sleep boy ·· hueningkai [✓]

By wooyeonz

10.8K 2.2K 69

❝ entahlah, jadwal tidurku sekarang kacau.. ❞ More

[Prolog : Sleep]
01.| Gradulation.
02.| Coffee.
03.| Soulmate.
04.| Neighbor.
05.| Soulmate II.
06.| Night.
07.| Drama.
08.| New Sister.
10.| Wonder.
11.| Begin.
12.| Sorry.
13.| How.
14.| Feelling.
15.| Home.
16.| You.
17.| Guilty.
18.| Down.
19.| Promise.
20.| Without Him?
[Epilog : Awake]
thank you!

09.| 20cm.

337 75 1
By wooyeonz

Happy Reading🍒

°°°°

Kai membuka pintu rumahnya. Seorang pria yang sudah cukup tua dengan pakaian rapi tengah duduk menatap laptopnya. "Ayah?" Pria itu menoleh.

Ia segera menghampiri Kai yang ada di ambang pintu lalu memeluknya. "Astaga,ayah sangat merindukanmu." Pelukan pun dilepas.

Wajah Kai hanya datar,tidak senang tidak sedih. Ia sendiri bingung harus berkata apa.

"Hey kau tau? Ayah akan dirumah selama tiga hari kedepan. Ayah rasa itu akan menyenangkan. Bagaimana sekolahmu?" Pria itu membawa Kai duduk di salah satu sofa panjang.

Basa-basi yang terlalu basi.

"Itu hanya tiga hari. Sekolahku datar. Tidak ada apapun." Ayah Kai hanya diam. Ia mencoba tersenyum,bagaimanapun ia harus membuat waktu yang bagus bersama putranya.

"Aku harus mandi."  Kai lalu berdiri. Ia berjalan ke arah kamarnya,membersihkan dirinya lalu kembali ke ruang tengah.

Dilihatnya ayahnya yang tengah membuat sebuah makanan,entah apa ia tidak tau.

"Hey,ayah membelikanmu Jaket Hoodie baru. " Pria itu mendekati kopernya,membuka,lalu mengeluarkan jaket Hoodie berwarna abu-abu.

"Apa aku suka?" Tanya pria itu sembari memberikan pakaian itu pada putranya. "Yeah, nice choose." Pria itu tersenyum.

Kai lalu mendudukan dirinya di sofa,kemudian menyetel sebuah acara di televisi. 5 menit kemudian,ia tertidur.

Di saat yang sama, Ayahnya selesai memasak Kari Saefood dan membawa makanan favorite anaknya itu ke arah putranya. Namun,rencana mendengar putranya berkata 'ini enak' pun sirna ketika ia melihat putranya sudah tertidur lelap dengan menggenggan Jaket pemberianya.

━─ೋ❈ೋ─━

Kai membuka matanya. Kini ia tertidur di kamar,tepatnya di atas kasur empuknya. Kebetulan yang bagus. Ia terdiam sesaat,mencoba mengingat sesuatu.

Ah! Bukannya aku tertidur di sofa?.

Kai cepat-cepat turun dari kasurnya lalu keluar dari kamarnya. Dan saat ia keluar, ia melihat ayahnya yang tengah mepersiapkan sarapan.

"Oh,kau sudah bangun. Kau tidur semalam penuh,apa kau kelelahan?" Kai mendekat,lalu duduk di salah satu kursi makan. "Benarkan? Apa ayah memindahkanku saat tertidur?"

"Aha." Kai menggaruk tengkunya. "Apa ayah menggendongku?" Ayah Kai berhenti bergerak sejenak,kemudian duduk di kursi sebrang Kai. "Nope. Ayah merangkulmu. Makanlah."

"Oh." Mereka berdua sarapan bersama. Setelah selesai,kai mandi dan berganti pakaian,lalu menyiapkan buku dan berangkat sekolah.

"Kau akan pergi sekolah?" Kai berdehem. Lalu pergi keluar rumah.

Saat ia tepat di depan rumah Abigail. Ia berhenti sejenak. "Mereka seperti biasa saja." Tidak lama seorang wanita membuka pintu.

"Ah,apa kau tetangga disebelah sana?" Tanya wanita itu sembari menunjuk rumah Kai. Kai mengangguk. "Ah,aku jarang melihatmu. Apa kau kenal Abigail?" Kai diam. Ia bingung harus berkata apa.

"Yah,aku rasa begitu." Kai mengantongi tangannya. "Apa kau tau kemana ia biasanya pergi?"

"Aku tidak yakin. Memangnya ada apa?" Tanya Kai. Wanita itu diam sejenak. "Tidak papa. Hanya saja ia belum pulang dari kemarin. Mungkin ia menginap di rumah temannya. Dia sering sekali menginap. Entah hal yang buruk akan menimpa dirinya atau tidak."

Kai masih diam. "Aku harus pergi."

"Ah,baiklah." Kai lalu pergi,wanita itu kemudian masuk ke gerai kopinya. Kai tidak yakin wanita itu kawatir atau tidak peduli. Itu sulit dibaca dengan waktu yang singkat.

━─ೋ❈ೋ─━

Hari Kai di sekolah seperti biasa,tidur di jam istirahat,mengerjakan tugas di jam pelajaran. Walaupun saat itu pelajaran sejarah,tetapi jika ada tugas sekolah,maka ia akan mengerjakan di saat itu juga. Entah itu Matematika,Sains,atau Kursus Inggris.

Dan begitulah ia terhindar dari tugas saat di rumah dan bisa tidur tanpa beban apapun,kecuali pada hambatan tertentu yang membuat waktu di sekolah tidak cukup untuk mengerjakan tugas.

Kini,Kai yang masih berseragam itu menaiki bus ke arah lain dari rumahnya. Ia pergi ke rumah Ibunya,tentu saja untuk menpati janjinya. Ia bukan pria yang gemar mengingkari janji.

Sampai di depan pintu,ia segera membuka pintunya. Melewati ruang tamj dan masuk ke ruang tengah. Dan diruang tengah itu terpampang jelas Abigail dan Bahiyih yang sibuk menonton drama.

Abigail yang menyadari kehadiran Kai,menoleh. Senyumnya mengembang saat tau Kai datang. Ia segera meletakan camilannya lalu berjalan mendekati Kai. Ia berdiri tepat di depan Kai yang lebih tinggi 20cm darinya. "Kau datang. Apa kau mau kopi? Aku akan senang jika kau mau!"

Kai mengangguk. Ia masih belum faham kenapa ia senang membuat gadis itu senang. Bahiyih yang mendengar Abigail berbicara pun menoleh,ia mendekat ke arah mereka.

"Aku akan membuatkannya." Abigail lalu berlari ke arah dapur. "Apa ia senang?" Bihiyih mengangguk. "Dia cepat merasa nyaman. Apa kakak baru pulang? Aku dengar ayah pulang?"

Kai berjalan ke arah sofa,lalu duduk,diikuti oleh adiknya. "Yah,begitulah."

"Aku ingin bertemu ayah." Kai lalu melihat ke arah adiknya. "Pergilah. Sebaiknya kau tanya ibu terlebih dahulu."

"Okay." Bahiyih lalu pergi untuk menemui ibunya yang tengah di ruang kerja. Tak lama,Abigail datang dengan segelas es kopi.

"Terima kasih." Gadis itu hanya mengangguk sembari tersenyum. Kai meneguk es kopi itu. Lalu meletakannya di meja. "Apa enak?"

"Ya," Abigail tersenyum manis. Kai ikut tersenyum. "Ah,kau tersenyum."

Kai berdehem. Lalu menatap Abigail dalam. "Ibumu tadi bicara sebentar kepadaku. Dia menanyakan kemana kau biasa pergi,lalu ia berkata kau terlalu sering menginap di rumah temanmu." Abigail diam,lalu menunduk. Rambut panjangnya menutupi wajahnya.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Ya,aku baik-baik saja." Jawab Abigail dengan suara pelan.

"Kapan kau akan pulang?"

"Entahlah,seminggu,sebulan,aku tidak tau."

Kai terdiam. Ia merasa ia harus ikut menenangkan Abigail. Tangannya lalu terangkat dan mendarat di puncak rambut Abigail. Ia lalu mengusap rambut Abigail perlahan.

"Sudahlah,aku harus pulang." Kai lalu berdiri. Abigail ikut berdiri dengan cepat. Kai lalu menghadap ke arah kamar Bahiyih,lalu berteriak "Bahiyih! Aku akan pulang."

"Aku datang!" Bahiyih lalu turun dari tangga dengan cepatnya.

Mereka berdua lalu pergi bersama-sama. Meninggalkan Abigail yang masih merenung memikirkan sesuatu.

Ah! Aku bahkan tidak punya nomor telfonnya.

"Abigail." Abigail segera menoleh. "Iya,Bu." Ibu Kai datang mendekati Abigail.

Semenjak tinggal disini kemarin,Ibu Kai meminta Abigail memanggil dan menganggap dirinya seperti Ibunya sendiri. Setidaknya mengurangi prasangka buruk Abigail terhadap seorang ibu.

"Ibu akan membuat makan malam,apa kau bisa membeli beberapa bahan di supermarket?" Abigail mengangguk. "Tentu saja." Ibu Kai pun tersenyum. Ia menyerahkan sebuah catatan dan beberapa lembar uang.

"Belilah ini,jika kau ingin membeli camilan belilah." Abigail membulatkan matanya. "Tentu saja tidak! Maksudku aku tidak akan membeli camilan."

"Aku memaksa. Kau harus membeli setidaknya 4 bungkus camilan. Ini perintah."

"Ah,baiklah. Aku akan pergi." Abigail pun berjalan pergi ke supermarket yang lumayan tidak jauh. Ia masih bingung akan membeli camilan apa nanti. Dan satu ide terlintas di pikirannya.

Aku akan membelikan camilan untuk Bahiyih dan Kak Lea juga. Ah,tapi apa kesukaan Hueningkai?

━─ೋ❈ೋ─━

-Kai Kamal Huening-

Continue Reading

You'll Also Like

53.8K 9.1K 34
XII IPS X, kelas terburuk di sekolah terbaik. Kelas yang namanya disebut paling akhir. Kelas yang kau hanya akan mendengar keburukannya dari orang la...
61.7K 5.5K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
770 92 7
"kak jisoo, susu kambingnya uwon dimana" jungwon "kak jisoo, ayok maskeran" sunoo "kak jisoo, temenin Iki jajan nyok" riki "Kak jisoo, ini Jay peloto...
194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...