Wrong Number

By lucintalunahhh

163K 25.1K 5.2K

Kisah tentang Lee Taeyong, si mahasiswa tercantik yang terkenal pendiam yang mengirimkan pesan ke nomor yang... More

Cast
One ( The Beginning )
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Sixteen
Note
Mr Jung
!!

Fiveteen

7K 1K 315
By lucintalunahhh

Happy Reading 😁

" Kai... "

Kai terdiam, begitu juga pria mungil yang di hadapannya. Mereka sama-sama terdiam. Saling menatap satu sama lain. Kai kemudian menghela nafasnya pelan, menatap kepada pria mungil itu, 

" Kau kekasih Jaehyun ? "

" Bu... bukan. Aku temannya. "

" Oh, kalau begitu tolong berikan buku ini kepada Jaehyun. " Kai menyerahkan buku tebal yang ia bawa kepada pria mungil itu. Ia memang sengaja datang ke apartmen Jaehyun hanya untuk memberikan buku. Ia kemudian membalikan badannya dan segera berjalan pergi dari sana. 

" Jadi.... Kai mengenal Jaehyun ? Sial... aku harus memberitahukan hal ini kepada Taeyong. " Ten menghembuskan nafasnya dengan kasar, hatinya mulai merasa tidak tenang. 

Sementara itu, di dalam kamar... Taeyong melingkarkan lengannya di leher Jaehyun, sambiil dengan posisi duduk di pangkuan kekasihnya itu. Kepalanya ia sandarkan di bahu Jaehyun, entahlah saat ini dia sedang ingin bermanja-manja dengan kekasihnya. Sedangkan Jaehyun, ia mengusap lembut punggung Taeyong, sesekali menciumi rambut kekasih mungilnya itu. Dia membiarkan Taeyong untuk bersikap manja kepadanya, karena sejujurnya dia pun sangat menyukai sikap manja yang Taeyong tunjukkan kepadanya. 

" Sayang, Sehun hyung besok pagi pulang ke Amerika. " gumam Taeyong. 

" Pulang ? baguslah. " Jaehyun tersenyum lebar, nada bicaranya terdengar sangat ceria. 

" Mengapa kau tampak senang ? " Taeyong menatap kepada Jaehyun dengan tatapan bingung, tidak mengerti mengapa kekasihnya malah senang jika kakaknya pulang.

" Kau kan seharusnya merasa khawatir, jika Sehun hyung pulang artinya aku sendiri, tidak ada yang menjagaku. "

Jaehyun sedikit mendorong tubuh Taeyong, dan kemudian menangkup wajah pria mungil itu, ia menatap Taeyong dengan tatapan yang penuh cinta, " Kau anggap aku ini apa, hmm ? Aku ini kekasihmu, jadi aku yang akan menjagamu. Aku senang karena itu artinya aku bisa dengan bebas datang ke apartmenmu, dan yaa.... menginap disana. " 

Taeyong tersenyum, ia kemudian mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Jaehyun, Ini adalah pertama kalinya dia memulai untuk berciuman. Bersama Jaehyun, dia merasakan banyak sesuatu hal yang baru. Bersama Jaehyun, dia merasa jika kepercayaan dirinya muncul lagi. Dia sudah tidak sabar untuk melewati setiap waktunya bersama Jaehyun. Dia mencintai Jaehyun, sepenuh hatinya.

Jaehyun memejamkan matanya, menikmati ciuman lembut mereka. Dia menginginkan lebih, bukan hanya sekedar ciuman, tapi ingin memiliki Taeyong seutuhnya. Dia ingin merasakan detak jantung Taeyong, dia ingin memiliki Taeyong selamanya. Ini terdengar gila dan berlebihan, tapi dia tidak tahu bagaimana jadinya jika dia berpisah dengan Taeyong. 

Tangannya masuk ke dalam baju Taeyong, dan mulai mengusap lembut perut Taeyong, namun dengan cepat Taeyong menahannya, dan kemudian memaksa Jaehyun untuk mengeluarkan tangannya itu. Ia melepaskan ciumannya, dan tersenyum kepada Jaehyun,

" Jangan sekarang. Di luar kan ada teman-teman kita. " 

" Itu berarti... kau mau melakukannya denganku ? " Jaehyun menatap kepada Taeyong dengan tatapan penuh harap. Jujur saja, jika dia ingin memiliki Taeyong sepenuhnya. Dia ingin membuat Taeyong merasakan kenikmatan bersamanya. 

Taeyong mengulum senyumnya, ia kemudian mengecup singkat bibir Jaehyun dan segera beranjak pergi dan berlari kecil menuju pintu. Ia membalikan tubuhnya, dan kemudian mengedipkan sebelah matanya kepada kekasihnya itu sebelum dia keluar dari kamar. Jaehyun tersenyum, hasrat di dalam dirinya semakin menggebu-gebu. Dia ingin memiliki Taeyong sepenuhnya. 

Sementara itu Taeyong langsung keluar dari kamar Jaehyun. Senyuman terlihat di wajah cantiknya, diaa bahagia... benar-benar sangat bahagia, dan dia berharap jika kebahagiaan ini akan ia rasakan selamanya. Langkahnya terhenti ketika melihat Ten bergegas menghampirinya dengan raut wajah yang sangat panik.

" Tennie, ada apa ? "

" Taeyong... ini gawat... ini gawat. "

" Ada apa ? Tenanglah Tennie, jangan terburu-buru seperti itu. Ada apa sih ? " 

" Dia... dia.... Jaehyun itu.... "

" Ada apa denganku ? "  Jaehyun mengerutkan keningnya bingung ketika dia mendengar Ten menyebut namanya. Ia berjalan menghampiri Taeyong dan melingkarkan lengannya di pinggang Taeyong, sedikit menariknya agar tubuh Taeyong lebih dekat dengannya. 

" Jaehyun itu sangat mencintai Taeyong... hehe. Itu maksudku. Ya.. itu maksudku. " Ten menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia tampak sangat gugup apalagi melihat bagamana raut wajah Jaehyun yang sangat dingin itu. 

Sedangkan Taeyong, dia terdiam. Dia tahu jika bukan itu yang Ten maksud. Namun kemudian dia menoleh kepada Jaehyun dan tersenyum, berusaha untuk mengalihkan perhatian kekasihnya itu.
" Ya, aku tahu jika Kapten Jung yang sangat tampan ini hanya mencintaiku. Bukankah begitu sayang ? "

" Tentu. " Jaehyun menoleh ke arah Taeyong dan kemudian mengecup singkat bibir kekasihnya itu. Lalu ia mengajak Taeyong untuk segera pergi, meninggalkan Ten yang hanya bisa menghela nafasnya pelan. 

Jaehyun menggenggam tangan Taeyong dengan sangat erat, seolah jika genggaman mereka terlepas, dia akan kehilangan Taeyong. Ia menoleh kepada Taeyong dan berbisik di telinga pria mungil itu, " Aku mencintaimu, " bisiknya.

" Aku juga. Sangat-sangat mencintaimu. " Rasa bahagia kini membuncah di hati Taeyong. Dia merasa jika semua beban di hatinya hilang dan digantikan dengan semua rasa bahagia karena Jaehyun.

" Wohooooo, pasangan baru kita. " Johnny berteriak gembira ketika melihat Jaehyun dan Taeyong. Begitu pula dengan Yuta, dia tersenyum lebar melihat kedua temannya itu.

" Bro, aku senang karena akhirnya kau bisa move on dari Winwin. " lanjut Johnny, ia menghampiri Jaehyun dan menepuk pelan pundak temannya itu.

Taeyong terdiam, ia mengerutkan keningnya bingung ketika mendengar ucapan Johnny. Sedangkan Jaehyun, ia kemudian berdehem sejenak, dan semakin mengeratkan genggaman tangannya dengan Taeyong. Ia menoleh kepada Taeyong yang terlihat menunjukkan kebingungan di raut wajahnya. " Ya, dan aku sangat beruntung bisa mendapatkan seorang Lee Taeyong. Aku sungguh sangat sangat beruntung. ", ucap Jaehyun, mengecup singkat pelipis Taeyong. 

Seolah sadar jika tadi dia mengucapkan perkataan yang salah, Johnny kemudian berdehem pelan, ia tersenyum kaku kepada Jaehyun dan Taeyong, " Maksudku... aku senang akhirnya kau bisa mendapatkan Taeyong. Hehehe.. "

Taeyong hanya terdiam, tidak bereaksi apapun. Entahlah dia merasakan perasaannya tidak menentu. Namun kemudian dia berusaha untuk menyingkirkan perasaan buruknya itu. Dia tidak boleh egois, Jaehyun sengaja membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan hubungan mereka berdua. Dia tidak ingin merusak suasana.

Jaehyun menarik tangan Taeyong, dan mengajak pria mungilnya itu untuk duduk di sofa. Walaupun mereka sudah duduk pun, Jaehyun sama sekali tidak pernah melepaskan genggaman tangannya, " Aku mencintaimu, " bisiknya di telinga Taeyong. Sesekali ia menciumi pipi Taeyong.

" Aku dan Ten pergi ke minimarket dulu, kami ingin membeli snack. Tidak enak kan jika minum Wine tidak disertai dengan makan Snack. " Ucap Johnny. Sebenarnya tujuan utamanya itu adalah agar bisa berduaan dengan Ten. Ia kemudian berdiri, dan menganggukkan kepalanya kepada Ten, mengisyaratkan pria manis itu untuk ikut dengannya. 

" Aigoo, dia hanya mencari alasan untuk bisa dekat dengan Ten. " 

Jaehyun sama sekali tidak memperdulikan ucapan Yuta, ia lebih memiilih fokus dengan pria mungil di sampingnya, ia menciumi tangan Taeyong, dengan tatapan yang tidak pernah lepas dari wajah cantik kekasihnya itu. Jujur saja, Taeyong merasa sedikit malu dan canggung akan perlakuan Jaehyun yang seperti ini, apalagi disana bukan hanya mereka berdua tetapi ada orang lain juga, Namun, sepertinya dia harus membiasakan dirinya akan sikap Jaehyun kepadanya. 

" Tsk, bisakah kalian jangan bermesraan di depanku ? " Yuta memutar bola matanya malas, dia sedikit merasa kesal dan juga iri, karena dia sama sekali tidak mempunyai kekasih. 

" Sayang, sebentar... aku akan mengambil minuman dulu di dapur. " Lagi dan lagi, Jaehyun sama sekali tiidak menghiraukan Yuta. Ia mengecup singkat bibir Taeyong dan kemudian segera berdiri, berjalan menuju dapur apartmennya. 

Taeyong menundukkan kepalanya, jemarinya memilin ujung bajunya. Enttahlah, dia merasa canggung ketika ditinggal berdua dengan Yuta. Dia tidak biasa ditinggal berduaan dengan orang yang sama sekali tidak akrab dengannya.

" Hey Taeyong, selamat ya atas hubungan kalian berdua. Aku sungguh tidak menyangka jika ternyata Jaehyun mencintaimu, karena selama ini dia selalu bersikap dingin kepada siapapun juga. " Ucap Yuta, ia tersenyum tulus kepada Taeyong. 

Taeyong mendongakan kepalanya menatap Yuta, kemudian dia tersenyum dan mengangguk, " Termakasih Yuta sunbae. Aku juga kaget ketika tahu jika ternyata Jaehyun menyukaiku. " 

" Tapi percayalah, jika dia tidak main-main denganmu. Dia mencintaimu. "

" Ya, aku tahu, dan aku percaya kepadanya. Sekali lagi terimakasih Yuta sunbae. "

Jaehyun datang dari dapur dengan membawa segelas jus strawberry. Ia kemudian meletakan segelas jus itu di atas meja. Taeyong tersenyum, ia melihat jus strawberry itu dengan tatapan yang berbinar-binar. Dia menyukai jus strawberry, pokoknya dia sangat menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan strawberry. Ia menoleh kepada Jaehyun, ingin memastiikan jika jus itu memang untuk dirinya, " Sayang, jus itu untuk siapa ? "

" Untuk Winwin, dia tidak biasa Wine. Jadi aku membuatkannya jus. Sebentar lagi dia datang. " 

Taeyong langsung terdiam, dia menatap kepada Jaehyun dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Bukan hanya Taeyong, Yuta pun kini menatap kepada Jaehyun dengan tatapan tidak mengerti. Dia memang tahu jika Jaehyun pernah sangat menyukai Winwin, tapi dia sama sekali tidak mengerti mengapa Jaehyun melakukan itu di depan Taeyong.

" Aku juga tidak biasa minum Wine. " Gumam Taeyong dengan pelan, namun tentu masih bisa didengar jelas oleh Jaehyun dan Yuta. Pria mungil itu menundukkan kepalanya, ia menggigit bibirnya pelan. 

Sontak, Jaehyun langsung melebarkan matanya, dia merasakan jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Dengan cepat, dia langsung menarik Taeyong ke dalam pelukannya, ia memeluk Taeyong dengan sangat erat. " Aku minta maaf sayang, sungguh aku sama sekali tidak tahu jika kau juga tidak biasa minum Wine. "

Taeyong hanya terdiam di pelukan Jaehyun. Ia memejamkan matanya, dan merasakan rasa perih di hatinya. Ya, Jaehyun memang tidak salah karena pria Jung itu sama sekali tidak tahu jika Taeyong tidak biasa meminum Wine, tapi tetap saja dia merasa hatinya sangat perih dan sakit. Ia berusaha dengan kuat menahan air mata yang sebentar lagi mungkin akan keluar dari mata indahnya. 

" Aku buatkan jus ya sayang. Kau mau apa ? Jus strawberry, jus melon, jus mangga, atau apa ? Aku akan membuatkan apapun untukmu. " Ucap Jaehyun, panik. Dia melepaskan pelukannya, dan kemudian menatap Taeyong yang sama sekali tidak mau menatapnya.

Tidak ada jawaban dari Taeyong. Pria mungil itu hanya terdiam membisu. Taeyong hanya takut jika dia mengucapkan sepatah katapun, tangisannya akan pecah. Dia tidak mau dianggap cengeng oleh Jaehyun.

Dan hal itu membuat Jaehyun semakin panik, ia kembali memeluk erat tubuh mungil Taeyong. " Sayang, aku sungguh minta maaf. Aku tidak tahu jika kau juga tidak biasa minum Wine. Aku minta maaf sayang. Aku mencintaimu. "

Yuta hanya menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, cukup merasa iba melihat Jaehyun, tapi dia juga merasa kasihan melihat wajah Taeyong yang langsung berubah murung. Ia kemudian berdiri ketika mendengar suara bel, dan berjalan untuk membukakan pintu.

" Jangan marah. Aku mencintaimu. " Ucap Jaehyun, dia mengeratkan pelukannya.

Taeyong merasakan jika air matanya mulai mengalir di pipinya dan kemudian membasahi baju Jaehyun. Dia tidak marah, karena dia tahu Jaehyun tidak salah apapun. Dia hanya sedikit kecewa.
" Apa... apa kau belum bisa move on dari Winwin ? "

Jaehyun sedikit terkejut ketika mendengar kata-kata itu. Dia sama sekali tidak mengerti darimana Taeyong tahu tentang hal itu. ' Oh shit.... Tadi Johnny kan mengucapkan hal itu. ' ,

" Sayang, dengar... "

" Jaehyun. "

Jaehyun melepaskan pelukannya, dan kemudian menoleh ke sumber suara. Senyuman mengembang di wajah tampannya ketika melihat siapa yang datang.

" Hey hyung.. "

Kai terdiam, begitu pula dengan Taeyong. Taeyong melebarkan matanya ketika melihat Kai, jantungnya berdetak tidak karuan. Dan sungguh, dia berharap jika ini hanyalah mimpi. Sedangkan Kai, dia juga terdiam menatap Taeyong. Dia menatap kepada Taeyong dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.

Jaehyun menoleh kepada sepupunya dan kekasihnya secara bergantian. Dia sama sekali tidak mengerti mengapa mereka saling bertatapan seperti itu. Dan entahlah, rasa cemburu kini mulai memenuhi hatinya. Ia kemudian berdehem pelan, dan menarik tangan Taeyong, menggenggamnya erat.
" Taeyongie, perkenalkan dia itu Kai hyung. Sepupuku yang aku ceritakan kepadamu. Dia pengusaha yang sukses, tapi bodoh dalam urusan cinta. Dia sangat tampan kan, tapi dia masih mengharapkan orang yang entah sekarang ada dimana. Hehe... "

Taeyong memalingkan wajahnya, perasaannya mulai tidak menentu. Ia menggigit bibirnya pelan, dan lagi... air mata mengalir di pipinya.

" Kai hyung, perkenalkan dia ini Lee Taeyong, kekasihku. Sangat cantik kan ? "

TBC

.

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 27.5K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
322K 45.1K 27
Cast : - Jung Jaehyun - Lee Taeyong - Nakamoto Yuta - Dong Sicheng Genre : - Boy x Boy - Fantasy - Fllufy...
3.9M 43.2K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
13.3K 1.1K 11
[END - TIDAK DI REVISI] Minghao menyukai Mingyu sejak mereka SD hingga saat ini namun cowok berkulit eksotis itu tidak pernah menyadarinya, sampai ak...