Move On (END)

By Mariasofiaservina

2.1K 1K 887

Jangan lupa vote-komen dong! 📝Rank #1 Ocehan [5 September 2020] #3 Syira [5 September 2020] #6 Versus [4 Sep... More

Prolog
2). Diagram Rasa
3). Ukiran Pena
4). Ice Cream Chocolate
5). Piter's Relation
6). Garing
7). Pembayaran Piutang
8). Viral!!!
9). Sejarah Pembantaian Tiang Bendera
10). Kemah Semalaman
11). Dislike You!
12). Happy Anniversary 15 Day's
13). Masalah Neuson
14). 27 Angka Putus
15). Sakit!
16). Reason?
17). Jebakan Mata#
18). Hanya Bola mata?
19). Balik!
20). 'Close Eye'
21). Jodoh Dadakan!
22). Perfect!
23). Kita dijodohin!
24). Keluarnya Neuson!
25). Nyaman
CAST FROM MOVE ON
26). Tumpukan Buku📚
27). Badmood!
28). Gue•
29). Satu Permintaan!
30). Celengan Hutang
31). Hiruk-Pikuk Pasar😷
32). Neuson jahat !
33). Agen Mata-Mata
34). Piter it save
35). Perihal Luka--
36). Ajari Aku Caranya Lupa
37). Diantara Hiasan Cincin
38). Study Together Piter
39). Seleksi Olimpiade Ekonomi days 1
40). Seleksi Olimpiade Ekonomi days 2
41). Pengumuman Kelulusan
42). Melandanya Peristiwa Kecelakaan
43). Sebuah Ungkapan Kejujuran
44). Pria Ber-Hoddie Hitam
45). Perawat Tampan
46). He Is........ (Papi)
47). Terbongkarnya Rahasia G.C
48). Bubarnya STARLIGHT
49). Ada Apa Dengan Mars&Jupiter?
50). Semua Ini Salah 'SYIRA'
51). Sahabat Baru
52). Carla Itu Siapa?
53). Salam Perdamaian!
54). BULLYING from Beautiful
55). Akhir Perjanjian

1). Welcome!!!

168 35 154
By Mariasofiaservina

Holla, kembali lagi dengan cerita halu akoh. Jangan lupa vote dan jatuhkan komentarmu yah!!

Sebelum baca bagian pertamanya, aku mau sapa kalian dulu ya, wajib dijawab berdasarkan suasana ketika kalian lagi baca cerita abal-abal ini!

Selamat pagi👋

Selamat siang👋

Selamat sore👋

Selamat malam👋

Happy Reading!!!

#####


Desis lantunan langkah kaki pelan terdengar dari arah gerbong pertama, yang menghubungkan perangkat bangunan ke perangkat lainnya.

Terlihatlah sesosok gadis seusia anak remaja dengan ikatan rambut dikepang dua, berselimutkan pita berwarna pink. Gadis aneh berpakaian seragam SMP madrasah dengan kaos kaki sederhana berselang-seling. Ia memegangi toga. Itulah saat pertama, dimana dirinya mulai mengenal dunia sekolah jenjang atas.

Welcome to Senior High School !!!

Yah, begitulah ciri khas sebuah plang pertama ketika hendak memasuki SMA.N 1 Sinota. Sesosok gadis berkulit kuning langsat muncul tepat di hadapannya.

Seperti besi yang akan terus ditarik oleh kutub magnet. Bangunan berbentuk lingkaran itu terus memanggil gadis yang berwajah polos dengan muka dipenuhi ketakutan. Syira Vanesa Neuri. Sesosok anak manusia yang haus akan keraguan. Gadis remaja berusia 15 tahun yang akan menjadi sebab-akibat dibuatnya cerita ini.

Pupil mata Ira membulat sempurna meratapi hal magic di lajur depannya.

"Gue nggak nyangka bisa sekolah disini," salut Ira dengan sebuah objek luar biasa yang ada di depannya.

Gadis itu mulai beranjak memasuki gerbong dan selamat datang di dunia yang penuh dengan warna-warni alkisah yaitu dunia persekolahan.

Seorang gadis yang acap dipanggil dengan nama Ira. Sosok gadis penurut dengan julukan si kepala turun. Gadis itu hanya memfokuskan satu tujuan yaitu arah lapangan. Ia mengikuti barisan dan terus menundukkan kepalanya. Yah, dia memang si gadis seperti itu hikayatnya.

Guru penanggung jawab memberikan pengumuman penting dan membagi ruangan MPLS menjadi 3 bagian....

Kelas Durian: Siswa dengan IQ > 100% atau peraih gelar rangking 10 besar selama dikelas IX.

Kelas Jengkol: Siswa dengan IQ ><100% atau peraih rangking 10-20.

Kelas Pete: Siswa dengan IQ < 100% atau siswa peraih rangking bermental rendahan ke bawah.

Gadis bernama Ira termasuk ke kelas Durian. Ia adalah sesosok gadis cemerlang, namun sangat pemalu dan sejak 3 tahun terakhir ini dia begitu sering menundukkan kepala.

Si kepala turun mulai berjalan ke arah ruangan Durian. Ia mendengar percikan suara namun belum melihat secercah anak manusia. Suaranya agak horror menganggu gendang telinganya.

"Eh, gadis aneh!" Sapa sesosok wanita yang tidak Ira kenal. Yah, namanya adalah Bulan. Gadis cantik dan bersinar seperti bulan di langit malam. "Kepala Lo gak sakit ditekuk melulu?" Tanya Bulan lagi sembari memicingkan mata sinisnya ke arah Ira.

Ira terus menundukkan kepala, memutarbalikkan badan ke arah decakan suara misterius. "Enggak". Ia hanya menyahut dengan sepenggal kata penuturan singkat, dan cukup jelas dalam menjawab pertanyaan Bulan.

Gadis secerah Bulan itu menatap Ira sembari menggeleng.

"Kenalin nama gue Bulan Kilau Gemilang. Panggil aja Bukigecan atau yang lebih panjangnya sih Bulan Kilau Gemilang Cyantikkk karena gue itu emang udah cantik dari orok-nya."

Cengkrama Bulan semabari mengibas-kibaskan rambutnya dan menjulurkan jemari. Gadis itu memang terlihat centil sedari orok. Tidak pernah memiliki muka malu atau sejenisnya.

Ira tercengang keheranan sembari berpekik pada batinnya, "Apakah populasi manusia di SMA Sinota adalah stres seperti dia?" Kemudian, gadis itu mulai tersenyum mendengar basa-basi Bulan, gadis gila sekaligus satu-satunya populasi perempuan yang akan menjadi sahabatnya.

Ira mulai mengangkat kepalanya, membalas salam perkenalan sembari ikut serta menjabat tangan Bulan. "Gue Ira". Yah begitulah, sifat Ira tidak pernah berubah, selalu jubad karena terlalu pemalu.

*****

Setelah 1 jam mendengarkan ocehan panjang di ruangan durian, Ira dan Bulan keluar dari ruangan sumpek itu. Gadis ini terus menunduk terdiam sementara Bulan masih sibuk ber-angan pada beauty mirror-nya.

"Cermin! Cermin! Cermin ajaib!" mantra si Bulan menaklukkan kegirangan sendiri, ia juga turut serta mengabaikan sahabat pendiamnya yaitu Syira.

"Siapakah yang paling syantikk di SMA Sinota?"

"Kakak Bulan! Kakak Bulan!"

"Bukigecan dong!" ungkapnya sepede-pede mungkin serasa kecantikan wajahnya tak mampu tertandingi oleh siapa pun.

Bulan terus mengoceh dengan mirror, menganggap dirinya sebagai Bukigecan sembari nyerocos tak jelas menyahut pertanyaan dari dirinya sendiri.

Ira masih terus temangu-mangu menatap kegilaan sahabat barunya itu. Sekali lagi, batinnya terus berpikir, "Apakah populasi manusia di SMA Sinota stres seperti dia?"

"Lan, Lo gak pusing nengok tu cermin melulu?" Ira masih kebingungan, dia mencoba menyadarkan dan membuat sahabatnya peka bahwa tidak terlalu baik menatap cermin dalam keadaan lama.

"Cermin nafas gue, jadi Lo diem aja deh. Oh ya, mending Lo sini deh gabung sama gue. Cermin gue bisa membuat semua wanita cantik lho..." Imajinasi Bulan semakin melampaui batas. Mana mungkin ada cermin yang mampu mempercantik wajah? Kalaupun ada itu hanyalah camera beauty plus.

"Gila lu!" umpat Ira menyudahi kejengahannya.

"Biarpun gila, gini-gini juga sahabat Lo yang paling setia dan tidak suka menikung kalik. Sepertinya, Lo harus memberi gue apresiasi untuk hal itu."

Ira semakin menggeli mendengar cakapan sahabatnya. Hanya kata-kata ini yang terus ia pertanyakan. "Apakah murid Sinota stres seperti Bulan? Sekira ada yang ganjen? Ada yang centil? Ada yang menyeramkan? Dan ada yang susah ditebak? Sungguh aneh!" batin Ira mem-verity prakiranya sendiri.

#Kadangkala sesuatu yang dikatakan aneh merupakan hal menakjubkan untuk menciptakan suasana humor.

••••

Disela-sela ruangan MPLS tersebut, dari sudut kanan pagar, terdengarlah suara yang mengganggu pori-pori telinga Ira. Gadis itu mulai menarik kepalanya dan melirik ke sudut kanan. Matanya sempat terhenti menatap kedatangan 4 orang pria famous sembari dibuntuti oleh seluruh siswi SMA Sinota.

Bulan menghentikan dandanannya.

"Ra, Lo liat deh mereka!" Pekik si wanita cermin dengan mata tercengangnya semabari mematung ditempat. Bulan sering Ira juluki sebagai Mirror Girl karena setengah jiwanya tidak akan berdetak tanpa sebuah cermin.

Ira hanya manggut-manggut sembari menanyai Bulan.

"Mereka itu siapa?"

Yah, sesosok gadis yang tak banyak bicara, namun matanya mulai terbelalak dan di selibungi oleh rasa penasaran lagi. "Mereka salah apa kok dikejar-kejar?" Tanya Ira dengan setengah menggunakan otak yang tak sampai kepada tali kabelnya.

Bulan tersenyum sinis kepada Ira yang begitu polos dan kudep.

"Ira! Ira!" panggil si Bulan sembari geleng-geleng.

"Mereka adalah STARLIGHT"

"Mereka adalah separuh nafas bumi"

"Mereka adalah raja dari segala planet"

Gadis pendiam itu menggarukkan kepala yang tak gatal. Ira sungguh kebingungan.

"Maksudnya?"

Tet...

Tot...

Tat....

Kali ini Bulan menatapi sahabat telmi-nya dengan mata membulat sempurna.

"Lo ini begok atau dungu sih?" Sinis Bulan dengan tajam.

"Begok sama dungu bukannya sama ya?" Sahut Ira dengan wajah tidak tau menau.

Bulan mencoba menarik nafas, menghela berat, menghembuskannya menjadi karbon dioksida dan mulai menjelaskan detail-nya.

"Intinya, mereka itu cowok famous disekolah ini."

"Pokoknya, kita harus hati-hati karena mereka gak suka diganggu."

"Apalagi Lo, jangan sampai Lo bikin masalah sama mereka."

"Kalau itu sampai terjadi......"

"Ngekkkk," pungkas Bulan sembari mengubah teori menjadi praktek dengan sebuah tangannya yang mengikuti pragaan memotong leher. Tatapan matanya menyeramkan membuat Ira merasa ngeri terhadap geng STARLIGHT.

###

Keempat pria dari kelas XI.IPS 3 itu semakin berjalan mendekat ke arah ruangan MPLS. Salah satu anggota geng STARLIGHT mulai menginjakkan kakinya ke atas meja. Jupiter namanya, sesosok juru bicara dalam geng STARLIGHT.

"Oke guys. Calm dawn!" Jupiter menenangkan seluruh wanita yang terhipnotis oleh ketampanan personil STARLIGHT.

Pria dengan kelahiran nan jauh dari permukaan negeri ini mulai mengumpulkan kata demi kata. Oleh karena ia dilahirkan dari orok sudah begitu jauh, mangkanya kedua orang tuanya menamai dia Jupiter Karitanan.

Tapi, dia bukanlah karakteristik tokoh utama dalam cerita antik ini. Dia adalah penengah sekaligus penghibur bersama sahabatnya Mars yang juga tidak lain adalah personil geng STARLIGHT. Marsmelloe merah merupakan salah satu personil dengan etika hangat kepada semua orang.

Jupiter menggenggam pengeras suara.

"Teruntuk adik-adikku tercayang. Kita mau ngucapin welcome to SMA Sinota, tempat dimana semua impian kalian akan menjadi nyata."

"Beberapa hal yang perlu di perhatikan disini terkait kehadiran kami legendaris dari para cowok-cowok handsome"

"Pertama, jangan mengganggu ketenangan STARLIGHT!"

"Kedua, jangan mencari masalah dengan anggota STARLIGHT!"

"Dan yang ketiga. Setiap hari, kalian wajib membayar storan sebanyak 5 k."

Mendengar aturan tentang pelanggaran kebebasan, tiba-tiba terdengarlah suara asing yang menyangkal aturan STARLIGHT.

"MENGAPA KAMI HARUS MEMBAYAR?"

"APAKAH INI SEJENIS PEMALAKAN ATAU PERAMPOKAN?"

Semua orang mencari-cari sumber suara itu, namun yang didapati hanyalah sesosok gadis aneh dengan ikal bendo doraemon dan rambut yang terkepang dua diselimutkan dengan pernak-pernik pita. Kepala tertunduk. Tubuh gemetaran. Rambut mengatupi wajah. Siapa lagi jika bukan Syira Vanesa Neuri.

Seluruh siswa tercengang mendengar perkataan itu. Selama ini geng STARLIGHT adalah kumpulan geng cowok-cowok famous sekaligus geng paling ditakuti.

"SIAPA YANG BERANI MEMBANTAH PERINTAH STARLIGHT?"

Hardik sesosok pria bertubuh tinggi dengan otot-otot sixpack-nya, seperti aktor pelakon tokoh John Rambo dari genre cerita Hollywood.

Tubuhnya benar-benar kekar sepercis tokoh psychopat di cerita-cerita wattpad. Piter Jhonson Lane. Seorang anak manusia bermulut judes namun berhati malaikat. Pria yang akan menghapus setiap keraguan Ira. Pria yang perlahan-lahan mengubah karakter akut dari Syira Vanesa Neuri.

"Gue!" Sahut Ira sembari melangkahkan kaki ke depan. Menatap tubuh pria di depan matanya dengan sorot kesesalan, namun masih tetap menunduk.

"Siapa Lo?" teriak Piter dengan nada keras menatap ke arah gadis yang menunduk penuh kemarahan.

"Lo gak tahu tentang STARLIGHT?"

"Jangan nge-bantah atau gue bakalan buat hidup Lo lebih menyedihkan"

Ira merasa sangat takut. Tangannya yang gemetar itu mulai ia kepal. Adrenalinnya sungguh greget begitupun dengan jantung yang bisa berhenti saat itu juga. Namun, ia mencoba memberanikan diri demi kebenaran.

"Gue Syira Vanesa Neuri, salah satu siswi kelas X dari ruangan Durian. Gue benci pemalakan, jadi tolong berhenti!"

Para audient terdiam, lalu seketika itu mereka pun tertawa ngakak.

AHAHAHA...

Seluruh anggota STARLIGHT menertawakan Ira begitupun dengan seluruh siswa.

Piter berdiri tegap sembari memasukkan tangannya kedalam kocek celana. Ia menggeleng, "Huh". Pria itu membiarkan suasananya agak sunyi dengan ribuan tatapan sinis ke arah gadis aneh di depannya yang selalu menundukkan kepala.

Pria itu menyentuh kasar dagu Ira.

"Dungu!"

Piter mengutuknya dengan celaan, namun tetap tidak ada respon dari Ira.

"Lo bisu?"

Tambahnya lagi, namun tetap saja tidak ada jawaban.

"Kalau gue ngomong, jangan menunduk!"

"Angkat kepala Lo karena gue gak suka dimalingkan muka!"

"Angkat kepala Lo!"

Kali ini nadanya begitu nyaring sambil menarik kepala Ira keatas dengan kasar.

Ira merasa kesakitan "Aou". Jantungnya masih berdebar. Mukanya memucat dan tubuhnya kedinginan. "Aishhh". Gadis itu merengek kesakitan. Sungguh, sesosok pria kejam seperti pembunuh, tak berprasaan juga tidak memiliki sisi baik sedikit pun. Ira benar-benar frustasi, namun tak ada yang bisa menolong karena mereka masih berada dibawah naungan bayang-bayang STARLIGHT.

Neuson mendekat kearah lokasi kejadian.

"JANGAN SAKITI DIA, PITER!"

"DIA CUMAN ANAK KELAS X YANG BELUM TAHU APA-APA,"

"LEPASIN DIA!"

Ketika Neuson berbicara, Piter kesulitan untuk menolak karena satu dari 3 sahabatnya, Neuson adalah teman the best seller-nya. Akhirnya, ia membebaskan wanita itu dari kesesakan keadaan.

Namun tetap saja, Piter masih ingin memperpanjang pertikaian. Ia mendekati Ira sembari menegaskan.

"LO SISWI BARU DISINI!"

"BESOK-BESOK JANGAN BANTAH LAGI!"

"INGAT ITU......"

"SISWI BARU"

===

#Jangan menilai seseorang dari perilaku, mungkin saja ia masih menyembunyikan selaksa kebaikan.

Bersambung.....









#Chapter Satu

1. Gimana suka gak sama awal pertemuan Syira dan Piter?


JANGAN LUPA YA READERS UNTUK MEMBERIKAN VOTE DAN KOMENTAR MU SEBANYAK MUNGKIN!
AUTHOR PALING SUKA DI BERIKAN KRISAN! DITUNGGU YA SETIAP KOMENTARMU DARI BERBAGAI CHAPTER!

TERIMAKASIH BUAT YANG SUDAH BACA! TETAP DUKUNG NOVEL MOVE ON YAH. DAN SEMOGA KALIAN TETAP KESULITAN DALAM MOVE ON DARI NOVEL INI! HARAPAN AUTHOR AJA SIH!

Salam,


Maria Sofia Servina

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 119K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.8M 97.8K 55
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
3.5M 280K 47
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...