Spesial chap hehe / tawa ah-,/
Oke heppy reading!
2 bulan setelah jimin ke rumah yoongi, ia hanya menjemput dan mengantar yoongi ia tidak sempat mengajak yoongi kencan karna minggu kemarin yoongi ada ulangan
Kalian percaya? Pada mimpi? Bahwa sebagian dari mimpi kalian pernah menjadi nyata atau mimpi tersebut akan terjadi suatu saat?
Itu berlaku bagi yoongi!
Sekarang entah kenapa yoongi rasa ia butuh cemilan jadi ia berinisiatif untuk membelinya ke minimarket didepan rumahnya
"Hyung?" Panggil seseorang saat ia sampai didepan yoongi, itu jimin kekasihnya
"Jiminie?" Yoongi menubrukan diri ke tubuh kokoh jimin, ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang kekasih
"Bogoshipeo, aku merindukanmu jiminie" Lirih yoongi sambil menelusupkan wajahnya didada bidang jimin, jimin hanya tertawa kecil
Jimin mengeratkan pelukannya ditubuh mungil sang kekasih, menghirup aroma strawberry yang ia rindukan ditubuh mungil yoongi
"Nado sayang! Bogoshipeo, Aku merindukanmu sungguh merindukanmu." Setelah cukup lama melepas rindu mereka berdua mengobrol didepan toko minimarket tersebut
"Bby sebentar ya? Aku mau ke toilet kebelet, kamu duluan aja pulangnya aku nyusul ya?" Ucap jimin sambil ngusap pelan surai yoongi, yoongi cuma ngangguk sambil jalan sama bawa belanjaan dia
Disisi jalan yoongi liat anak kucing ditengah jalan, kayanya nyari induknya
Sontak yoongi langsung nyamperin ke tengah jalan buat nyelametin anak kucing itu, bulunya orange sedikit kotor kena debu mungkin
Tin! Tin!
Bruk!
Tubuh yoongi kepental jauh dari asalnya anak kucing tadi udah yoongi ketepi in, malah dia yang ke tabrak
Jimin pov
Ah lega juga udah ngeluarin nya, sekarang nyusul yoongi hyung
Eh tapi tunggu kok itu ditengah jalan rame ada apa? Aku terburu² ngedeketin kerumunan itu
Deg!
Yo-yoongi hyung? Dia- dia kecelakaan, aku buru² ngangkat kepalanya ke atas paha
"Hiks.. Bangun hyung aku disini hiks," Aku menangis sambil menopang kepalanya dipahaku
Ku lihat warga yang melihat menelpon ambulance!
"Uhukk.. Jiminie! Jangan-- uhukk menangis yoonie-- uhukk kuat!" Dia ngucapinnya sambil nyentuh pipiku lembut
"Aniya hiks aniya, jangan pingsan hyung ambulance akan segera datang sayang hiks.." Kulihat detik selanjutnya dia menutup matanya, tidak ku mohon jangan pingsan hiks..
------
Ambulance datang membawa yoongi hyung dan aku ke rumah sakit internasional seoul, aku menelpon telpon rumah yoongi hyung
"A-annyeong eomma! Yo-yoongi hyung hiks.. Ke-kecelakaan, dia ada dirumah sakit internasional seoul." Aku mencoba untuk tidak menangis, ku dengar sebelum ponselku jatuh eomma yoongi hyung sempat teriak
"Hiks... Mianhe hyung, ini salahku. Aku minta maap chagia" Ucapku sambil terus terisak, tak lama ruangan yang tadi tertutup sekarang terbuka menampakan dokter yang memeriksa yoongi hyung
"Dokter bagaimana keadaannya?" Aku langsung bangkit ketika melihat dokter itu keluar dari dalam sana
"Benturan di kepala nya sangat kuat hingga mengakibatkan ia kehilangan banyak memory diingatannya, ia akan bangun dalan jangka waktu 4 sampai 5 hari."
A-apa yoongi hyung? Maksudnya hilang ingatan! Aniya aku mohon jangan sekarang!
Sesuai janjiku 2 bulan lalu aku akan mengajaknya ke pulau Jeju sambil melamarnya disana, tapi apa sekarang ia hilang ingatan
Apa ia akan mengingat jiminienya?
Aku tau ini sangat cepat bahkan hubunganku dengannya baru menginjak 6 bulan, tapi aku berjanji akan membantu yoongi hyung mengingatku itu pasti!
"Kami minta maaf, sekarang pasien dalan keadaan tidak sadarkan diri mohon terus saja ber'doa untuk pasien." Dokter tersebut pergi sambil menepuk pundak ku pelan, aku menangis dalam diam!
Aku tidak menyangka yoongi hyung akan melupakan ku? Melupakan jiminie nya?
"Jimin?/ jimin hyung?" Aku melihat eomma min bersama jihoon datang, aku langsung memeluk eomma min dia seperti eommaku sendiri
"Hiks.. Eomma mianhe! Jimin tidak mengetahuinya eomma hiks.. Mianhe," Lirihku di pelukan eomma min sambil terua bergumam kata maaf
"Gwaenchana jimin-ah! Tak apa nak, eomma tak menyalahkanmu sayang." Hiks.. Aku terus menggelang dan menangis di pelukan eomma min
"Tapi hiks.. Yoongi hyung, eomma kata dokter yoongi hyung hilang ingatan hiks.. Apa ia akan mengingat ku? Eomma hiks.." Kulihat eomma min malah mengeratkan pelukannya padaku, aku kembali menumpahkan air mataku disana
Jihoon adik yoongi hyung langsung menenangkan ku bagaimanapun ia juga menyayangiku seperti hyungnya
Mungkin.... Aku tidak tau pasti!
-------
Percepat ini sudah lebih dari 4 hari dan yoongi hyung belum bangun, aku selalu berada disampingnya bahkan setiap malam berdoa pada tuhan
Berdoa agar yoongi hyung cepat² bangun dari masa tidurnya, apalagi bebanku bertambah kala yoongi hyung hilang ingatan
Jimin end pov
Tanpa atau memang tidak jimin sadar, telunjuk hingga tangan lainnya yoongi bergerak saat akan membaringkan diri jimin dikejutkan dengan lenguhan yoongi
"Hyungie? Kau sudah bangun, Biar aku panggil dokter nde?" Panggil jimin namun yoongi hanya menatap bingung pada sipemanggil, karna tak ingin membuang waktu jimin dengan segera memanggil dokter
Seorang ahjusi berjas dokter itu memasuki ruangan dimana yoongi dirawat, lalu mulai memeriksa yoongi
Yoongi hanya diam tak merespon, ia cukup lemas hanya untuk mengatakan sesuatu
"Em.. Dia baik² saja, hanya saja dia belum bisa bergerak seperti biasa." Ucap dokter tersebut sambil tersenyum pada jimin
"Dia akan kembali beraktifitas saat 3 atau 4 hari diinap disini, kalau begitu saya permisi." Ucapnya lalu mulai pergi sambil menepuk pundak jimin, jimin hanya mengantar dokter tersebut sampai depan pintu
Setelah dokter tersebut tidak ada di pandangan jimin dengan segera jimin menghampiri yoongi dan memagang tangannya
"Hyungie? Kenapa tidak bicara? Kau haus, aku ambilkan minum ya?" Hingga selanjutnya yoongi menggeleng sambil berusaha pelan² melepaskan genggaman jimin
Saat jimin tengah santainya mengelus rambut yoongi ia dikejutkan dengan perkataan tiba² yoongi
"Kau siapa?"
Deg!
Jimin berusaha menetralkan jantungnya yang seakan berhenti berdetak, ia lalu dengan segera berusaha untuk mengusap pipi yoongi
Tapi si pemilik pipi langsung menepis tangannya kasar
"Hyung? Ini aku park jimin! Kekasihmu sayang, hey.. Kau benar² tidak ingat aku." Entah dorongan dari mana genangan bening di mata nya turun
"Tidak." Jawab yoongi sinis sambil mengalihkan pandangannya, kemudian berusaha duduk
Saat jimin membantunya ia hanya memutar kan bola matanya malas
Lalu dengan cepat tangannya pelan² mengambil air putih dimeja nakas rumah sakit, dibantu dengan sedotan
"Ugh.. Lega!" Gumam yoongi
Saat akan kembali berbicara sesuatu, pintu kamar rawat terbuka menampakan eomma min dan jihoon
Appanya sibuk benar² sibuk jadi ia tak sempat menjenguk yoongi, ia hanya akan menanyakan kabar perkembangan anaknya
"Yoongi kau sudah sadar? Ini eomma sayang." Eomma min bersama jihoon mengetahui yoongi kehilangan sebagian memory nya tadi, sebelum ia kemari
"Nde aku mengetahuinya, tapi eomma aku bukan yoongi! Namaku kan Min Yoon ju!" Apa Yoo-Yoon ju? Itu pemikiran dan keterkagetan seorang park jimin, termasuk jihoon dan eomma min juga terkejut
"Kenapa memang benarkan?" Pertanyaan yoongi mengalihkan semua lamunan semua orang
Eommanya hanya mengangguk lemah lalu terpatah patah menoleh pada pemuda yang ia khawatir kan, jimin hanya mampu tersenyum sendu
"Eomma kalau begitu jimin ke-- ke toilet sebentar" Jimin ia beranjak dari duduknya lalu mulai menoleh sebelum benar² membuka pintu
Disana ia melihat yoonginya benar² menghiraukannya! Sungguh? Dimana yoongi yang selalu memanggilnya jiminie? Dimana yoongi yang selalu manja? Hilang?! Entahlah yang pasti jimin akan berusaha mengubah takdir tuhan
Tapi.. Jika memang tuhan menginginkan yoongi bukan untuknya ia rela melepaskan hubungan yang ia genggam 6 bulan
Cukup lama kan? / iya lia faster'in-,-/
"Hiks.. Kenapa yoongi hyung tidak mengingatku! Mengingat jiminienya? sedikit saja!?" Isak jimin disebuah kursi besi panjang, ia menangis dalan diam
Puk!
Sebuah tepukan membuat jimin mendongak ke arah sipenepuk, memandangi tangan lalu ke atas ke wajah
Min jihoon?!
"Jihoon? Kenapa kau disini?! Ke-kedalam saja hyungmu membutuhkanmu." Tangan jimin terulur mengusap sisa air matanya, ia hanya menunduk
Jihoon atau woozi! Mendudukkan diri disebelah jimin, tanpa aba² woozi memeluk erat tubuh jimin
A-apa?
"Hyung, aku mohon kau jangan marah." lirih woozi sambil menenggelamkan wajahnya diceruk leher jimin, menghirup aroma orange disana
"Ke-kenapa ji-jihoon? Kau menyakiti hyungmu? Atau--" Ucapan jimin terhenti saat jihoon mengecup pipinya sekilas
Ah, gila ini gila!! Sungguh?!
Mata jimin membola ia menyentuh pipinya, Woozi mencium pipinya? Huh? Dipipi!
"Hyung, Maksudku jimin hyung? A-aku me-menyukaimu. Dari awal saat kau mengantarkanku pulang" Telinga jimin mencoba mencerna perkataan woozi bahkan setiap kata
Blush!
Wajah bahkan seluruh wajah woozi memerah karna ucapannya sendiri, Jimin ia membolakan kedua matanya sendiri
"Maksudmu apa jihoon?" Mata sayu dan sedikit merah jimin memandang ke arah jihoon
"Aku menyukai jimin hyung! Aku jatuh cinta pada jimin hyung sejak pandangan pertama hyung!"
Pikiran jimin kacau sungguh kacau, ia harus bagaimana? Ia mencintai yoongi ia tak mungkin menerima adiknya
Ugh.. Rasanya ia perlu mengosongkan pikirannya
Jimin beranjak dari duduknya lalu ia pamit pada jihoon untuk sekedar mendinginkan kepalanya, untuk biaya rumah sakit jimin akan membayarnya
Sebelum jimin benar² pergi ia sempat ditahan jihoon, jihoon bilang ia mau ikut tapi jimin hanya tersenyum lalu berkata
"Masuklah, hyungmu membutuhkanmu jihoonie"
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
TBC!
Nanti lia lanjut, tapi kayanya bukan sekarang atau besok ponsel lia error jadi maap ya?
Bonus! Hihi '-'