Pudar

By AryNilandari

34K 8.3K 2K

Aranza tuli dan Hiresa bisu-tuli. Sebuah kejadian mempertemukan mereka 10 tahun lalu, menjadi akrab walau han... More

Prakata
Table of Content
1. Man in Dark Parka
2. Muted by the Blast
3. He, Who Set Me Free
4. Please, Answer Me!
5. Everything I Am Not
6. Forest of Dreams and Memories
7. Behind My Back
8. His Words of Wisdom
9. When He Was 7
10. A Place to Call Our Own
11. An Encounter with Death
12. So Precious
13. The Land of Immaterial
14. Strange, Where It Began
15. The First and To Die For
16. Everything in Between
Trivia
18. Where All Corridors End
19. Belated
20. Did He Deserve It?
22. Crossroads
23. Her First Attempt
24. He Came to Tell the Truth
25. Stand by Me
26. When He Is Sleeping
27. Self-Restraint
28. The True Freedom
29. Adorable Twins
30. Such Thing as a Happy Ending

17. Mothers

806 222 32
By AryNilandari

Hiresa mendapatkan penanganan medis terbaik,
Dokter Susi menjamin.
Namun tanpa jiwa,
hanya garis datar
angka nol
denyut bisu
pada monitor
mesin-mesin penyangga hidupnya.

Dua jam sampai aku dibolehkan mendekatinya.
Dua jam aku tak mampu memejamkan mata, meski dihipnotis.
Dua jam perjalanan menjemputnya tertunda.
Dua jam yang memunculkan para ibu.


Kubaca bibir Kak Fatah saat berbicara dengan Bapak,
tentang ibu Darlina yang menyerahkan diri
kepada polisi.

"Ibunya? Apa yang dia lakukan?"
Aku bahkan belum tahu
peran suami dan putrinya.
Namun Bapak dan Kak Fatah
seperti bersepakat,
aku tidak perlu tahu.

Dokter Anna menelepon,
saat transit di Dubai,
15 jam lagi untuk sampai di sini.
Berbicara dengan Dokter Susi dan Bapak.
Lalu meminta video call denganku.
Aku takjub memandangi wajah cantiknya,
nyaris tetap seperti yang kuingat
10 tahun lalu.

"Terima kasih sudah menemukan Esa," katanya dalam isyarat.
"Untuk pergi lagi menyelamatkan jiwanya."

Aku mengangguk.
Hanya ada tekad,
tak mampu berjanji,
karena ketakutanku membayang lagi.

Ia mengirimiku fotonya bersama Hiresa kecil.
Tidak menjelaskan maksudnya,
air mata sudah mewakili.

Kurebahkan tubuhku di ranjang bersisian dengan Hiresa,
menggenggam tangannya yang dingin.
Begitu kontras dengan hangatnya
genggaman Ibu pada tanganku yang lain.

"Pergi dan kembalilah segera dengannya," kata Ibu, lalu mencium keningku.

Restu dua orang ibu yang menguatkanku,
saat tak kutemukan Hiresa
di tempat aku meninggalkanya,
di wilayah cahaya.


"Kak Esa!" teriakku.



Mungkinkah ia lari dan bersembunyi,
dari arwah tersesat,
yang kini benar-benar tersesat
karena tubuhnya sudah dievakuasi,
disimpan di kamar mayat,
menunggu diproses kepolisian.

Aku berkeliaran
acak dan berputar
tetap di daerah terang,
sampai kusadari
kemungkinan Hiresa tertangkap
dan dibawa ke kegelapan.

Tak ada cara lain kecuali
memancing arwah begal itu keluar.

Apa yang diingininya?
Merampok habis Hiresa.
Hanya kalung yang belum diperolehnya.
Ada di leherku,
muncul lagi begitu aku tiba di sini.
Aku melepasnya,
berjalan menyeberangi jembatan.

"Hei! Kamu mau ini, kan?
Bagaimana kalau bertukar?"





























Continue Reading

You'll Also Like

1.5K 409 28
[PG-13] Hidup di bawah jajahan satu kota yang mendapatkan kekuatan besar dari meteorit mungkin sudah bisa dianggap sebagai kehidupan yang tidak norma...
168K 1.2K 31
Hai! Inilah aku dan isi perpustakaan wattpadku. Aku mau merekomendasikan cerita-cerita wattpad yang menurutku keren dan baguss. Kayaknya sih bakalan...
513K 25.5K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
8.8K 2.9K 38
Spin-Off Lovenymous Prince :: Daren Story || Update Tiap Selasa Daren hanya ingin membahagiakan orang tuanya. Sebagai anak tunggal R2 Corp, Daren tah...