ᴇʟᴇᴜᴛʜᴇʀᴏᴍᴀɴɪᴀ [M] ✓

By proudofjjkabs

56.8K 5.9K 1K

[EBOOK BISA DIBELI KAPAN SAJA] Son Jiyeon berada di antara dua perasaan yang saling mengekangnya. Antara bers... More

bagian satu
bagian dua
bagian empat
bagian lima
bagian enam
bagian tujuh
bagian delapan
bagian sembilan
bagian sepuluh
bagian sebelas
bagian dua belas
bagian tiga belas
bagian empat belas
bagian lima belas
Eleutheromania e-book ver is coming!
SPOILER ALERT!

bagian tiga

8.5K 784 175
By proudofjjkabs

"Aku heran. Kenapa Jiyeon punya genital yang begitu nikmat?"

-Choi Taehyung

***

Taehyung bergerak seperti hewan buas yang lapar. Menerkam, memenjarakan Jiyeon dalam kebekuan dan keterpaksaan. Hingga satu-satunya pilihan merupakan berserah dalam kuasa sang dominan yang jauh lebih kuat. Menguasai permainan, membawanya terbang mencapai ketinggian cakrawala hingga Jiyeon dapat melihat cahaya. Dengan netra berkabut, menyaksikan bagaimana Taehyung mengungkung entitasnya.

Taehyung benar-benar bersemangat sekali dengan segala godaan Jiyeon dari awal. Salahkan saja gadis itu yang menarik minat, sementara Taehyung sudah berusaha sekuat tenaga agar tidak tumbang dan jatuh pada batasnya. Barangkali, semenjak Taehyung datang ke toilet itu adalah dimana ia—dalam tanda kutip—bermain sendiri. Sungguh tidak tahan, dan Taehyung memutuskan untuk menyewa satu perempuan berpengalaman dan memintanya agar menunggu di hotel sampai Taehyung datang. Tentu saja, Taehyung sudah punya rencana matang bagaimana cara berhubungan seks yang nikmat dengan wanita sewa itu.

Tapi, Taehyung berbelok. Merubah alur, merangkai rencana baru bersama partner baru pula. Jiyeon yang sepertinya terlihat berpengalaman akan Taehyung incar. Sebab, Taehyung suka jika perempuan yang bergerak diatasnya untuk mendulang nikmat. Pun dari bawah, Taehyung akan menyaksikan bagaimana paras dan lekuk tubuhnya bergerak erotis menumbuk batangan Taehyung.

Sial. Sial. Taehyung jadi tidak tahan memikirkannya.

"Shit!" Cumbuan intens mereka dilepas, dan Taehyung melihat bagaimana wajah perempuan itu berpeluh tak karuan. Memerah, dan sangat kacau.

Omong-omong, Taehyung belum tahu namanya.

"Hei, Nona. What's your name?" Disela napas Taehyung yang memburu, ia mencoba bertanya. Dengan satu tangan yang membelai lembut belah pipi Jiyeon yang halus.

Napas Jiyeon terputus-putus, bibirnya terbuka meraup oksigen begitu rakus. Pemuda diatasnya ini benar-benar ganas sekali.

"S-Son Jiyeon, Sir." Jiyeon menjawab parau. Pertanda mabuk masih menggerayangi.

Entah tarikan darimana, Taehyung mengangguk antusias sembari bibirnya dikulum. Kemudian menyeringai dengan gigi rapi yang diumbar.

"Itu nama yang indah," pujinya tiba-tiba. Satu sentakan kuat dari Taehyung berhasil membuat posisi tubuh mereka bertukar, dan kini Jiyeon yang berada diatasnya. "Puaskan aku."

Titahan yang amat singkat. Kepala Jiyeon benar-benar didominasi oleh pening, sampai berpikir untuk menilik mana yang benar dan salah terasa sulit. Perbedaan diantara keduanya tidak berhasil Jiyeon temukan saat ini. Disamping netranya yang berkabut, dan isi kepala yang berkecimpungan, Jiyeon menurut. Memang sebuah perintah mutlak yang mengucur dari bibir tebal Taehyung, dan membuat tubuhnya bergerak sendiri.

Perlahan Jiyeon beringsut, mensejajarkan kepala mereka. Mengikis jarak, hingga napas keduanya saling beradu ditengah degup jantung yang beriringan. Pun Jiyeon mulai mengecup bibir Taehyung yang nampak basah mengkilap karena air liur bekas pagutan mereka beberapa waktu lalu.

Tentu. Tentu saja. Taehyung dengan senang hati menerima hujaman kenikmatan itu. Sebab, Taehyung akan terlentang pasrah, membiarkan perempuan ini bergerak sesukanya dan membawa Taehyung terbang ke surga. Setelahnya, Taehyung akan pulang ke rumah meninggalkan Jiyeon dan tidur nyenyak dirumah. Bangun esok hari dengan energi yang sudah terisi penuh. Lalu, melupakan kejadian semua ini. Dan jika mereka bertemu tanpa sengaja nantinya, Taehyung akan berpura-pura tidak kenal.

Hm, rencana yang sudah sangat matang Taehyung susun. Benar-benar apik.

Itulah trik Taehyung selama ini menjadi pemburu lubang—maksudnya, pemburu perempuan. Atau, pemburu kenikmatan?

Selama Taehyung bercinta—atau berhubungan seks, ia tidak pernah dengan senang hati menyumbangkan spermanya kepada perempuan manapun.

Alangkah lebih baiknya aku sedekahkan untuk seprei agar tidak terjadi masalah.

Masalah yang Taehyung maksud, dimana ia akan dituntut karena melakukan tindakan pemerkosaan. Padahal keduanya berhubungan seks dengan kesepakatan dan persetujuan. Taehyung tidak pernah memaksa siapapun. Masalah terburuknya adalah, Taehyung benci dengan kata tanggung jawab.

Menjadi Papa? Hei, Bung. Aku ingin menikmati masa muda dengan mencicipi beragam perempuan yang terasa lezat setiap harinya. Dalam konteks normal. Dan tidak ingin terikat dalam status pernikahan.

Taehyung pemilih soal santapan. Tidak akan sembarangan menancapkan pedangnya. Sebab, Taehyung tentu saja tidak buta dengan beragam penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak badan.

Alih-alih Taehyung berpikir jika Jiyeon adalah perempuan yang sangat berpengalaman, mahir dan hebat, sebab Jiyeon berhasil menggodanya dan masuk dalam perangkap gadis itu. Kini Taehyung harus dibuat tercenung ketika gerakan bibir Jiyeon sangat kaku. Lumatan yang Taehyung rasakan sangat berbeda untuk pertama kalinya.

What?!

Maka, Taehyung menangkup wajah kecil itu. Membawa kedua wajah mereka untuk saling menjauh sejenak.

"Kenapa denganmu? Ciuman mu bahkan terasa kaku. Berikan aku pelayanan yang hebat," merupakan bentuk protes Taehyung, tanpa memedulikan Jiyeon yang sedang terengah-engah.

Meneguk ludah kasar, Taehyung mendapatkan gelengan kepala kecil dari Jiyeon. "A-aku lelah."

"APA?!"

Menyisakan Taehyung yang mengedip cepat. Bentuk ekspresi yang terpampang benar-benar terkesiap hebat. Diluar dugaan, sebab mereka belum sampai menginjak awal permainan.

Masuk saja belum, tapi dia sudah lelah?

Itulah yang tertancap di benak Taehyung sekarang.

"Hei, Nona. Jangan pura-pura," balasan Taehyung terdengar tidak mengenakkan. Tangannya memaksa Jiyeon agar mereka saling memaku pandangan. "Aku menunggu pelayanan mu—"

"P-pelayanan apa, aku tidak paham maksudmu!" Jiyeon menjawab dengan intonasi yang sedikit ditinggikan. "Aw, kepalaku pusing."

"Seharusnya aku yang pusing," ah, sial. Taehyung kecilnya mulai mengamuk di bawah sana.

Bagaimana ini? Haruskan aku sekarang yang bergerak?

Taehyung tidak akan mau menjadi pihak aktif. Sebab, akan terasa lebih menakjubkan jika ia yang menjadi pasif.

Namun, dalam keadaan seperti ini Taehyung tidak bisa pergi ke hotel satunya lagi. Untuk berjalan saja, Taehyung benar-benar tidak sanggup. Sebab, miliknya menggembung luar biasa di bawah sana. Haus akan kepuasan.

"Sial, untuk kali ini saja. Ya, untuk kali ini saja," gumamnya beberapa kali untuk meyakinkan diri. Dengan mata terpejam, dan geligi yang saling mengetat. Tidak lupa kerutan yang turut hadir di epidermis keningnya.

Dengan kening berkerut, Jiyeon menatap Taehyung bingung. Memiringkan kepala dengan bibir yang mencebik.

"Tuan, kau bilang ap—akh!"

Dan Taehyung berhasil merubah posisi mereka dengan gerakan yang mulus. Membawa Jiyeon kembali terlentang pasrah dibawahnya.

Satu tangan Taehyung menyibak surai bagian depannya sembari memaku sorotan ke dalam iris Jiyeon.

"Kita mulai," ungkapnya singkat dengan nada berat.

Bibir Taehyung kembali mencumbu Jiyeon, kali ini pergerakan yang terkesan buru-buru melapisi. Jiyeon dipaksa menuruti, sebab kedua tangannya benar-benar dipaku terpatri untuk tidak dapat bergerak oleh Taehyung yang mendominasi. Pagutan yang benar-benar buas, liar, dan nikmat, hingga terdengar bunyi kecipak yang cukup keras memenuhi pelataran kamar hotel yang mereka tempati.

Taehyung menghisap, menyesap, dan menggigit. Sampai-sampai Jiyeon memekik tertahan. Kemudian, Taehyung membawa bibirnya bergerak turun. Membubuhkan beberapa kecupan kecil di bagian rahang, lalu sedikit bertahan lama pada batang leher Jiyeon dengan tujuan untuk meninggalkan banyak tanda yang membekas lama disana.

"Ahh—hahh ... nggh." Jiyeon menggelinjang nikmat ketika Taehyung memberi remasan pada pinggangnya. "Ja-janganh—ugh!"

Seringaian Taehyung tercetak begitu puas ketika berhasil memberikan satu tanda diantara belahan dada Jiyeon. Jemari Taehyung bergerak cekatan membuka kancing kemejanya, menyentak secepat kilat. Dan lagi-lagi, Jiyeon memang menurut, menerima lepas apa yang Taehyung perbuat.

Sampai dititik Jiyeon tidak mengenakan apapun lagi yang membaluti tubuhnya. Meninggalkan Taehyung dalam kekaguman luar biasa, terduduk diatas paha Jiyeon, memaku tatapan untuk menelusuri setiap jengkal tubuh gadis itu.

***

"Ahh, hah ... Taehyung, Choi Taehyung."

Taehyung menumbuk keras, tanpa rasa kasihan. Merasa senang mendengar namanya diudarakan sangat sexy dari Jiyeon. Taehyung membuang semua prinsipnya untuk menjadi pihak pasif. Ada gelenyar asing yang melambungkan Taehyung begitu tinggi untuk menjadi aktif saat ini. Bergerak memacu Jiyeon dibawahnya yang mengejang. Terdongak, meresapi setiap hujaman Taehyung dibawah sana.

Dengan kepala yang luar biasa semakin pening, dan dipenuhi oleh entitas Taehyung. Jiyeon dan pancaran matanya begitu bersinar. Kedua tangannya yang sudah bebas dari jeratan memberi rematan kecil pada ujung surai Taehyung yang lembab. Semakin menaikkan gairah Taehyung untuk menggali kenikmatan.

Pun Jiyeon terbuai dengan lembutnya bibir Taehyung menyusuri sekujur tubuhnya, terlihat sangat lapar. Dan desakan kenikmatan itu menghancurkan kepala Jiyeon menjadi kepingan-kepingan yang membuatnya tidak berdaya. Meraung lepas ketika Taehyung semakin menusuk hebat. Perutnya mengejang, dan hisapan Taehyung kian menguat.

Hingga Jiyeon memaksa diri untuk menahan napas tepat saat Taehyung berhasil menyentuh titik sensitif terdalamnya. Penuh gairah. Kedua tubuh yang saling menyatu, dengan peluh yang bercucuran membasahi kulit mereka. Desahan dan erangan membaur menjadi satu, hingga sulit dibedakan. Taehyung terus menekan masuk, bergabung bersama Jiyeon.

Maka, ketika jemari Taehyung menelusup bersama dengan miliknya yang menancap, Jiyeon tidak dapat menahan buncahan itu lagi yang menjumpai. Datang dan lepas, meluber. Bersamaan dengan itu, Taehyung tersenyum puas. Menegakkan punggung tanpa menghentikan gerak pinggulnya, menikmati bentuk penyatuan mereka memasuki penglihatan.

"Kau terlihat cantik, Sayang," pujinya dengan bibir bawah yang digigit. Menahan rasa gemas sebab milik Jiyeon mencengkeramnya begitu erat.

Disisa napas Jiyeon yang tersengal, ia mencoba menatap Taehyung tampak seperti hewan yang lapar. Bagaimana Taehyung dan obsidiannya menggelap, semakin gencar menumbuk hingga Jiyeon meremat apapun yang dapat ia jangkau.

"Kau—kau terlalu cepat," ungkapnya tercekat. "Akh! Hahh, Tae ... Tae, hahh!"

"Taehyung, kau meninggalkan bagian pentingnya." Taehyung menunduk, menggapai puncak dada Jiyeon yang menantang untuk digigit hingga si gadis memekik. "Panggil aku Taehyung."

Matanya terpejam kuat, namun Jiyeon menggubris Taehyung lewat anggukan. "Taehyung ... ahh! Choi Taehyung!"

Lantunan itu berhasil membuat adrenalin Taehyung meningkat, berpacu semakin hebat. Pergerakannya pun turut meningkat jauh lebih cepat. Menghentak dengan gilanya sampai ranjang yang mereka tempati berdecit.

Maka, ketika pelepasan keduanya hampir menyambangi, datang secara bersamaan, geraman dan desahan terdengar. Taehyung mendesis, menenggelamkan figurnya ke ceruk leher Jiyeon. Menggigit disana guna melampiaskan puncaknya yang menerjang begitu luar biasa. Terasa menakjubkan.

Dan Taehyung membuangnya disana. Membiarkan benihnya masuk diterima Jiyeon.

Untuk pertama kalinya.

"Ini adalah kejadian yang langka," ia mencoba terkekeh berat disela napasnya yang terputus-putus. Taehyung memberikan kecupan lagi di tengkuk Jiyeon. "Kau membuatku gila, Nona."

Adalah Taehyung yang kini termangu, menatapi Jiyeon yang sudah terlelap dengan napas teratur miliknya. Mengerjap sejemang, Taehyung melirik bagian bawah mereka yang basah, dan masih menyatu.

Lantas ia mengedikkan bahu sekilas dengan bibir yang menekuk ke bawah, kemudian Taehyung memutuskan untuk tertidur pulas pula setelah menarik selembar selimut membaluti tubuh mereka.

Selang beberapa menit keningnya mengerut, alis Taehyung bertaut, merasakan ketidaknyamanan yang membuatnya gagal menginjak alam mimpi. Lantas Taehyung membuka mata. Meringis kecil, menyibak selimut, dan melirik lagi ke bawah dengan pandangan ngeri.

"Akan lebih baik jika aku melepaskan ini dan membersihkan diri."

Pelan-pelan Taehyung memutus tautan tubuh mereka. Matanya menyaksikan itu semua dengan lebar dan mulut ternganga.

"Waw." Merupakan satu kalimat yang berhasil Taehyung ucapkan setelah kontak tubuh mereka terputus. Lantas Taehyung menyeka keringat di dahinya. "Huhh, it's tiring but also feels good."

Kakinya mulai berjalan memasuki kamar mandi hotel setelah kembali menyelimuti Jiyeon, sebelum Taehyung menghentikan langkah dengan ekspresi penuh teror yang tergurat di wajahnya. Masih dalam kondisi telanjang, dan pangkal paha yang menyisakan cairan lengket, Taehyung berlari ke depan cermin. Mematut dirinya sendiri disana, tanpa merubah raut wajah.

"Sial. Aku yang pertama?" Taehyung melirik Jiyeon melalui kaca. "Aku kira dia wanita liar," gumamnya resah.

Selang beberapa detik Taehyung terdiam, ia menyadari sesuatu dan lantas terlonjak sejemang. "Oh, astaga!" Taehyung menekuk jemarinya di depan bibir, memutar kepala dan melirik Jiyeon lagi. "Aku membuangnya di dalam sana."

Lama terdiam dengan pandangan yang terus menyoroti Jiyeon, perlahan Taehyung tertawa sinting. Kepalanya tengadah seraya berkacak pinggang dan bibir bawah yang digegat.

"Tidak apa. Tidak apa. Aku sudah siap jadi Papa," Taehyung berucap riang. Menggaruk pelipisnya sebentar dan mengangguk-anggukkan kepala tidak jelas.

Lekas melanjutkan langkah lagi memasuki kamar mandi dengan bersenandung kecil. Menari-nari disela langkahnya seperti balita yang baru saja berhasil mencuri permen di kedai kecil.

Maka, gumaman gila Taehyung kembali terdengar setelah ia membuka pintu. Jauh lebih gila lagi.

"Terasa berbeda, ya. Benar-benar beda. Aku jadi heran. Kenapa Jiyeon punya genital yang begitu nikmat?"

See? He's a damn handsome young man who is also crazy.[]

-gookakoola
25 Agustus 2020

Continue Reading

You'll Also Like

271K 22.3K 35
Completed✅ Saat ini aku telah mempunyai pekerjaan. Pekerjaan yang Sebenarnya cukup mudah dan sangat menguntungkan mengingat bayaran yang di tawarkan...
1.4M 19.5K 48
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
1.4M 121K 64
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
Him By Ben

Fanfiction

13.6K 2.1K 25
(SLOW UP) Jeon Jungkook menatap tajam seorang gadis cantik yang berada dihadapannya sedang mengulurkan secarik kertas bertuliskan 'Aku tahu kau seora...