Twelve

7.4K 1.1K 465
                                    

Happy Reading :)

" Ini adalah lorong apartmen, bukan tempat untuk berciuman seenaknya. " 

Sontak, Taeyong langsung mendorong pelan tubuh Jaehyun, agar melepaskan ciuman mereka. Ia menoleh dan melihat kakaknya sedang berdiri tak jauh dari tempat mereka. Sehun menatap kepada Taeyong dan Jaehyun dengan tatapan dingin, ciri khas seorang Sehun. Ia kemudian berjalan menghampiri adiknya dan pria asing itu. 

" Hyung, dia ini adalah Jaehyun, kekasihku. " Taeyong tersenyum kepada Sehun, ia berusaha untuk menahan rasa gugup dan malu yang menerpa dirinya. Dia malu, sungguh sangat malu karena kakaknya memergoki dirinya sedang berciuman dengan Jaehyun. 

Jaehyun tersenyum, kemudian sedikit membungkukkan badannya kepada Sehun, ia memperkenalkan dirinya sendiri kepada calon kakak iparnya itu, " Annyeonghaseyo, aku Jung Jaehyun. " 

Sehun hanya mengangguk pelan, " Aku Sehun, kakaknya Taeyong. ", ia kemudian berjalan pergi masuk ke dalam apartmen Taeyong, namun dia menghentikan langkahnya, dan kemudian kembali menoleh kepada Jaehyun, " Sepertinya kapan-kapan kita harus berbicara berdua. " 

" Tentu, " Jaehyun tersenyum ramah, walaupun sebenarnya dia juga merasakan kegugupan yang luar biasa. Ini lebih menegangkan dibandingkan saat dia masuk ke rumah hantu sendirian. 

Taeyong menghela nafasnya pelan saat melihat kakaknya masuk ke dalam apartmennya. Ia kemudian menoleh dan menatap kepada Jaehyun, tatapan matanya menyorotkan kekhawatiran, 

" Sayang, jangan diambil hati atas sikap Sehun hyung ya. Sikapnya memang seperti itu, dingin dan sangat protektif kepadaku. Tapi dia sangat baik dan ramah. " 

" Tidak apa-apa sayang, aku mengerti mengapa kakakmu bersikap seperti itu. Kakakmu mempunyai adik yang sangat cantik dan sempurna, tentu saja dia akan sangat protektif kepadamu. " Jaehyun terkekeh pelan, ia mengecup singkat bibir Taeyong.

" Tapi aku takut jika kau akan meninggalkanku karena sikap Sehun hyung itu. " 

Jaehyun tersenyum, ia menangkup wajah Taeyong dan menatap kepada pria mungil itu dengan tatapan hangatnya, " Itu tidak akan pernah terjadi sayang. Aku mencintaimu, dan tidak akan pernah mungkin meninggalkanmu. Aku rasa sikap kakakmu memang wajar, dia takut jika aku akan menyakitimu, jadi saja dia bersikap dingin dan sinis kepadaku. Aku berjanji, aku akan berusaha keras agar kakakmu mau menerimaku, dan merestui hubungan kita. " 

Taeyong mendekatkan dirinya meminta Jaehyun untuk memeluknya, dan tentu saja dengan senang hati Jaehyun langsung memeluknya dengan sangat erat. Bisa ia rasakan jika Jaehyun menciumi rambutnya juga. Taeyong tersenyum di pelukan hangat Jaehyun, ya sekarang dia sama sekali tidak ragu lagi untuk memberikan sepenuh hatinya kepada Jaehyun. Dia mencintai Jaehyun, dan Jaehyun juga mencintainya. Ini sudah lebih dari cukup untuknya. 

" Aku mencintaimu Jaehyun. " 

" Aku juga mencintaimu sayang. " Lagi dan lagi, Jaehyun kembali menutup jarak diantara mereka dengan sebuah ciuman lembut. Entah mengapa dia merasa jika bibir Taeyong sudah menjadi candu untuknya. 

Dia ingin memiliki Taeyong sepenuhnya. Dia ingin memiliki hati Taeyong, tubuh Taeyong..., sepenuhnya. Agar mereka tetap bisa bersama, selamanya. 

~ Wrong Number ~

Jaehyun menoleh ketika pintu mobilnya terbuka, ia tersenyum ketika melihat Winwin masuk ke dalam mobilnya. Ia kemudian memasang seatbelt dan mulai menjalankan mobilnya.

Tidak ada percakapan diantara mereka selama perjalanan, karena Jaehyun pun sama sekali tidak berniat untuk mengobrol dengan adik angkatnya itu. Sama hal nya dengan Winwin, dia lebih memilih untuk menatap pemandangan di luar jendela mobil.

Wrong NumberWhere stories live. Discover now