Æ

By DiazOktaFiqi

800K 69.5K 7.8K

(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yan... More

AE 1
AE 2
AE 3
AE 4
AE 5
AE 6
AE 7
AE 8
AE 9
AE 10
AE 11
AE 12
AE 13
AE 14
AE 15
AE 16
AE 17
AE 18
AE 19
AE 20
AE 21
AE 22
AE 23
AE 24
AE 25
AE 26
AE 28
AE 29
AE 30
AE 31
AE 32
AE 33
AE 34
AE 35
AE 36
AE 37
AE 38
AE 39
AE 40
AE 41
AE 42
AE 43
AE 44
AE 45
AE 46
AE 47
AE 48
AE 49
AE 50
AE 51
AE 52
AE 53
AE 54
AE 55
AE 56
AE 57
AE Full End

AE 27

17.2K 1.3K 173
By DiazOktaFiqi






























































Taehyung melirik pintu kamar sebelah yang masih tertutup dan bahkan belum ada tanda tanda akan kehadiran si pemilik kamar.

" Hei kau, apa jungkook belum pulang? "

Pekik taehyung menghimbau salah seorang pelayan yang tak sengaja melintas di depannya.

Sang pelayan sontak menoleh dan menunduk hormat.

" Belum tuan. "

Taehyung mengangguk dan memberikan gestur untuk mengusir.

Setelah kepergian pelayanan tadi, taehyung kembali menatap pintu kamar jungkook.

Melangkah pelan mendekati pintu itu, lalu masuk.

Taehyung tidak ada niat macam macam kok, dia hanya mau minjam laptop doang.

Yeah sekalian mau santai santai sebentar di kamar pria jeon.

Jujur taehyung suka bersantai di kamar bernuansa ghotic itu, walau agak menyeramkan, tapi hawanya tenang.

Wanginya pun taehyung suka, aroma khas seorang jungkook sekali gitu.

Laptop sudah ia dapat, meletakkan di atas kasur, duduk tenang di sana.

Buka, lalu nyalakan, mencari aplikasi dimana ia menyimpan film yang sudah sempat di Download waktu itu.

Menonton cukup lama, bahkan film dengan durasi 2 setangah jam itu hampir habis.

Taehyung sudah emosional sekali, matanya memerah karena film itu.

Si tokoh utama wanita menangisi tokoh utama prianya, yang tak lain adalah suaminya. Kini tengah sekarat demi menyelamatkan sang istri yang sedang hamil tua.

Kedua tokoh itu berpelukan, menyalurkan rasa sayang sekaligus takut.

" Jaga dia, katakan padanya kalau aku sangat, sangat..., menyayangi nya. Seo Han Jung, berikan nama itu untuk anak kita kelak. "

" Jangan berkata begitu, kita akan merawatnya bersama- "

" Tidak, sayang. Maaf, tapi aku tidak bisa, relakan aku. Jangan bersedih, tersenyum lah, jaga anak kita dengan baik demi aku. Aku mencintaimu.. "

" Sialan, Brengsek! "

Taehyung mengumpatinya, menunjuk nunjuk si tokoh utama pria yang sudah terbujur kaku di film itu.

" Sialan! Kenapa kau mati meninggalkan istrimu yang tengah hamil tua eoh? "

Taehyung yang emosional itu sangat lebay, apa kalian juga begitu kalau sudah terbawa suasana akan sebuah film?

" Dasar tidak berperikemanusiaan! Bangun bodoh! Tanggung jawab lah! "

" Siapa yang harus bertanggung jawab,
Tae? "

Taehyung mem-pouse film yang sudah habis, bahkan hanya menayangkan nama tokoh tokoh pemainnya.

Menatap sosok jungkook yang ternyata sudah berdiri tak jauh darinya, melepaskan dasi yang melilit kerah leher itu dan melemparkan ke keranjang pakaian.

" Sejak kapan kau pulang? "

Kebiasaan taehyung yang selalu mengabaikan pertanyaan yang jungkook layangkan sebelum nya.

" Baru saja. Yang tadi, siapa yang kau umpati itu eum? "

Taehyung mengerucut, menunjuk tokoh di dalam laptop itu, padahal jungkook juga tak bisa melihatnya.

Karena posisinya yang membelakangi taehyung.

" Seo Dong soo. "

Jungkook berbalik kala mendengar nama asing di telinganya itu.

" Siapa, Seo Dong Soo? "

" Tokoh di film ini. "

Jungkook menghela nafas, sebelum tersenyum miring.

" Kau, emosional hanya karena sebuah film? Sungguh? "

" Kenapa? Salahkan filmnya yang terlalu menyentuh hatiku!? "

" Ya, ya, ya... Emangnya apa yang di lakukan pria itu, sampai kau harus mengumpatinya huh? "

Taehyung memperbaiki duduknya senyaman mungkin.

" Dia berbohong kepada istrinya kalau ia bekerja seperti biasa, yang pada nyatanya ia seorang pembunuh bayaran.
Tepat ketika istrinya hamil tua, musuh Seo ingin membunuhnya untuk memancing agar Seo keluar dari persembunyian nya itu.
Seo datang tepat waktu, menyelamatkan istrinya dengan mengorbankan dirinya terkena tembakan. Bukankah itu mengharukan? "

Jungkook sempat tercenung, ia berfikir sesuatu, tapi sesaat kemudian ia terkekeh pelan.

" Itu hanya film, kenapa kau begitu terbawa suasana? "

" Walau hanya film, tapi ini sungguh menguras tenaga. Jika saja ini asli, aku pasti akan bantu menghajar suami yang seperti Seo itu. "

Uhuk uhuk

Jungkook terbatuk, mengusap lehernya yang terasa perih.

" Kau kenapa? "
Tanya taehyung dengan mata mengerjab polos.

Jungkook menggeleng pelan.

" Tidak, tidak ada. Hanya tiba tiba tenggorokan ku terasa gatal. "

Taehyung angkat bahunya acuh, menutup laptop itu lalu meletakkan di atas nakas.

Beralih menatap jungkook yang sudah berganti pakaian.

" Kau, sudah mandi? "

" Sudah, tadi di kantor. "

Jungkook beralih duduk di atas karpet bulu, membiarkan laptop khusus dokumennya itu ia letakkan di atas meja kecil sofa.

Taehyung berdiri, mendekati sebuah kulkas kecil dengan satu pintu.

Ia baru tau dan sadar kalau di kamar jungkook ada kulkas pribadi.

Membukanya dan seketika membulatkan matanya. Berdecak kagum sekaligus kesal.

Kulkas dengan satu pintu itu berisi penuh akan berbagai macam minuman beralkohol.

Taehyung mengambil satu botol bir, dan membawanya ke tempat duduk di samping jungkook.

" Kau punya stok minuman tidak mau bagi bagi denganku. "

Jungkook menoleh lalu merebut botol bir itu,

" Yak! Dimana kau mendapatkannya
eoh?! "

" Kulkasmu. Kemarikan itu! "

" Kau tak boleh minum ini. "

Jungkook menghindar, mengangkat tinggi tinggi botol itu agar taehyung tidak bisa menggapai nya.

" Yak jungkook, aku minta satu saja... Jangan pelit pelit dengan istrimu! "

" Tapi jangan yang bir, nanti kau bisa mabuk?! "

" Aku tidak akan mabuk, aku kuat.
Berikan! "

Botol bir itu berhasil di raih taehyung, menatap kesal pada jungkook yang juga mendengus malas.

" Buka kan! "

" Buka sendiri. "

" Bagaimana caranya, gigiku? "

" Coba saja kalau bisa. "

" Aku serius jungkook... "

Jungkook menghela nafas sejenak sebelum akhirnya menunjuk tepat pada samping kulkas kecilnya.

" Lihat di sana, ada alat pembuka tutup botol itu. "

Taehyung menurut, benar.

Setelah selesai, ia kembali lagi dengan duduk di sofa itu.

Menikmati minumannya dengan menatap jungkook yang tampak fokus pada laptop nya.

Ia tampak gagah dengan baju santai, apalagi laca mata yang membingkai mata kelam itu.

Jungkook tampak lebih dewasa dan juga panas.

" Tatapanmu seakan mau menelanku hidup hidup. "
Celetuk jungkook membuat taehyung menyengir lucu.

Mengusap rambut hitam jungkook main main. Jungkook sih, membiarkannya saja. Enak kok di elus begitu.

Taehyung sempat termenung, sesuatu hal membuatnya harus berfikir ragu.

Matanya kembali menatap jungkook yang masih saja fokus, tenang sekali.

Ia ingin bertanya tapi ia juga ragu.

Meneguk bir itu kembali, barulah ia memantapkan hatinya untuk bertanya.

" Jungkook. "

Pria itu hanya berdehem pelan, sibuk mengetik sesuatu di keyboard laptop logo apel cacat itu.

" Kau..., suka anak kecil tidak? "

" Suka. "

Singkat. Taehyung jadi ragu lagi.

" Bayi? "

" Suka. "

" Kenapa suka? "

" Imut. "

" Jungkook. "

" Ya, tae... "

" Jika, kita punya anak, apa kau mau mengurusnya? "

" Ma- tunggu! "

Jungkook menyingkirkan laptop nya itu lalu menatap taehyung dengan pandangan bingung.

" Sejak tadi kau bertanya seputar anak, ada apa eum? "

Taehyung tak mau menatap mata kelam itu, jadi ia memilih menatap botol bir nya yang berisi kurang dari setengah isinya.

" Aku..., entahlah. Hanya ingin saja. "

" Katakan saja, aku akan dengarkan. "

Taehyung memberanikan dirinya untuk menatap mata kelam jungkook yang begitu indah. Apalagi ia masih memakai kaca mata baca itu.
Tampan sekali.

Mulutnya bungkam, taehyung lebih suka menatap bibir tipis jungkook yang entah mengapa membuatnya ingin mencicipinya.

Wajahnya kian mendekat, hingga taehyung lebih dulu memberanikan dirinya untuk memulai dalam perciuman itu.

Melumat bibir tipis itu pelan.

Jungkook yang menjadi korban, awalnya tentu saja kaget. Taehyung itu sangat langka namanya untuk memulai dalam perciuman seperti sekarang.

Ciuman pelan itu membuat jungkook sedikit tidak sabar. Dengan segera ia mengambil alih dominasi.

Menahan tengkuk TaeHyung, melumat bibir itu cepat, memperdalamnya kian intens.

Taehyung juga ikut kaget, tapi elusan lembut pada punggungnya membuat ia semakin rileks dan santai.

Membiarkan jungkook mendominasi nya, mengambil alih tubuhnya yang kian panas.
Suhu dingin dalam ruangan kedap suara itu terasa tak lagi berfungsi.

Mereka saling melumat, membelit lidah lawannya, berbagi salifa hingga nafas mereka semakin terdengar putus putus.

Nafas taehyung memburu ketika ciuman mereka terlepas, beda lagi dengan jungkook yang tampaknya sudah sangat ahli dalam mengatur pernapasan nya hingga ia bisa bertahan untuk waktu yang lama.

Baju mereka acak, kacau, rambut jungkook maupun taehyung sudah tak berbentuk lagi. Acak acakan.

Jungkook berpindah ke bagian leher jenjang taehyung, menciumi, menjilatnya pelan, lalu berakhir dengan menghisapnya di selingi gigitan kecil di setiap jengkal.

Leher indah itu berhasil berubah dengan adanya beberapa bercak merah ke unguan.

Ibu jari jungkook mengusap pelan bekas gigitannya, lalu naik mengusap bibir taehyung yang sudah merah bahkan membengkak akibat ulah mereka.

" Kau seksi... "
Bisik jungkook sensual, mengecup bibir itu pelan namun penuh rangsangan.

Taehyung tak lagi marah, tersinggung ataupun apa. Malahan ia kini tersenyum manis, mengalungkan tangannya ke leher jungkook dengan menggigit kecil bibirnya sendiri untuk menggoda si dominan.

" Aku memang seksi... Apa kau suka, kookie-ah...?"

Jungkook menyeringai, meremat pinggang taehyung hingga si manis tanpa sadar berjengit pelan dan melenguh manis.

" Aku sangat suka... Apa kau sengaja menggoda ku, taeby..? "

" Ya, aku sengaja... Eunghhhhh... Jangan di remas, geli.... "

Jungkook tak menghiraukan, malah ia semakin menjadi meremas bulatan kembar pantat istrinya itu.

Mendekatkan bibirnya, mengecup main main daun telinga taehyung memberi rangsangan dengan bisikan sensual namun penuh peringatan.

" Jangan berbuat lebih, aku tak yakin bisa menahannya lagi... Lebih baik kau- "

" Itu yang ku mau... Miliki aku seutuhnya "

Jungkook menyeringai, tangan kirinya menelusup pada balik kaos coklat itu, mengusap lembut perut rata taehyung yang sungguh halus.

" Kau serius? "

" Ya. "

" Kau tau tae, aku tak suka dan tak akan pernah melepaskan apa yang telah aku miliki sampai aku sendiri bosan. Kau bersedia? "

" Ya. "

" Jawab dengan benar sayang... "

" Ya, daddy.. Tae bersedia... "

" Oh shit! Fuck you baby Tae! "

" Yes, Fuck me daddy. "

" Oh yes baby boy... "


Jungkook dengan sigap mengangkat tubuh taehyung dengan ala bridal style, membawanya ke arah ranjang lalu menghempaskannya begitu saja hingga tubuh taehyung harus memantul beberapa kali.

Jungkook langsung mengungkung tubuh itu, menatapnya penuh dominasi dan juga kabut nafsu.
Taehyung tau itu.

Mereka kembali berciuman, melumatnya penuh tuntutan, taehyung saja sampai kewalahan di buatnya.

Jungkook seperti orang kerasukan setan sekarang.

Dan taehyung tak tau kalau jungkook ternyata mempunyai sisi seperti ini. Seperti nya taehyung harus hati hati untuk menggoda suaminya ini.

Baju taehyung ia buka paksa hingga sobek di beberapa bagian, taehyung mengerang.

" Kenapa di sobek, itu baju- "

" Aku ganti dengan brand Gucci! "

Kalau itu taehyung tak bakal protes, selagi di ganti apalagi dengan yang lebih bagus mah, taehyung rela.

Ia sudah hampir telanjang, hanya menyisakan boxer ketat yang menempel di pinggulnya.

Jungkook menatapnya dengan memuja, mengelus perut, hingga dada itu sensual.

Taehyung melenguh, ia merasa terbang, ini adalah hal baru baginya, jadi tentu saja ia setiap saat akan selalu terlonjak kaget kala merasakan hal baru di tubuhnya itu.

Jungkook tak tahan, membuka bajunya sendiri juga dengan cepat.

Lalu kembali mendekap tubuh taehyung, membubuhkan beberapa kecupan juga gigitan kecil di sekitar dada juga perutnya.

Menyusu layaknya bayi kehausan, padahal kita semua tau bahwasanya laki laki itu tidak berdada besar, apalagi bisa menghasilkan air susu?
Yeah, kecuali sudah ada melakukan transgender misalnya..?

Eh, taehyung laki tulen! No operasi apalagi sampai ganti kelamin!
Murni! Asli!

" J-jungkookhhhh....! "

Taehyung berhasil ejakulasi pertamanya, euphoria itu masih begitu terasa di tubuhnya, tapi tampaknya jungkook tak akan membiarkan taehyung merasakan kesenangannya terlalu lama.

Tangan besarnya beralih, menarik boxer ketat itu, melepaskan hingga taehyung sukses full naked.

" A-apa akkhhh...! J-jung! "

Sial!

Jungkook sudah tidak sabar, meremas penis kecil yang sudah kembali tegang itu dengan gemas.

Taehyung menggelinjang hebat di tempat tidur, melampiaskan rasa nikmat itu dengan menarik sprei hingga terlepas dari kasur.

Selimut tak lagi berguna, teronggok saja di lantai dengan mengenaskan.

Kecupan dan gigitan kecil kembali jungkook layangkan ke paha indah itu, membubuhkan tanda hingga paha bagian dalam.

Panas.
Basah.
Gatal.
Taehyung ingin lebih!

Tapi sialnya jungkook tak kunjung juga memberikannya.
Memberikan apa yang di inginkan tubuh panas ini.

" Jung-hhkkookk... A-aku sudah tidak tahanhh... Yak! Brengsek, cepatlah!!! "

Taehyung frustasi. Ini terlalu nikmat, saking nikmatnya ia sampai tak bisa lagi berfikir jernih.

Kepalanya sungguh pening. Nafsu berhasil menguasai dirinya.

Jungkook terkekeh dengan suara seraknya. Tak hanya jungkook saja yang sudah tidak tahan, ia juga.
Terlihat dengan sesuatu sudah menggembung dari balik boxer hitamnya itu.

Taehyung yang sudah tidak sadar, dia tanpa sengaja menyenggol sesuatu itu dengan lututnya.

Jungkook menggeram rendah, menatap nyalang pada si manis, dan malah di balas dengan senyum culas.

" Daddy...... "

" Sialan! "

Jungkook sudah tidak tahan lagi, membuka boxer itu cepat kala mendengar rengekan manja dari si manis.

Taehyung yang tak sengaja melirik pusaka jungkook itu mendadak melotot ganas.

Itu besar bung!
Eoh apa itu akan muat?!
Brengsek! Taehyung tak tau jika ukuran pusaka itu berhasil membuat nyalinya menciut.

Jungkook tentu saja sadar, ia segera kembali mengukung tubuh taehyung. Mengecup dahi dan turun hingga bibir. Melumatnya pelan.

Selagi itu tangannya juga ikut bekerja, melebarkan kedua kaki taehyung, dan menyelip di antara paha itu.

Tangannya meraba lubang kenikmatan dunia itu, membelainya dengan gerakan sensual.

" J-jungkookhhhh... A-aku, a-aku.. "

" Ssstttt.... Jangan takut, percaya padaku. "

Taehyung tampaknya masih cukup ragu, tangannya meremat lengan jungkook gusar.

Jungkook mengecup dahi taehyung lembut.

" Percaya saja padaku, aku tau ini adalah pertama kalinya untuk kita, maka dari itu aku akan pelan pelan. Cukup percaya padaku. "

Taehyung menarik nafasnya, lalu menghembuskan dengan pelan pelan, kemudian menatap telak pada mata kelam jungkook dan mengangguk mantap.

Jungkook tersenyum lembut,

" Ini akan sedikit sakit, tapi aku tak yakin. Jadi, sesakit apapun yang kau rasakan, lampiaskan padaku, okey? "

" Ya. "
Jawab taehyung pelan.

Jungkook sedikit merunduk, menarik tubuh taehyung agar lebih dekat padanya. Menyecup perut rata itu dengan banyak, selagi mempersiapkan pusakanya pada lubang itu.

Taehyung juga tak diam, tangannya sudah siap pada bisep kekar jungkook.

Perlahan tapi pasti jungkook mulai melancarkan aksinya dengan memasukkan pusakanya yang besar itu pada lubang kenikmatan surga dunia nya.

Nafasnya terengah, ini sungguh luar biasa padahal baru setengah yang masuk. Penisnya terasa di remat kuat membuat sensasi nikmat tiada duanya.

Taehyung sendiri dia hanya bisa merintih, matanya memerah dengan genangan cairan kristal.

Sial!
Ini sakit Brengsek!
Entahlah taehyung tak tau ini lebih sakit atau belum sepadan dengan wanita yang melahirkan.

Ia hanya merasa aneh, ketika tubuh bagian belakang nya harus di paksa masuk oleh suatu benda asing yang nyatanya malah menimbulkan rasa sakit luar biasa.

Kepalanya mendadak kembali pening. Ini antara sakit dan juga nikmat.
Taehyung tak bisa menjabarkan nya.

Jungkook berusaha kembali memasukkan pusakanya lebih dalam, dan saat itu juga ia merunduk, mengecup bibir taehyung.

" Jangan gigit bibirmu, nanti luka. Lepaskan saja padaku. "

Sebenarnya sudah, taehyung bahkan tak tau lagi bagaimama kondisi punggung jungkook karena ia tadi menancapkan kuku kuku panjangnya di sana.

" Bre-bergeraklahhhh... I-ini sa-sakit... "
Rintihnya pelan.

" Kau yakin? "

Taehyung mengangguk pasif.

Jungkook pun bergerak sesuai perintah, ia akan memulainya dengan gerakan pelan.

Gerakan beraturan dari pelan, jungkook mulai menaikkan temponya ke kian cepat.

Taehyung tak henti hentinya melenguh nikmat, jungkook merunduk, mengecup bibir kemudian dada taehyung tanpa mengurangi kecepatan gerakannya.

" Aku mencintaimu... "
Bisik jungkook di sela ciuman mereka.

Taehyung tidak merespon, dia begitu sibuk dengan kenikmatan yang selalu jungkook berikan pada tubuhnya.

" J-jungkook a-aku ham-mpir..! "

" Bersama sayang. "

Hentakan semakin kuat, taehyung bahkan sampai terlonjak hebat, kasur berderit kencang, menjadi saksi bisu betapa ganasnya jungkook di atas ranjang.

Jungkook semakin menekan pusakanya kian dalam, cukup tiga kali hentakan akhir, ia dan taehyung sampai pada puncak.

Taehyung memuntahkan laharnya di perut jungkook dan juga perutnya sendiri. Sedangkan jungkook menembaknya kian dalam, menghentak sekali lagi memastikan cairan cintanya tak akan keluar walau setetes.

Nafas mereka memburu, keringat membasahi tubuh, jungkook tersenyum dan taehyung balas pula dengan tatapan sayu.

" Aku sudah menyerahkan semuanya padamu, jangan tinggalkan aku, atau kau akan tau akibatnya. "

Ucap taehyung dengan susah payah.

Jungkook menyeringai, menyeka keringat di dahi taehyung dan menyibak poni lepek itu dari dahi mulus si manis.

" Itu juga berlaku untukmu sayang... Jangan remehkan aku, karena kau milikku seorang, tidak yang lain sekalipun itu ayahmu. "

Matanya beralih ke bawah, tangannya meraba perut taehyung yang basah akibat cairannya. Mengusapnya layaknya pelembab kulit.

" Dan ku harap, Jeon Arnault muda akan hadir di sini. "

Taehyung terkekeh kecil,

" Ini baru sekali, belum tentu jadi... "

" Oh, apa kau baru saja memberiku kode untuk ronde selanjutnya eoh? "

Taehyung mengedipkan sebelah matanya jahil.

" Ya, dan itu adalah tujuanku.

D-daddy.... Ayo lakukan lagi... Tae masih ingin... Eum? "

" Oh shit! Jangan meminta berhenti karena aku tidak akan berhenti sebelum aku puas baby.... "

" Aku tidak akan memintanya, dad... Hancurkan aku, buat aku mengandung benihmu daddy Jeon Jungkook Arnault.. "























A&E TBC

Hai......

Bagaimana? Udah lunas ya utang aku....
Ini khusus buat para readers'nim yang pada nanyain kapan jk bereaksi?
Kapan tae mulai pasrah aja?

Nah udah tu lho....

Maaf ya, hari ini mungkin sampai hari minggu aku bakal up sehari sekali...

Sulit juga ternyata berbagi waktu antara menjalankan misi sama buat ngetik ini...

Hari pertama..., udah bikin gemas aja...

Tapi pokoknya kalian harus tetap semangat ya!

Continue Reading

You'll Also Like

32.7K 3.1K 34
yang pendek-pendek sekali gigit. +beberapa pernah dipublikasikan di write.as/ankoratentik
378K 37.4K 42
KookV . . . TopJk BotTae 24/10/20 : #1 kookv 27/10/20 : #1 kookv
1.1M 105K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
295K 795 9
konten dewasa 🔞🔞🔞