain saat memasuki ruang tamu dan menatap Dion dan jeni tanpa minat.

"Hueem siapa yang banyak tingkah dad"tanya kembali rain karena tak mendapat jawaban dari Dion.

"Kalian itu harusnya nurut sama Daddy kalian"ucap jeni.

"Anda siapa? Anda kenal dengan kami"tanya rain ke jeni dengan kedua tanya yang dilipat di dada.

"Lo jangan kurang ajar, gue lebih tua dari Lo"bentak jeni.

"Terus Lo kira gue peduli gitu, KAGAK"ucap rain, jeni semakin geram dengan rain.

"Rain kamu gak boleh gitu, jeni ini mommy kamu"peringat Dion.

"Dad mau di tarik gak ucapannya, Daddy tau dong sampai kapanpun rain gak Sudi Nerima dia jadi mommy rain"ucap rain dengan santai.

"Gak cuma princess, kita juga gak Sudi Nerima jalang itu jadi mommy kita"ucap twins.

Rain berjalan menghampiri Dion dan duduk di samping Dion.

"Segera hentikan drama ini dad jangan menguji kesabaran rain, Daddy tau kan apa akibatnya kalau sudah membuatnya marah bukan hanya jalang ini yang akan di bunuh oleh rain kau juga akan ada di list orang yang akan di bunuh oleh rain ingat pesan ku dad salam dari ku lyly"ucap lyly di telinga Dion dengan suara yang sangat menyeramkan.

Lyly mengeluarkan seringainya saat melihat Dion diam membeku.

"Kalian pergi lah ke kamar kalian masing-masing"perintah lyly ke Devan dan Devon.

"Masih betah di sini dad"sindir lyly dengan tatapan penuh arti kearah keduanya.

"Lo gak punya hak ngusir gue dari sini gue nyonya dari keluarga mishal"ucap jeni dengan sombongnya.

"Tak perlu aku beri tahu kau bahkan sudah tau siapa nyonya keluarga mishal, nyonya keluarga mishal Kania Safira mishal"ucap lyly dengan penuh penekanan di akhir kalimatnya.

"Pergi dari sini selagi aku masih mempunyai batas kesabaran"peringat lyly.

"Mulai sekarang jeni akan tinggal disini"ucap Dion tegas sementara jeni menampilkan senyum kemenangan.

"Kita lihat sampai kapan dia akan betah disini"ucap lyly menyeringai.

Melihat seringai lyly yang sangat mengerikan membuat Dion dan jeni langsung pergi dari hadapan lyly.

"Kau selalu membuat Daddy kocar-kacir"ucap rain.

"Lyly hanya berbicara santai dan itu mampu membuat siapa saja bergetar ketakutan"ucap Luna.

"Saat kau membunuh wanita jalang itu jangan lupa untuk menyisakan kepalanya untuk ku"ucap lyly.

"Mau kau apakan kepala jalang itu, bahkan kepala tikus lebih berharga dari pada kepala jalang itu"ucap rain.

"Kau akan tau nanti"ucap lyly dengan smirk-nya.

"Jangan coba coba menyembunyikan sesuatu dari ku lyly"peringat rain.

Sejak kejadian kemarin setiap rain di kuasai oleh lyly Dion tak berani berkutik ia hanya bisa terdiam.

#flashback on.

Seperti hari hari sebelumnya kegiatan  yang sering di lakukan oleh rain adalah membunuh dan pergi ke club, entah sudah berapa kali ia pergi ke tempat laknat itu, dan entah sudah berapa banyak kepala para musuh ataupun penghianat yang ia jejer rapi di ruang eksekusi untuk sekedar meringankan pikirannya.

"Bang gue mau pulang"ucap rain.

"Udah selesai princess"tanya Edo.

"Belum, udah gak kuat gue capek+ ngantuk banget"ucap rain sembari nguap.

Sejak sore sampai jam 1 dini hari ia terus membunuh para penghuni ruang eksekusi.

"Nggak mau nginep di sini aja"tanya Edo.

"Nggak gue mau pulang aja bye bang"ucap rain dan berjalan keluar markas.

Di mobil ia tak henti hentinya menguap karena sangat mengantuk.

"Ah elah ngapa tuh mobil berenti di tengah jalan sih ganggu orang lewat aja"gerutu rain kesal.

Di depan ada beberapa mobil yang berhenti di tengah jalan rain keluar dari mobilnya dan menghampiri mobil tersebut.

"Woy, Kalok mau gebukin orang mobilnya pinggirin dulu kali gue mau lewat"ucap rain sembari melipat kedua tangannya di dada.

Di depannya terdapat 5 orang yang sedang memukuli seorang pria yang sudah terkapar lemas.

"Pergi Lo anak kecil"bentak mereka.

"Jangan panggil aku anak kecil om"

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Rain memukul mereka semua membuat kelima pria tersebut sempoyongan memegang perut masing masing.

"Aku rain nama ku adalah rain"ucap rain menirukan kartun yang menceritakan seorang anak kecil yang bisa menghajar puluhan penjahat dengan tangan kosong bahkan polisi pun meminta bantuannya disaat ada kejahatan di kampung durian runtuh.

"Sialan"umpat mereka.

"Lun gantiin gue, gue capek banget"ucap rain.

"Gak bisa rain, badan gue juga capek banget abis di kerjain lyly, suruh aja nih lyly yang kerjaannya cuma nongkrong Mulu"ucap Luna.

Rain bertukar posisi dengan lyly.

"Pergi atau mati"peringat lyly mereka tak memperdulikan peringatan dari lyly mereka malah mulai menyerang lyly.

Bughh

Bughh

Plakk

Kretekk

Plakk

Bughh

Kretekk

Lyly menghajar mereka habis habisan, sampai membuat mereka terkapar di jalan.

Srettt.

Tak lyly ketahui ternyata ada yang mencoba menusuknya dari belakang namun lyly berhasil menghindar dan sedikit menggores perutnya membuat darah merembes di bajunya dan lyly sangat tau rain tidak akan membiarkan siapa pun yang membuat darahnya menetes tetap hidup.

"Mati kau bangsat"geram lyly.

Lyly menatap nyalang pria tersebut dengan mata merah darahnya tak lupa katana di tangannya yang ia dapat dari Kori, masih ingat kori hantu gila teman rain.

"KHYAAAAAA"

Lyly menyerang mereka dengan membabi buta, ia menusuk dan memotong tubuh mereka sampai membuat tubuh mereka seperti kambing kurban.

Darah dari para bedebah tersebut melumuri seluruh tubuh lyly, lyly tersenyum puas melihat maha karya nya ia memperhatikan tangannya yang penuh darah dan tanpa rasa jijik ia menjilati darah Yang ada di tangannya tentu perbuatan lyly tak lepas dari penglihatan korban yang di pukuli oleh mereka tadi yang terkejut dan hampir pingsan melihat perbuatan lyly.

Merasa ada yang memperhatikan lyly mengedarkan pandangannya dan mendapati orang yang sedari tadi memperhatikannya dengan wajah pucat dan tubuh bergetar, dengan langkah pasti lyly menghampirinya.

"R....Ra...raaiin"ucap nya gelagapan karena ketakutan lyly hanya menanggapi dengan seringainya dan menutup matanya bertukar posisi kembali dengan rain.

"Ada apa dad"ucap rain ke Dion yang gemetaran.

"Tenang lah aku tak akan menjadikanmu seperti mereka"ucap rain menunjuk potongan tubuh yang ditumpuk menjadi satu, rain mengambil handphone nya da menelfon anak buahnya.

"Datang ke jalan****** bereskan para bangkai ini dan kasih ke Aron dkk"ucap rain ke anak buahnya lewat telfon.

"Mau pulang atau masih mau disini dad"tanya rain.

~mansion mishal.

Di ruang tamu rain sedang sibuk mengetikkan suatu di laptopnya sementara Dion sedari tadi terus diam menatap rain.

"Berhentilah menatap ku seolah aku ini pembunuh"ucap rain risih.

"Tapi kau memang pembunuh rain, kamu membunuh mereka semua dengan sangat kejam"ucap Dion bergidik ngeri kala mengingat kejadian tadi.

Rain terkekeh mendengar ucapan dion, ia mematikan laptopnya dan meletakkannya di meja.

"Kau hanya melihat sedikit sisi kejam ku, belum sepenuhnya dan suatu saat kau akan melihat betapa kejam dan sadis nya aku"ucap rain dengan seringainya.

Glek

Dion menelan salivanya susah payah, ia tak pernah menyadari kalau putrinya semengerikan ini, ia tak pernah tau sisi kejam yang di sembunyikan dengan begitu rapih oleh rain, mata yang biasa berbinar dan sangat teduh itu bisa berubah tajam, senyum manis yang biasa ia tunjukkan berubah menjadi seringai yang sangat mengerikan sungguh Dion tak pernah menyangka  putrinya memiliki dua sisi yang berbeda, andai Dion tau rain tidak hanya memiliki dua sisi yang berbeda namun rain memiliki 4 sisi yang berbeda tergantung siapa yang akan diminta oleh rain untuk muncul.

#flashback off

Brakkkk

Pintu kamar rain dibuka kasar oleh Devon dan Devan membuat rain yang sedang tidur terlonjak kaget.

"Santai aja kali bang buka pintunya kalok pintunya rusak Lo pada mau gantiin"omel rain.

"Ini bukan saat nya membahas masalah pintu princess, ada hal yang lebih urgent dari pada ini"ucap Devon.

"Apaan, kalok kagak beneran penting gue banting Lo bang"peringat rain.

"Ini beneran penting princess"ucap Devan meyakinkan rain.

"Ya iya cepet ngomong ada hal penting apa"ucap rain.

"Tadi kita lihat Daddy sama si pelakor masuk ke dalam kamar"ucap Devon sedikit heboh.

"Kebiasaan suka ngintip, bintitan tau rasa Lo"ucap rain membuat Devan dan Devon gemas dengan rain bukannya serius rain malah bercanda.

"Princess kita serius"ucap keduanya.

"Iya iya maaf"ucap rain.

"Lo tenang aja dan lihat apa yang akan gue lakuin"ucap rain.

Rain mengambil laptop yang menampilkan rekaman cctv yang berada di kamar Dion dan Fira, ternyata cctv yang ia pasang di kamar Dion dan Fira ada gunanya, ntah apa yang ada di dalam fikiran rain sampai ia memasang cctv seukuran lalat di kamar orang tuanya.

"Princess kamu pasangin cctv di kamar mommy sama Daddy"ucap keduanya terkejut fikiran mereka sudah traveling kemana mana.

"Jangan neting dulu, semua kamar di mansion ini udah rain pasangin cctv termasuk kamar kalian berdua tapi rain gak pernah buka rekamannya, kalau ada hal yang penting baru rain buka seperti sekarang ini"ucap rain mereka berdua mengangguk paham.

"Kori where are you"teriak rain memanggil Kori membuat Devan dan Devon bingung karena tiba tiba rain berteriak, angin berhembus dari luar kamar rain membuat jendela kamar rain terbuka dengan sendirinya, suasana berubah jadi horor menurut Devan dan Devon bulu kuduk kedua nya merinding.

"Ada apa rain"tanya Kori.

"Kemana aja sih Lo lama kagak pernah muncul"tanya rain.

"Enak aja Lo bilang gue kagak pernah muncul, terus tadi yang ngasih katana buat lyly tadi siapa kalau bukan gue"ucap Kori.

"Hehehe iya"ucap rain cengengesan Kori memutar bola matanya malas.

"Princess kamu kok ngomong sendiri sih ih serem"ucap Devan dan Devon bergidik ngeri.

"Hust, diem bang"ucap rain.

"Kori gue ada tugas untuk Lo"ucap rain.

"Tugas apaan"tanya Kori.

"Lo tau kan di mansion ini ada sampah"ucap rain dan diangguki oleh kori, Kori mengerti apa yang dimaksud oleh rain.

"Lo kerjain dia, jangan sampai dia melakukan hal menjijikan di mansion ini, buat dia tersiksa dengan perlahan"ucap rain dengan smirk-nya.

"Baiklah rain, gue bakalan turutin perintah Lo"ucap Kori.

Setelah Kori pergi dari kamar rain, rain, Devan dan juga Devon kembali melihat ke rekaman cctv tersebut yang menampilkan jeni yang sedang berada di walk in closed memilih baju baju Fira.

Rain melihat Kori yang sudah berada di sudut ruangan, Kori memasang wajah hancur dengan dipenuhi darah.

Jeni memutar tubuhnya di depan cermin memakai baju milik Fira.

"Astaga ini baju bagus banget, baju orang kaya ya gini"ucap jeni.

Kori mendekat ke jeni mengulurkan tangannya menyentuh punggung jeni yang terekspos membuat bulu kuduk jeni meremang.

"Kok bulu kuduk gue merinding ya"ucap jeni melihat sekitar dan kembali fokus ke cermin di depannya.

"Jeni"ucap Kori dengan suara mengerikan ia menampilkan wujudnya di cermin.

"Aaaaaaaaa hantu...." Teriak jeni dan langsung pingsan.

Rain tertawa terbahak bahak melihat jeni yang ketakutan dan langsung pingsan sementara Devan dan Devon menatap bingung rain ia tak melihat hantu yang di maksud oleh jeni.

"Lo liat ada hantu gak bang"tanya Devon, Devan menggeleng kan kepalanya.

"Tapi kok jeni teriak hantu dan langsung pingsan "ucap Devon bingung.

"Kalian mau lihat gak"tanya rain.

"Emang beneran ada hantunya"tanya keduanya dan diangguki oleh rain.

"Mau lihat gak"tanya rain kembali, Mereka bimbang, antara takut dan penasaran dan akhirnya mereka mengangguk.

"Tutup mata kalian"

Devan dan Devon menuruti ucapan rain mereka menutup mata mereka, rain meletakkan jempol tangannya di antara celah alis mereka dan mulai membacakan sesuatu dan menarik jempol tangannya hingga ke ubun ubun mereka (sumpah ini ngasal author gak tau gimana cara membuka mata batin, ntar mau belajar dulu caranya😄).

"Buka mata kalian"ucap rain.

Mereka berdua membuka matanya kembali dan melihat sekitar tapi mereka tak melihat hantu.

"Mana hantunya kok ada"ucap mereka melihat sekeliling kamar rain.

"Di kamar gue emang gak ada hantunya bang, Lo liat di laptop"ucap rain.

Brakk.

Devan dan Devon sontak melempar laptop milik rain karena di kejutkan dengan hantu berwajah hancur yang tiba tiba muncul di layar laptop nya.

"Bang i... Itu tadi apaan"ucap Devon memegangi dadanya karena terkejut.

"Gak tau, gue kagak liat gue kagak liat"ucap Devan menutup matanya  rapat-rapat.

"Gimana masih mau liat hantu"ucap rain, mereka kompak menggeleng.

Rain menutup kembali mata batin mereka.

Disisi lain Dion sedang kebingungan dengan jeni yang tiba tiba pingsan.

Tok tok tok

Pintu kamar rain di ketuk oleh seseorang rain tau siapa orang itu, yaps orang yang kebingungan karena sang kekasih yang pingsan tiba tiba siapa lagi kalau bukan Dion.

Ceklek

"Ada apa dad"tanya rain malas.

"Rain bantuin Daddy, mom.. eh maksud nya jeni pingsan Daddy gak tau harus ngapain"ucap Dion.

Rain menatap malas Dion dan memutar bola matanya malas.

"Peduli amat mau dia pingsan kek mati kek sabodo"ucap rain sembari melipat tangannya di dada, wajah Dion memerah menahan emosi karena mendengar jawaban dari rain.

"Rain kamu..."

BRAKKK

Sebelum Dion menyelesaikan ucapannya rain terlebih dahulu menutup pintu kamar nya dengan keras, bodoamad kalau dia di sebut anak kurang ajar.

Dion berjalan ke kamar Devon dan Devan yang berada di samping kamar rain berniat meminta bantuan.

Tok tok

"Devon, Devan"teriak Dion.

Ceklek

Pintu kamar rain kembali terbuka namun kali ini bukan rain yang muncul melainkan Devan dan Devon.

"Apa"tanya keduanya dengan wajah malas mereka.

"Devan Devon bantuin Daddy, jeni tiba tiba pingsan Daddy gak tau harus gimana"ucap Dion panik.

"Bodoamad, Jeni mati kita party"ucap keduanya dengan meniup terompet tahun baru.

Wajah Dion kembali memerah mendengar ucapan anak anaknya.

Brakk

Devan dan Devon menutup pintu kamar rain dan merayakan kesengsaraan daddy-nya dan jeni.

Ditengah bingungnya Dion karena jeni pingsan justru telinganya dibuat budek oleh musik yang di putar dari kamar rain dengan sangat keras tentu kalian tau siapa pelakunya.

"ANAK KURANG AJAR"teriak Dion kesal.

"NGACA DAD"teriak rain,Devan dan Devon kompak.

"SAMA SAMA KURANG AJAR JANGAN BANYAK GAYA"ucap mereka dan kembali menyalakan musik yang tadi sempat mereka matikan untuk menjawab teriakan dion.

Di tempat lain dua orang wanita yang sedang menyaksikan drama yang terjadi di keluarga mishal menahan tawa melihat kelakuan rain, Devan dan Devon.

"Gue saranin Lo cepat kembali, gue gak nge-jamin Dion akan tetap waras kalau terus menghadapi mereka"ucap Sarah.

"Biarin aja dulu, biar Dion tau ada yang lebih gila dari dia"ucap Fira dengan seringainya.

Saat ini Fira sedang berada di mansion milik Sarah yang ada di spanyol, tak ada yang mengetahui keberadaan Fira kecuali Sarah.

Selama di spanyol Fira sering ikut Sarah dalam menjalankan misi, walaupun tak Sejago Sarah dalam bertarung dan menggunakan senjata namun setidaknya Fira bisa beladiri dan menggunakan senjata walau tak seberapa.















**Bersambung**

Pesan dari readers untuk jeni,dion dan arga di part sebelumnya gila sadis semua author ngeri sendiri bacanya🤪 para readers lebih sadis dari rain

Ma'af author lama up nya karena kemaren-kemaren author lagi sakit jadi gak bisa lanjutin ceritanya🙏

Part 43 di tunggu malam Jum'at👍
Jan lupa vote, coment dan follow akun WP author ya bye bye😘

Continue Reading

You'll Also Like

139K 1.7K 43
Follow akun untuk membuka bab-bab terkunci ! . "Oh Jack.., please..." "Please for what?" "Udah, please berhenti.." . [SEQUEL BASTARD!] Warn21+ Cerita...
800K 55.9K 48
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
478K 20.6K 55
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW DULU AKUNNYA!! {Cerita ini sedang di revisi🙏🏻} **** bagaimana jika seorang gadis yang amat sempurna dengan wajah ca...
484K 48.3K 34
Just brothership not bl! Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia Alexander malah menemukan bayi polos yang baru belaj...