R.A.I.N

By putriindah1705

1M 56.5K 6.4K

Raina seorang gadis yang dulu sangat ceria,ramah, kini berubah menjadi Rain seorang gadis datar, dingin, keja... More

part 1 new school.
part 2 cabe sekolah
part 3 nongkrong
part 4 Perampok Apes
part 5 joging
part 6 Sate Spesial
part 7 Ulat bulu
part 8 Dufan
part 9 Perasaan Niko
part 10 Jadian
part 11 Misi
part 12 siapa dia?
part 13 Vina hok a hok e
part 14 tawuran.
part 15 flashback
part 16 Lio
part 17 masalalu niko
part 18 pengkhianatan niko
part 19 aksi rain
part 20 ager agernya hujan
part 21 holiday
part 22 jadian
part 23 new cabe
part 24 Vina koid
part 25 kehadiran lio
part 26 rumah camer
part 27✔️
part 28✔️
part 29✔️
part 30✔️
part 31✔️
part 33✔️
bukan update
part 34✔️
part 35✔️
part 36✔️
part 37✔️
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53 End

part 32✔️

15.9K 970 64
By putriindah1705

Setelah rain dkk pergi dari kantin devan terus menyesali perbuatan bodohnya yang menampar pipi adik tersayangnya yang mungkin sebentar lagi di gantikan oleh rubah licik yang sedang berdrama ria.

"maafin gue rain gue nyesel"ucap devan sambil menundukkan kepalanya.

"buat apa lo minta maaf, rain pantes dapetin tamparan karena dia udah kelewatan"ucap devon dengan sinis.

"rain yang nyuruh temen temen nya buat bully kita"ucap grace menghasut devon dkk.

"kalo rain dkk macem macem lagi sama kalian bilang aja sama kita"ucap gilang.

Mereka seolah olah ingin menjadi pelindung grace dkk dari rain dkk, mereka belum tau saja siapa sebenarnya rain dkk.

Di sisi lain rain dkk sedang berkumpul di mansion milik rain, kondisi tasya sudah mulai membaik meski matanya masih sembab akibat kebanyakan menangis.

"rain"panggil diana dengan lirih.

"apa na"ucap rain sambil membuka matanya.

"huhh"

Mereka menghela nafas lega karena rain sudah kembali mengambil alih tubuhnya, sejak mereka keluar dari kantin mereka hanya diam karena lyly masih mengambil alih tubuh rain dan aura di sekitarnya sangat tidak bersahabat.

"lega banget gue lo kembali rain"ucap diana bernafas lega.

"hampir pingsan gue sama auranya lyly serem banget "ucap serly.

"emangnya rain kenapa sampai lyly ngambil alih tubuhnya"tanya tasya bingung, mengalirlah cerita kejadian di kantin tadi tasya membelalakkan matanya tak percaya kalau devan menampar rain.

"GILA,, DEVAN KUTU KUPRET BANGSAT BERANI BANGET NAMPAR RAIN BAKALAN GUE CINCANG LO"teriak tasya emosi.

"santai sya jangan teriak lo bisa bikin kita budeg masal"ucap dasya.

"kesel banget gue sama devan bodohnya itu loh sampe meresap ke tulang tulang"ucap tasya.

"gue kecewa banget sama dia"ucap serly.

"udah lah biarin aja ntar juga nyadar, ke cafe kuy arga ngajakin kita nongkrong"ucap rain.

"males banget jadi obat nyamuk"

"arga ngajak temen temennya"ucap rain.

"siapa? Devon dkk males banget"ucap tasya.

"lo kira temen dia cuma devon dkk, ya enggaklah, udah jangan banyak tanya ganti baju sana"ucap rain, mereka pun mengganti seragam sekolahnya.

~cafe

Ting

Bunyi pintu cafe ketika di buka, arga melihat kearah pintu masuk tersebut dan mengembangkan senyum nya.

"SAYANG"teriak arga sambil melambaikan tangannya kearah rain yang baru saja memasuki cafe sontak membuat semua orang yang berada di cafe melihat kearahnya.

"na lo bawa kresek hitam gak?"tanya rain yang masih berdiri di ambang pintu.

"buat apa rain?"tanya balik diana.

"buat nutupin muka gue, malu banget gue njirr"ucap rain.

"gak ngotak emang si arga"ucap dasya sambil geleng geleng kepala.

"malu maluin"timpal tasya.

"salah minum obat kayaknya"ucap serly.

Rain dkk berjalan menghampiri meja arga dan teman temannya .

"hay hanny bany sweety tralala pam pam gue kangen banget sama lo"ucap arga lebay sambil memeluk rain.

Pletakk

Karena malu dan kesal yang nyampur jadi satu rain menjitak kepala arga lumayan keras.

"awsshhh kok dijitak si beb"ucap arga sambil mengelus kepalanya yang habis di jitak oleh rain.

"otak lo miring"kesal rain.

Arga cemberut teman temannya tertawa puas melihat kegilaan arga, arga akan bersikap konyol dan gila saat bersama keluarga, rain dan sahabat nya jika ke orang lain arga akan berubah menjadi dingin dan datar.

"siapa?"tanya rain kepada arga, arga sempat bingung apa maksud dari pertanyaan rain namun lima detik berikutnya ia mengerti maksud dari pertanyaan rain tersebut yang tertuju pada teman temannya.

"owh mereka..."arga menjeda ucapannya.

"babu gue"lanjut arga, teman teman arga menatap tajam kearahnya.

"he ferguso enak aja lo ngatain kita babu lo dasar sahabat laknat lo"ucap wisnu kagak nyelow.

"becanda elah baperan amat lo"ucap arga.

"ehh neng cantik kenalin nama abang wisnu pratama cowok terganteng di keluarga gue"ucap wisnu sambil mengedipkan genit mata nya ke rain.

"itu mata kenapa, minta di colok"ketus arga, wisnu hanya nyengir.

"kenalin gue putra nandara panggil putra"

"gue fajar radika panggil fajar"

"gue deri aprilio panggil aja deri"

"sekarang giliran kalian "ucap wisnu dengan semangat.

"tasya"

"serly"

"Dasya"

"diana"

Teman teman arga melongo mendengar ucapan tasya dkk yang seperti ogah ogahan bicara.

"gitu aja"beo wisnu.

"emang harus gimana?"tanya diana.

"ya pake sambutan kek singkat amat"ucap putra.

"kalok pakek sambitan mau"ucap tasya.

"pesen makan gih laper gue"ucap rain yang malas mendengar perdebatan mereka, mereka pun memesan makanan.

"ehh kita belum kenalan sama lo"ucap wisnu dengan lembut ke rain.

"gak usah"ketus arga sambil menatap horor wisnu, wisnu sengaja membuat arga emosi.

"gue raina adelia putri panggil aja rain"ucap rain dengan senyum manis yang membuat teman teman arga terpaku melihat senyumannya.

"kedip ngapa mau gue congkel tuh mata"ucap arga dengan sinis.

"sensi banget lo"

"bodoamad"

Tak butuh waktu lama untuk mereka bisa akrab, cukup lama mereka bercanda gurau di cafe tersebut dengan lawakan wisnu yang crispy abis.

~skip

Setelah dari cafe rain langsung pulang ke mansion mishal, rain melihat mobil devan dan devon sudah terparkir digaransi rain masuk ke mansion dengan malas.

Rain melihat devan dan devon sedang duduk meja makan, mereka nampak tidak perduli dengan kahadiran rain, rain hanya mengedikkan bahunya acuh dia langsung pergi ke kamarnya bodoamad dengan sikap devan dan devon.

Setelah membersihkan diri rain langsung menuju ke meja makan untuk makan malam.

"gimana sekolahnya hari ini princess?"tanya dion.

"buruk dad"ucap rain.

"why?"tanya dion sambil mengerutkan keningnya.

"ada kakak kelas yang nampar rain di kantin"ucap rain.

"WHAT... Berani banget dia nampar princess gue, siapa orang nya biar gue gibeng sekalian, susah payah gue ngerawat princess, dengan seenak jidat dia nampar princess gue, bener bener tuh bocah"ucap fira dengan emosi sementara devan dan devon menelan salivanya susah payah.

"udahlah mom biarin aja"ucap rain menenangkan fira.

"gak bisa gitu dong princess, berani banget dia melukai princess keluarga mishal belum tau dia siapa gue"ucap fira dengan emosi yang meledak ledak sambil menusuk nusukkan pisau ke buah apel yang ada di depannya sampai tak berbentuk.

Devan dan devon bergidik ngeri melihat amarah mommy nya padahal fira belum mengetahui siapa yang melukai rain fira bisa semarah itu apalagi saat ia tau devan yang melukai rain bisa di gantung dia di pohon toge.

"sayang sabar jangan emosi"ucap dion menenangkan fira.

"kenapa dia nampar kamu princess?"tanya dion.

"masa rain di tuduh bully temen dia yang kayak cabe itu, padahal kalok rain mau rain bakalan langsung ambil jantungnya buat makanan lio"ucap rain dengan santai namun terdengar mengerikan.

Glek

Mereka menelan salivanya susah payah mendengar ucapan rain apalagi devan dan devon.

"oh iya gue lupa ngasih makan favorit lio"ucap rain pada dirinya sendiri.

"pak kardi tolong ambilin box yang ada di mobil rain"ucap rain ke pada salah satu bodyguard nya.

Pak kardi pun mengambilkan box yang ada di mobil rain dan memberikannya ke pada rain kini keluarga mishal sedang duduk bersama di ruang keluarga.

"itu apa princess?"tanya dion.

"makanan favorit nya lio"

"LIO COME HERE"teriak rain memanggil lio, tak butuh waktu lama lio langsung berlari ke arah rain dan menerjang tubuh rain membuat keluarganya memekik tertahan.

"hayy my hero aku membawakan makanan favoritmu"ucap rain sambil mengelus bulu bulu lembut lio.

Rain membuka box tersebut, keluarganya terkejut saat melihat isi box tersebut.

"p.. princess i.. itu apa? "tanya fira.

"owh ini jantung mom"ucap rain dengan entengnya.

"jantung apa princess?"tanya dion.

"jantung manusia"ucap rain sambil melirik kearah devan dan devon.

Glek

Lagi lagi mereka menelan salivanya susah payah apalagi devan dan devon yang sudah berkeringat dingin.

"rain becanda elah, ini tuh jantung sapi" ucap rain berbohong, mereka pun percaya.

padahal jantung sapi sama jantung manusia kan beda entah karena mereka gak pernah liat jantung sapi atau pun jantung manusia maka dari itu mereka percaya atau mungkin karena takut jadi mereka percaya aja, rain tak ambil pusing dia tetap memperhatikan lio yang sedang makan dengan lahap.

"princess kok kamu gak takut sama lio?"tanya dion.

"buat apa rain takut dad, asal daddy tau walaupun lio hewan buas lio gak pernah melukai rain bahkan dia selalu menjaga rain, justru yang membuat rain takut manusia yang berpura pura melindungi nyatanya malah nerkam itu yang lebih berbahaya"ucapan rain ngejleb banget di hati devan dan devon.

Lio mengerang dan menunjukkan wajah seramnya dan gigi tajam ke devan dan devon, lio seakan tau bahwa ketenangan rain diganggu oleh mereka.

"mom dad devan mau ke kamar dulu"ucap devan dan langsung pergi kekamar nya tanpa menunggu jawaban dari orangtuanya.

"devon juga mau ke kamar"ucap devon.

Dion dan fira merasa ada yang aneh dengan anak anak mereka, karena tidak seperti biasanya devan dan devon irit berbicara apalagi saat mereka berkumpul seperti ini mereka sering menjahili rain atau bahkan rain yang menjahili devan dan devon namun kali ini berbeda.

"abang lo kenapa rain aneh banget?"tanya fira namun rain hanya mengedikkan bahunya acuh.

"mom dad rain juga mau ke kamar"ucap rain.

"mereka kenap sih aneh banget"gumam fira.

"kayak nya ada yang gak beres"ucap dion dan diangguki oleh fira.




Continue Reading

You'll Also Like

921K 68.1K 71
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
361K 11.6K 44
Daren itu posesif, ia tak akan pernah membiarkan apa yang telah menjadi miliknya pergi. Tidak akan. Gaia juga tau, bersama Daren seperti membiarkan...
573K 41.4K 29
"Ikutlah kami ke mansion," "Maaf om ada lilin yang harus saya jaga," ◇~◇~◇ Seorang pemuda yang bernama Faziello XC hanya tinggal berdua dengan ibunya...
128K 2.2K 11
suka suka saya.