Temen Apa Temen✔️

By NazwaFadillah3

169K 7.7K 307

Reyhan Putra Prawira sosok cowo dingin yang mempunyai sahabat perempuan bernama Sheila Fitri Winata jika Rey... More

Perkenalan
Prolog
1. Rey Lagi?!
2. Si Dingin
3. Di Tinggal Lagi?
4. Kesiangan
5. Girls time
7. Kumpul?
8. Sheila Kenapa?
9. Siapa?
10. Keusilan Rey
11. Pergi Sama Siapa?
12. Pertanyaan Rey
13. Rey Ngambek
14. Pacar Rey
Tokoh
15. Sheila Kenapa? (2)
16. Kenzo?
17. Nyamuk
18. Andra Sheila Time!!
19. Cemburu?
20. Ingkar
21. Bye Bang Andra
22. Malam Minggu
23. Jalan
Baca we dulu😀
24. Pingsan
25. Rey Marah
26. Minta Maaf
28. Rey Vs Kenzo
27. Keromantisan Rey
29. Sheila Marah
30. Curhatan Seorang Rey
31. Sorry
32. Ayo Maafan
33. H-1
34. Happy birthday Alifa Tasya
35. Takut
36. Kecemburuan Pacar Rey
37. Sheila sama Rey berantem?
38. Sheila sama Rey berantem? (2)
39. Asing
40. Only one day
41. Menuju baikan
42. Akhirnya
43. Jadian?
44. Zahra
45. Hampir
46. Marahnya Seorang Reyhan
47. Permintaan Maaf Zahra
48. Long Distance Relationship
49. You're mine
50. End
Epilog
Open Pre-order
Cek Cek

6. Bang Andra Pulang!!

2.7K 145 1
By NazwaFadillah3

Sheila sudah rapih dengan baju putih abu-abu nya. Sekarang ia sedang sarapan sembari menunggu seseorang yang lima belas menit lalu pergi dari rumahnya.

Suara deru motor terdengar di depan rumah Sheila, tanpa ba bi bu Sheila langsung berdiri dan menuju luar rumah, benar saja orang yang di tunggu-tunggu pun sudah duduk manis di motor ninja merah kesayangan nya.

Setelah Sheila memakai helm nya ia langsung naik ke atas jok motor Rey. Ah sebenarnya Sheila sangat tak suka jika Rey membawa motor saat pergi sekolah tapi mau bagaimana lagi? Sebenarnya Rey mempunyai mobil tapi Rey lebih menyukai membawa motor dengan alasan tidak perlu ikut bermacetan di jalan. Rey memberikan jaket yang semula di pakainya kepada Sheila.

"Gue udah pernah bilang kalo berangkat pake motor lo bawa jaket buat nutupin paha" Ucap Rey dengan nada dingin nya. Begini lah Rey jika sudah menyangkut Sheila pasti akan possessive.

"Gue udah bilang kalo berangkat bawa mobil aja" Ucap Sheila menirukan gaya bicara Rey tadi.

Tanpa mau membalas ucapan Sheila Rey langsung men stater motornya lalu menancapkan gas meninggalkan pekarangan rumah Sheila. Tak perlu waktu lama untuk Sheila dan Rey sampai di sekolah. Mereka berdua jalan beriringan, banyak pasang mata yang melihat mereka berdua ada yang menatap kagum, iri bahkan tak suka, tapi Sheila dan Rey tak menggubris sama sekali tatapan-tatapan mereka karena menurut Sheila dan Rey itu tak penting selagi mereka tak mengusik hidupnya.

Sesampainya di kelas Rey langsung membuka ponselnya dan bermain game online kesukaan nya sedangkan Sheila hanya men scroll sosial media miliknya. Sepuluh menit kemudian bel tanda upacara sudah berbunyi siswa siswi SMA Merdeka langsung membuat barisan rapih di lapangan sesuai kelasnya begitupun Sheila dan Rey.

Upacara kali ini di rasa lebih lama karena pembina upacara lebih banyak omong di banding dengan upacara biasanya. Matahari pun seperti tak bersahabat panasnya sangat menyorot padahal ini masih pagi tetapi panasnya seperti sudah jam 12. Berlebihan memang tapi ini lah kenyataan nya.

Setelah berdiri dengan waktu yang tak sebentar akhirnya upacara selesai. Seperti biasanya setelah upacara selesai siswa siswi SMA Merdeka langsung berhamburan ada yang ke kantin dan ada yang langsung ke kelas.

Namun tiga lelaki yang salah satu dari mereka hanya menampilkan wajah tak berekspresi berbeda dengan yang lain, mereka lebih memilih untuk pergi ke rooftop. Dengan makanan yang sudah di beli sebelum nya di kantin ketiga lelaki ini duduk di atas kursi yang sudah terlihat usang.

Di lain tempat ketiga cewe ini tengah asik dengan mangkok baksonya masing-masing dengan sesekali Sheila melihat ke arah pintu masuk kantin.

"Nyari siapa si lo?" Tanya Tasya karena bingung dengan sikap Sheila.

"Rey. Gue belum liat dia seudah selesai upacara" Jawab Sheila.

"Iya juga biasanya si kutub itu selalu bareng sama lo." Timpal Alifa dengan mulut yang penuh bakso.

Tak ada yang membuka suara lagi. Setelah selesai memakan bakso mereka bertiga pergi ke kelasnya masing-masing ah lebih tepatnya hanya Sheila yang berbeda kelas karena Alifa dan Tasya tetap satu kelas.

Kriiingg... Kriiingg...

Suara bel sudah berbunyi seluruh siswa memasuki kelasnya. Namun, Rey cowo itu tak juga memunculkan batang hidung nya. Guru sudah memasuki kelas namun Rey tetap tak ada tanda tanda untuk masuk ke kelas. Sampai guru menyebut nama Rey tetapi tak ada yang tau kemana Rey

"Sheila Reyhan kemana?" Tanya guru itu pada Sheila.

"Saya ga tau bu dari tadi juga saya ga liat dia." Ucap Sheila jujur.

"Loh? Kan biasanya kalian bareng terus." Ucap guru itu. Ya semua guru mengetahui jika Rey dan Sheila dekat. Siapa yang tak kenal Sheila dan Reyhan? Orang tua mereka adalah donatur terbesar di SMA Merdeka.

Sheila tak menjawab ia lebih memilih diam dan memikirkan dimana Rey sekarang ini. Guru pun akhirnya lebih memilih mengajar daripada menunggu Rey yang ntah akan datang atau tidak.

Sampai bel istirahat Rey tak kunjung datang. Akhirnya Sheila tau dimana Rey sekarang tanpa ba bi bu Sheila langsung menuju rooftop. Sheila menaiki satu persatu tangga yang menuju rooftop dibukanya pintu coklat itu. Setelah pintu benar-benar terbuka Sheila melihat Rey dan kedua sahabatnya yang sedang duduk di kursi sembari memakan camilan dengan HP yang miring. Pasti kalian tau apa yang sedang mereka mainkan.

Sheila mendekat ke arah tiga lelaki itu lalu berdehem.

"Ekhem." Suara Sheila lumayan keras sehingga ketiga lelaki yang sedang bermain game online di ponsel masing-masing itu terperenjat.

"Ngagetin lo nyet! Untung HP gue ga jatoh" Ucap Dhafi dengan mata yang menatap Sheila kesal.

"Ngapain lo ke sini La?" Tanya Revan dengan mata yang menyipit karena silau melihat Sheila.

"Mau bawa anak kambing yang satu itu pergi." Ucap Sheila dengan mata yang menatap Rey namun yang di tetap pura-pura tak tau dan tetap sibuk dengan ponselnya.

"Oh ya udah sekalian deh gue mau ke kantin laper, yo Dhaf Rey." Ajak Revan yang mengerti dengan ucapan Sheila tadi.

Akhirnya mereka berempat pergi ke kantin. Di sana sudah ada Alifa dan Tasya yang sengaja menunggu.

"Heh kalian berdua kemana aja lo?" Tanya Tasya pada Revan dan Dhafi dengan suara yang sedikit berteriak.

"Biarin gue nafas dulu kek." Jcap Dhafi jengah.

"Berisik kalian semua! Mau pesen apa buruan gue lagi baik nih mau bayarin makan kalian kalo gue lagi ga baik mah gue ogah keluarin uang buat kutu badak macam kalian." Ucap Revan yang langsung disambut dengan antusias teman-teman nya.

"Gue mau soto." Ucap Tasya dengan cepat.

"Ya udah semuanya soto biar ga ribet. Dhaf bantuin gue lo yang pesen minum sono!" Titah Revan pada Dhafi.

Tanpa berkata lagi Dhafi langsung menuju stand minuman dan Revan menuju stand soto. Sedangkan Tasya, Alifa dan Sheila lebih memilih untuk mengobrol sembari menunggu makanan datang jangan lupakan di sini ada Rey tapi okelah itu tak penting karena Rey hanya diam melihat apa yang teman-teman nya lakukan.

Tring.

Suara ponsel Rey yang di taruh di saku celana abu-abunya berbunyi dengan buru-buru Rey membuka untuk melihat pesan dari siapa yang ia dapat. Sheila sedikit mengernyit karena aneh melihat Rey yang tengah tersenyum tipis pada ponselnya.

Siapa yang ngechat dia? Sampe senyum-senyum sendiri gitu ucap Sheila dalam hati.

Sampai akhirnya makanan pun datang Rey langsung memasukan lagi ponselnya ke dalam saku celana dan langsung menyantap soto yang ada di hadapan nya. Tak perlu waktu lama soto dan es teh yang ada di meja itu sudah habis tak tersisa. Sheila dan Rey memilih untuk pergi ke kelas lebih dulu. Seperti biasa Rey dan Sheila selalu menjadi pusat perhatian.

Sampai di kelas Sheila langsung duduk di tempatnya begitu juga dengan Rey.

"Rey." Panggil Sheila.

"Hm" Jawab Rey tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Yang tadi chat lo siapa?" Tanya Sheila to the point.

"Bukan siapa-siapa." Jawab Rey seadanya dan langsung mengeluarkan buku pelajaran karena guru telah masuk ke dalam kelasnya.

Niat sheila untuk bertanya lebih lagi terpaksa harus di urungkan karena guru sudah duduk manis seraya mengabsen.

Bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu namun keenam remaja ini belum juga bangkit dari tempat nya.

Drtt.. Drrtt..

Suara ponsel yang ada di atas meja mengalihkan pandangan dari keenam remaja itu Sheila mengernyit setelah melihat siapa yang menelfon nya.

"Halo bang." Ucap Sheila mengawali setelah menekan tombol hijau.

"Keluar de abang di gerbang." ucap Andra di sebrang sana.

"Ngelawak lo? Sejak kapan sekolah gue di Amsterdam?" Tanya Sheila pada kakaknya itu.

"Gue udah pulang anjir." Andra berdecak sebal pada pertanyaan adiknya.

"Kapan?" Tanya Sheila antusias karena Abangnya yang beberapa bulan ini menjadi bang Toyib akhirnya ingat pulang.

"Nanti aja ah nanya nya. Gue tunggu di gerbang buruan." Ucapan Andra seperti tak mau di bantah.

Setalah sambungan terputus Sheila langsung pamit pada teman teman nya sembari sedikit berlari menjauh.

Sesampainya di depan gerbang Sheila melihat mobil berwarna silver sudah bertengger di depan. Tanpa berkata apapun Sheila langsung masuk ke mobil itu.

"Gila akhirnya abang gue ini pulang." Ucap Sheila sembari memeluk lengan Andra manja.

"Apaan si lo!" Ucap Andra ketus namun ia malah memeluk tubuh mungil Sheila dengan erat seolah-olah ini adalah pertemuan terakhir nya.

"Gue sesek nyet! Ga kira-kira lo!" Ucap Sheila dengan mata yang menatap dengan tajam pada sang kakak.

"Maaf de." Ucap Andra sembari mengacak gemas rambut sang adik.

"Berantakan rambut gue bego!" Ucap Sheila lagi-lagi dengan mata yang menatap tajam pada lelaki yang sekarang sedang tersenyum menampakkan gigi rapihnya.













Haii aku kembalii!!!

Gimana chapter 6 ini? Siapa yang LDR sama Abang nya juga hayoo

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya untuk update lebih cepat.

Stay healthy and happy always kalian!!!

Continue Reading

You'll Also Like

1M 48.3K 38
Kalluna Ciara Hermawan memutuskan untuk pulang ke kampung Ibu nya dan meninggalkan hiruk pikuk gemerlap kota metropolitan yang sudah berteman dengan...
474K 45.2K 28
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
315K 16.6K 48
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...
324K 4.5K 10
"Because man and desire can't be separated." 🔞Mature content, harap bijak. Buku ini berisi banyak cerita. Setiap ceritanya terdiri dari 2-4 bab. Hap...