Pudar

By AryNilandari

34K 8.3K 2K

Aranza tuli dan Hiresa bisu-tuli. Sebuah kejadian mempertemukan mereka 10 tahun lalu, menjadi akrab walau han... More

Prakata
Table of Content
1. Man in Dark Parka
2. Muted by the Blast
3. He, Who Set Me Free
4. Please, Answer Me!
5. Everything I Am Not
6. Forest of Dreams and Memories
7. Behind My Back
8. His Words of Wisdom
9. When He Was 7
10. A Place to Call Our Own
11. An Encounter with Death
12. So Precious
13. The Land of Immaterial
14. Strange, Where It Began
15. The First and To Die For
16. Everything in Between
Trivia
17. Mothers
18. Where All Corridors End
19. Belated
20. Did He Deserve It?
22. Crossroads
24. He Came to Tell the Truth
25. Stand by Me
26. When He Is Sleeping
27. Self-Restraint
28. The True Freedom
29. Adorable Twins
30. Such Thing as a Happy Ending

23. Her First Attempt

702 220 36
By AryNilandari

Jangan libatkan keluarga,
apakah Darlina mau bilang, keluarganya tidak berperan?
Apakah berarti, Darlina
berbuat lebih dari yang diakuinya?

Semakin kupikir,
semakin sulit kuterima,
kalau Darlina hanyalah korban
pacar yang berangasan
ayah yang gelap mata
ibu yang tidak jujur tapi pengatur.

Kukirim pesan kepada Darlina.
"Jangan sampai orangtuamu
dihukum untuk perbuatan
yang tidak mereka lakukan."

Seperti yang kuduga,
Darlina tidak menjawab.


Aku juga menemui Bu Astri,
di lobi rumah sakit.
Ia menolak autopsi Rudy,
hendak membawa jenazahnya pulang,
tanpa keributan lagi,
tak perlu menuntut siapa-siapa,
yakin, Rudy sendiri yang salah,
bikin susah semua orang.

Bu Astri mau menemuiku
setelah Kak Fatah bilang,
aku calon istri korban.
Kalimat pertama dari bibirnya,
"Kamu boleh memaki aku,
ibu yang gagal mendidiknya."

Aku menggeleng.
Kuserahkan kalungku dari Hiresa,
yang tersimpan di saku parkanya.
Aku yakin Hiresa tidak berkeberatan.
"Rudy membelikan ini buat Ibu."

Bu Astri menatapku dengan ekspresi tidak kupahami.

Kak Fatah menjelaskan
tentang cicilan Rudy kepada ibu Darlina.
"Kami hanya tahu itu.
Sebaiknya, Ibu tanyakan pada yang bersangkutan,
melalui polisi."

Bu Astri menyerahkan kalung kembali kepadaku.
"Rudy tidak tahu,
aku mengalihkan cicilannya untuk keperluan Darlina.
Rudy harusnya bertanggung jawab, bukan malah memutuskan hubungan."

Lalu ia berpamitan.

Aku tercengang,
minta Kak Fatah mengulang kata-katanya,
mungkin aku salah membaca bibir.


Kak Fatah juga terkejut.
"Adakah cara lain meminta kesaksian Rudy?"

"Bukan Rudy," sahutku.
Mengirim pesan lagi.
"Darlina, aku tahu yang sebenarnya
tentang kamu dan Rudy."

Pesanku dibalas,
tak terduga.
"Kamu berjodoh
dengan Hiresa Damarion.
Sama-sama resek.
Kalau dia tidak turut campur,
dan menyerahkan saja kalung itu, semua ini tidak terjadi.
Untungnya, orang gegar otak, tuli, dan bisu, tidak bisa jadi saksi.
Belum tentu bangun juga
meski dibantu alat-alat canggih begini."

Aku tertegun.
"Hiresa Damarion...
...begini?

Kak Fatah mengomel. "Cewek gila! Tadi kutemui nangis-nangis. Sekarang...."

"Kak Esa!"
Aku memelesat
menuju kamar Hiresa.
Darlina ada di sana,
hendak membungkam saksi?









Continue Reading

You'll Also Like

168K 1.2K 31
Hai! Inilah aku dan isi perpustakaan wattpadku. Aku mau merekomendasikan cerita-cerita wattpad yang menurutku keren dan baguss. Kayaknya sih bakalan...
11.6K 2.6K 18
(COMPLETED) Haus gosip terbaru seputar SMA Nusantara? Yuk, ikuti langkah-langkah di bawah ini! 1. Buka akun Instagram @lambe_smantara. 2. DM Minceun...
80K 16.1K 28
❝halo, ranno.❞ ❝iya, halo. ini siapa, ya?❞ ❝boleh kenalan, nggak?❞ ❝hah, gimana?❞ © 2019 by Kansa Airlangga
150K 14.2K 29
Sudah bukan sebuah rahasia bahwa tiap-tiap hati yang jatuh, pasti akan patah. Risikonya memang begitu, dan kabar buruknya adalah: Ini terjadi padaku...