Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Taeyong benar-benar berterik histeris ketika membaca pesan dari Jay. Sungguh, jantungnya berdetak tidak karuan, dan dia juga tahu jika saat ini pasti wajahnya sudah seperti kepiting rebus. Ia berguling guling di atas ranjangnya, dia merasa salah tingkah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dan balasan pesan dari Jay membuatnya langsung terdiam. Keringat dingin kini membasahi tubuhnya. Ini tidak bercanda kan ? Tapi dia sangat yakin jika Jay pasti sedang bercanda. Oke, tapi mengapa dia merasa kecewa jika ini hanyalah sebuah candaan ?
Suara ponselnya membuyarkan lamunannya. Ia langsung menoleh ke arah ponselnya, dan kemudian membulatkan matanya ketika melihat nama Jay muncul di layar ponselnya. Dia kemudian segera mengangkat telepon itu, tidak mau membuat Jay menunggu lama.
" Ha....hallo. "
" Aku serius dengan pesanku. "
" Be...benarkah ? Jangan bercanda ih. " Taeyong memelankan suaranya, pipinya kini mulai terasa memanas.
" Aku tidak pernah bercanda baby. Aku serius, dan aku ingin kau menjadi kekasihku. Kau mau kan jadi kekasihku ? "
Taeyong menggigit bibirnya pelan, dia bingung dengan apa yang harus dia jawab. Ini terdengar seperti sebuah candaan baginya, tapi entah mengapa dia benar-benar merasa sangat senang. " Ta...tapi kan kita baru saja saling mengenal. Dan.... Dan kita belum pernah bertemu. Mengapa kau ingin aku menjadi kekasihmu ? "
" Kita bisa bertemu kapanpun, kita kuliah di kampus yang sama. Dan, aku menyukaimu. Aku merasa sangat nyaman bersamamu. Kau hanya tinggal jawab mau atau tidak. Aku tidak akan memintamu dua kali. "
" Mau. " Ucap Taeyong dengan semangat, ia tidak lagi memikirkan apapun. Yang jelas, dia merasa nyaman dengan Jay. Dia tidak peduli lagi tentang bagaimana sebenarnya fisik Jay. Oke, fisik nomor 2 baginya, kini yang terpenting adalah dia merasa nyaman.
" Jadi, mulai sekarang kau adalah kekasihku, baby. Aku tutup dulu ya. "
Jaehyun tersenyum setelah dia mematikan sambungan telepon mereka. Dia tidak bisa menyembunyikan raut wajah bahagianya. Dia kembali mengetikan pesan kepada kekasih barunya itu.
