Heart disclosure [completed]

By ZHCEEE

161K 6.1K 390

[Proses Revisi] Revan, aku menunggumu, menerima rasa yang sudah amat berat ini - Arrma Athalia. Sebuah penun... More

1ā€¢-Atha & Revan.
2ā€¢- Jika Bertemu
3. About Arsya.
4. Terbang lalu jatuh
5ā€¢-Kebenaran yang menyakitkan.
6ā€¢-Rindu kejam
7ā€¢- Care
8ā€¢-Terus Terang.
9ā€¢-Diary Lama
10ā€¢-Berharap
11ā€¢-Malam Menemani Rindu
12ā€¢-Menutup Rasa
13ā€¢-Raka & Vanno
14ā€¢- Datang Kembali
15. Rasa Penasaran
16ā€¢- Sangat Kacau
17ā€¢-Salah Mengartikan
18ā€¢-Kode Sebuah Mimpi
19ā€¢- Terungkap Fakta
20ā€¢-Arsya Menyakitkan
21ā€¢-Berhenti/Mencintai
22ā€¢-Keamarahan Singkat&Tajam
23ā€¢- Makna kata 'Lagi'
24ā€¢-Cemburu?
25ā€¢-Saat Atha Berbicara
26ā€¢- Mereka yang Memaksa
27ā€¢-Susah Menghilangkan Gengsi
28ā€¢- 2 Pilihan
29ā€¢-Mereka Lagi
30ā€¢-Terkejut & Sakit
31ā€¢-Kebersamaan
32ā€¢-Bersama Hujan.
33ā€¢-Perpisahan & dia yang kembali
34ā€¢- Sebuah Janji
35ā€¢- Berjuang
36ā€¢-Berakhir?
37.Menginginkan kembali.
38ā€¢-Berubah
39ā€¢-Senja
40ā€¢-Cerita masa lalu
41ā€¢-Menginginkan.
42ā€¢-Heran
43ā€¢-Khawatir
44ā€¢-Bertemu
45ā€¢-Marah.
46ā€¢-Berfikir
47ā€¢-Suruhan.
48.Kena!
49ā€¢-Apa aku akan pergi?
50ā€¢-Besok malam
51ā€¢-Revaled
52ā€¢-Bucin
53ā€¢-Rumah Stella
54ā€¢-Terjebak
55ā€¢-Bullshit.
56ā€¢-Salah paham.
58ā€¢-Family Problem.
59ā€¢-Menjauh.
End (Disclosure)
ā€¢-Extra Part 01
ā€¢- Extra Part 02
ā€¢-Extra Part 03
Quote Heart Disclosure
New Story

57ā€¢-Menyesakan

2.1K 54 0
By ZHCEEE

Semua orang pernah merasakan sakit, namun mereka punya cara mereka berbeda-beda untuk menutupinya.

Kak kok kakak tumben ngajak aku ketemu Papa?" tanya Raka sambil memainkan ponselnya menunggu kehadiran Jhoni diruang tamu itu.

"Padahal kalo aku bicara soal papa pasti lo marah, kesel banget gue" kesal Raka ceplas-ceplos.

"Revan kamu kesini sama siapa?" tanya seorang dari belakang.

"Papa?" tanya Raka.

"Raka!" teriak Jhoni memeluk Raka, dan Revan hanya diam menyaksikan.

"Ekhem.." Revan berdehem.

"Revan papa kangen sama kamu" Jhony merangkul pundak Revan.

"Pa, Revan mau ngobrol sama Papa bisa kan?" Revan menaikkan alisnya dan tersenyum tipis,namun karena ponselnya bergetar membuat senyum itu pudar.

Muncul notifikasi dari Jasson.

Jasson: Lo udah di Jogja? kenapa kagak ngabarin gue sih, nih si Vanno keadaannya udah mulai membaik, lo pukulin kan kemaren?

Revan hanya mengerutkan dahi,biya memang sebelum itu ia janjian degan Jasson untuk pergi ke Yogyakarta bareng, namun Vanno? ia kenapa? sakit karna dipukulin oleh Revan?

Lemah. batinnya menyunggingkan sudut bibirnya.

Revan sudah cukup kecewa, ia bahkan sudah memblokir kontak Atha dan benar-benar ingin menghilangkan wajah gadis itu dari pikirannya.

Sakit hati sekali setelah pengungkapan rasa beberapa hari saja sudah dibalas dengan cara seperti ini.

"Revan? jadi ngobrol?" tanya Jhony saat melihat putranya yang tidak pernah ia kasih kasih sayang ini melamun.

"Heem iya" Revan bangkit lalu duduk di teras depan, Jhony pun hanya bisa pasrah dan mengikuti saja.

"Bi tolong teh hangat dua ya" ucap Jhony pada bibi.

"Eh tiga! sama aku papa! Raka kecewa gak dianggep" Raka mengerucutkan bibirnya tidak terima, dari tadi memang badan Raka sedang tidak terlalu fit.

"Aduh anak papa ini, bandelnya sama aja kaya dulu" Jhony tetawa lalu mengeleng.

"Ih enggak lah, Papa aja yang gak tau, ngilang kemana aja sih papa?" degus Raka.

Jhony yang mendengar itu hanya diam, tak berkutik sama sekali lalu terseyum dan berjalan kedepan menemui putra sulungnya.

"Hmm, Revan kenapa tiba-tiba datang kesini?" tanya Jhony mendudukan dirinya disamping Revan yang hanya diam memandang lurus.

"Emang kenapa sih pa, aku cuma mau cerita doang masa gak bisa" Revan benar-benar muak, semua tidak ada yang mengerti dirinya.

"Yaudah silahkan, Papa bakalan dengerin"

Dengerin doang? emang gak berubah. batin Revan.

"Jadi Revan habis di selingkuhin sama pacar Revan, padahal Revan jarang banget deket sama cewek ,sekali pacaran langsung diselingkuhin lagi" ucap Revan sangat kesal sekaligus memancing respon ayahnya.

Hanya dengan Jhony ia bisa bercerita seperti ini.

Jhony yang meninggalkan Mona bukan? karna Jhony sudah tidak cinta lagi pada Mona dan memilih menikah lagi? Hmm sangat pahit dan sakit bagi Revan juga Raka.

"Revan, Papa emang gak paham masalah cinta anak muda kayak gituan, tapi emang kamu yakin kalo dia bener sama laki-laki lain?"

Revan menggaruk kepalanya kesal.

Kok jadi terkesan gak percaya sama gue? Apa papa sadar dia kesindir? batin Revan dalam hati.

"Ya Revan yakin, Revan mau putusin aja!"

"Papa bilangin ya, lebih baik kamu cari tau dulu kebenarannya sebelum kamu nyesel Van" ucap Jhony.

"Hmm yaudah entar Revan cari tau, Istri Papa sekarang dimana?" tanya Revan mampu
membuat Jhony tercengang.

"Dijakarta" jawab Jhony singkat.

"Dia punya anak kan Pa? cewe atau cowo?" inilah Revan jika bersama ayahnya, jiwa penasaran itu langsung muncul dan ia ungkapkan.

"Cewek"

"Wih, sekolah mana?" tanya Revan asal,namun hatinya benar benar sakit menanyakan hal ini pada Jhony, ia sangat merindukan keluarganya yang utuh dulu.

Raka yang menguping hanya bisa meneteskan air matanya, tak disangka apa ini alasan Revan tak mau ia selalu bertanya-tanya tentang ayahnya?

"Papa aku kangen" lirib Raka pelan dari balik pintu.

"Satu sekolah sama kamu"

Hah? siapa?

"Yang bener pa? siapa dia?"

Jhony tau maksud Revan, apa dia akan menghajar Stella jika tahu?

"Nanti kamu tahu sendiri, Papa masuk dulu" Jhony menunduk lalu masuk.

"Brengsek, siapa dia!" umpat Revan dengan keras sampai Jhony mendengar.

"Papa! Aku kangen Papa!" Raka memeluk Jhony yang masih diambang pintu.

Revan hanya menengok dan mewajarkan, sesekali ia merasa kasihan pada Raka.

Jhony membawa Raka masuk ke kamar karna badannya panas. Membuat Revan hanya bisa menghela nafas dan mengabari Mona.

Revan: Ma, aku sudah sampe, si Raka manja lagi sakit.

Tak lama kemudain Mona dengan cepat membalas pesannya.

Mama: Astaga Raka kenapa Revan? jagain adik kamu baik-baik, Mama lagi dirumah sakit, jagain Atha.

Revan membulatkan matanya bulat-bulat dan apa dia tidak salah menerima pesan? Atha ? ada apa dengan dia.

"Jangan-jangan dia-." Revan menggantungkan kalimatnya.

Pikiran negatif juga kecemasan yang amat dalam menyelimuti pikirannya, dan tak lama kemudian mobil putih milik keluarga Lucky datang.

"Om Lucky? tante Aleta?" tanya Revan.

"Revan? kamu kok ada disini?" tanya Lucky, disamping itu ada Aleta dengan wajah cemasnya.

"Om ngapain kesini? ini rumah Papa saya sama kakek saya" ucap Revan.

Lucky juga Aleta kaget mendengar itu semua, Mona bahkan tidak pernah mengenalkan mantan suaminya sama sekali pada Aleta, ternyata Jhony? kerabat dekat Lucky.

Lucky dan Aleta saling memandang lalu bertanya pada Revan tentang keberadaan Jhony.

"Ayah Jhony?" tanya Lucky.

"Iya, kenapa om sama tante nanyain Papa saya, emang kenal?" Revan bertanya ragu.

"Iya saya kerabat dekat Papa kamu Revan, sekarang om mau ngabarin kalo tante Ghista sedang berusaha menghubunginya.

"Siapa dia?" lagi-lagi pertanyaan Revan membuat mereka kewalahan dan bingung mau menjawab apa, apa Revan akan merasa sakit jika tahu Stella, adalah anak tiri Jhony.

"Papa kamu dimana Revan?Tante juga buru-buru soalnya Atha juga dirumah sakit." tanya Aleta berusaha menahan Revan untuk tidak bertanya lagi.

"Ada didalem, Raka juga lagi sakit tan" ucap Revan dengan cuek.

Revan: Kok ada tante Aleta ma? katanya om Lucky temen Papa, masa?

Mama: Hmm, Revan tolong kasih tau tante Aleta untuk segera datang ke jakarta, kamu ini juga pacar lagi sakit malah ngeluyur, cepet kamu pulang sama Raka.

Kenapa gue? gak ada yang ngertiin gue Revan terduduk diam.

"Revan? kamu ada masalah?" Lucky melihat Revan yang dari tadi hanya diam dan lesu.

Semua apa yang gue lihat terasa sakit.

Revan hanya menggeleng pelan, "Ghista itu siapa ya Om?"

"Udah itu nanti saja, Om tau kamu sedang tidak sehat bukan?" ucap Lucky tak ragu.

"Enggak om, saya baik-baik aja, cuma kesel aja dikit" keluhnya.

"Om juga lagi khawatir Van, Atha itu kayanya sengaja ngelukain dirinya sendiri" ucapnya.

Separah apa lo, setelah lo lakuin itu semua?

"Yakali om" Revan berusaha tertawa.

Rasanya ingin mengataka semuanya, namun mengapa hati kecilnya mengatakan tidak? apa dia salah duga?

"Iya Van, setelah apa yang om lakuin, Om jadi kasihan sama Atha, dulu dia sakit mama kamu dan tante Aleta yang ngerawat dia, sedangkan Om? gak ada samping dia" ucap Lucky sambil menunduk dan menunggu Aleta, Jhony juga Raka keluar.

Lo? cuma segitu lo dikasihani, sedangkan gue? gak pernah Tha!

"Biasa aja sih, saya gak pernah dikasihani sama sekali om, sampe heran sendiri" Revan terkekeh.

Lucky benar benar merasa bersalah, semua perkataannya sangat sangat melukai hati Revan.

"Pa, Ayo!" Ucap Aleta menenteng bawaan Raka dan Jhony membawa Raka dengan merangkulnya.

"Ayo Van!" ucap Jhony.

"Kakek?" lirih Raka.

"Revan pamit kakek dulu 5menit"

"Iya buruan"

Setelah semua siap,mereka siap untuk pergi ke Jakarta lagi, dan Revan mengirimkan sebuah pesan untuk Raffi Dkk.

Grup ****

Revan: Siapapun tolong jemput gue di Bandara!

Tak sampai beberapa menit beberapa notif muncul.

Dion: Siap bosque😍
Dino: Oke babang ganteng guaaa hua❤️
Raffi: Jamber Van?
Aldi: 00.00,Fi.

Revan: Ya ntar gua kabarin deh guys😍.

Dion: Njir di notif😍
Raffi: Bego semuaa..
Aldi: Dih sirik aja lo, ya gak bang Di? @dion
Dino: Nyimak, gue ganteng.

Revan: Bodo amat.

Kalo bukan karna banyak yang sakit manja gini, gue males ikut. Batinnya masih kasihan dengan hatinya yang penuh dengan goresan tajam yang menusuk ini.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

5.7K 112 16
The Psychology of Money - Morgan Housel Bahasa : Terjemahan Indonesia Sinopsis : The Psychology of Money Membahas dan mengupas berbagai hal terkait...
84.5K 7.6K 54
[TeenFiction - Romance - Comedy - Badboy] [DILARANG KERAS MENIRU ADEGAN APAPUN YANG TERDAPAT PADA CERITA INI] Selamat datang di cerita cinta segitiga...
11.6K 931 65
Accismus - keadaan dimana kamu berpura pura tidak menyukai seseorang padahal sangat menyukainya- _________________________________________________ "...
1.3M 121K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...