Wrong Number

By lucintalunahhh

163K 25.1K 5.2K

Kisah tentang Lee Taeyong, si mahasiswa tercantik yang terkenal pendiam yang mengirimkan pesan ke nomor yang... More

Cast
One ( The Beginning )
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fiveteen
Sixteen
Note
Mr Jung
!!

Fourteen

6.4K 989 234
By lucintalunahhh

Happy Reading :)

" Kau hanya tinggal memilih, kau ikut denganku ke apartmenku dan pagi-pagi sekali aku akan mengantarkanmu kesini atau aku menginap di apartmenmu dan pagi-pagi sekali aku akan pulang. Ayolah... aku hanya ingin memelukmu sampai tidur. "

Taeyong terdiam sejenak, ia kemudian menggigit bibirnya pelan. Ia menatap kepada kekasihnya yang kini menatapnya dengan tatapan memelas. Dia tidak mungkin menginap di apartmen Jaehyun, jika kakaknya tahu dia bisa disuruh pulang lagi ke Amerika. Tapi dia juga tidak bisa jika Jaehyun harus menginap di apartmennya.

" Sayang please... Aku hanya ingin memelukmu sampai tidur. Aku berjanji tidak akan macam-macam. " Jaehyun masih menatap kepada Taeyong dengan tatapan memelas.

" Baiklah. Kita tidur disini saja, tapi jangan sampai ketahuan Sehun hyung ya. Nanti aku bisa dipulangkan lagi ke Amerika. " Taeyong mengerucutkan bibirnya.

" Tentu, kita harus hati-hati. Jangan terlalu keras-keras ya sayang mendesahnya. " Jaehyun mengedipkan matanya kepada Taeyong, dan dibalas dengan pukulan pelan di dadanya oleh Taeyong, " I love u, " bisiknya di telinga Taeyong.

Taeyong memalingkan wajahnya ketika merasakan wajahnya terasa memanas, dia tersipu lagi. Entah mengapa dia masih saja tersipu setiap kali berada di dekat Jaehyun, padahal pria Jung itu sudah jelas-jelas menjadi kekasihnya. Ia kemudian menarik tangan Jaehyun dan menggenggamnya, mengajak pria Jung itu masuk ke dalam apartmen.

Ia melangkahkan kakinya dengan sangat pelan, sambil menolehkan kepalanya ke sekeliling, dia takut jika kakaknya tiba-tiba muncul. Sedangkan Jaehyun, dia hanya bisa tersenyum melihat bagaimmana menggemaskannya tingkah Taeyong saat ini. Ingin sekali rasanya dia memeluk tubuh mungil Taeyong dengan sangat erat, sehingga terselimuti oleh pelukannya. Kekasihnya itu benar-benar menggemaskan, sangat sangat sangat menggemaskan.

Rasanya, ia ingin menggigit Taeyong.

Dan memberikan banyak tanda cinta di tubuh Taeyong sebagai tanda kepemilikannya.

Taeyong membawa Jaehyun masuk ke dalam kamarnya. Ia berrnafas lega karena kakaknya tidur dengan sangat lelap. Dengan cepat dia mengunci kamarnya. Dia membalikan tubuhnya menghadap ke kekasihnya yang saat ini sedang tersenyum kepadanya dengan senyuman penuh arti, " Sekarang aku sudah memenuhi keinginanmu. Puas ? Jadi lebih baik sekarang kita tidur. " ucapnya, ia berjalan menuju ranjang dan kemudian merebahkan tubuhnya. Taeyong mengisyaratkan Jaehyun untuk tidur di sampingnya.

" Jangan cepat-cepat tidur sayang. Aku ingin kita melakukan hal yang sangat menyenangkan dulu. " Jaehyun tersenyum lebar, kemudian naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya di samping Taeyong.

" Bukannya kau sudah berjanji tidak akan macam-macam, " Taeyong merengek, menatap kepada Jaehyun dengan tatapan kesal, walaupun sebenarnya dia berusaha keras untuk menyembunyikan kegugupannya.

" Haha, memangnya apa yang di fikiranmu ? Maksudku adalah jangan cepat-cepat tidur karena aku ingin mengobrol banyak denganmu sambil memelukmu, seperti ini, " Jaehyun menarik tubuh Taeyong dan memeluknya erat, " kau pasti berfikir jika kita akan melakukan sesuatu yang nikmat kan ? Aigoo, Taeyongieku ternyata mesum. "

" Apasih, tidak. Aku polos. " Taeyong mengerucutkan bibirnya. Rona merah kini semakin terlihat di wajah cantiknya. Ia membenamkan wajahnya di dada bidang Jaehyun.

Jaehyun tertawa pelan, ia menyentuh dagu Taeyong membuat pria mungil untuk mendongak. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Taeyong dengan lembut. Menikmati manis dan lembutnya bibir kekasihnya itu.

Ya, sesuai apa yang selalu dibayangkan selama ini jika bibir Taeyong memang sangat manis dan lembut.

Membuatnya ketagihan ingin selalu menciumnya.

Taeyong melepaskan ciumannya ketika dirasa nafasnya sudah habis. Ia kemudian mengusap lembut bibir Jaehyun yang basah karena ciuman mereka. Dan setelah itu mengecup singkat bibir kekasihnya itu.
" Sayang... "

" Ya baby ? "

" Beberapa bulan lagi kau akan lulus kan ? Kau akan langsung bekerja di perusahaan ayahmu ? "

Jaehyun tersenyum dan mengangguk, ia kembali menarik Taeyong ke pelukan hangatnya, " Ayahku memintaku untuk langsung memimpin perusahaannya. Jadi sekarang aku harus banyak belajar ke sepupuku. Dia pengusaha yang sangat sukses. Dia berhasil membuat perusahaannya yang di Amerika berkembang pesat. "

" Wah, hebat sekali. Sepupumu sangat pintar. "

" Iya, dia memang pintar. Tapi bodoh dalam masalah percintaan. " Jaehyun terkekeh pelan, ia mengingat kembali ucapan sepupunya tadi sore.

" umh, bodoh ? Mengapa ? "

" Dia memutuskan untuk tetap  sendiri dan masih saja menunggu orang yang dicintainya sampai sekarang. Bahkan, dia bilang dia bisa sukses seperti ini demi orang yang dicintainya itu yang entah sekarang berada dimana. Konyol sekali kan ? Bagaimana jika orang yang dicintainya itu mempunyai kekasih ? Penantian dia akan sia-sia. Hyungku itu memang bodoh dalam urusan cinta. "

" Dia tidak bodoh, sayang. Itu namanya cinta sejati. Dia benar-benar mencintai kekasihnya. Dan aku yakin jika perjuangan dia pasti tidak akan sia-sia. Karena orang yang dicintai oleh sepupumu akan menyadari betapa besar dan tulusnya cinta sepupumu itu kepadanya. " Taeyong tersenyum, ia menggerakan jemarinya di dada bidang Jaehyun.

" Ya, aku berharap jika perjuangannya tidak akan sia-sia. Dia sudah bekerja keras dan menjadi pengusaha yang sangat sukses hanya demi orang yang dicintainya. Sebenarnya dia gampang sekali mendapatkan siapapun yang dia inginkan, dia mempunyai  fisik yang sangat sempurna, dan juga masa depan yang benar-benar cerah tapi dia memutuskan untuk tetap bertahan dengan rasa cintanya yang bodoh itu. Tapi yaa, aku berharap semua pengorbanannya terbayar dengan kebahagiaan. Hyung ku pantas untung bahagia. Jika pun bisa, aku ingin mencari orang yang dicintainya itu dan meminta dia untuk kembali kepada hyungku. " Jaehyun menghela nafasnya pelan. Dia menyayangi Kai seperti kakaknya sendiri, dan dia ingin sekali melihat Kai bahagia. Dia ingat ketika dia masih kecil, Kai akan selalu memberikan apapun yang dia mau walauoun barang yang dia mau adalah milik Kai. 

" Tapi tetap saja bagiku hyungku itu sangat bodoh mengejar cinta orang lain. Tidak ada sejarahnya di keluarga kami untuk mengejar cinta orang lain sampai mengorbankan segalanya. " lanjutnya.

Taeyong terdiam, ucapan Jaehyun cukup membuat hatinya merasa tidak tenang. Dan jujur saja, dia mulai meragukan cinta Jaehyun kepadanya.
" Sayang, aku ingin bertanya.. "

" Ya, apa sayang ? "

" Jika..... Jika suatu saat nanti kita berpisah, apa kau akan mengejarku ? Memperjuangkanku ? " Taeyong bertanya kepada Jaehyun dengan nada yang penuh kehati-hatian. Dia takut, sangat takut akan respon Jaehyun.

" Tidak, untuk apa aku harus mengejarmu ? " Jaehyun mengerutkan keningnya menatap kepada kekasihnya itu. 

Sedangkan Taeyong, ia langsung tersenyum, walaupun dipaksakan. Dia menganggukkan kepalanya pelan, dan memilih untuk terdiam. Bohong jika dia bilang dia tidak sakit hati akan jawaban Jaehyun. Dan kemudian dia bertanya kepada dirinya sendiri, ' Untuk apa juga Jaehyun mengejarku ? Aku bukan orang yang berarti yang harus Jaehyun kejar, ', batinnya. 

Jaehyun tersenyum, ia menyentuh dagu Taeyong, dan membuat Taeyong langsung mendongakan wajahnya. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium kening Taeyong cukup lama, dan setelah itu kembali menatap ke mata indah Taeyong, 

" Untuk apa aku harus mengejarmu ? Memangnya aku mengijinkanmu untuk kau pergi dariku ? Tidak akan. Aku tidak perlu mengejarmu karena sampai kapan pun kau tidak akan pernah pergi dariku. Kau akan selalu bersamaku, di sampingku. Yang perlu aku lakukan adalah menjagamu, bukan mengejarmu. " 

" Aku fikir... "

" Kau pasti meragukan perasaanku ini kepadamu kan ? Jangan berfikir yang macam-macam sayang. Aku mencintaimu,sangat mencintaimu. " 

Taeyong menganggukkan kepalanya dengan semangat. Senyuman terlihat di wajah cantiknya. Ia kemudian membenamkan wajahnya di dada Jaehyun. Jaehyun hanya tersenyum, ia kemudian mengeratkan pelukannya sambil menciumi rambut Taeyong. Dia bahagia, sangat bahagia. Akhirnya dia bisa kembali merasakan bagaimana indahnya mencintai dan dicintai. Tapi jujur saja, dia takut jika karma akan datang kepadanya. Dia takut jika disaat dia sudah sangat mencintai Taeyong dengan sepenuh hatinya, lalu Taeyong akan meninggalkannya. Dia tidak mau hal itu terjadi.

" Sayang... "

" Ya ? "

" Sampai kapan kakakmu ada disini ? "

" Mmm, entahlah. Mungkin sampai dia selesai mengurus perusahaan keluarga kami yang ada disini. Memangnya kenapa sayang ?? " Taeyong mendongakan wajahnya, menatap kepada sang kekasih.

Jaehyun menghela nafasnya pelan, ia menatap ke dalam mata indah Taeyong, " Aku ingin kau tinggal di apartmenku. Aku ingin kita tinggal bersama. "

Taeyong sedikit terkejut mendengar ucapan Jaehyun, ia langsung melepaskan dirinya dari pelukan Jaehyun, dan kemudian mensejajarkan tinggi mereka. Taeyong mengusap lembut wajah Jaehyun, " Sayang, tapi ini terlalu cepat. Kita menjalin hubungan juga baru hari ini. Aku hanya tidak mau nantinya kau akan merasa jika kehadiranku membatasi kebebasanmu. Aku tidak ingin jika nantinya kau merasa terkekang atau apapun itu. "

" Aku tidak akan merasa terkekang atau apapun itu. Aku mengajakmu untuk tinggal bersama karena aku ingin melihatmu setiap saat. Aku ingin memelukmu sampai tidur, aku ingin melihat wajahmu saat aku bangun. Aku ingin bersamamu. Dengar sayang, kau adalah satu-satunya orang yang aku ajak untuk tinggal bersama. Dan itu artinya, aku sangat sangat sangat mencintaimu. Aku serius menjalin hubungan denganmu. "

Taeyong menatap mata Jaehyun, mencoba mencari ketulusan dari mata yang meneduhkann itu. Kemudian ia menggigit bibirnya pelan, menahan air mata yang mungkin akan keluar dari mata indahnya. Ucapan Jaehyun membuatnya merasa jika dia memang dicintai sepenuh hati, dan perlahan semua keraguan di hatinya hilang.

" Aku mencintaimu Jaehyun, " isaknya.

" Jangan menangis. Aku juga mencintaimu sepenuh hatiku, " 

Tok tok tok

" Yongie... "

Sontak, Jaehyun dan Taeyong langsung menoleh ke arah pintu. Taeyong merasakan jantungnya kini berdetak lebih kencang dari biasanya. Kakaknya mengetuk pintu kamarnya, dan dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan. Jaehyun terdiam sejenak, ia kemudian menoleh kepada Taeyong dan tersenyum, " Aku akan membukanya, dan menjelaskan semuanya jika aku yang ingin menginap, " ucap Jaehyun, namun dengan cepat Taeyong menahan tangan kekasihnya itu, dan menggelengkan kepalanya. 

" Yongie ini sudah malam, cepat tidur dan matikan teleponnya.  Jangan sampai besok kau kesiangan gara-gara mengobrol sampai malam. " Ucap Sehun dari luar kamar Taeyong.

" I... iya hyung. Aku tidur sekarang. " Taeyonng sedikit berteriak. Ia kemudian menoleh kepada Jaehyun, dann menghembuskan nafasnya lega. Dia fikir tadi Sehun tahu jika ada seseorang di kamarnnya. 

" Kakakmu mengira jika kau sedang menelepon seseorang. " Jaehyun terkekeh pelan, ia mencubit gemas pipi Taeyong. 

" Iya, hehehe. Lebih baik sekarang kita tidur sayang. Daripada nanti kakakku akan curiga. " 

" Baiklah, tapi tunggu sayang, besok sepertinya aku akan sibuk dengan tim basketku. Kami akan membicarakan tentang pertandingan basket antar kampus. Jadi, besok kita tidak akan bertemu di kampus. Tapi nanti setelah pulang, aku akan menjemputmu untuk ke apartmenku. Aku ingin merayakan sesuatu di apartmenku." Ucap Jaehyun, yang dibalas dengan anggukan oleh Taeyong.

" Baiklah sayang. Selamat tidur Kapten tampan. Aku mencintaimu, " Taeyong terkekeh pelan, ia mengecup singkat bibir Jaehyun. 

" Selamat malam juga cantik. Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. " Jaehyun menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. Ia kemudian mematikan lampu tidur, dan memeluk tubuh Taeyong dengan sangat erat. Sepertinya dia akan tidur dengan sangat nyenyak malam ini,

~ Wrong Number ~

Jaehyun membuka matanya perlahan ketika suara ponselnya membangunkannya. Ia mengambil ponselnya yang ada di atas laci samping tempat tidur, dan kemudian menghela nafasnya pelan. Ia harus segera pergi dari sini, sebelum kakaknya Taeyong bangun. Sebenarnya dia masih sangat ingin berlama-lama memeluk tubuh mungil Taeyong, tapi keadaan memaksanya untuk harus segera pergi sekarang juga. 

Ia melepaskan pelukannya dengan sangat hati-hati, tidak mau membangunkan Taeyong yang masih tertidur pulas. Ia mengusap lembut rambut Taeyong dan kemudian mencium kening Taeyong dengan cukup lama, " Aku pulang dulu ya sayang. Aku mencintaimu. "

Setelah berkata seperti itu, ia langsung tuurn dari ranjang, dan membawa kunci mobilnya yang ia simpan di atas laci. Dengan cepat, dia keluar dari kamar Taeyong. Lampu apartmen Taeyong masih gelap, tentu saja karena ini masih sangat pagi jadi kakaknya Taeyong belum bangun. 

Berkali-kali dia menguap, karena sungguh dia masih sangat mengantuk dan masih sangat ingin memeluk tubuh Taeyong. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus cepat-cepat pulang. Sungguh, dia tidak sabar untuk tinggal bersama dengan Taeyong, dengan begitu dia bisa memeluk Taeyong sepuasnya. 

" Kapan kita bisa berbicara berdua ? "

Jaehyun menghentikan langkahnya, dan kemudian segera menoleh. Ia melihat kakaknya Taeyong sedang duduk sambil mengerjakan sesuatu di laptop. Jujur saja, dia cukup kaget ketika mengetahui jika kakaknya Taeyong ternyata sudah bangun dan bahkan memergoki dirinya. Namun kemudian dia mencoba untuk tetap tenang, dan kemudian tersenyum tipis kepada calon kakak iparnya itu, 

" Secepatnya hyung. " 

" Baguslah. Dan terimakasih telah menemani Taeyong tidur semalam. Lain kali jangan lakukan lagi, Taeyong sudah dewasa, tidak perlu ditemani. " Ucap Sehun, tanpa sedikitpun menoleh ke arah Jaehyun. 

" Aku minta maaf. Tapi semalam aku yang memaksanya agar dia mengijinkanku untuk menginap disini. Tolong jangan salahkan Taeyong, disini aku yang bersalah. " 

" Aku tidak mungkin menyalahkan adik kesayanganku, " Sehun tersenyum tipis, masih memfokuskan matanya ke layar laptopnya. 

Jaehyun tersenyum, ia kemudian membungkukkan badannya, " Terimakasih. Baiklah, aku pulang. Selamat pagi, hyung. ", ia kemudian berjalan pergi menuju pintu luar apartmen itu. 

Sedangkan Sehun, ia terdiam dan kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar. Sebenarnya semalam pun dia tahu saat Taeyong membawa masuk Jaehyun ke dalam kamar. Dia tahu saat Taeyong dan Jaehyun terus-terusan mengobrol sampai malam. Dia tahu, hanya saja dia tidak mau membuat Taeyong sedih.

~ Wrong Number ~

" Susu strawberry untuk Yongie. "

Kai menyerahkan bungkusan belanjaan kepada Sehun, dan kemudian tertawa pelan. Mereka berdua kemudian berjalan bersama menuju tempat parkir. Kai dan Sehun memang sudah bersahabat semenjak sekolah. Jadi mereka sudah benar-benar sangat dekat. 

" Seharusnya kau menyerahkannya langsung kepada Yongie. " Ucap Sehun, ia menoleh kepada sahabatnya itu dan kemudian menepuk pelan lengannya.

" Nanti saja, aku masih menunggu waktu yang tepat. Aku hanya tidak mau dia menjauhiku. Yang terpenting adalah aku tahu jika Yongie ku baik-baik saja. Terimakasih telah menjaganya selama ini, "

" Tsk, tentu saja aku menjaganya dengan sangat baik. Aku ini kakaknya. " Sehun berdecak kesal, namun kemudian dia tertawa terbahak-bahak bersama Kai, " Oh iya, kau jadi membeli cincin untuk Taeyong ? "

" Aku sudah memesannya minggu kemarin, dan malam ini aku akan mengambilnya. Tappi sekarang aku harus ke apartmen sepupuku dulu. Yongie belum pulang kuliah ? " 

" Sudah, tapi dia bilang dia akan ke apartmen kekasihnya dulu. " Ucap Sehun. Ya, Sehun memang sudah menceritakan kepada Kai jika Taeyong sudah mempunyai kekasih yang bernama Jeyon, Jaeyon atau apalah itu dia sama sekali tidak peduli. Tapi ya dia tetap pada pendiriannya, jika dia menginginkan Kai yang menjadi pasangan Taeyong. Dia tidak bisa mempercayakan adiknya kepada sembarang orang.

" Cepatlah dapatkan Taeyong kembali, agar bebanku sedikit hilang. "

" Haha, tentu. " Kai tertawa terbahak-bahak. Ia kemudian masuk ke dalam mobilnya, dan membukakan jendela mobilnya, " Sehun, aku juga membelikan yoghurt, coklat dan banyak jelly untuk Taeyong. Dan tolong pastikan jika dia banyak minum vitamin, daya tahan tubuhnya lemah. Dan juga... "

" Oke Kai, apa kau lupa jika aku ini kakaknya ? Tsk, tenang aku pasti akan menjaga Taeyong, dan tidak akan membiarkan seekor nyamuk pun menyentuh kulitnya. "

" haha, baiklah. Terimakasih. Bye calon kakak ipar. " Kai tersenyum lebar kepada Sehun, dan kemudian dia langsung menjalankan mobilnya meninggalkan Sehun. 

Sehun tersenyum tipis, memperhatikan mobil Kai yang semakin menjauh dari pandangannya. Ia kemudian berjalan pergi masuk ke dalam mobilnya. Dia berharap jika Kai akan cepat mendapatkan Taeyong kembali, dengan begitu hatinya bisa tenang, dan kemudian dia juga bisa mulai mencari pendamping hidupnya. Dia sungguh tidak bisa mempercayakan Taeyong kepada orang lain selain kepada Kai. 

~ Wrong Number ~

Kai berjalan menuju apartmen milik sepupunya itu. Di tangannya ia membawa dua buku yang cukup tebal untuk dipelajari oleh Jaehyun. Buku-buku itu tentang bisnis dan kunci kesuksesan. Buku-buku itu juga yang pernah pamannya berikan kepadanya. Tapi sejujurnya, dia sudah bisa melihat ambisi yang sangat besar di diri Jaehyun, jadi mungkin dia akan lebih memupuk tentang bisnis di diri Jaehyun. Dia tahu dan sangat yakin jika Jaehyun pasti akan bisa menjadi seorang pengusaha yang sangat sukses.

Langkahnya berhenti tepat di depan pintu apartmen Jaehyun, ia menekan pintu apartmen itu dan kemudian menunggu untuk segera dibukakan. Dia kemudian menekan lagi bel itu ketika pintu tak kunjung dibukakan. 

Pintu apartmen itu terbuka. Kai terdiam menatap kepada pria mungil yang kini berdiri di depannya itu. Sedangkan pria mungil di depanya melebarkan matanya ketika melihat Kai, sama sekali tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya saat ini. 

" Kai... "

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 10.1K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
3.6M 27.5K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
311K 36.6K 17
Cerita tentang Jung Minhyung yang berusaha untuk menyatukan kedua orang tuanya kembali. JaeYong ❤
3.9M 43K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...