AE 24

14.3K 1.2K 82
                                    











































Mata bulat jungkook kian membulat. Lamunannya tetang hal indah bersama taehyung mendadak sirna karena munculnya sosok lain tanpa permisi memasuki ruang pribadinya.

Taehyung.

Tapi bukan si manis itu yang menjadi penyebab jantungnya memacu dengan kencang. Melainkan sosok lain yang datang bersama si manis.

Sosok bertubuh kecil, dengan tangan mungil memeluk erat leher taehyung.

" Papa! "

Tidak!

Panas dingin menjalar, dahi dan lehernya terasa basah akan keringat.

Apa ini mimpi? Ilusi? Atau apa?!

Jungkook amat sangat ingat, kalau umur pernikahan nya dengan taehyung baru saja berjalan kurang dari dua bulan. Dan dia belum sama sekali menyentuh bahkan membobol pria manis itu.

Jadi, anak siapa yang di bawa pria itu kemari?!

" Jungkook! "

Kali ini suara taehyung yang mengintruksi nya, membuatnya kembali sadar akan lamunan aneh itu.

" Taehyung? "

" Kau ini kenapa sih? Ku panggil panggil tidak menyahut. Memikirkan siapa kau?! Pacar barumu ya?! "
Nyalak taehyung kencang dengan mata sedikit ia pelototkan.

Jungkook mendelik tak suka.
" Selingkuhan pantatmu. "

Taehyung mendengus, melangkahkan kakinya menuju sofa, meletakkan buntelan mochi yang sedari tadi ia gendong itu ke atas sofa dengan baik.

Jungkook mengekor di belakang.

" Anak siapa yang kau bawa itu? "

" Anakmu. "
Celetuk taehyung asal. Jungkook lagi lagi membulatkan matanya.

" Aku serius! Anak siapa yang kau bawa? Kau tak menculiknya kan? Bagaimana jika nanti orangtuanya itu- "

Ctak

Satu jitakan sayang mendarat di kening jungkook, taehyung pelakunya. Dan si mochi sebagai saksi hanya tertawa ala bayi dengan tangan menepuk bantal sofa yang menghalangi tubuhnya agar tak terjerembab ke lantai.

" Tentu saja tidak bodoh. Aku juga tidak tau siapa orangtuanya, yang pasti aku mendapatkan nya dari ayahku tadi. "

" Ayah? Ayah sudah sampai? "

Taehyung mengangguk, tangannya memilah kue kue kecil yang baru saja ia beli tadi di kantin kantor.

" Belum lama ini. "
Ujarnya seraya menyuapkan kue itu ke mulutnya dan mulut jungkook yang pada awalnya ingin berbicara lagi, tapi kembali bungkam karena kue itu.

Mengunyah cepat lalu menelannya.

" Dimana ayah? "

" Di rumah, bersama kakek. "

" Oh, apa kakekku juga datang? "

" Ya, tak tau kenapa, mereka tadi bisa datang bersama dengan satu mobil. "

" Mungkin mereka sudah janjian. "
Ujar jungkook acuh.

Mata kelam jungkook menatap lekat pada bayi itu, oh apa masih bisa di katakan bayi jika ia sudah bisa merangkak? Atau batita?

Eh, kenapa jungkook harus pusing memikirkan hal itu?

" Siapa namanya? "

" Daehan. "

ÆWhere stories live. Discover now