Fourteen

6.3K 986 234
                                    

Happy Reading :)

" Kau hanya tinggal memilih, kau ikut denganku ke apartmenku dan pagi-pagi sekali aku akan mengantarkanmu kesini atau aku menginap di apartmenmu dan pagi-pagi sekali aku akan pulang. Ayolah... aku hanya ingin memelukmu sampai tidur. "

Taeyong terdiam sejenak, ia kemudian menggigit bibirnya pelan. Ia menatap kepada kekasihnya yang kini menatapnya dengan tatapan memelas. Dia tidak mungkin menginap di apartmen Jaehyun, jika kakaknya tahu dia bisa disuruh pulang lagi ke Amerika. Tapi dia juga tidak bisa jika Jaehyun harus menginap di apartmennya.

" Sayang please... Aku hanya ingin memelukmu sampai tidur. Aku berjanji tidak akan macam-macam. " Jaehyun masih menatap kepada Taeyong dengan tatapan memelas.

" Baiklah. Kita tidur disini saja, tapi jangan sampai ketahuan Sehun hyung ya. Nanti aku bisa dipulangkan lagi ke Amerika. " Taeyong mengerucutkan bibirnya.

" Tentu, kita harus hati-hati. Jangan terlalu keras-keras ya sayang mendesahnya. " Jaehyun mengedipkan matanya kepada Taeyong, dan dibalas dengan pukulan pelan di dadanya oleh Taeyong, " I love u, " bisiknya di telinga Taeyong.

Taeyong memalingkan wajahnya ketika merasakan wajahnya terasa memanas, dia tersipu lagi. Entah mengapa dia masih saja tersipu setiap kali berada di dekat Jaehyun, padahal pria Jung itu sudah jelas-jelas menjadi kekasihnya. Ia kemudian menarik tangan Jaehyun dan menggenggamnya, mengajak pria Jung itu masuk ke dalam apartmen.

Ia melangkahkan kakinya dengan sangat pelan, sambil menolehkan kepalanya ke sekeliling, dia takut jika kakaknya tiba-tiba muncul. Sedangkan Jaehyun, dia hanya bisa tersenyum melihat bagaimmana menggemaskannya tingkah Taeyong saat ini. Ingin sekali rasanya dia memeluk tubuh mungil Taeyong dengan sangat erat, sehingga terselimuti oleh pelukannya. Kekasihnya itu benar-benar menggemaskan, sangat sangat sangat menggemaskan.

Rasanya, ia ingin menggigit Taeyong.

Dan memberikan banyak tanda cinta di tubuh Taeyong sebagai tanda kepemilikannya.

Taeyong membawa Jaehyun masuk ke dalam kamarnya. Ia berrnafas lega karena kakaknya tidur dengan sangat lelap. Dengan cepat dia mengunci kamarnya. Dia membalikan tubuhnya menghadap ke kekasihnya yang saat ini sedang tersenyum kepadanya dengan senyuman penuh arti, " Sekarang aku sudah memenuhi keinginanmu. Puas ? Jadi lebih baik sekarang kita tidur. " ucapnya, ia berjalan menuju ranjang dan kemudian merebahkan tubuhnya. Taeyong mengisyaratkan Jaehyun untuk tidur di sampingnya.

" Jangan cepat-cepat tidur sayang. Aku ingin kita melakukan hal yang sangat menyenangkan dulu. " Jaehyun tersenyum lebar, kemudian naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya di samping Taeyong.

" Bukannya kau sudah berjanji tidak akan macam-macam, " Taeyong merengek, menatap kepada Jaehyun dengan tatapan kesal, walaupun sebenarnya dia berusaha keras untuk menyembunyikan kegugupannya.

" Haha, memangnya apa yang di fikiranmu ? Maksudku adalah jangan cepat-cepat tidur karena aku ingin mengobrol banyak denganmu sambil memelukmu, seperti ini, " Jaehyun menarik tubuh Taeyong dan memeluknya erat, " kau pasti berfikir jika kita akan melakukan sesuatu yang nikmat kan ? Aigoo, Taeyongieku ternyata mesum. "

" Apasih, tidak. Aku polos. " Taeyong mengerucutkan bibirnya. Rona merah kini semakin terlihat di wajah cantiknya. Ia membenamkan wajahnya di dada bidang Jaehyun.

Jaehyun tertawa pelan, ia menyentuh dagu Taeyong membuat pria mungil untuk mendongak. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Taeyong dengan lembut. Menikmati manis dan lembutnya bibir kekasihnya itu.

Ya, sesuai apa yang selalu dibayangkan selama ini jika bibir Taeyong memang sangat manis dan lembut.

Membuatnya ketagihan ingin selalu menciumnya.

Wrong NumberWhere stories live. Discover now