Sepupu « San-Umji ✔

By semutkayang

36.2K 6.8K 788

[AU, COMPLETE] "bisa gila gue punya sepupu gak waras kayak lo!"- Yumna Jihan (18) "gila sih gila aja gausah n... More

Sepupu; Choi San X Kim Umji
O0
O1
O2
O3
O4
O5
O6
O7
O8
O9
O10
O11
O12
O13
O14
O15
O16
O17
O18
O19
O20
021
022
O23
O24
O25
O26
O27
O28
O29
O30
O31
O32
O33
O34
O35
O36
O37
O38
O39
O40
O41
O42
043
O44
O46
O47
O48
O49
O50
O51
052
053
054
055
056
057
058
059
060
061
!!!
062
063
064
065. Extra chapter
Special Part ♡

O45

378 95 4
By semutkayang

A/n: panggilan Mama itu buat keponakan para Mama Irene ya. Buat manggil Tante Sowon dan Om Jin alias bokap-nyokap DongMi dipanggil Mami-Papi.

Oce??

----

"Dek kenapa matamu bengkak?" Tanya Mama Irene yang nyusulin anaknya ke kamar setelah minta Somi dan Donghan dibawah sebentar. "Papa bilang kamu sakit? Sakit apanya, sayang?"

Umji nggeleng. Dia natap Mamanya sedih, tapi nggak berani ngomong alasannya dia nangis. Soalnya dia pikir ini masalah sepele dan nggak seharusnya Mamanya ikut mikirin masalah dia.

"Kamu digangguin lagi? Sama siapa? Sini Mama datengin-"

"Bukan," kata Umji dengan suara bergetar. "Nggak apa-apa kok, Ma. Cuma tadi maag aku kambuh, sekarang udah reda kok."

Mama Irene ngangguk dan meluk anaknya itu sekali sebelum akhirnya keluar dan ngebiarin Umji istirahat.

"Kak Umji? Somi boleh masuk ngga?" Suara Somi terdengar gak lama setelah Mama Irene pergi dan nutup pintu kamar.

Umji senyum tipis. "Boleh, masuk aja."

Cewek blasteran itu masuk dan menemukan Umji yang lagi berselimut dengan kondisi mata bengkak.

"Kakak nggak apa-apa?" Tanya Somi sambil duduk dipinggir kasur. "Kata Mama, kakak sakit."

Umji nggeleng. "Udah sembuh kok," jawabnya bohong. "By the way, jam berapa pulang?"

"Penerbangannya jam tiga. Kata Mama sih nanti kita ke bandaranya jam dua soalnya takut macet."

Umji ngangguk. "Iya sih emang sering macet daerah situ," katanya. "Lo beli oleh-oleh apaan dah? Kayaknya seru amat gue liat di snapgram lo sama Mama."

Somi nyengir dan nunjukkin belanjaannya yang sebagian besar aksesoris dan skincare. "Sama ada makanan, tapi disimpan dilemari dapur biar aman gak digangguin semut."

"Ooh, baguslah. Disini semutnya gede. Ntar habis sebelum dibawa pulang," kata Umji sambil ketawa. Somi yang ngerti maksud kakak sepupunya itu ikut ketawa. Semut yang Umji maksud itu Yunho. Anak itu kalo udah ketemu makanan, bawaannya pengen ngunyah aja. Makanya diamankan.

"Sheet mask ini bagus ga sih, Kak? Mama bilang dia pake ini dan cocok. Makanya Somi mau beli tapi malah dibeliin." Somi nunjukin empat bungkus sheet mask rekomendasi Mama Irene.

Umji ngeliatin masker itu terus ngangguk. "Iya bagus. Gue make itu juga malahan tapi yang blueberry bukan pomegranate. Pernah nyoba sih yang itu tapi lebih cocok blueberry karena buat ngecilin pori-pori."

"Kata Mama yang ini buat bikin cerah sama sehat, makanya Somi milih ini."

"Gapapa. Bagus juga."

Umji ngeliat kearah jam dinding. Terus noleh ke Somi. "Masih jam dua belas, maskeran yuk Som sekalian curhat. Lama kita gak gosip."

Muka Somi langsung ceria. "Oke!"

¤¤¤

San baru mau ke kamarnya setelah sebelumnya diajak ngobrol sama Donghan dan Seonghwa di ruang tengah. Sama Mama Irene dan Yunho juga sih. Soalnya sekalian nanya-nanya tentang kepulangan Donghan Somi.

Saat cowok itu ngelewatin kamar sepupunya yang pulang duluan karena sakit itu dia nggak sengaja dengar percakapan Umji dan Somi. Pintunya kebuka sedikit jadi suaranya bisa kedengeran jelas.

"Potek gue, Som. Parahnya mereka berdua cocok lagi, apalah gue yang buluk gini-"

Terus suara nangis yang pelan terdengar. San bisa mudah nebak kalo itu suara Umji.

"Sudah kak, gausah nangis. Kalo bukan waktunya sama-sama berarti bisa lain waktu. Kalo udah jodoh, gaakan kemana-mana deh kak. Percaya, Somi."

"Iya gue tau, tapi tetep aja ga rela. Emang gue jelek, gendu-"

"Ssstt, gak boleh gitu. Kakak dan semuanya itu ciptaan Allah. Kalo kakak ngatain diri jelek, sama aja kakak ngehina yang diatas, kan?"

Hening.

"Memang susah awalnya, tapi kehilangan doi bukan berarti kakak jadi gak semangat gini. Banyak keluarga dan temen-temen yang nyemangatin kakak," kata Somi sambil meluk Umji yang terus-terusan nangis setelah serum sheet mask nya nyerap di wajah.

Sementara cewek perponi itu sedih duluan walau tetap dengarin ucapan sepupunya yang bijak itu.  Dia setengah sedih karena kabar doinya jadian, sama setengah lagi sedih karena dia pikir dia gak pantas sama si doi karena fisiknya.

"Gausah peduliin omongan orang lain yang bikin kita terpuruk, Kak. Orang memang suka body shaming padahal gak nyadar diri kalo ngurusin hidup orang itu bukan urusan dia. Tetep jalanin hidup sesuai pilihan kita tanpa bergantung sama orang lain."

Umji ngangguk dan ngelap air matanya yang merembes sampe ngebasahin kaosnya dan kaos Somi. Dia meluk sepupunya itu erat.

"Maafin gue ya, Som. Ngga bisa jadi kakak sepupu yang dewasa," kata Umji sambil kembali netesin air matanya. Dia ngerasa bersalah, gak tau kenapa.

"Gapapa, Kak Umji. Ini udah jadi tugas Somi buat jadi penyemangat kakak. Kita kan saudara."

Umji ngelepas pelukannya dan nyengir. "Thanks, Som."

"No problem, Sis."

San mutusin buat ke kamarnya secepat mungkin setelah nguping sampe abis. Dia agak nyesel karena habis dia denger percakapan kedua sepupunya itu, pikirannya makin penuh. Dia pusing sendiri sewaktu ingat juga obrolan dia dan anak-anak basket yang lain di Mekdi tadi.

Pikirannya jadi kebagi dua sekarang.

"Kenapa jadi gini sih rencananya?"

¤¤¤

Sepanjang perjalanan menuju bandara, Umji sama Somi asik ngobrol sendiri. Ribut. Sampai Mama Irene pusing dibuatnya dan sering nyuruh mereka melanin suaranya.

"Pokoknya besok gantian kakak-kakak sama Mama yang kerumah ya? Kita ke Derawan, nyobain tumis ikan Pari, nginep di pantai," kata Somi sambil ngedorong troli barang-barangnya sama Donghan.

Umji ngangguk. "Iye santuy, Som."
Setelah semua barang sudah masuk bagasi dan tinggal ransel Donghan sama tas punggung Somi, kedua anak itu pamit buat langsung ke bagian dalam bandara. Tempat nunggu buat berangkat khusus penumpang.

"Hati-hati, Som. Thanks udah nemenin dan liburan kesini. Maaf kalo gue ada salah dan bikin lo gak nyaman." Umji meluk Somi erat, sampe terharu masa. Mereka sama-sama nangis.

"Iya kak. Somi juga minta maaf udah bikin ngga nyaman, suka ngerepotin," balas Somi sambil terisak-isak. "Jangan suka insecure. Kakak juga jangan galau-galau, nggak cocok."

Cewek berponi itu ketawa sambil nangis, "nggak lah santuy."

Setelah keduanya ngelepas pelukannya, Somi salim sama kakak-kakaknya. Seonghwa, Yunho, dan San sambil ngucapin terima kasih dan maaf kalo dia ngerepotin. Dia juga pelukan sama Mama Irene yang siang ini ngeluangin waktu buat nganter dia. Sekalian Mama Irene titip salam buat Mami Sowon dan Papi Jin yang bakal ngejemput anak-anaknya di bandara Berau.

Beda sama adeknya yang pamitan sambil berurai air mata, abangnya alias si Donghan malah pamitan sambil ketawa-ketawa. Gaada terharunya. Soalnya emang ketiga sepupunya yang satu gender cuma jadi penonton pas Somi dan Umji nangis-nangisan.

"Jangan lupa follow Instagram gue ye, Donghan ganteng gak pake spasi," kata dia sambil tos-tosan ke ketiga sepupunya setelah sebelumnya salim sama Mama Irene. "Jangan sombing alias sombong bingit kalo mau main ke rumah gue. Disana gaada mall tapi gue ajakin dah lu ke pantai mana aja pilih."

Semua ketawa denger ucapan unfaedahnya Donghan. Sewaktu dia mau tos sama cewek berponi itu, Umji natap dia kesel, seketika bikin dia diam.

"Sini gue peluk, jarang-jarang kan lu dipeluk orang ganteng," ucap Donghan sebelum Umji sempat ngomong. Umji nurut aja walau kesel karena dia keliatan tenggelem banget kalo di peluk bagong satu itu. "Jangan galau-galau njir, kayak cewek aja lu."

"Gue emang cewek," balas Umji.

"Halah, pencitraan," kata Donghan sambil ngelepas pelukannya. "Udah ya gue balik dulu. Sibuk. Biasa, orang ganteng emang banyak job nya."

Setelah pamit sekali lagi, Somi dan Donghan baru bener-bener pergi. Mama Irene ngajak anaknya langsung pulang karena habis ini dia ada janji temu sama kliennya.

"Kalo gue yang pulang lo nangis gak?" Tanya San tiba-tiba ke Umji yang jalan beriringan disampingnya.

Umji natap San heran. "Kok gitu nanyanya?"

"Nanya doang."

Cewek berponi itu merbaikin letak kacamatanya yang sekarang dia pake buat nutupin matanya yang bengkak. Terus niupin poninya dan mikir sebentar.

"Nggak tau, tergantung."

"Tergantung apaan?"

"Kalo lo baik sama gue mungkin gue nangis, terharu," jawab Umji sambil senyum lebar. "Tapi kalo lo jahat sama gue, lo balik gue ketawain gak urus."

"Yeu." Cowok itu ngacak rambut Umji pelan dengan ekspresi datar. Sementara si cewek malah ketawa, puas ngeliat reaksi sepupunya.

Continue Reading

You'll Also Like

361K 4K 82
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
286K 25.8K 75
"Pacar iya, prioritas bukan," K E M U S U H A N ---------------------- 2019 #1 in seventwice #1 in Mina #1 in 97line #1 in June #1 in leechan #2 in B...
393K 22.8K 29
Kim Dahyun, gadis yang menginginkan perhatian lebih dari kekasihnya ini rela melakukan apapun. Ia bahkan rela untuk pindah sekolah demi kekasihnya in...
231K 5.7K 90
[Updated!] TREASURE Lyrics (Book #1) Divider: - SINGLE, DUET, SELF COMPOSED - COVER - THE FIRST STEP : CHAPTER ONE - THE FIRST STEP : CHAPTER TWO ...