THE SECRET OF CUPU [END]

By Black_Kutilang

3.9M 195K 9.8K

KALO GAK SUKA, GAK USAH BACA! PERGI! GAK USAH MENGHINA! GW GAK BUTUH BACOTAN LU! -------------------- 'Kamu... More

Cast
1. CLARA PUTRI
2. HUKUMAN DAN BULLY
3. HUKUMAN DAN BULLY {2}
4. SAMBAL
5. ADRIAN'S
6. ADRIAN'S {2}
7. ANAK BARU
8. SERIUS?
9. SIRBA
10. MEETING
11. TAK ASING
12. TIDAK TERIMA PENOLAKAN
13. KETAKUTAN
14. I HATE YOU
15. TIDAK SEMUDAH ITU
16. BERUBAH LAGI?
17. MUNGKIN
18. TRAUMA
19. HENTIKAN WAKTU
20. MAAF
21. KENAPA?!
22. KECEWA
23. EGOIS
24. I'M FINE
25. I KNOW THAT
26. PERTUNANGAN
28. MASALALU
29. AJAKAN VANI
30. GOSIP
31. FEEL SPECIAL
32. DEKAT
33. SAKIT
34. BERSATUNYA KELUARGA
35. PERGI
37. NICO & GEA
39. CLARA GAME
40. KABUR
41. AKSA PERGI
42. LO DAN GUE?
43. PRECIOUS
44. PERGI DAN KEMBALI
45. I SHOW YOU
46. TEMAN
47. TERGANGGU
48. PERANG DINGIN
49. TIBA-TIBA
51. MENCARI TAHU
52. PEPET TERUS
53. PEMBUNUH HANDAL
54. RENCANA KEMAH
55. MAU YA?
Extra Part I
Extra Part II
EXTRA PART III
EXTRA PART IV
ATTENTION PLEASE!
Info PO Wajib Baca!

56. KEMAH

50.4K 2.5K 152
By Black_Kutilang

JANGAN ADA SPOILER DI ANTARA KITA!!!
WALAUPUN KALIAN SUDAH BACA, KALAU KALIAN SPOILER LAGI, AKU GETOK YA PALANYA! LAGIPULA ALURNYA BANYAK YANG AKU UBAH! INTINYA JANGAN ADA SPOILER! KALAU MASIH ADA YANG SPOILER AKU GAK AKAN SEGAN-SEGAN BUAT SANTET ONLINE KALIAN:V

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote, komentar, follow, dan rekom!

Happy Reading and Enjoy...

===============

"Gue cinta banget sama lo, mau kan jadi pacar gue? Gue nyesel dulu gak sadar sama perasaan gue."

*Aksa Delvin Arion*

===============

Hari itu tiba, hari dimana kelas 11 mengadakan Camping. Clara sudah siap dengan segala perlengkapan yang ia butuhkan.

Tak banyak yang ia bawa, ia hanya membawa dua baju ganti, ponsel, snack dan beberapa minuman, juga uang tentunya. Jangan lupakan ia juga membawa dirinya ikut.

"Udah siap Ra?" Tanya Audy.

"Iya Mom. Ini mau berangkat," jawab Clara.

"Daddy antar ya?" Tawar Azri.

"Oke. Lagipula Rara udah lama gak di antar Daddy," jawab Clara.

Azri tersenyum dan mengangguk. Beliau juga sangat merindukan Putri bungsunya itu.

"Rara, jangan lupa oleh-oleh," ucap Marsha.

"Duit mana?" Tanya Clara.

"Pake duit kamu lah! Bu Boss," jawab Marsha.

"Ck! Nyebelin banget," desis Clara.

"Ra, Kakak juga mau oleh-oleh," ucap Mica.

"Kak Nico juga Ra."

"Kak Gea juga mau, Ra."

Clara dengan semangat mengangguk. Marsha yang melihat itu merasa kesal sendiri. Entahlah, akhir-akhir ini Clara dan Marsha memang selalu banyak berdebat.

"Giliran Kakak yang minta kamu mintain duit. Mereka kok nggak?!" Protes Marsha.

"Karena mereka gak nyebelin kaya Kakak," jawab Clara.

"Adik durhaka kamu."

"Udah, udah. Rara cepat kamu berangkat. Takut ketinggalan," ucap Audy melerai.

Clara mengangguk dan mencium tangan Audy, Gea, Nico, dan Mica. Marsha sudah mengulurkan tangannya minta di cium oleh Clara. Namun, Clara justru melewatinya.

"Woy! Salaman sini! Durhaka nih adik bener-bener," omel Marsha.

Clara mengangkat sebelah alisnya dan menatap Marsha dengan tatapan meremehkan.

"Gak mau. Kakak abis BAB," ucap Clara.

"Heh, kamu kira Kakak cebok pake tangan kanan?! Lagipula Kakak udah cuci tangan," omel Marsha.

Clara hanya tersenyum lalu mencium tangan Marsha, setelah itu ia justru mencubit pipi Marsha dengan sangat keras membuat Marsha mengadu kesakitan.

Marsha ingin membalas Clara namun Clara sudah terlebih dulu berlari menghindari Marsha.

"RARA! JANGAN KABUR KAMU!!!" Pekik Marsha namun tak ada niatan untuk mengejar.

"ASSALAMU'ALAIKUM!!" Teriak Clara.

"WA'ALAIKUM SALAM."

"Udahlah, kamu sama Rara nih ya berantem terus. Daddy mau antar Rara dulu. Assalamu'alaikum," pamit Azri.

"Wa'alaikumsalam."

***

Kini Azri dan Clara sudah ada di dalam mobil menuju Sekolah. Clara sedang sibuk memakan Snack seraya memandangi jalan raya di pagi hari.

"Daddy gak nyangka kamu udah sebesar ini, ya," ucap Azri tiba-tiba.

"Rara juga gak tahu, perasaan baru kemarin Rara masuk PAUD," sahut Clara.

"Tumbuh jadi anak baik ya, Ra. Jangan buat malu Keluarga," nasihat Azri.

"Iya, Dad. Pasti."

"Oh iya, tadi Daddy gak lihat Bella. Dia kemana?" Tanya Azri.

"Dia udah berangkat duluan, dia juga pamit sih sama aku," jawab Clara.

Azri mengangguk paham. Lalu ia teringat sesuatu.

"Beberapa hari lalu Daddy lihat Aksa antar Bella pulang, tumben banget. Terus juga kamu izinin gitu? Bukannya dulu Bella terobsesi banget sama Aksa?" Tanya Azri.

Deg!

"O-oh. Itu Rara yang suruh, kasihan Bella pulang sendirian," jawab Clara.

"Gitu ya. Aksa ikut camping kan?" Tanya Azri.

"Ikut dong."

"Syukurlah, setidaknya Daddy jadi lebih tenang. Daddy punya firasat gak enak tentang kamu. Jaga diri baik-baik ya."

"Pasti Dad."

***

Kini, semua siswa sudah berkumpul dan menunggu giliran untuk memasuki bus.

"Clara," panggil Bu Nada.

"Iya Bu?"

"Kamu duduk sama Aksa ya, berdua," ucap Bu Nada.

Kebetulan Aksa ada di samping Bu Nada, jangan lupa disamping Aksa ada Bella.

"Clara duduk sama saya Bu," ucap seseorang. Alvin.

"Gak bisa. Kamu gak satu kelas sama Clara. Lagipula guru-guru setuju Aksa duduk berdua sama Clara," tolak Bu Nada.

"Tapi Bu s---"

"Sudahlah Alvin, kamu kembali ke Kelas kamu sana," ucap Bu Nada.

"Baik Bu."

Alvin pun pergi dengan wajah di tekuk. Ia ingin satu bus dengan Clara, bukan maksud apa-apa, ia hanya ingin memantau Bella, pacarnya.

"Yasudah cepat masuk. Bella kamu duduk sama Gesya ya," ucap Bu Nada.

"Baik, Bu."

"Clara, Aksa, cepat naik," titah Bu Nada.

Aksa dan Clara mengangguk, lalu mereka berdua mulai menaiki bus. Mereka berdua duduk di kursi yang berada di bagian tengah. Tempat yang mempunyai dua kursi, Clara duduk di pojok, dan Aksa di pinggir. Tiga kursi di samping Aksa di isi oleh Davin, Kenzo, dan Ezra.

"Woy masa gue di tengah sih? Gak banget tahu gak?! Kaya cabe-cabean gini duduk bertiga. Gak bisa gerak gue," komentar Kenzo saat bus sudah mulai berjalan.

"Berisik! Udah terima aja sih," gertak Davin.

"Lah gue di pojok, bisa-bisa kejedot terus kalo tidur," ucap Ezra.

"Dahlah, lo tidur terus yang di pikirin," cap Kenzo.

"Ya suka-suka gue dong."

Aksa menoleh pada Clara yang juga sedang memperhatikan ketiga teman Aksa.

"Jangan dengerin. Mereka berisik. Udah tidur aja," ucap Aksa. Clara mengangguk.

"Enak banget jadi lo, Sa. Duduk berdua sama Tunangan. Gue juga mau duduk berdua sama cewek," ucap Kenzo.

"Sirik tanda tak mampu," ucap Aksa.

"Udahlah, gue emang gak mampu bawa Maudy kesini. Beda Sekolah," sahut Kenzo.

Davin mengambil Snack yang ada di dalam tas ranselnya. Lalu memberikannya pada Kenzo.

"Nih buat lo, diem gak usah berisik!" Ucap Davin.

"Gue mau!" Ucap Ezra.

"Ambil di tas gue. Diem! Gak usah bacot atau gue tendang lewat kaca," ucap Davin.

"Oke."

"Sadis," lirih Aksa.

Aksa kembali menoleh pada Clara, disana Clara tidak tidur melainkan sedang memainkan ponselnya dan jangan lupakan telinganya yang sedang menggunakan earphone.

"Kamu ngapain sih? Bukannya tidur," ucap Aksa.

Clara pura-pura tak mendengar, padahal ia mendengar jelas apa yang di ucapkan Aksa. Telinganya masih normal, ia tak menggunakan earphone dengan volume yang full.

Aksa yang merasa kesal karena tak di gubris pun akhirnya menarik earphone yang sedang di gunakan Clara. Clara yang merasa terganggu akhirnya melotot ke arah Aksa.

"Apaan sih? Balikin!" Ucap Clara dengan tatapan tak sukanya.

"Kamu kenapa sih? Kenapa jadi jutek gitu?" Tanya Aksa heran.

"Bukannya itu udah biasa? Sejak awal kita pacaran juga kan gitu," jawab Clara.

"Rara, serius aku nanya, kamu kenapa?" Tanya Aksa.

"Gak papa. Udah sini balikin!" Jawab Clara.

"Udah dong gak usah bohong, kamu kenapa?" Desak Aksa.

"Ish! Aku tuh masih kesel tahu gak sama kamu," ketus Clara.

"Kesel sama aku? Emang aku buat salah apa?" Tanya Aksa tak mengerti dimana letak kesalahannya.

"Gara-gara kamu semalam seenaknya bawa aku pergi pake baju tidur," jawab Clara.

Aksa tercengang, sungguh. Jadi soal ini? Bukannya semalam Clara sudah memaafkan Aksa? Lalu kenapa sekarang kembali marah?

"Bukannya kamu udah maafin aku?" Tanya Aksa.

"Iya, tapi tetep aja aku masih sebel sama kamu," jawab Clara.

"Kamu tuh ya, kalo masih sebel ngapain maafin aku semalam? Kalau masih sebel bilang aja, gak usah bohong. Sekarang aku minta maaf. Maafin nggak? Maaf ya?" Mohon Aksa.

"Ck! Aku maafin, tapi balikin earphonenya," ucap Clara.

"Tidur Ra, jangan main ponsel nanti kepala kamu pusing," ucap Aksa.

"Ish kamu tuh nyebelin banget jadi orang. Aku mau streaming, Aksa. NCT 127 sama BTS comeback kemarin aku belum lihat. Di tambah juga debut MCND, Comeback Iz*One, sama yang lainnya juga aku belum lihat. Sebulan ini aku kudet, cepetan sini balikin!" Ungkap Clara.

"Tetep gak mau. Nanti kamu pusing, Ra," balas Aksa.

"Yaudah terserah ambil! Aku masih bisa beli lagi," kesal Clara.

"Mereka lagi war Zra, biarin aja. Menonton keributan itu seru," ucap Kenzo pada Ezra yang sejak tadi memang memperhatikan Aksa dan Clara sambil memakan makanan dari Davin. Sedangkan Davin, ia tak peduli dengan sekitarnya, ia memilih untuk tidur.

"Iya, mereka ribut terus heran. Gue juga masih bingung, mereka itu udah jadi mantan atau belum," balas Ezra.

"Kita lihat aja endingnya nanti," sahut Kenzo.

"Aku lebih milih kamu marah sama aku, daripada kamu sakit," ucap Aksa.

Namun Clara tak peduli. Ia sudah teramat kesal pada Aksa. Clara lebih memilih menatap jalan raya daripada harus melihat wajah Aksa yang membuatnya geram.

Lama-kelamaan kantuk pun menghampiri Clara. Tanpa sadar Clara tertidur begitu saja, kepalanya menyender pada kaca bus.

Aksa yang sadar bahwa Clara tertidur pun akhirnya memindahkan kepala Clara ke bahu sebelah kanannya dengan perlahan. Ia takut mengganggu tidur Clara dan ia juga tak ingin jika nanti kepala Clara terbentur jika bus ini melewati polisi tidur.

"Happy Ending ternyata Zra, Clara tidur di bahunya Aksa tuh," ucap Kenzo memberitahu Ezra.

"Iya gue tahu, Zo. Eh tapi beneran deh gue bingung sama hubungan mereka. Mereka udah putus atau belum? Kalau mereka belum putus, kenapa Clara pacaran sama Alvin, terus juga kenapa Aksa deketin Bella? Kalau udah putus, kenapa mereka masih kelihatan saling perhatian?" Tanya Ezra.

"Entahlah, gue juga gak tahu," balas Kenzo.

"Eh tapi Zo, lo udah punya pacar kan ya?" Tanya Ezra.

"Udah, lo kan tahu. Gimana sih?"

"Yaudah kalau gitu Vani buat gue ya?" Tanya Ezra membuat Kenzo melotot dan Davin yang tadi tertidur langsung terbangun dan langsung memukul kepala Ezra.

"Apaan tadi lo ngomong? Ngapain bawa-bawa adek gue?" Tanya Davin.

"Loh bukannya lo tadi tidur?" Heran Ezra.

"Jawab!" Gertak Davin.

"Gak papa sih. Gue suka sama adek lo sebenernya udah lama, tapi ya karena Kenzo juga suka, Gue cuma bisa diem. Maaf. Jangan amuk gue Vin, please," ungkap Ezra.

Fakta itu tentu saja membuat Davin, dan Kenzo terkejut, begitupun dengan Aksa yang sejak tadi memperhatikan keributan ketiga temannya.

"Kenapa lo gak ngomong dari awal?! Kenapa harus diem-diem gitu?!" Omel Kenzo.

"Gue gak mau di anggap nikung lo," jawab Ezra.

"Seharusnya lo bilang dari awal, Zra. Gue jadi merasa bersalah kalau kaya gini," ucap Kenzo.

"Gak papa. Jodoh gak kemana kok," balas Ezra.

"Gue setuju kalau lo suka sama Vani. Gue kasih restu," ucap Davin tiba-tiba. Tentu saja Ezra dan Aksa terkejut. Apalagi Kenzo.

Semudah itu Davin memberi restu? Astaga, bahkan dulu Kenzo sangat sulit mendengar ucapan itu keluar dari mulut Davin.

"Serius Vin?" Tanya Ezra tak menyangka.

Davin mengangguk. Sungguh betapa senang hati Ezra saat mendapat restu dari Calon Kakak Ipar, eh? Ezra kembali menoleh pada Kenzo.

"Em tapi kalo Kenzo masih ada rasa sama Vani, gue mundur," ungkap Ezra. Sontak saja Ezra mendapat pukulan dari Kenzo.

"Apaan sih?! Lo kan tahu gue udah punya pacar, yakali gue nyimpen perasaan buat dua perempuan sekaligus," ucap Kenzo.

"Lo kan playboy, gak ada yang gak mungkin," jawab Ezra.

"Wah, minta pukul dimana lo? Kanan atau kiri?"

"Maaf, canda aellah. Eh btw, gue kangen Vani deh. Kapan dia balik Vin?" Tanya Ezra.

"Lama, gue gak yakin lo sanggup nunggu," jawab Davin.

"Gue akan nunggu kok. Serius."

Aksa hanya geleng-geleng kepala mendengar percakapan itu, ia cukup terkejut dengan pengakuan Ezra. Tapi syukurlah Ezra sudah berani mengungkapkan perasaannya. Ezra memang tipe orang yang tertutup, jadi tidak heran jika dia pandai menyembunyikan fakta itu.

***

Kini semua sudah sampai di tempat tujuan. Mereka juga sudah mulai membentuk tenda mereka masih-masing. Satu tenda berjumlah tiga orang.

Clara satu tenda dengan Misya dan Lita. Beruntungnya Clara, karena Misya dan Lita bukan termasuk ke dalam daftar orang yang membencinya.

Misya dan Lita juga termasuk orang yang pendiam namun asik. Mereka berdua adalah anak baru, mereka baru masuk Sekolah setelah Clara mengungkap identitas.

"Lo cantik banget ya Clara. Gak nyangka gue bisa satu kelompok sama lo," ucap Misya.

"Biasa aja. Gue belum secantik Tzuyu, Irene, sama Jisoo," balas Clara.

"Wah? Lo KPopers ternyata. Astaga, gak nyangka gue. Kita samaan Cla," pekik Lita.

"Lo KPopers? Baru tahu gue," ucap Clara.

"Iya. Misya juga sama," balas Lita.

"Ok. Nanti kita obrolin lagi, sekarang kita selesaikan dulu buat tendanya," ucap Clara. Misya dan Lita mengangguk.

Saat sedang melanjutkan membuat tenda, Clara tak sengaja melihat Aksa sedang berbincang dengan Bella. Kebetulan jaraknya tak jauh dari tempat Clara sekarang berdiri, jadi ia bisa mendengar apa yang di bicarakan Aksa dan Bella.

"Lo belum selesai bikin tenda Bell?" Tanya Aksa.

"Iya, belum. Susah banget ini, kebetulan kelompok gue juga gak ada yang mau bantuin. Mereka semua justru sibuk ngevlog," ungkap Bella.

"Yaudah, gue bantu ya," ucap Aksa. Bella mengangguk semangat.

Mereka berdua pun mulai mengerjakan membangun tenda. Tentu saja itu tak lepas dari perhatian murid lainnya.

"Lo baik banget Sa, bikin orang ambyar ya lo," ucap Bella.

"Nggak lah. Gue gak sebaik itu. Sesama manusia harus saling menolong," balas Aksa.

"Tapi itu Clara gak lo bantuin?" Tanya Bella.

"Kelompok Clara tuh bisa kerja sama. Gak kaya kelompok lo," jawab Aksa.

"Iya juga sih."

"Lo cantik," ungkap Aksa.

"Hah?"

"Lo cantik," ulang Aksa.

"Gue?"

"Iya, Bella Gracia. Bego ya gue baru sadar sekarang," ucap Aksa.

"M-m-makasih. Tapi gue gak secantik Clara," ucap Bella berusaha merendah.

"Di mata gue, lo yang paling cantik," ucap Aksa.

"Bisa aja lo."

CK! Rasanya Clara ingin membakar seseorang saat ini juga dengan api yang sedang berkobar di dalam hatinya. Panas sekali rasanya.

***

Kini beragam acara sudah di laksanakan. Sekarang adalah saatnya mereka bebas melakukan aktifitas apapun. Tenda murid dan guru terpisah. Tenda guru jauh berada di belakang sana.

Kini semua murid sedang dengan aktifitasnya masing-masing. Lalu tiba-tiba Clara berdiri di tengah-tengah dan berteriak dengan lantang.

"GUYS GUE MINTA PERHATIANNYA DULU SEBENTAR!!!"

Tentu saja suara itu membuat semua perhatian tertuju padanya. Termasuk Aksa dan teman-temannya.

"Terima Kasih. Disini gue cuma mau bilang, Aksa punya kejutan buat kita semua. Ayo Aksa, maju," ucap Clara.

Aksa mengangguk dan ia mulai berjalan menghampiri Clara dan berdiri di samping Clara.

"Bella," panggil Aksa.

"Gue?"

"Iya, sini," ucap Aksa.

Bella merasa bingung, namun ia juga tak urung mendekatkan diri ke hadapan Aksa dan Clara.

"Kenapa?" Tanya Bella.

Bukannya menjawab, Aksa justru berjongkok di hadapan Bella. Tentu saja semua yang melihat itu menjadi terkejut.

"Di malam yang dingin ini, di hutan ini, di hadapan semua siswa sekarang ini, gue Aksa Delvin Arion sangat mencintai lo. Lo mau kan jadi pacar gue? Gue nyesel baru sadar sama perasaan gue sekarang," ungkap Aksa.

Sungguh, semua orang sangat terkejut. Mereka tak menyangka bahwa kata-kata itu akan keluar dari bibir Aksa.

"L-l-lo serius?" Tanya Bella.

"Iya."

"Tapi Sa, gue gak ada apa-apanya di banding Clara. Gue gak bisa, Sa. Gue gak mau Clara sakit hati," ucap Bella.

"Loh? Ngapain bawa-bawa gue. Aksa itu cintanya sama lo, Bella. Lagipula gue udah punya Alvin," sahut Clara.

"Clara gak masalah soal ini. Lagipula dia cuma tunangan gue. Lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya Aksa lagi.

"Kalau emang disini gak ada yang merasa tersakiti. Gue terima," jawab Bella.

"Makasih," balas Aksa. Kemudian ia tersenyum penuh arti.

Sedangkan para siswa dan siswi justru merasa kecewa dengan itu semua. Mereka tidak rela jika Aksa dan Clara seperti ini. Mereka juga tidak rela jika Aksa dengan Bella bersama.

"Oh iya, gue juga ada sesuatu hal yang mau gue kasih tahu. Alvin. Sini," ucap Clara seraya memanggil Alvin.

"Aku?" Tunjuk Alvin pada dirinya sendiri. Clara mengangguk.

Tanpa pikir panjang, Alvin pun mulai menghampiri Clara. Alvin berdiri di samping Clara.

"Kenapa?" Tanya Alvin.

Bukannya menjawab, Clara justru menggenggam kedua tangan Alvin. Alvin terkejut bukan main, begitupun semua orang yang melihat itu.

"Aku mau jujur sama kamu. Aku itu cinta banget sama kamu, Alvin. Jangan tinggalin aku ya. Aku takut jadi gila nantinya," ungkap Clara.

Dan ya, lagi-lagi semua orang yang melihat kembali di buat terpaku. Sungguh mereka tidak ikhlas melihat itu semua.

"Kamu cinta sama aku? Bener-bener tulus?" Tanya Alvin memastikan.

"Iya. Aku tulus banget cinta sama kamu Vin," jawab Clara yakin.

"Tapi maaf, gue gak ada perasaan apapun buat lo," ungkap Alvin dengan nada datarnya.

"Loh kenapa?" Tanya Clara terkejut.

"Karena gue cuma cinta sama Bella," jawab Alvin lalu menarik Bella yang sedang berada di samping Aksa untuk berada di sisinya.

"Kamu tega Alvin?! Kenapa kamu lakuin ini?! Kenapa juga orangnya harus Bella?! Terus kenapa kamu mau jadi pacar aku?!"

"Inget satu hal ya. Gue gak pernah ada perasaan apapun buat lo. Kenapa gue lakuin ini? Karena gue mau bantu pacar gue balas dendam. Kenapa orangnya harus Bella? Jelas, karena Bella pacar gue. Lo tanya kenapa gue mau jadi pacar lo? Lo lupa, bukannya lo yang maksa gue buat jadi pacar lo? Dengan gak tahu malunya lo ngomong kaya gitu di hadapan semua orang. Dasar cewek gak punya harga diri. Dimana harga diri lo? Muka cantik, uang banyak, otak pinter, tapi gak punya harga diri tuh gak ada gunanya tahu gak?!" Ucap Alvin dengan begitu tajamnya.

Clara tak tahan, air matanya sudah tumpah sejak tadi. Aksa yang melihat itu pun tidak tega. Aksa berjalan mendekati Clara.

"Bella, semua yang di katakan Alvin ini benar?" Tanya Aksa.

"Iya, semua benar. Gue itu pacarnya Alvin. Gue lakuin ini semua karena gue mau balas dendam sama lo dan Clara. Gue harap, hati lo berdua hancur sehancur-hancurnya," jawab Bella.

"Tapi kenapa lo lakuin ini?"

"Kenapa lo tanya? Karena lo berdua Keluarga gue jual gue, karena lo berdua Keluarga gue bangkrut, karena lo berdua adik gue penyakitan. Mulai sekarang, gue mau kita putus!" Gertak Bella.

"Gak tahu diri banget ya lo. Udah di tampung sama Clara, Sekolah udah di biayain. Tapi lo malah balas kaya gini?" Suara Davin terdengar. Memang, perkataan itu dapat menyakiti hati Bella. Namun Davin tak peduli.

"Gue gak peduli. Yang jelas, sekarang hati Clara sudah hancur, otomatis hati Aksa juga hancur. Gue seneng lihat mereka berdua menderita. Gue puas," balas Bella.

"Bego banget ya lo, mereka berdua gak segampang itu lo kibulin," ucap seseorang.

Mereka terkejut, bagaimana bisa dia tiba-tiba ada disini? Bagaimana bisa? Orang itu berdiri dengan tampang angkuhnya di samping Clara. Menatap Bella dengan tatapan tak suka.

"Vani?!"

{Bersambung...}


Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote, komentar, follow, dan rekom!

Thank you and love you guys...

Publish :
Selasa, 10-Maret-2020. 01.35 WIB.
Tangerang, Banten.

Selesai revisi tahap 1 :
Sabtu, 16-Mei-2020. 05.37 WIB.
Tangerang, Banten.

Selesai revisi tahap 2 :
Minggu, 27-September-2020.
Tangerang, Banten.

Tekan tanda bintang di pojok kiri untuk melanjutkan membaca;)

Continue Reading

You'll Also Like

531K 41.4K 52
Ini semua perubahan hidup seorang si keras kepala Laut Altazero Vensca, saat dirinya pindah ke sekolah baru dan menjadikan klinik kesehatan sekolah y...
839K 84.4K 47
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
252K 3K 15
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
1M 64.4K 62
Dipersatukan dalam permainan dengan pemain yang sudah jelas memiliki sifat saling bertolak belakang. Si dingin yang hampir tak bisa dibedakan dengan...