Heart disclosure [completed]

By ZHCEEE

163K 6.2K 390

[Proses Revisi] Revan, aku menunggumu, menerima rasa yang sudah amat berat ini - Arrma Athalia. Sebuah penun... More

1•-Atha & Revan.
2•- Jika Bertemu
3. About Arsya.
4. Terbang lalu jatuh
5•-Kebenaran yang menyakitkan.
6•-Rindu kejam
7•- Care
8•-Terus Terang.
9•-Diary Lama
10•-Berharap
11•-Malam Menemani Rindu
12•-Menutup Rasa
13•-Raka & Vanno
14•- Datang Kembali
15. Rasa Penasaran
16•- Sangat Kacau
17•-Salah Mengartikan
18•-Kode Sebuah Mimpi
19•- Terungkap Fakta
20•-Arsya Menyakitkan
21•-Berhenti/Mencintai
22•-Keamarahan Singkat&Tajam
23•- Makna kata 'Lagi'
24•-Cemburu?
25•-Saat Atha Berbicara
26•- Mereka yang Memaksa
27•-Susah Menghilangkan Gengsi
28•- 2 Pilihan
29•-Mereka Lagi
30•-Terkejut & Sakit
31•-Kebersamaan
32•-Bersama Hujan.
33•-Perpisahan & dia yang kembali
34•- Sebuah Janji
35•- Berjuang
36•-Berakhir?
37.Menginginkan kembali.
38•-Berubah
39•-Senja
40•-Cerita masa lalu
41•-Menginginkan.
42•-Heran
43•-Khawatir
44•-Bertemu
45•-Marah.
46•-Berfikir
47•-Suruhan.
48.Kena!
49•-Apa aku akan pergi?
50•-Besok malam
52•-Bucin
53•-Rumah Stella
54•-Terjebak
55•-Bullshit.
56•-Salah paham.
57•-Menyesakan
58•-Family Problem.
59•-Menjauh.
End (Disclosure)
•-Extra Part 01
•- Extra Part 02
•-Extra Part 03
Quote Heart Disclosure
New Story

51•-Revaled

1.5K 55 2
By ZHCEEE

______

Semua sudah terasa menyakitkan, waktu terus mendesakku untuk mengatakan, Kamu.

__________

-Adhittama Revano Dhiaro.

Malam sudah menampilkan bintang yang selalu bersinar dengan indahnya.

Revan merapikan rambutnya dan menyisirnya kebekalang, namun kini ia hanya menunggu tiga puluh menit untuk segera menjemput Atha.

"Hmm, wangi buanget" Raka menyengir sambil meresapi wangi dari arah kamar Revan.

"Apaan lo kesini" Revan mendegus dengan kedatangan Raka.

"Mau keluar kemana? kok rapi? kok wangi? tumben."

"Bukan tumben, tapi setiap hari" Revan berjalan keluar lalu memanggil Mona untuk pamit.

"Mah, kak Revan keluar rapi banget, ganteng dia Mah!" teriak Raka tidak jelas.

Mona menyergitkan alisnya bingung, "Kenapa ribut-ribut?"

"Revan keluar dulu Ma, Assalamualaikum" Revan mencium tangan mamanya dan begitu saja melewati Raka yang terdiam.

* * *

Apa yang terjadi setelah malam ini tiba?

Hari sudah malam, Revan pergi kerumah gadis itu dengan semua rencana yang sudah ia rancang.

Tak basa-basi, ia langsung mengajak Atha ikut dengannya, Atha pun hanya dibuat bingung dengan semuanya.

"Kok tiba-tiba lo ngajak gue?" Atha tersenyum.

"Kemaren gue udah bilang ke lo, besok malem, inget kan?"

Atha mengangguk.

"Tapi mau ngapain?"

"Gue mau Revealed rasa ke orang, tapi gue canggung makanya gue ajak lo, seneng kan lo?" seketika sifat lama Revan keluar, tidak dingin malah melucu namun menyakitkan bagi Atha.

Jleb*

Hah? demi apa dia setega ini, sumpah gue gak nyangka. Atha tak bergeming sama sekali.

"Lo tau gak? gue suka udah lama tapi gue, males jadi ya gini" ucap Revan tertawa.

"Gini? maksud lo?"

"Ya gini, abal-abal doang hehe" Revan terkekeh.

Disaat lo mau ngungkapin rasa ke orang lain, semua harapan gue putus gitu aja, dan sifat lo yang nyenengin keluar gitu aja, sakit banget gue, nangis gue anjir! Atha memijat tulang hidungnya.

Ia merasakan pusing, kakinya begetar hebat,badannya lemas dan dingin.

Mereka sampai dipantai,menginjakkan kakinya diatas pasir putih, angin membuat rambut Atha menutupi wajahnya.

Namun tangan Revan menyentuhnya dan menyelipkan rambutnya disamping telinga Atha.

"Makasih" ucapnya senang tak bersemangat.

Mereka menuju disalah satu tempat didekat pantai, ada seorang gadis disana, didalam hati Atha inilah gadis yang akan memiliki Revan sepenuhnya, kakinya semakin lemas tak terkendali.

Atha seketika mematung saat gadis berambut sebahu itu adalah mantan kekasihnya,matanya kini tak tertahan, ia meneteskan air matanya, Namun segera ia hapus.

Revan diam-diam menolehkan pandangannya ke Atha, kenapa nangis? Batinnya.

"Duduk Tha" Ajaknya.

Kini Arsya menampilkan wajah yang sedikit berbeda,senyumannya manis dan cantik saat dilihat, jelas saja, Revan akan menyatakan rasa padanya

Mengapa gadis itu adalah Arsya? Mengapa semua ini terjadi? Pertanyaan singkat semacam ini bisa membuat Atha mendidih.

"Hai Van, apakabar baik kan lo?" sapanya ramah dan melemparkan senyuman pada Atha yang masih memasang wajah datar.

"Iya baik, ada yang mau gue omongin ke lo" ucap Revan spontan.

Semudah ini lo ngungkapin rasa ke dia? Atha menunduk dalam-dalam, ingin sekali menutup telinganya namun yang bisa ia lakukan hanya pasrah.

"Yaudah ngomong aja kali, kok bisa tiba-tiba kalian ada disini? jalan bareng ya cie" Arsya nyelocos begitu saja.

Revan memegang tangan Arsya, lalu berkata cepat "Maafin gue atas kesalahan gue, gue banyak nyakitin lo"

Arsya menarik tangannya lalu tertawa "Kesambet apaan lo, pake minta maaf segala lagi"

Revan terkekeh "Kan lo mau minggat, yaudah gue cuma mau bilang itu aja sih, btw kapan lo berangkat?"

Minggat? kemana sih anjir, ini apa apaan coba, katanya mau nunjukkin rasa.

"Lusa, santai aja kali Van, gue juga minta maaf sama lo, Lo juga Athalia!" Serunya melihat Atha yang dari tadi hanya diam.

Atha gelagapan,ia masih sulit mencerna arti kalimat Revan saat berinteraksi dengan Arsya.

"Iya gue juga minta maaf sama lo" Jawabnya.

"Van, gue mau balik,makasih atas waktunya, Arsya gue duluan ya" Atha bangkit dari tempatnya entah rasa apa yang membuatnya enggan berlama-lama disini.

"Lah?" Revan bingung.

Atha berlari cepat, ia duduk dibawah pohon tanpa menggunakan alas apapun, ia tertunduk lesu dan menangis.

"Ini jebakan apaan sih? kurang kuat apa gue ngelakuin ini buat dia!" Degusnya kesal.

"Gue gak nyangka akhir dari semua ini bakalan sesakit ini, lebih baik gue—." Atha menahan perkataannya.

"Apa dia gak tahu perasaan gue selama ini? apa dia amnesia atas perlakuan gue sama dia!"

SIA - SIA!! Batinya panas.

"Ey, kok lo main kabur aja" Revan dari arah belakang ikut mendudukkan disamping Atha.

Atha masih tertunduk, lalu mendonggakkan pandangannya kearah Revan, menatap sendu cowok yang masih tersenyum manis ini.

"Lo kenapa berubah gini sih!" Degus Atha kesal.

"Lah? lo yang berubah kali, gue mah bisa apa, gak pernah tau perasaan cewek" Revan tertawa.

"Kok gue sih, gimana udah berhasil nembaknya?" Tiba tiba Atha menanyakan hal ini dan menyudahkan pertanyaan sebelumnya.

"Apa kata lo? nembak? lo merasa udah ditembak belum?" Pertanyaan semacam ini mampu membuat Atha berdebar hebat walaupun ia tak ngeh dengan kalimat itu.

"Kok gue sih, gue serius udah belum!" Tanyanya ngotot.

Revan tak menatapnya, ia menatap langit yang sudah menujukkan gelap gulitanya.

"Woi gue ngomong sama lu anjir!" semprot Atha.

"Gue males nanggepin orang yang gak
peka kayak lo!" Pandangan lurus itu tiba-tiba omengarah padanya.

Atha menatap Revan bingung, namun tatapan itu membuatnya semakin berbinar.

Revan merogoh saku celananya, ia mengambil dompet miliknya dan segera membuka lalu menunjukkan ke Atha.

Atha terbelalak kaget, mengapa fotonya ada disana, namun foto itu tidak lagi sempurna, potongan foto terlihat jelas mengotori foto itu.

Seharusnya disamping foto itu ada Dhitto yang sedang menggegam tangannya, namun didalam dompet itu hanya ada dirinya.

"Udah puas lo? gue suka sama lo udah lama Tha, lo aja yang gak peka sama gue" ucap Revan mengalihkan pandangannya.

"Maksud lo?!" Atha masih bingung, ia benar benar tak paham dengan semua ini.

"GUE CINTA SAMA LO!" Revan menatapnya Atha.

"Waktu dulu, saat gue mau nyatain ini semua lo ada sama Dimas, dan seterusnya lo sama Dhitto, terus diganggu sama makhluk astral Dean, dan saat ini gue baru bisa jujur sama lo" Revan mengelus rambut gadis itu, lalu tersenyum.

"Lo terlalu mikirin diri lo tanpa sadar gue yang selalu mikirin lo!" bisiknya tajam.

Atha masih tercengung hebat, DEMI APA DIA TIDAK TAHU AKAN HAL INI!.

Revan melepaskan pegangan itu, ia masih enggan membolehkan gadis ini untuk berucap sepatah katapun.

Ia pun merangkup wajah gadis itu, tepat saat langit menujukan bintang diatas suara ombak yang menyelimuti, Atha tak mau melewatkan momen ini, ia menatap balik Revan.

"Do you want to be my girlfriend, dear?" tanya Revan.

Atha justru melepas kedua tangan Revan yang masih menempel dikedua pipinya itu. Dari tadi ia hanya dibuat penasaran dengan hal ini! dan dia menangis.

"Lo bohong, lo yang gak pernah tau perasaan gue, gue yang selalu lo bentak-bentak, gue yang selalu mikirin lo setiap malem,bgue yang selalu pengen lo jadi pacar GUE ! REVAN!"Atha menekan seluruh perkataannya.

"Lo nampar gue, lo aja gak pernah liat gue?!!" lanjut Atha.

"Udah udah, gue tau semua itu, tapi gue takut geer, bisa aja kan lo bilang cinta ke semua orang?" tanya Revan tanpa ragu.

"Nah kan, kenapa sekarang lo yang bilang gue gak peka?!"

"Ya karna lo labil!"

"Revan, gue benci sama lo" Atha memukul Revan.

"Gak papa, benci gue dulu untuk detik ini, karna benci bisa jadi cinta? tapi boong" Revan tertawa melihat tingkah Atha.

"Kok lo gitu? jadi dari tadi lo bikin lelucon doang?!" Atha marah.

"Kan bener? lo cinta gue gak? kalo emang lo pernah cinta sama gue, berarti kan belum ada benci sama sekali? jadi tadi lo bilang lo benci gue kan? benci aja gak papa, terus lo cinta lagi"

"Dari pada lo cinta jadi benci, lebih baik benci dulu baru jadi cintakan?" lanjut Revan tanpa ada titik atau koma.

Atha menahan tawanya, lalu tersipu malu, namun hal itu diketahui oleh Revan.

"Jadi lo mau gak?" Revan mendegus kesal.

Atha menahan rasa bahagia ini, "Lo serius? kok gue gak tau lo demen sama gue?"

Lagi-lagi Revan menghela nafas berat.

"Terserah apa kata lo aja, gue cuma mau jujur"

"Hmm, yaudah deh," Atha menahan senyumannya.

"Yaudah deh apa?" Revan memancingnya.

"Gue mau"

"Mau apaan sih lo, kalo ngomong jangan setengah setengah dong!" Revan menatap.

"Be a girlfriend " Atha berseru kencang.

Seketika Revan menggendongnya "Akhirnya gue pacaran lagi!" seru Revan menujukkan kebahagiannya.

"Kambing turunin gue!" Atha menatap rahang kokoh itu sambil mengoceh.

Mereka menikmati suasana yang indah ini dengan gemerlap lampu yang ada dipinggir pantai itu.

11/01/20 Mereka menjadi seorang pasangan kekasih yang sempurna.

TBC

GIMANA YA KELAKUAN REVAN DENGAN ATHA SAAT MEREKA SUDAH BERPACARAN??🤔😍

Jadi ini belum ending ya guys, terus baca ceritanya❤️

VOTE AND COMMENT YA❣️

Continue Reading

You'll Also Like

677K 18.8K 54
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
Tristis (TAMAT) By mesyria

Mystery / Thriller

50.1K 3K 77
( BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA) 🏅Rank 1 #murung 🏅Rank 2 #Toxic 🏅Rank 3 #psychokiller 🏅Rank 2 #Latin 🏅Rank 1 #Riddles Arabella Milanello, cewek...
1.7M 189K 51
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...
505K 10.7K 56
Allea kembali ke Indonesia setelah 8 tahun untuk menemui calon tunangannya, Leonando. Namun Allea tidak tahu telah banyak hal yang berubah, termasuk...