Hanan

By AayuuSR

10.1K 1.9K 450

Spin of Kalam Cinta Si Berandalan | Bisa dibaca terpisah. ........ Jika ditanya apa yang paling disukai oleh... More

Prolog
H2 🪴 Bertemu Dengannya Lagi
H3 🪴 Perihal Jatuh Cinta
H4 🪴 Merindu Sang Mama
H5 🪴 Ibu Terbaik Dan Ibu Yang Dirindukan
H6 🪴 Luka Itu Tersusun Rapi
H7 🪴 Namanya, Hanan
H8 🪴 Dia Begitu Menjaga
H9 🪴 Cinta, Harapan, dan Ibu
H10 🪴 Mengenai Perasaan
H11 🪴 Hari Ulang Tahun
H12 🪴 Happy Birthday, Mardhea
H13 🪴 Namanya Mardhea?
H14 🪴 Aku Ingin Rumah Baru
H15 🪴 Jaga Jarak
H16 🪴 Mardhea, Hanan & Their Family
H17 🪴 Surat Di Usia 12 Tahun
H18 🪴 Mimpi dan Mardhea
H19 🪴 Cerita Tentang Mama dan Papa
H20 🪴 Masa Kecil dan Hanan
H21 🪴 Mardhea dan Kisahnya

H1 🪴 Gadis Penyuka Cerita Romansa

1.1K 172 19
By AayuuSR

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat malam minggu semuanya!
Selalulah menjomlo hingga menikah:)

Dan jangan lupa vote serta berkomentar 🥰


Sabtu, 31 Juli 2021.

1. Gadis Penyuka Cerita Romansa

Kisah cinta paling suci adalah kisah Rasulullah dan Ibunda Khadijah.
Cinta yang tidak memandang usia dan harta.
Tidak pula rupa, melainkan bagaimana hati begitu tulus dalam memuja.
Alasan jatuhnya hati hanya satu, yaitu baiknya akhlak sang Baginda.

Hanan—
By AayuuSR

🪴🪴🪴

"SIAPA yang tidak mengenal pasangan fenomenal Rasulullah dan Ibunda Khadijah? Kisah dua insan mulia yang bersatu karena saling memuja akhlak, pernikahan suci tanpa noda. Bagaimana tulusnya ibunda Khadijah dalam mencintai Rasulullah, tidak peduli seberapa terpuruknya Rasulullah, sang istri selalu menemaninya."  Gadis cantik dengan hijab putih sedada berbicara di depan kelas. Mengisi lima belas menit yang kosong sebelum masuk jam pelajaran pertama.

Teman-teman sekelasnya yang duduk di kursi menyimak dengan baik. Setidaknya kegiatan ini mereka lakukan setiap hari Selasa dan pengisinya yang paling sering adalah gadis bermata sipit bernama Mardhea. Sebenarnya ini adalah waktu literasi, tapi mereka mengubahnya dengan bercerita sejarah Islam. Tidak ada alasan selain hanya ingin memberi pengetahuan kepada remaja milenial bahwa kisah-kisah nyata luar biasa di zaman Nabi pantas untuk dikenang dan dipelajari. Meskipun tidak semua siswa di SkyLight High School adalah seorang muslim, tapi tidak ada yang menolak kegiatan ini seolah mereka juga penasaran.

"Ibunda Khadijah adalah saudagar yang kaya raya di Makkah Al-Mukarramah, gelarnya adalah At-Thahirah yang berarti wanita suci. Coba kalian pikir betapa mulianya Ibunda? Pada zaman itu para wanita dianggap sebagai pembawa sial, tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan diperlakukan seperti sebuah aib. Namun, ada dua perempuan yang mendapat gelar At-Thahirah pada zaman tersebut yaitu Aminah, ibu Rasulullah, dan juga Khadijah, istri pertama sang Baginda.

"Ayah Ibunda Khadijah bernama Khuwailid, seorang pedagang sukses. Ketika beliau wafat, maka seluruh hartanya dibagikan kepada anak-anaknya. Para saudara Khadijah memilih berfoya-foya dengan harta tersebut, sedangkan Ibunda Khadijah memilih untuk menjadikannya sebuah usaha. Sehingga beliau menjadi saudagar kaya raya yang memperkerjakan banyak laki-laki untuk berdagang ke negeri Yaman atau Syiria. Nah, salah satunya adalah Rasulullah yang saat itu berusia dua puluh lima tahun."

Mardhea dan semua teman-temannya yang beragama muslim menunduk sejenak, mengucapkan sholawat penuh kerinduan pada sosok manusia sempurna, kekasih Allah, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

"Dari sanalah, cinta itu hadir. Karena kejujuran, kebaikan akhlak, dan juga adab Rasulullah. Namun, sebelumnya Ibunda Khadijah sendiri pernah bermimpi bahwa ia melihat matahari turun dari langit. Kemudian masuk ke dalam rumahnya serta memancarkan sinar hingga ke seluruh tempat. Mimpi tersebut Ibunda Khadijah ceritakan kepada pamannya, Waraqah Bin Naufal. Pamannya mengatakan jika dia akan menikah dengan seorang Nabi akhir zaman yaitu Rasulullah. Mendengar hal itu, Ibunda Khadijah sangat bahagia dan rasa rindu, cinta, semakin tumbuh dalam dadanya.

"Maisarah, kepala rombongan yang memimpin perjalanan dagang Rasulullah menceritakan baiknya akhlak Nabi Muhammad sampai Ibunda Khadijah benar-benar jatuh cinta. Tapi, kalian tau gak kalau Ibunda Khadijah juga pernah insecure loh." Mardhea tersenyum usil, dia memperhatikan wajah teman-teman sekelasnya satu per satu. Mereka terlihat kebingungan.

"Ibunda Khadijah yang sempurna, bahkan mendapat ucapan salam langsung dari Allah dan malaikat Jibril insecure? Beneran, Dhe? Gimana ceritanya?" Jelita bertanya dengan nada cepat, tanpa titik koma.

Yang ditanya menganggukkan kepala. "Yap, saat itu Ibunda Khadijah pesimis karena mengingat umurnya yang sudah 40 tahun, apakah pemuda seperti Nabi Muhammad mau menikah dengannya? Apa kata orang nanti karena selama ini dia telah menutup pintu untuk para pemuka Quraisy, tapi malah menikah dengan Rasulullah?"

"Terus, gimana jadinya, Dhe?" Kali ini Ben, ketua kelas yang bertanya tak sabar.

Mardhea merubah arah pandangnya ke tempat duduk laki-laki. "Ibunda Khadijah meminta saran kepada pamannya, beliau berkata jujur tentang perasaannya yang sudah mengangumi Rasulullah. Waraqah merespon dengan pertanyaan ; "Ya, benar katamu, Khadijah. Namun, dia bukan orang kaya. Apa tidak masalah?" Dan kalian tau apa jawaban Ibunda Khadijah? Beliau menjawab, "Tidak masalah jika dia bukan orang kaya, aku sudah punya banyak harta." Setelah itu, Ibunda menyerahkan urusan pernikahan kepada Waraqah.

"Ibunda Khadijah juga menceritakan hal tersebut kepada sahabat baiknya, Nafisah binti Munayyah. Dan Nafisah menyampaikan hal tersebut kepada Rasulullah. Disini Rasulullah juga sempat ragu karena dia tidak memiliki apa pun, tapi Nafisah mengatakan bahwa ada yang ingin menikah dengan Rasulullah, wanita kaya raya, cantik, dan berkecukupan. Ketika tau bahwa dia adalah Ibunda Khadijah, maka Rasulullah berkata; Jika dia setuju, maka aku setuju."

"Kok gue baper sih, Dhe?!" Cece berteriak histeris sembari tersenyum walau air matanya jatuh membasahi pipi karena haru.

Mardhea mengangguk dengan bibir bergetar. Benar, jika cinta kepada Rasulullah sudah merasuk ke dalam dada, maka mendengar kisah beliau selalu berhasil membuat air mata tumpah. Karena kerinduan, cinta, dan rasa kagum yang membuncah.

"Baik, itu aja dari gue. Maaf banget kalau ada salah karena gue gak tau banyak hal. Kalau ada kesalahan dari apa yang gue sampaikan, silahkan bilang sama gue. Dengan senang hati gue terima. Sekian, terima kasih." Mardhea menunduk sekali.

"Sama-sama, Dhea!" Semuanya menjawab kompak.

"Btw, kok ngerasa gantung, sih? Ceritain pas nikahnya dong!" Lina yang duduk di bangku paling depan protes.

"Udah habis waktunya, Lina."

"Cepet amat!"

Mardhea tertawa, lalu berjalan menuju bangkunya yang berada di urutan paling terakhir. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat guru berhijab panjang bewarna tosca lewat di depan kelas. Tanpa berpikir lagi, dia menghampiri. Merentangkan tangannya dan memeluk guru berusia 38 tahun tersebut.

"Assalamualaikum, Buk Rain! Dhea kangeeeennnn!" ucapnya dramatis.

"Waalaikumussalam. Apa sih, Dhea!"

Pelukan terlepas. Gadis berusia tujuh belas tahun tersebut nyengir. Kepalanya menoleh ke kiri Buk Rain ketika melihat ada seorang pemuda yang menatapnya heran dengan mata hitam legam nan tajam. Mardhea terpaku di tempat, memperhatikan pemuda yang baru dilihatnya pertama kali berada di sekolah. Alis yang tebal, rahang tegas, bibir bewarna pink, tubuh tinggi, dan kulit putih. Rambut pemuda itu disisir rapi ke kanan, tas ransel bewarna hitam juga dipakai di punggung.

"Mata lo, dosa, zina!" Ucapan datar dari pemuda yang masih belum diketahui namanya membuat Mardhea tersentak.

"Maaf gak sengaja, mata suka khilaf emang kalau liat cogan," jawabnya, lalu nyengir.

"Udah jangan gangguin. Dia anak baru, makanya kamu gak kenal." Buk Rian menjelaskan. Mardhea mengangguk.

"Kelas berapa? Kenalin nama gue Mardhea, boleh dipanggil Humaira biar sweet." Dia memperkenalkan diri, pemuda di depannya mengalihkan pandangan.

"Yah ditolak saya, Buk," adunya cemberut. Buk Rain memutar bola mata malas pada murid yang paling hobi mengganggu dirinya dan meneror untuk menceritakan kisah islami pada zaman Rasulullah.

"Nanti kita kenalan, ya. Kalau gak mau kenalan kayak gini, ntar kita bikin CV ta'aruf aja gimana—aduh!" Mardhea mendelik tajam kepada seseorang yang baru saja memukulnya.

"Buk Rain, sakit nih!"

"Jangan ngelantur kamu. Sana masuk kelas sebelum saya seret ke ruang BK!" Buk Rain melotot tajam. Mardhea mundur, berdiri di depan pintu kelas yang bertuliskan 12 IPS 1.

Dia melambaikan tangannya ke dua orang yang sudah melanjutkan langkah yang sempat tertunda. Mardhea tersenyum dalam diam, menyentuh dadanya yang berdegup kencang. Wajah pemuda tadi datar, tapi mampu membuat jantungnya berdebar.

"Jika Ibunda Khadijah menjadi istri Rasulullah, apa Mardhea boleh jadi istri kamu, Pemuda tanpa nama?" Mardhea terkikik mendengar ucapannya sendiri sebelum akhirnya berbalik dan masuk ke dalam kelas.

🪴🪴🪴

"Nama saya Hanan Aldinata Sagara." Pemuda bernama Hanan mengukir senyuman tipis. Berdiri di depan kelas bersama Buk Rain yang memang akan mengajar di jam pertama kelasnya.

"Siswa pindahan mana, lo, Han?" Fazal, pemuda yang duduk di bangku urutan ketiga bertanya sok akrab. Bahkan tanpa dipersilakan.

"Saya pindah dari pondok pesantren Nurul Islam."

"Wah anak pondok!"

"Assalamualaikum, Akhi!"

"Cogan pondok, guys!"

"Yah gak bisa digebet, pasti gak mau pacaran dianya!"

"Ta'aruf yuk, Han!"

"Tipe istri kamu kayak apa, Han? Aku mau memaksakan diri."

"Sudah diam, semuanya!" Buk Rain menengahi ketika suasana mulai tak terkendali. Lalu, dia kembali melihat kepada Hanan yang tetap diam dengan raut datar. "Hanan, silakan duduk di samping Fazal."

"Tapi, saya sama Fadil, Buk! Jangan pisahin kami, Buk. Saya gak mau dicap gak setia!" Fazal menolak sebelum Hanan mengangguk.

"Homo lo, Zal!" Glen yang duduk di belakang Fazal merutuk dan melempar kertas.

"Gak nyangka Fazal sama Fadil ternyata ini ada hubungan."

"Pantes gue kemarin ajak pacaran, gue ditolak."

"Seriusan?!"

"Iya tau. Gue juga nembak Fadil minggu lalu, ditolak juga."

"Gue malah pernah liat mereka gandengan pas ke kantin."

"JANGAN SALAH PAHAM OY!" Fazal berteriak kesal. Dia berdiri buru-buru, menghampiri Hanan dan menyeret pemuda itu untuk duduk di sampingnya. Memutar badan dan menatap semua orang yang tadi menggunjingnya dan bertanya, "PUAS LO SEMUA?!"

Hanan tersenyum mendengar teriakan itu. Namun, senyumannya terhenti disaat melihat kehadiran gadis yang tadi menghalangi jalannya. Gadis itu masuk ke dalam kelas dengan percaya diri, mendekati Buk Rain dan memberikan sebuah buku. Tampaknya dia sudah sangat terbiasa dengan guru matematika tersebut. Anak-anak kelas juga tidak protes, beberapa di antara mereka juga menyapa ramah.

Setelah urusannya selesai, gadis itu melambaikan tangan sekali. Nyengir lebar, lalu berlari keluar pintu dan perlahan menghilang. Hanan tertegun ketika pundak kirinya ditepuk, dia menoleh ke arah Fazal.

"Namanya Mardhea. Gadis penyuka cerita romansa."

Dan Hanan tidak mengucapkan apa pun sebagai balasan.

🪴🪴🪴

Gimana pendapat kalian tentang Hanan versi baru?
Mardheanya berbeda sekaliiihhh🤣

Btw, untuk beberapa waktu cerita ini hanya akan update setiap malam minggu, ya!

So, see you next week😚😍



Continue Reading

You'll Also Like

402K 34.1K 37
"1000 wanita cantik dapat dikalahkan oleh 1 wanita beruntung." Ishara Zaya Leonard, gadis 20 tahun yang memiliki paras cantik, rambut pirang dan yang...
2.8M 200K 44
[ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴜʟᴜ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ!] ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ - sᴘɪʀɪᴛᴜᴀʟ "Pak Haidar?" panggil salah satu siswi. Tanpa menoleh Haidar menjawab, "Kenapa?" "Saya pernah menden...
103K 9.9K 42
Spin-off Takdirku Kamu 1 & 2 | Romance - Islami Shabira Deiren Umzey, dia berhasil memenangkan pria yang dicintainya meski dengan intrik perjodohan...
178K 9.5K 36
"Jangan menikah dengan Perempuan itu! Menikahlah dengan perempuan pilihan Umi, Gus!" Syakila Alquds, sosok gadis yang kehilangan kesucian dan berasa...