SAMUDRA ; My Bad Boy Husband...

By niscitaay

23.6M 2.2M 454K

[ šŸš« KONTEN HALU TINGGI! GAK SUKA WAJIB JAUH-JAUH! šŸš« ] [ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ! ] Best Higgest Rank 1 in... More

PROLOG
Samudra Alfa Adison
Arabella Nouis
Rumah baru, Dunia baru
Tempat Istimewa
Jadi organisasi kelas?
Luka dan makian
Belanja Versi Bela
Sebuah Penyesalan
Cuma penasaran
Rumah sakit atau kuburan?
Pilihan yang tepat
Kelakuan gila
Hukuman dadakan
Proses tak meghianati hasil
Belanja Versi Samudra
Situasi Aneh
Bukan tandingannya
Harus mulai terbiasa
Ibu rumah tangga
Kenyataan Sesungguhnya
Mati lampu part satu
MINGGU VIBES
Martabak coklat versi jalanan
Bukan masalah besar
Penyelasan Lagi
Bimbang
Martabak Coklat Versi Bela
QUESTION
Miliknya
Ekspetasi Realita
Perkelahian kecil?
Baikan?
Jealous? No!
šŸ™šŸ™šŸ™
Orang cantik, katanya.
Tamu tak diundang
Bermain versi DraLa
Penyelesaian Bela
Awalan ?
Sweet Feat Mr.Adison
Bastard
šŸ•Š BP šŸ•Š
怂 CAST 怂
Sweet Feat Nyonya Adison
Official Day
throwback
Quality Time
Budak Cinta?
Sebuah Pengakuan
Jangan Pergi.
Terungkap
Real Official
Menjauh?
night sweet feat hurt nyonya Adison
Kabar Buruk
Sam-nya Bela.
Kabar Gila
Perlakuan manis
EPILOG
EXTRA PART āœØ
DRALA

Pembelajaran Pagi Si Tampan

392K 43.8K 8.9K
By niscitaay

Ketika tawa mu lebih berarti dari pada nyawa ku. Disaat itulah hatiku mulai jatuh.

- Samudra Alfa Adison

°
°
°


[ TUJUH ]

. . .



Tarikan selimut sepihak yang dilakukan oleh tangan kekar bartatto itu membuat tidur gadis disampingnya terganggu.

Tak butuh waktu lama sampai manik berkelopak mata cantik itu mengerjap. Mengumpulkan kesadarannya dan bangkit dari tidurnya.

Masih dengan sedikit kantuk yang tersisa, Bela melirik jam yang berada diatas nakas.

05.12

Menyingkirkan selimut diatas tubuhnya secara keseluruhan, kini Bela beranjak menuju kamar mandi.

Jika kalian bertanya Bela menggunakan kerudung atau tidak, jawabannya iya. Bela tidur menggunakan kerudung.

Empat hari tinggal dirumah barunya itu, Bela sama sekali tidak melepaskan kerudungnya dihadapan Samudra. Terkecuali kalau mandi, atau Samudra sedang keluar rumah. Barulah Bela melepaskan kerudungnya.

Butuh proses untuknya melepas kerudung dihadapan Samudra, dan Bela belum siap untuk itu. Entahlah, Bela terlalu malu. Karena bagaimanapun juga Samudra tetap laki-laki.

Lima menit Bela habiskan waktunya didalam kamar mandi. Hanya buang air kecil dan berwudhu untuk Solat subuh.

Namun kalau difikir-fikir, Bela baru ingat jika Samudra sejak kemarin tidak pernah kelihatan solat.

Sontak Bela pun berjalan mendekati cowok itu. Dengkuran halus terdengar menyapa telinganya.

Tubuh tengkurep dengan wajah yang sedikit tertutup bantal tidak mengurangi ketampanan cowok itu.

Bela yang sudah segar itu segera membangunkan Samudra.

Cubitan, dorongan, pukulan, bahkan teriakan sudah Bela lakukan.

Dengkuran halus lah yang menjadi jawaban Bela.

"Samudra, bangun!" Bela menarik kesal selimut yang menutupi tubuh cowok itu.

Oke, sekarang Bela sedikit menyesal melihat pemandangan dibalik selimut.

Kaos yang menutupi perut Samudra terangkat. Menampilkan beberapa garis kotak yang berhasil membuat Bela malu. Apalagi cowok itu tidur menggunakan celana basket--- sedikit terangkat menampilkan paha bertatto ular kecil. Dan hal itu berhasil membuat Bela merinding.

Tak mau berlama-lama mencuci matanya, Bela kembali melayangkan pukulannya. "Bangun, ih!"

"Samudra, Bangun!!!"

Tarikan kasar pada rambut keriting yang dilakukan oleh tangan berkuku lentik itu berhasil membuat siempunya rambut terbangun.

Walau masih dengan mata terpejam, Samudra menghela nafas kasar. Tak suka karena tidurnya terganggu.

"Bangun, Samudra! Lo belom solat subuh!"

Dan didetik berikutnya, mata elang cowok itu terbuka sempurna. Merasa ditampar dengan ucapan Bela barusan.

Kerutan didahi gadis berjilbab itu terlihat, menatap bingung kearah cowok dihadapannya.

"Kenapa lo? Gak kesurupan, kan?" tanya Bela hati-hati. Dicoelnya lengan bertatto itu.

Sedikit terhentak dengan perlakuan Bela, Samudra pun mengerjapkan matanya.

"Bangun, Samudra. Ayok solat subuh." ajak Bela, nadanya kini sudah lebih santai dari sebelumnya.

Samudra kembali mengerjap, maniknya kini menatap iba cewek yang berdiri disampingnya.

"Gue---" Samudra menjilat bibirnya ragu, "lagi gak solat," lanjutnya kikuk.

Perkataan yang berhasil membuat Bela tertawa geli.

Mana ada cowok sedang tidak solat? Memangnya mereka lagi datang bulan?

Dan Bela semakin yakin, bahwa Samudra memang tidak biasa melakukan ibadah solat. Mengerti dengan keadaan cowok itu, Bela memakluminya. Apalagi kedua orang tua Samudra sama sekali jarang punya waktu untuk anak nakal mereka.

Dan Bela dengan senang hati akan membantu Samudra untuk kembali menjalankan kewajibannya sebagai seorang umat islam.

Ditariknya pelan tangan Samudra. "Gak ada cowok yang gak solat." ucap Bela damai.

"Gue gabisa solat." Samudra menggaruk tengkuknya malu. Apalagi ditatap geli seperti itu oleh Bela.

Sedangkan gadis itu hanya mengulum senyumnya, "Makanya belajar. Udah buru siap-siap dulu," ajak Bela lagi. Kini tarikan tangannya pada lengan bertatto itu tidak menerima penolakan.

Dengan pasrah Samudra pun bangkit dari ranjangnya. Bahkan ia tidak peduli dengan kaos yang dikenakan olehnya itu sudah acak-acakan.

Bela mendorong bahu Samudra untuk masuk kedalam kamar mandi.

"Wudhu dulu, kalo gak wudhu gak boleh solat." jelas Bela lembut. Maniknya mengode Samudra untuk segera melakukan apa yang ia suruh.

Samudra yang sudah sadar sepenuhnya itu langsung menyalakan air keran. Maniknya tak berhenti untuk melirik Bela yang mengamatinya diluar kamar mandi.

"Gimana caranya, gue lupa," akhirnya Samudra pun menyerah mencoba-coba. Memasang muka melasnya pada gadis yang sudah berjalan menghampirinya itu.

Awalnya Samudra enggan melakukan solat. Tetapi mengingat Bela sudah memiliki tanggung jawab atas dirinya, dan mereka bukan kedua orang asing lagi, jadi Samudra memilih untuk kembali 'belajar' melakukan kewajiban yang sudah lama ia tinggali.

Tidak salah kan kalau cowok badboy modelan Samudra rajin solat nantinya?

"Gak papa, gue ajarin kok," Bela menggulung kaos panjangnya sampai kesiku, menampilkan kulit halusnya yang belum pernah Samudra lihat.

Dan selanjutnya Bela menggulung celana nya sampai batas lutut. Menampilkan betis putih nya yang berhasil membuat Samudra mengerjap tiga kali.

Bukan hal biasa melihat betis perempuan, karena hampir keseluruhan teman sekolahnya memakai rok seragam yang panjangnya diatas lutut. Yang sudah pasti menampilkan betis mereka.

Berbeda jika cewek modelan Bela yang memperlihatkan betisnya, mengingat gadis-nya itu selalu menutupi, jadi begitu terlihat sekarang memberikan kesan berbeda untuk manik mata Samudra.

Bela yang tidak konek bahwa Samudra sedang menatapinya itu hanya acuh, dan kembali memberikan intruksi.

"Pertama, lo harus kumur-kumur tiga kali, terus buang kekiri," ucap Bela seraya mencontohkan.

Dengan teliti Samudra memfokuskan maniknya pada pergerakan gadis dihadapannya itu.

Mulai dari berkumur, membasuh wajah, mencuci tangan sampai kesiku, membasuh rambut dan telinga, serta terakhir,

"Dari sini sampe lutut," Bela menyodorkan kakinya kebawah air keran. Membasuh pelan permukaan betis sampai lututnya.

"Jari-jari kaki lo juga," kuku tangannya kini memijit pelan sela-sela jari kakinya. Membersihkan setiap kotoran pada sela jari kaki.

"Inget, tangan sama kaki sama. Mulai nya dari kanan dulu, baru kekiri," Bela kembali menjelaskan dengan nada lembutnya. Berharap cowok disampingnya itu mengerti.

"Tiga kali semua ya," ucap Bela mengingatkan.

Bagai anak ayam yang mengikuti induknya, Samudra hanya mengangguk setiap mendengar ucapan gadis itu.

Otaknya juga sudah merekam setiap gerakan wudhu yang sudah dicontohkan tadi. Dan Samudra merasa senang, bangga dengan dirinya yang akan mulai melakukan solat.

Setelah selesai dengan prakteknya, Bela pun mengucapkan doa sesudah wudhu, diikuti oleh Samudra. Sekitar lima kali mereka mengulang, dan Samudra sudah hafal dengan doa tersebut.

"Sekarang lo wudhu, jangan ngomong kalo lagi wudhu. Nanti batal. Gue liatin lo diluar ya," Bela tersenyum simpul seraya menepuk bahu suaminya, memberikan semangat untuk cowok itu.

Tak masalah dengan tatto yang sudah tersebar diseluruh tubuhnya. Ia sudah niat untuk melaksanakan solat, dan Samudra harap itu bukanlah masalah.

Dalam diam Samudra melakukan apa yang sudah dilihatnya tadi. Walau dengan berhati-hati, Samudra tidak melakukan kesalahan dalam wudhu-nya.

Membuat senyum Bela mengembang, merasa berhasil dengan pekerjaannya.

Dan dapat Bela rasakan, bahwa dengan pernikahan mereka, Bela bisa belajar untuk membangun pribadi yang baik bersama. Dan Bela harap, keputusannya untuk menikah dengan Samudra bukanlah sebuah kesalahan.




-------


"Ini apa?"

Samudra membolak-balikkan buku yang baru saja diberi oleh Bela. Maniknya menatap intens buku yang berada ditangannya itu.

Bela menyesap teh hangatnya, "Buku bacaan solat." jawabnya santai.

Mendengar hal itu pun membuat Samudra membulatkan matanya, "Maksudnya?" tanya nya tak faham.

Dengan gemas Bela membuka setiap lembaran buku itu. Menunjukan Kepada Samudra bahwa bacaan tersebut wajib dibaca setiap melaksanakan solat.

"Tadi bacaan lo kan masih gue diktein. Untung subuh cuma dua rakaat. Kalau asar, dzuhur, sama isya itu empat rakaat. Maghrib doang yang tiga." jelas Bela sabar. Sedangkan Samudra hanya mengangguk samar.

"Kalo itu gue tau."

"Bagus kalo gitu." ucap Bela senang. Gigi behelnya kini kembali mengunyah sarapan mereka.

Nasi goreng buatan Bela, dibantu oleh bi Asti yang memang bekerja pada jam 6 pagi sampai jam 2 siang.

"Maksud gue bacaannya," Samudra kembali memperjelas kebingungannya.

Bela yang faham pun mengangguk mengerti. "Dibuku itu ada panduan bacaan setiap waktu solat. Ada niatnya juga, jadi lo harus hafalin semuanya. Mulai dari subuh, sampe solat isya."

Penjelasan singkat yang berhasil membuat Samudra tersenyum bahagia. Sangat bahagia sampai Samudra ingin mengubur buku itu.

"Hafalin?" beonya galau.

Anggukan mantap pun Bela perlihatkan, bahkan bibirnya sekarang tak kuasa menahan senyum melihat wajah melas Samudra.

Maniknya kini kembali jatuh pada buku ditangannya. Buku yang berjudul 'Tata Cara Melaksanakan Sholat', akan menjadi pembelajaran awal untuknya hari ini.

Dan tadi pagi, Samudra sudah berhasil melakukan wudhu serta bacaannya. Jadi sekarang, Samudra yakin, dirinya juga mampu untuk menghafal semua bacaan solat itu.












°°°



Kan, Samudra aja mau belajar, masa kalian enggak? Wkwk

Day 125474940000 quarantine. Stay et home elwais oke? Jangan keluar, dirumah aja sama Drala hoho.

Bintangnya pencet jangan lupa syg😚

See u next chapter luv❤✨😚

- ay

Continue Reading

You'll Also Like

9.1M 609K 35
[Komedi-Romantis] Bagaimana jadinya jika seorang Duda muda kaya raya tertarik pada gadis SMA? "Saya suka susu kamu." "Hah?!" "Eh--maksudnya susu buat...
2.1M 125K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
5.5M 234K 55
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
NARENDRA By Ree

Teen Fiction

67.3K 6.6K 31
Narendra, lelaki dingin yang terpaksa harus menikahi seorang gadis karena perjodohan yang sudah terikat sejak kedua orang tua mereka bersahabatan pad...