AE 4

14.3K 1.4K 64
                                    








































Entah sudah berapa kali taehyung mengeluarkan suara decak malas, cenderung ke bosan rasanya.

Matanya terus terfokus pada layar ponselnya sendiri yang menampilkan layar permainan game online.

Menggerutu tak jelas kala merasa dirinya sudah mulai terpojok karena musuh yang terus bermunculan hingga menyudutkannya.

" Arrggghhh... Sial.!! Yak! Tidak bisakah kau lebih hati hati, itu sakit bodoh!! "

Pekik taehyung seketika gamenya offer, ia kalah, hatinya kesal bukan main.

Di tambah lagi sekarang ketika salah satu pelayannya tak sengaja membuat salah satu kuku kaki cantiknya terasa sakit? Karena memotong kuku itu mungkin terlalu pendek.

Sang pelayan lantas membungkukkan badannya, dengan terus berucap.

" Maafkan hamba tuan muda.. Hamba tak sengaja... "

Kalimat itu terus terucap hingga taehyung berdecak kesal.

" Lanjutkan dengan hati hati atau kau akan merasakan bagaimana sakitnya ketika aku mencabut kuku kakimu! "

" Baik tuan... "

Taehyung kembali merebahkan tubuhnya pada kursi santai.

Hatinya masih sedikit kesal, mengingat bagaimana tidur cantiknya pagi tadi harus sirna karena suara ayahnya yang kelewat indah.

Berseru dengan amat tenang namun penuh dengan ancaman di setiap kata itu. Yang mana mau tak mau taehyung harus bangkit dengan membanting pintu kamar mandi nya dengan amat keras.

Yang ternyata ia di suruh untuk melakukan sebuah ritual yang mana biasanya di lakukan oleh calon pengantin.

Luluran? Atau lebih simple saja, merawat tubuh..

Potong kuku, merapikan potongan rambut, pijat tubuh, ah masih banyak lagi lah...

Ponsel kembali ia raih, mencari nomor kontak jimin, temannya.
Mengirim pesan untuk segera menemuinya di rumah besar itu.

Karena taehyung untuk hari ini dan besok ia tak bisa kemana mana lagi, lusa ia akan menikah.

Jadi dua hari ini ia akan sibuk dengan segala persiapan pernikahan yang pada dasarnya sudah lebih dulu di atur oleh ayahnya juga Bernand.

Tampaknya dua pria itu memang sangat berniat sekali menikahkannya dengan pemuda jeon yang sungguh datar bak tembok cina dan dingin sedingin es di antartika.

" Yak! Apa yang akan kau lakukan pada kuku-ku ha?! "

Ketiga pelayan sontak kaget, melepaskan tangan kiri taehyung yang di tarik paksa oleh pemiliknya.

Melotot ganas pada para pelayannya yang menunduk takut.

" Maafkan kami tuan muda, tapi kami hanya ingin menjalankan perintah tuan besar untuk memberikan ini- "

Lagi lagi mata tajam si pemuda kim semakin melebar. Ia tentu saja tau apa yang akan di lakukan pelayan itu pada kukunya.

" Tidak! Aku tidak mau pakai itu! "
Serunya menolak tegas.

" Ada apa ini? "

Daehyun datang bersama Bernand.

Taehyung menatap ayahnya kesal.

" Ayah! Ayah menyuruhku memakai inai? "

" Ya, kenapa? "

" Aku tidak mau! Ayah pikir aku wanita?! Pokoknya aku tidak mau! "

ÆTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang