Heart disclosure [completed]

Door ZHCEEE

161K 6.1K 390

[Proses Revisi] Revan, aku menunggumu, menerima rasa yang sudah amat berat ini - Arrma Athalia. Sebuah penun... Meer

1β€’-Atha & Revan.
2β€’- Jika Bertemu
3. About Arsya.
4. Terbang lalu jatuh
5β€’-Kebenaran yang menyakitkan.
6β€’-Rindu kejam
7β€’- Care
8β€’-Terus Terang.
9β€’-Diary Lama
10β€’-Berharap
11β€’-Malam Menemani Rindu
12β€’-Menutup Rasa
13β€’-Raka & Vanno
14β€’- Datang Kembali
15. Rasa Penasaran
16β€’- Sangat Kacau
17β€’-Salah Mengartikan
18β€’-Kode Sebuah Mimpi
19β€’- Terungkap Fakta
20β€’-Arsya Menyakitkan
21β€’-Berhenti/Mencintai
22β€’-Keamarahan Singkat&Tajam
23β€’- Makna kata 'Lagi'
24β€’-Cemburu?
25β€’-Saat Atha Berbicara
26β€’- Mereka yang Memaksa
27β€’-Susah Menghilangkan Gengsi
28β€’- 2 Pilihan
29β€’-Mereka Lagi
30β€’-Terkejut & Sakit
31β€’-Kebersamaan
32β€’-Bersama Hujan.
33β€’-Perpisahan & dia yang kembali
34β€’- Sebuah Janji
35β€’- Berjuang
36β€’-Berakhir?
37.Menginginkan kembali.
39β€’-Senja
40β€’-Cerita masa lalu
41β€’-Menginginkan.
42β€’-Heran
43β€’-Khawatir
44β€’-Bertemu
45β€’-Marah.
46β€’-Berfikir
47β€’-Suruhan.
48.Kena!
49β€’-Apa aku akan pergi?
50β€’-Besok malam
51β€’-Revaled
52β€’-Bucin
53β€’-Rumah Stella
54β€’-Terjebak
55β€’-Bullshit.
56β€’-Salah paham.
57β€’-Menyesakan
58β€’-Family Problem.
59β€’-Menjauh.
End (Disclosure)
β€’-Extra Part 01
β€’- Extra Part 02
β€’-Extra Part 03
Quote Heart Disclosure
New Story

38β€’-Berubah

2.2K 81 0
Door ZHCEEE

______

Kecewa itu datang lagi, setelah perlakuan manismu larut dalam sekejab:")

______________

Mereka sampai disebuah taman yang tak jauh dari kawasan perumahan Revan.

"Lo inget tempat ini" tanya Revan sebelum langkahnya menuruni mobilnya.

Atha tersentak bingung, ia ingat, ini adalah tempat dimana Dhitto memutuskan juga menembak nya dikala itu, hatinya terasa teriris sesak mengingat semua kenangan indah dan pahit itu.

Namun ada satu kejadian ditempat ini yang mampu membuat Adhittama Revano Dhiaro memutuskan untuk menutup hatinya bagi siapapun.

Saat Dhitto menembak Atha, Revan hanya bisa memendam benci.

Revan yang menunggu respon Atha hanya mengeluh pasrah, lalu ia masih setia memandang gadis yang sedang melamun bahkan matanya terlihat berkaca-kaca ini.

"Ehem" Revan berdehem keras lalu memutuskan untuk turun diatas halaman taman yang masih sedikit basah akibat hujan yang menguyurnya.

"Revan," Atha ikut turun dengan hati yang sesak, entah apa yang dilakukan Revan ditempat yang penuh kenangan ini.

Hari ini tak banyak orang yang datang, Revan mampu melepaskan semua rasa sesaknya disini , bersama seseorang yang tlah lama ia suka bahkan ia benci.

"Revan tunggu!" Atha mengejar lelaki yang berjalan agak cepat ini.

Lalu Revan menghentikan langkahnya, tepat dititik dulu ia menemui Atha pertama
kalinya.

"Tha.." Revan merengkuh wajah gadis ini dengan segala tumpahan pandangan yang tulus.

"Ini saatnya gue jujur!" ucapnya meyakinkan.

"Maksud kamu.." Atha tak berani menatap, iabtakut pandangannya hancur dan jatuh seketika setelah terbang didalam manik indah ini.

Revan memeluk Atha erat, Atha terbelalak kaget,ada apa semua ini? mengapa Revan tiba-tiba membuat gadis ini hampir berhenti berdetak.

"Van.." Panggil nya pelan, Atha tak membalas pelukan ini.

"Gue suka sama lo, gue cinta sama lo!" Revan berkata nyaring.

Membuat gadis ini sama sekali tak bisa berkata-kata apa apa.

Anjir apa apaan sih! Gadis ini hanya bisa menutupi semu merah dipipinya, rasanya ingin berteriak hingga suaranya habis, namun ia tak habis pikir? Revan yang sangat membencinya tiba-tiba mengungkap kan rasa yang indah ini?

"Gue cinta lo udah lama.." bisiknya melepas pelukannya.

"K-kamu serius?" Atha tak berani mendonggakkan wajahnya.

Seketika raut wajah Revan menjadi seseorang yang sedang menahan tawa dan akhirnya Revan tertawa, lalu terpingakal-pingkal, hingga ia tak kuasa menahan tawa dan membekam mulutnya sendiri akibat terlalu lama menahan tawa.

"Becanda doang sih" Revan menunjukkan kedua tangannya yaitu jari telunjuk dan jari tengah peace.

Hatinya hancur berkeping-keping, Atha menangkap jelas mata candaan itu. Seketika ia membuang mukanya murka lalu berlari sekencang-kencangnya.

"Eh, mau kemana lo! gue serius ini mah!" Revan mengejarnya.

Ia kehilangan jejak gadis impiannya itu, hatinya bergerutu pelan 'Cewe bawaannya baper terus'

"Ketawa aja salah, apalagi gue nembak," degusnya kesal.

Atha mendorong kakinya melangkah cepat, rambut nya terombang ambing, Menyusuri ramainy jalan, namun ketika sampai didepan gerbang sekolah , Atha menengok sekilas ada, dan Nata disana.

Seketika Atha menghampiri dengan segala rasa yang ada.

Nata yang sedang bersama Vanno itu tiba-tiba memunculkan gelak bingungnya.

"Kok lo disini sih curut?" Vanno berucap setelah melihat Atha sampai ditempat ini dengan ngos-ngosan.

"Gue.." Atha meletakan kepalanya di bahu Nata lalu menangis sejadi-jadinya.

Nata lantas bingung, ada apa dengan ini, Vanno juga tak kalah bingung, gadis ini datang lalu menangis, ada ada sajalah.

"Arrma Athalia, lo nangis?" tanyanya cengo.

"Bego lo!" Nata memukul bahu Vanno kencang.

"Gue gak tahu kalo Revan cuma bisa mempermainin hati cewek doang!" keluhnya dengan sesenggukan. Lalu ia menutup mulutnya karna sudah keceplosan.

"Hah? Revan, ngapain tuh bocah!"

"Pokoknya gue benci, gue benci banget sama dia, gak bisa banget hargain perasaan gue dari dulu, gue cuma jadi sampah doang buat dia!" Atha diam dengan wajah datarnya, mengusap air matanya sejenak, ia benar benar tak bisa menahan ini sendirian.

"Nah kan, apa gue bilang, dia itu gak baik buat lo, lo yang terus maksain cinta sama dia" ucap Nata kesal.

Lelaki beralis tebal itu mendengarkan dengan seksama dibelakang Vanno? kapan dia datang?

Dan Vanno juga tak menyadari kehadiran Revan yang tiba-tiba ini, hingga akhirnya Revan berdehem keras

Sontak mereka  bertiga menoleh kearahnya.

"Anjir, kodok dateng" Vanno terkejut, "Pangeran kodok maksud gue" Vanno terkekeh.

"Paan sih lo" Revan melayangkan pukulan keras di wajah Vanno, lalu mendorongnya untuk segera menyingkir.

"Nenek lampir lo juga minggir sana" ucapnya pada Nata yang masih memegang bahu Atha.

"Hiks, dasar dedemit sinting" Nata berdiri kesal.

Atha masih terdiam, untung saja air matanya tak lagi jatuh.

"Mau main basket sama gue ?" tanya Revan mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Atha.

Dasar gak peka, udah tau gue kesel sama lo malah diajak main basket?!

"Ish, apaan sih lo, dasar laki-laki gak pengertian?!" Atha mendorong wajahnya menjauhi Revan.

"Lah terus lo ngapain kesini? cewek aneh" Revan memegang kerahnya cool.

"Lo paham gak sih sama mereka" Nata berbisik pada Vanno.

"Kagak tau gue" Vanno mengendik.

"Lo diem! gue gak mau lihat muka lo lagi, gue benci sama lo, titik" Atha menyilangkan tangannya dan cemberut.

Hatinya terasa panas, ia kira Revan akan menyatakan perasaanya. Namun ia hanya di permainkan saja, hatinya sangat keram bahkan hancur bergitu saja, tak dipungkiri rasa ini jelas semakin bertambah dengan perlakuan manis + jutek cowok ini, tapi untuk saat ini ia benar benar kesal.

"Ikut gue, gue bakal bikin lo benci sama gue terus—." Revan menggantung kalimat ucapannya namun ia langsung menarik Atha keras.

Terus lo cinta sama gue.

Atha bingung dan mengikuti alur lelaki ini menariknya.

Vanno dan Nata saling menatap, lalu tertawa, melihat kelakuan kocak kedua orang yang jarang bersatu itu.

"Kok si kodok jadi cowok genit gitu sih, tapi tetep aja judes" ucap Vanno.

"Atha juga gitu, biasanya kan jingkrak sekarang jadi judes juga" Nata tertawa heran.

"Jodoh kali.."

"Yaudah makan aja yuk, gue laper, itu masalah mereka" ucap Nata mengajak.

"Iya iya tuan putri.." Vanno mengangguk.

Kok Vanno dan Nata bisa sedeket itu? Kok Vanno ada disekolah ini? ada-ada saja tingkah mereka ini.

Revan dan Atha sampai ditaman.

"Ngapain kesini? lo tuh sadar gak sih, bisa gak lo hargain perasaan orang lain, kena karma baru tahu rasa lo!" ucap Atha menyelocos.

"Sst!" jari telunjuk itu mendarat di bibirnya,namun ia terdiam sejenak dan menepisnya cepat.

"Lo tadi kenapa lari?kan gue belum selesai ngomong! bisa gak lo hargain gue?" ucap Revan santai namun dengan tatapan yang tajam.

"Lo juga kenapa ketawa? emang lucu, gue sakit hujan-hujan gini gue relain demi lo, tapi lo malah jadiin ini lelucon? lo kira lucu,ha?!" balas Atha tak mau kalah.

"Lo bisa gak gak bikin asumsi sendiri, suasana tadi lagi sepi, bosen gue gak ada yang ketawa jadi gue ketawa lah, mau ngambing hitamkan gue lo?" jawab Revan tak terima.

"Tau ah, terserah lo aja," Atha duduk dikursi taman sekolah itu, didalam hatinya begitu banyak pertanyaan yang muncul, kapan Revan bisa berbicara sepanjang ini dengannya? senang? jangan ditanya.

Revan menatapnya lalu ikut mendudukkan dirinya dan mengarahkan badannya tepat diwajah gadis cemberut ini.

"Yaudah serah apa kata lo deh, gue minta maaf"

Anjir mimpi apa gue semalem?

Atha masih diam dan terkejut, namun ia kaget ketika wajah Revan tiba-tiba ada didekatnya.

"Ke pantai aja yuk, temenin gue"

Hatinya semakin berbunga-bunga, rasanya ingin berteriak dengan sekencang-kencangnya.

"Jam segini? yakin lo" tanya Atha masih datar.

"Iya, temenin gue nyatain rasa ke seseorang" ucapan itu menohok hati Atha, bertahun-tahun menyukai Revan namun ini lah hasilnya, seketika rasanya menjadi lenyap namun masih mengganjal di hati gadis ini.

Dalam hitungan detik ia menahan tangis, dan menghapus semua tujuan dengan paksa, melihat Revan bahagia itulau tujuannya? bukan mendapatkannya lagi, baru kali ini ia melihat Revan yang bertahun tahun tak ingin membuka hati, namun ingin menyatakan rasa? perempuan seperti apa yang ia inginkan?

Atha menahan semua kehancuran di dirinya, semangatnya patah untuk mendapatkan lelaki ini.

Ia tertunduk lesu, matanya merah dan bibirnya pucat, namun ia mengangguk.

"Lo mau? yaudah ayo cabut" Revan tersenyum puas.

Mungkin ini jalannya, gue bisa deket tapi gak bisa dapetin lo buat selamanya, makasih.

TBC

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

3.2M 518K 63
Nemu anak? Loh, yang tanggung jawab siapa dong? Putra Allard Aditama. Pangillanya Allard, bukan Putra maupun Tama. Si brandalan yang sialnya sangat t...
1.3M 122K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
6.9K 820 60
#LavenderWriters Project Season 3 ;Ketua: @imah224 ;Asisten: @pena_samudra | B i n t a n g y a n g B e r b e d a | Ini kisah cinta Starla dan Bara, d...
1.4M 107K 67
[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia...