AdZav

By putriauls

15.7K 1.1K 38

[ON GOING] Zavier esprancio albern, pria idaman para perempuan ini terkenal dengan ketampanan nya bukan hanya... More

PROLOG
AdZav | 1
AdZav | 2
AdZav | 3
AdZav | 4
AdZav | 5
AdZav | 6
AdZav | 7
AdZav | 8
AdZav | 9
AdZav | 10
AdZav | 11
AdZav | 12
AdZav | 13
AdZav | 14
AdZav | 15
AdZav | 16
AdZav | 17
AdZav | 18
AdZav | 19
AdZav | 20
AdZav | 21
AdZav | 22
AdZav | 23
AdZav | 24
AdZav | 25
AdZav | 26
AdZav | 27
AdZav | 28
AdZav | 29
AdZav | 31
AdZav | 32
AdZav | 33
AdZav | 34
AdZav | 35
AdZav | 36
AdZav | 37
AdZav | 38
AdZav | 39
AdZav | 40
AdZav | 41
AdZav | 42
AdZav | 43
AdZav | 44
AdZav | 45

AdZav | 30

239 25 0
By putriauls

Budayakan vote sebelum membaca

*****

Zavi mengecek ponsel nya dan ia mendapatkan sederet pesan dari grup kalau ia akan kembali kumpul untuk membicarakan acara sekolah.

Ia menengok kesebelah nya ternyata Rio sedang tidur karena guru hari ini berhalangan hadir jadilah jamkos.  Karena Zavi bosan di kelas jadi memutuskan ke lapangan basket yang didalam sekolah untuk bermain sebentar.

Saat jalan Zavi melihat dari jendela kelasnya, perempuan yang membuat nya selalu memikirkan nya tanpa alasan yang ia tahu sendiri.

"Eh Zav tunggu, " Panggil seseorang.

Zavi menoleh dan dibuat kaget didalam hati tapi dengan segera merubah wajah nya menjadi biasa.

"Hmm. "

"Nanti lu ikut kumpul kan? " Tanya Adel tersenyum.

Zavi yang melihat Adel tersenyum dibuat terpana tapi ia tetap menetralkan wajahnya.

"Iya. "

"Oke deh gua cuma memastikan supaya tim kerja kita lengkap, " Ujar Adel.

"Hmm. "

Adel yang sudah terbiasa dengan jawaban Zavi seperti itu hanya tersenyum.

Karena urusan dengan Zavi sudah selesai jadi ia jalan meninggalkan Zavi tapi saat ingin melewati nya ia di cekal tangan nya.

"Pulang nya bareng gua, " Kata Zavi langsung melepaskan tangan dan meninggalkan Adel.

Adel terpaku ditepat,  pipi nya memerah untung nya Zavi tidak berada dihadapannya bisa-bisa Adel malu saat Zavi melihat.

"Apaan si napa pipi gua merah please del jangan baper, "Beo Adel menampar pipi nya pelan.

***

Zavi tersenyum sendiri di rooftop sekolah. Entah mengapa kejadian tadi membuatnya bahagia.

Dorr!

"Napa tuh senyum-senyum tumben amat seorang manusia es senyum, "Sindir Rio dengan tertawa.

Zavi menatap datar Rio dan Rio menghentikan tawa nya.

"Gimana acara sekolah? " Tanya Rio.

"Ga gimana-gimana"

Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara dua sahabat sejoli ini. Zavi dengan pikiran nya dan Rio pun sama.

"Btw gua mau bilang aja nih si Argil mau kita nongkrong gimana tuh? "

Zavi menengok ke Rio,"Gimana nanti aja."

"Kebiasaan emang ya,  emang lu ada keperluan apa? "

"Rapat, " jawab singkat Zavi.

"Yaudah biar gua ama Argil aja deh kali ini tanpa lu."

Zavi hanya berdehem sebagai jawaban.

"Kantin yok, " Ajak Rio.

Zavi berdiri lebih dulu diikuti Rio berjalan menuju kantin, banyak yang menatap kedua nya dengan tatapan kagum. Rio membalas dengan senyum sesekali tapi tidak dengan Zavi yang memasang wajah datar.

Sesampai mereka dikantin langsung ke tempat biasa mereka tempat di pojok karena Zavi tidak suka jadi pusat perhatian tapi meskipun begitu tetap saja.

"Mau makan apa lu? "

"Bakso sama air putih."

Rio langsung ke tempat yang bertulisan mie ayam & bakso untuk memesan.

Selagi Rio memesan Zavi melihat ke samping nya yang terdapat Adel yang sedang makan tanpa terganggu oleh teman nya.

"Del, Del woy" panggil Keisya tapi tetap di hiraukan oleh Adel yang sedang menikmati makan.

Akhirnya Intan menghentikan makan Adel walaupun nanti nya akan berakhir Adel marah.

"Apaan si ganggu aja ah," Kesal Adel.

"Wei lu kayak kaga makan berhari-hari tau ga, itu si Zavi merhatiin lu terus," Ucap Keisya.

Adel ingin menengok ke samping tapi malu jadi ia hiraukan saja.

"Eh si bocah malah makan lagi," Ujar Tasya.

"Ah penasaran pengen nengok tapi gua gamau bodo ah mending makan lagi," Batin Adel makan dengan cepat.

Zavi yang melihat Adel makan dengan cepat dibuat lucu tapi menahan untuk tersenyum. 

"Woi nih liat kemana si lu?" Tanya Rio heran.

Zavi langsung mengalihkan pandangan ke makanan nya.

"Ga liat kemana-mana."

Rio hanya mengangguk saja dengan tatapan masih meneliti curiga ke Zavi.

"Mana makanan gua," pinta Zavi.

"Anjir bukannya terima kasih langsung minta aja," timpal Rio memberikan makanan ke Zavi. Zavi memakan makanan nya tapi mata nya tetap ke arah cewe tersebut.

"Hmm acara sekolah kapan si lama bener?" tanya Rio.

"Bentar lagi," jawab Zavi.

"Terus nanti lu bakal masuk osis gitu?"

"Kagak."

"Kirain gitu seorang Zavi ikut osis wah gempar satu sekolah," ucap Rio.

"Alay."

####

Zavi sudah berada diruangan osis bersama rekan-rekan bidang nya. Membicarakan evaluasi akhir pekerjaan mereka.

Acara ini akan diadakan besok. Sedari tadi Zavi melirik Adel fokus ke catatan dan terus menanyai benar salahnya.

"Biar gua aja yang kerjain daripada lu nanya mulu," Zavi mengambil catatan tersebut secara paksa. "Tinggal dikit lagi kan? Biar gua aja gausah ngeyel."

Adel mendengus padahal dirinya juga ingin belajar banyak. Mungkin Zavi cemburu kali? Adel tertawa dalam hati memikirkan itu mana mungkin terjadi.

"Seterah deh awas aja pas acara ganggu," timpal Adel.

"Ga penting," sarkas Zavi.

"Bloon lu Zav malah ngomong gitu," batin Zavi.

Adel tak lagi bersuara, ia bahkan memalingkan wajah dari Zavi. Adel dapat mendengar helaan nafas berat Zavi.

Kumpul rapat selesai, Adel langsung keluar dari ruangan osis meninggalkan Zavi. Zavi yang dapat menyesuaikan langkah menahan Adel.

"Kenapa?" tanya Zavi langsung.

Adel dibuat salah tingkah ditatap Zavi apalagi masih ada beberapa orang lewat.

"Apanya?" balik tanya Adel.

Zavi menghela nafas lagi. Sungguh perempuan mengapa tidak bisa langsung mengungkapkan membuat pikiran nya bekerja.

"Lu bakal gua ganggu kok tenang aja jadi yang gua bilang ga ganggu itu bohong," jelas Zavi mengenggam Adel membawa nya ke parkiran motor.

Adel terpaku mendengarnya bahkan ia menahan senyum memalingkan wajah saat digenggam Zavi.

"Naik!"

Zavi mengulurkan tangan membantu Adel naik ke motor nya. Lalu berlalu meninggalkan sekolah.

Mereka mampir sebentar untuk meminum es kelapa di pinggir jalan. Adel tadi nya menolak saat diajak namun akhirnya mengiyakan takut dengan tatapan tajam Zavi kepadanya.

"Hmm Zav."

"Apa?"

"Gimana ya gitu loh anu," ucap Adel terbata.

Zavi menahan untuk tidak mencubit kedua pipi Adel. Lucu sekali melihat Adel gugup seperti itu.

"Ngomong," titah Zavi.

"Gua inget si sama omongan lu waktu itu cuma gua takut jatuh cinta sama lu Zav," ungkap Adel menunduk malu.

Zavi diam beberapa saat baru ia membalas perkataan Adel.

"Kenapa takut? Ga salah lu jatuh cinta kan gua bilang bakal jaga lu apapun itu."

"Tapi kalo gua cinta sama lu apa lu bakal cinta sama gua?" tanya Adel.

Zavi tak menjawab karena ini bukan waktu yang tepat. Biarkan mereka seperti ini terlebih dahulu.

"Bang ini uang nya kembalian nya ambil aja," ucap Zavi memberikan uang sekaligus gelas dirinya dan Adel.

Adel tak berbicara langsung naik ke motor Zavi tanpa bantuan Zavi yang sudah mengulurkan bantuan. Zavi merasa bersalah tapi ia juga tidak mau diwaktu seperti itu.

Sesampainya di pekarangan rumah Adel. Adel kembali ditahan tangan nya oleh Zavi.

"Jangan mikirin apa-apa istirahat yang cukup besok acara dimulai," pesan Zavi.

Adel hanya mengangguk namun setelah itu kembali terkejut saat Zavi mengusap rambut nya. Zavi menancap gas meninggalkan Adel yang jantung nya berdetak kencang.











******


Maaf misalkan update nya bener-bener jarang banget.

Jadi rencana nya aku mau alur nya di cepetin gitu.

Thank you yang masih setia baca cerita pertama aku ini.

Ga nyangka aja bisa sampai chapter segini hehe.

Komen dong siapa tau dapet hadiah dari Rio😂

Continue Reading

You'll Also Like

1M 66.4K 38
Married With Santri novel version available on shopee @firazmedia Bagaimana kisahnya jika seorang santri yang sedang menimba ilmu agamanya harus dijo...
3.6M 404K 63
Bagaimana kehidupan Alara menjadi seorang istri yang seharusnya dituntun oleh sang suami, tapi ia justru yang menuntun? ━━━━━⋇⋆✦⋆⋇━━━━━ *•.¸♡𝐓𝐄𝐋𝐀...
4.6K 303 9
SEBELUM BACA, FOLLOW DULU YUK !!! . . . "Ayo, gue antar." "Gak." "Naik gue bilang." "Modus penculikan ya? Sana ih, aku teriak nih." "Ok" ▪︎ "Ayo." Ga...
374K 28.9K 37
Mesin waktu tidak akan pernah ada dan Zahwa tidak akan pernah bisa mengundur waktu untuk ia bisa kembali ke masa dulu di mana dia belum menikah denga...