[✔️]LEVANTER;Lee Felix

Da Christian_Justin

135K 15.5K 4.1K

It's All Good Now-Lee Felix Kisah tentang perjalanan hidup seorang Lee Felix. #2 Felix #3 Felix #4 Felix #5... Altro

Intro
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
UNPUB
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
PENGUMUMAN+Surprise
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
LAPAK PERTANYAAN UNTUK Q&A
57
59
60
61
62
63
GEGE HIATUS
64
65
66
67
68
69
70
Epilogue
Spesial Ep.1
Spesial Ep.2
Spesial Ep.3
Spesial Ep.4

58

1.1K 144 25
Da Christian_Justin

Maaf kalo ada TYPO

Jangan lupa Voments
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Crincing!

"Oh? Hyung kalian sudah pulang"Ucap Jisung saat melihat Mike, Fred dan Dean masuk ke dalam kedai di iringi suara lonceng yang selalu berbunyi ketika pintu terbuka.

Mike tersenyum dan mengangguk sambil berjalan menghampiri Jisung yang sepertinya baru saja kembali dari dapur. Fred sendiri langsung saja menaiki anak tangga menuju ke atas lebih tepatnya ke kamar nya.

Sedangkan Dean, dia hanya menatap ke arah Mike dan Jisung malas sambil melangkahkan kaki nya ke arah sebuah kursi yang berada tak jauh dari dirinya. Dean yang sudah duduk tiba-tiba memegang celana nya yang berada di sekitaran selangkangan dan sedikit menarik nya.

Jujur, celana yang dia kenakannya ini milik Willy karena Willy lah satu-satunya orang yang memiliki tinggi badan yang hampir sama dengan Dean atau bisa dibilang Ukuran pinggang dan panjang kaki mereka berdua itu sama.

Namun yang sedikit berbeda adalah peroporsi ukuran kaki keduanya. Willy memiliki kaki yang sedikit lebih kurus dari Dean itulah alasan mengapa Dean sedikut merasa kesempitan. Beli sih bisa, tapi kata Mike biarin aja sekalian di kasih hukuman.

Sebenarnya, Dean masih belum terbiasa dengan celana yang di gunakan oleh orang-orang yang berada di masa saat ini. Dia merasa sedikit tak nyaman dan gatal saat mengenakan sesuatu yang di namai dengan Jeans.

Pasti kalian pada berfikir"Jadi dia selama ini kalo muncul pakek apa?"Yakan..ngaku gak?:v-Gege

"Yang lain dimana?"Tanya Mike setelag dirinya berdiri tepat di hadapan Jisung.

"Kamarnya Bokkie"Ucap Jisung sebagai jawaban sambil menggerakan jari jempol nya ke arah anak tangga tanda dia menunjuk arah dan bisa jadi juga suatu kebiasaan.

"Terus..ngapain disini??"Tanya Mike kepada Jisung dengan senyum yang begitu hangat seperti biasanya.

"Minum"Ucap Jisung enteng dengan senyum yang tak kalah hangat nya. Mike mengangguk-angguk sebagai jawaban dan setelahnya dia sedikit melirik ke arah counter es krim yang menyala tanda terdapat es krim di dalam nya

"Es krim?"Tanya Mike sambil menggerakan kepala nya ke arah counter es krim tanda dia mengkode Jisung untuk melihat ke arah sana.

Jisung menoleh ke arah yang tadi Mike arahkan dan setelahnya dia kembali menatap Mike sambil mengangguk tanda dia menerima ajakan Mike barusan. Kemudian keduanya berjalan ke arah Counter es krim dengan senyum yang mengembang serta bunga-bunga yang mekar di sekitar mereka.

Berbeda dengan kedua orang yang tengah Lovey Dovey, Dean yang berada tak jauh dari mereka, kini tengah kalut dengan pikiran nya. Entah apa yang di pikirkan oleh Dean saat ini. Aku pun tak tahu apalagi Reader.

Saat sedang asik-asik nya melamun, tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahu Dean pelan, membuat Dean mau tak mau menoleh ke arah seseorang yangmenepuk bahunya dan menyadarkan dirinya dari acara melamun.

"...Apa?"Tanya Dean ketus kepada Mike yang tersenyum lebar setelah menepuk bahu nya 2 kali.

"Tidak apa-apa"Ucap Mike sambil tersenyum dan setelahnya dia berlalu dari hadapan Dean begitu saja.

Dean mengernyit heran sambil terus menatap Mike yang berjalan ke arah belakang kedai dan saat Mike sudah tak terlihat lagi di pandangan nya, Dean menggidikan bahunya acuh.

Namun satu hal yang dapat di rasakan oleh Dean setelah bahunya di tepuk sebanyak dua kali oleh Mike, yaitu perasaan lega dan ringan seolah-olah Mike baru saja mengambil beban yang berada di bahu Dean selama ini.

Sreekk!

Mike menggeser pintu kaca agar dirinya dapat menapakan kaki keluar dari dalam kedai dan menikmati langit biru tanpa awan serta jangan lupakan angin hangat yang meniup lembut, membelai halus di pipi nya.

Mike menghirup udara segar cukup lama sebelum mendudukan dirinya di sebuah kursi panjang yang berada tak jauh dari dirinya. Selagi menikmati angin hangat, sebuah bayangan hitam muncul tepat di kursi yang berada di sebelah dirinya.

"....Bagaimana keadaanmu?"Ucap Mike setelah keadaan hening yang cukup lama di antara keduanya. Sang adik tersenyum dan ikut memandang ke atas langit biru seperti sang kakak.

"Aku baik-baik saja Tuan"Ucap Susan sambil tersenyum hangat dan setelahnya keduanya lagi-lagi diam dilanda keheningan dengan kepala yang sibuk memikirkan sesuatu.

Jika boleh Jujur, Hati Mike terasa sakit setiap kali Susan menanggil dirinya dengan Embel-embel Tuan dan bukan nya Kakak. Selain merasa sakt hati, dia juga merasa bersalah karena telah membuat Susan memanggil dirinya Tuan. Semua yang terjadi berawal dari dirinya yang egois.

"...Apa rencana mu selanjutnya"Ucap Mike sambil menatap ke arah pohon yang terdapat dua burung di dahan pohon nya.

"Membuat Hati kecil berbicara"Ucap Susan dan hanya di angguki paham oleh Mike setelahnya Mike berdiri dari duduk nya, bermaksud untuk masuk kembali ke dalam kedai. Sebelum masuk, dia sempat berhenti dan mengatakan beberapa kata.

"Mulai sekarang..belajarlah untuk memanggil ku Hyung"Ucap Mike tanpa berbalik dan menatap ke depan nya dengan lurus. Kemudian Mike Berjalan meninggalkan Susan yang menatap nya dengan senyum sendu.









.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau siap?"Tanya Willy sambil memegang kedua bahu Felix yang hendak pergi menuju ke suatu tempat yang biasanya banyak pasangan datangi namun sebelum itu dia akan di antarkan oleh Mike ke dorm Skz terlebih dahulu.

"Eum!"Ucap Felix/Bokkie sambil menganggukan kepala nya lucu serta jangan lupakan tangan nya yang mengepal seolah-olah memberi isyarat "Berjuang!".

Setelah mendapat jawaban dari si kecil, Willy memegang tangan kanan  Felix menggunakan tangan kiri nya sedangkan tangan kanan nya sibuk menutup kedua mata si kecil. Felix yang bingung hanya menutup matanya dan mengernyitkan dahi nya heran.

Tak lama kemudian Willy menyingkirkan kedua tangan nya dari tangan Felix dan tersenyum hangat kala Felix memandangnya dengan pandangan penuh tanya. Willy mengusak rambut Felix sekilas sebelum berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamar nya.

Tin!Tin!

Mike menekan klakson sebanyak dua kali bermaksud bertanya pakah orang yang akan dia hantar telah siap atau belum. Felix/Bokkie yang mendengar suara klakson segera berlari ke arah mobil Mike dengan terburu-buru.

Clak! Bam!

"Ayo Hyung!"Teriak Felix/Bokkie semangat sambil menunjukan jari telunjuk nya ke depan. Mike terkekeh geli dan menatap Si kecil dengan gemas.

"Ayo!!"Teriak Mike yang tak kalah semangat dari si kecil. Kemudian kedunya terkikik geli sejenak sebelum akhirnya pergi dari depan kedai.

Brummmmm!

Setelah Mobil Mike tak terlihat lagi, seseorang yang sedari tadi mengawasi mereka dari atap kedai, menghela nafas pelan dengan tatapan datar yang tersirat rasa keraguan di dalam nya. Tak lama orang yang mengawasi dari atas atap, perlahan mulai menghilang dengan debu putih serta bulu angsa yang mengiringinya

Hayoloh...pasti kalian mikir, siapa lagi itu!?-Gege















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang pemuda manis kini tengah memainkan kaki nya sembari menunduk dengan bibir yang mempout lucu lantaran karena sudah 20 menit dia menunggu jemputan namun orang yang akan menjemput nya masih saja belum sampai.

"Hmm..mana sih! Katanya udah otw"Ucap Felix/Bokkie sambil mengembung-kembungkan bibirnya lucu.

Kalian pasti pernah mengalami hal ini bukan? Entah itu sama Doi ataupun temen. Di Chat katanya udah Otw ehh 20-1jam kemudian belum juga sampai. Padahal jarak rumah nya ke rumah kita gak sampe berpuluh-puluh menit. Buat yang sering gitu, Please hargain kita yang menunggumu😑

Saat sedang asik-asiknya mendumal, Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan Felix. Felix yang terkejut dengan kehadiran mobil yang tiba-tiba, seketika mendongak dan menatap ke arah kaca mobil yang sudah di turunkan.

"Maaf..aku terlambat"Ucap seseorang dari dalam mobil yang tak lain dan tak bukan adalah Youngjae yang sudah tampan.

Bukan nya menjawab, Felix malah mempoutkan bibirnya lucu sembari melipat kedua tangan nya di depan dada. Youngjae menahan gemas nya setengah mati dan tanpa sadar tangan nya mencengkram dada kiri nya yang terasa dugun dugun.

"Maafkan Hyung yah?"Ucap Youngjae dengan wajah memelas serta jangan lupakan tangan nya yang menangkup di depan dada.

Felix masih setia dengan posisi serta ekspresi seperti tadi tanpa merubah nya sedikit pun serta jangan lupakan dirinya yang maish berada di luar mobil.

"Masuk"Ucap sebuah suara yang tak lain dan tak bukan adalah Susan yang sudah duduk nyaman di kursi penumpang sedari tadi.

Mendengar suara Susan yang terdengar dingin dan mengintimidasi, Felix/Bokkie meneguk ludahnya kasar sebelum membuka pintu mobil dan masuk ke dalam, mendudukan dirinya di kursi depan di sebelah kemudi.

Melihat Doi nya masuk ke dalam Mobil, Youngjae mengembangkan senyum penuh kegembiraan. Dia terus tersenyum dan menatap Felix dengan lekat tanpa ada niat untuk menjalankan mobil.

"Hyung..Ayo?"Ucap Felix/Bokkie yang jengah karena mobil tak kunjung berlari dari depan gedung dorm StrayKids. Youngjae yang sadar, kemudian mengangguk dan melajukan mobil nya ketempat yang akan mereka tuju.















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

M

alam hari di pesisiran sungai han tampak begitu indah. Pantulan cahaya bintang dan bulan ikut menambah keindahan sungai ini. Serta jangan lupakan angin yang bertiup sejuk di kala malam dan berhasil membuat seorang pemuda menggosok-gosok bahu nya berupaya menghangatkan dirinya.

Melihat orang di sebelahnya kedinginan, Youngjae menaruh gelas berisi cola yang tengah dia pegang di kursi yang berada tak jauh dari mereka berdua, kemudian baru melepas jas yang dia kenakan dan memberikan nya ke pada Felix.

"..Eh? Tidak usah Hyung..Lixie tidak apa-apa"Ucap Felix/Bokkie sambil berusaha melepaskan jas yang bertengger di kedua bahu nya.

"Aku yang tidak apa-apa jika kau melepaskan nya"Ucap Youngjae sambil tersenyum hangat dan membuat Felix mau tak mau tersenyum hangat pula sambil bergumam terima kasih.

Mereka berdua berjalan menyisiri pesisir sungai Han dengan tenang dan sunyi namun terkadang Youngjae akan memulai percakapan dan di jawab oleh Felix seadanya. Karena bagaimanapun juga obrolan yang di tanyai oleh Youngjae, tak dapat terlalu di pahami oleh Bokkie.

Kemudian, Mereka berdua tak sengaja melewati sebuah pohon yang dimana adalah tempat mereka waktu itu melakukan pesta barbeque bersama-sama. Bokkie tentu tak tahu, namun karena Susan terus berada di sekitar dirinya, Susan memberitahu Si kecil itu berlari ke sana dan megatakan sesuatu.

"Itukan tempat kita waktu itu Hyung!"Teriak Felix/Bokkie sambil menunjuk ke arah Pohon rindang yang berada tak jauh dari kedua nya.

"..Hm?"Dehem Youngjae yang tak mengerti apa maksud dari ucapan Felix.

"Hyung lupa?"Tanya Felix/Bokkie sambil memiringkan kepala nya lucu dan hanya di balas tatapan bingung sekaligus penuh tanya oleh Youngjae.

"Kita kan pernah Barbeque-an di situ Hyung!"Ucap Felix/Bokkie dengan nada merengek dan sedikit kecewa sambil menghentak-hentakan kaki nya lucu.

"Ah..iya-iya aku baru ingat"Ucap Youngjae canggung sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Felix memicingkan matanya curiga ke arah Youngjae, sedangkan Youngjae sendri malah menghindari kontak mata dengan Felix.

"Hyung aneh sekali hari ini"Ucap Felix/Bokkie sambil mendudukan pantat nya ke rerumputan hijau yang berada tak jauh dari mereka.

"Hyung jadi pelupa padahal yang Lixie tahu ingatan Hyung itu sangat bagus"Ucap Felix/Bokkie lagi setelah duduk dan menatap ke arah sungai yang membentang lebar di depan nya.

"...Seperti bukan Hyung saja"Lanjut Felix/Bokkie sambil menatap Youngjae dengan tatapan yang mencurigai dan penuh selidik.

Youngjae hanya diam mematung dan sesekali meneguk ludah nya dengan kasar. Entah kenapa, dirinya sekarang tengah di penuhi oleh Peluh yang tiba-tiba mengucur dari dahi dan leher nya.

"Siapa kau?"Tanya Felix/Bokkie dengan nada suara yang dingin dan penuh selidik.

Tamat sudah riwayat Youngjae. Dirinya sudah tak dapat berkata apa-apa lagi dan malah menatap Felix dengan tatapan yang takut-takut serta terselip perasaan sedih serta kecewa pada dirinya sendiri.

Melihat lawan nya tak dapat berkata apa-apa lagi, Felix berusaha mengubah suasana sesuai dengan inruksi dari Susan. Felix/Bokkie tiba-tiba berdiri dari duduk nya dan memegang bahu kanan Youngjae dengan tangan kiri nya dan sedikit menggoyang-goyangkan tangan nya.

"Hei? Hyung? Apa Hyung baik-baik saja?"Ucap Felix/Bokkie dengan nada cemas yang begiru kentara. Youngjae sendiri malah menatap Felix dengan tatapan yang sulit di artikan namun dengan wajah yang memucat.

"..K-kau.."Ucap Youngjae terbata namun belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya Felix segera memotongnya.

"Bercanda..Lixie cuma bercanda kok Hyung"Ucap Felix/Bokkie dengan raut wajah cemas sekaligus merasa bersalah. Youngjae menarik napas lega setelah mendengar jawaban dari si kecil.

"..Syukurlah"Ucap Youngjae pelan dengan senyum yang mengembang pada wajah nya.

"Lebih baik kita pulang saja, Hyung kelihatan sangat pucat"Ucap Felix/Bokkie cemas. Youngjae menggeleng sebagai jawaban dan malah mendudukan dirinya di rumout yang tadi Felix duduki.

"Nanti saja..aku masih ingin menikmati ini"Ucap Youngjae sambil tersenyum dan menatap ke arah sungai yang berada di depan mereka. Felix tanpa basa-basi, langsung saja mendudukan dirinya di sebelah Youngjae dengan pelan.

Kemudian baik Youngjae ataupun Felix, saling menikmati pemandangan indah yang berada di depan mereka dan di selangi dengan canda tawa yang pecah di antara keduanya. Saat sedang asik-asik nya bergurau, suara dari orang ketiga yang mengawasi mereka dari jauh, terdengar dan membuat Felix/Bokkie harus menyiapkan dirinya.

"Ini saatnya.."Ucap Susan sambil berjalan mendekat ke arah Felix dan Youngjae. Kemudian Susan meletakan tangan nya di punggung kiri Felix yang langsung terhubung ke hati kecil nya.

"Hyung"Ucap Felix/Bokkie sambil menatap lurus kedepan nya. Youngjae menoleh ke samping dan berdehem sebagai jawaban.

"Beberapa waktu yang lalu..Lixie bermimpi"Ucap Felix datar dengan tatapan yang masih fokus kedepan nya.

"Mimpi?"Ucap Youngjae penuh tanya. Felix mengangguk namun enggan menatap ke arah Youngjae.

"Di mimpi itu..Lixie melihat seorang anak kecil yang tengah di ikat di sebuah alat yang Lixie juga tak tahu alat apa itu"Ucap Felix sambil menggerak-gerakan tangan nya seperti anak kecil yang tengah bercerita.

Karena terlalu Fokus dengan gerak gerik yang di peragakan oleh Felix, Youngjae jadi tak terlalu memperhatikan kalimat yang baru saja Felix ucapkan. Tanpa rasa curiga, Youngjae menjawab seadanya.

"Terus?"Ucap Youngjae dengan senyum gemas yang mengembang pada wajah nya.

"Anak itu meraung-meraung kesakitan dan terus meneriaki nama kakak nya"Ucap Felix lagi namun kini air mata perlahan menetes dari pelupuk matanya. Youngjae tertegun dan hanya dapat diam mendengar.

"Dia terus meneriaki nama sang kakak dan terus memohon ampun sambil berjanji bahwa dirinya tak akan nakal lagi"

"Sakit. Itulah yang anak itu rasakan saat beberapa belas hingga puluhan jarum menusuk badanya secara sekaligus"

"Dan juga Harapan. Harapan bahwa sang kakak akan menolong dirinya"

"Namun harapan sang anak tak di dengar oleh orang yang menatap nya dengan dingin dan tanpa belas kasihan"

"Kakak nya hanya diam dan menatap ke arah sang adik yang bercucuran air mata"

"Harapan yang tertanam di benak Anak itu seketika pecah dan di gantikan rasa amarah serta rasa kecewa kepada kakak nya"Ucap Felix/Bokkie panjang lebar dan menatap Youngjae dengan air mata yang mengucur setelah mengatakan kalimat terakhir.

"...kalau begitu kau mengalami mimpi yang buruk"Ucap Youngjae dengan wajah datar nya dan setelahnya dia berdiri dengan tiba-tiba.

"Bukan kah kau ingin pulang? Kalau begitu ayo"Ucap Youngjae datar sambil berjalan mendahului Felix. Felix seketika berdiri dari duduk nya dan menatap ounggung Younghae dengan air mata yang masih berlomba-lomba keluar.

"Aku hanya berusia 8 tahun saat itu!"Teriak Felix/Bokkie dengan air mata yang masih mengucur dengan begitu deras. Youngjae berhenti berjalan namun enggan berbalik.

"Namun kenapa kau melakukan hal itu kepadaku saat aku sudah mulai melupakan kekejaman yang kau lakukan kepada Ayah dan Ibu!"Teriak Felix/Bokkie lagi dengan nada sedih yng begitu kentara.

"Kenapa! Kenapa kau melakukan hal itu kepada kami!"

"Apa salah kami sehingga kau tega mengorbankan kami sebagai kelinci percobaan mu!"

"Gara-gara kau! Aku tak dapat menjalani kehidupan ku dengan normal selayaknya anak seusia ku!"

"Gara-gara kau aku hidup sebagai parasit di tubuh seseorang yang sedari aku kecil tidak pernah ku kenal!"

"Semua gara-gara kau!"Teriak Felix/Bokkie dan kemudian dia berjongkok sambil menangis meraung-raung, meratapi hidup nya yang tak berguna.

Felix menangis cukup lama dan sesekali dia akan menyalahkan sang kakak di sela tangis nya. Kemudian Felix mengambil posisi berdiri dan menatap ke arah Youngjae yang masih mematung dan enggan berbalik di tempatnya.

Felix dapat melihat dengan jelas jika Youngjae saat ini tengah mengepalkan tangan nya dengan kuat. Youngjae masih diam mematung di tempat nya dengan wajah yang masih tak menunjukan ekspresi apapun.

"Belum terlambat bagimu untuk meminta maaf dan memperbaiki perbuatan yang telah kau lakukan kepada kami"Ucap Felix/Bokkie sambil berjalan mendekat ke arah Youngjae dengan mata yang masih bercucuran air.

Saat sudah berjarak sekitar 1 meter dari Youngjae, Felix/Bokkie kembali membuka suara.

"Gege..."Ucap Felix/Bokkie dengan nada yang begitu pilu dan dengan air mata yang mengucur dengan begitu deras.

Dengan perlahan namun pasti, Youngjae berbalik berupaya menatap ke arah Felix yang masih bercucuran air mata dan saat dia sudah dapat berbalik dengan sempurna, terlihat jelas di mata Felix, sebuah kristal bening mengalir perlahan menyusuri pipi Youngjae.

"Xuxi.."Ucap Youngjae sendu sambil tersenyum dengan air mata yang masih menetes dan sepersekian detik kemudian, saat angin yang cukup kencang lewat di antara keduanya, tubuh Youngjae limbung, membuat nya mau tak mau jatuh menghantam tanah dengan cukup keras

Kurang ajar!?-Inner Susan

Setelah Youngjae jatuh limbung tak berdaya seperti itu, Felix/Bokkie kembali berjongkok dan menangis meraung-raung tanpa ada niat untuk menghampiri Youngjae yang terkapar lemah di depan nya.























.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tak lama kemudian, Youngjae bangun dan langsung mengambil posisi duduk secara tiba-tiba. Mungkin karena itu, kepala Youngjae jadi terasa sangat sakit dan berdenyut dan mau tak mau, Youngjae menggerakan tangan nya untuk memegang kepala nya yang terasa sakit.

Saat masih membiasakan pandangan nya dan memahami situasi, Youngjae mendengar suara tangisan seseorang yang sepertinya berada tak jauh dari dirinya.

Dan benar saja, saat dia menoleh ke arah kirinya, Youngjae melihat seseorang yang berjongkok dengan kepala yang di sematkan di antara kedua pahanya. Youngjae mengernyit heran dan memicingkan maya nya curiga sambil perlahan berdiri dari duduk nya.

Mendengar suara pergerakan di sekitarnya, Felix mendongak dan menatap ke arah depan nya dengan air mata serta hingus yang membasahi wajah nya. Youngjae tentu saja terkejut bukan main saat mengetahui orang di depan nya ini tak asing di matanya.

"Felix!?"Teriak Youngjae panik sambil bergegas menghampiri Felix. Si kecil merasa sedikit lega dan hendaj berhenti menangis namun entah kenapa dia tak dapat menggentikan air mata yang masih bercucuran keluar.

"Apa kau baik-baik saja!?"Teriak Youngjae panik sambil menatap Felux dengan cemas. Felix mengangguk pelan dan dengan perlahan dia berdiri. Youngjae tanpa basa-basi langsung saja memeluk Felix berusaha menenangkan si kecil.

Felix membalas pelukan dari Youngjae dan melanjutkan acaea menangisnya. Cukup lama dirinya menangis tersedu-sedu seperti itu. Sekitar 15 menit kemudian saat air mata mulai mengering, Felix menghapus jejak-jejak yang tersisa di pipinya.

"Ayo biar ku antar pulang"Ucap Youngjae sambil memegang kedua bahu Felix. Felix mengangguk sebagai jawaban

Setelahnya, mereka berdua berjalan ke arah parkiran dengan keadaan canggung, meninggalkan Susan yang berdiri tegap di sebelah tepat Youngjae tadi terjatuh, dengan wajah datarnya.

_________
            _________
                       __________
To Be Continued

**
3000++word gk tuh:')
**
SLOW UP?

Yes?

No?
**
Note_

1. Gege: Dalam bahasa China artinya itu Kakak Laki-Laki. Mirip Hyung/Oppa tapi bedanya itu Cewe pun bisa manggil Kakak dengan sebutan tersebut.

Apa bedanya sama Koko, Ge? Artinya itu sama, beda nya itu cuma baku dan tak baku. Kalo Gege=Baku, Koko=Tidak Baku.

Once upon a time... Seorang pemuda keturunan China-Korea bernama Christian, tengah berbelanja ke pasar tradisional.

Singkat cerita saat Pemuda ini membayar belanjaan yang dia beli menggunakan uang 100rb kepada sang penjual, sayang nya penjual tersebut tidak memiliki kembalian.

Alhasil sang pemuda di suruh menunggu sebentar karena sang penjual pergi mencari tukaran uang pecahan.

Saat sedang bosan-bosan nya menunggu, tiba-tiba seorang ibu-ibu datang

"Ini sampo satu renteng berapa?"

"..."

"Yang Merk Burung Dara ada?"

"..."

"Ko beras berapa sekilo?"

"Kalo telur berapa sekilo ko?"

"Ko? Kok diem aja dri tadi?"

"Niat jualan gak sih!?"

Entah kenapa sang pemuda tersebut merasa tertohok.

"Bukan saya mba yang jual:')"

Tak lama kemudian sang penjual kembali dengan pecahan uang receh yang akan di serahkan kepada sang pemuda tersebut.

"Terima kasih"

_End_

Continua a leggere

Ti piacerà anche

6.3K 135 9
Rimba, seorang mahasiswa semester 5 yang menjalani kehidupan kampusnya dengan semangat yang tinggi. Dia adalah seorang pemuda yang berfokus pada stud...
6.8K 727 20
[ on going but slow update ] Bintangnya adalah si bola oranye yang kalau ditabok hobinya mantul-mantul melawan gravitasi bumi. ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━...
117K 18.5K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
2.8K 390 13
"ayo pergi, ke suatu tempat yang lebih baik." [written in bahasa] ㅡ ft. mugino minato, hoshikawa yori from movie monster 怪物 2023