Heart disclosure [completed]

By ZHCEEE

161K 6.1K 390

[Proses Revisi] Revan, aku menunggumu, menerima rasa yang sudah amat berat ini - Arrma Athalia. Sebuah penun... More

1•-Atha & Revan.
2•- Jika Bertemu
3. About Arsya.
4. Terbang lalu jatuh
5•-Kebenaran yang menyakitkan.
6•-Rindu kejam
7•- Care
8•-Terus Terang.
9•-Diary Lama
10•-Berharap
11•-Malam Menemani Rindu
12•-Menutup Rasa
14•- Datang Kembali
15. Rasa Penasaran
16•- Sangat Kacau
17•-Salah Mengartikan
18•-Kode Sebuah Mimpi
19•- Terungkap Fakta
20•-Arsya Menyakitkan
21•-Berhenti/Mencintai
22•-Keamarahan Singkat&Tajam
23•- Makna kata 'Lagi'
24•-Cemburu?
25•-Saat Atha Berbicara
26•- Mereka yang Memaksa
27•-Susah Menghilangkan Gengsi
28•- 2 Pilihan
29•-Mereka Lagi
30•-Terkejut & Sakit
31•-Kebersamaan
32•-Bersama Hujan.
33•-Perpisahan & dia yang kembali
34•- Sebuah Janji
35•- Berjuang
36•-Berakhir?
37.Menginginkan kembali.
38•-Berubah
39•-Senja
40•-Cerita masa lalu
41•-Menginginkan.
42•-Heran
43•-Khawatir
44•-Bertemu
45•-Marah.
46•-Berfikir
47•-Suruhan.
48.Kena!
49•-Apa aku akan pergi?
50•-Besok malam
51•-Revaled
52•-Bucin
53•-Rumah Stella
54•-Terjebak
55•-Bullshit.
56•-Salah paham.
57•-Menyesakan
58•-Family Problem.
59•-Menjauh.
End (Disclosure)
•-Extra Part 01
•- Extra Part 02
•-Extra Part 03
Quote Heart Disclosure
New Story

13•-Raka & Vanno

2.1K 121 4
By ZHCEEE

______

Banyaknya seseorang yang menyukai kita tak membuat kita harus memilih salah satunya atau merelakan dia yang kita inginkan dan sulit untuk di gapai🥀

________________

Hari ini kedua orang tua Atha kembali pulang ke Jakarta, karna tugas pekerjaan yang membuat mereka harus pergi meninggalkan putri semata wayangnya.

Atha yang menonton tayangan kesukaannya tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan orang tuanya.

"YEAYY!! PAPAH MAAMAH" teriak Atha yang langsung beranjak dari duduknya.

"Hai Atha sayang" sapa Aleta sembari memeluk Atha dan memberikan banyak sekali kantong tas yang berisikan oleh-oleh untuk anaknya.

"Wih banyak banget mah" ucap Atha mengambil barang-barang itu.

"Iya dong, kok belum tidur aja sih" Lucky menyahut.

"Atha bosen pah, yaudah deh nonton kartun aja haha" Atha yang tadinya cemberut langsung tertawa.

Lucky hanya menggeleng dengan senyuman.

"Yaudah papa sama mama mau istirahat dulu ya, Atha makan aja dulu kayaknya laper banget" Aleta menyahut.

"Okedeh mah, makasi ya papa mama" Atha tersenyum girang.

Kedua orangtuanya hanya mengangguk senang.

Ia membuka satu persatu tas, tersenyum puas.

'Untung papa mama peka kalo Atha lagi butuh barang banyak' Atha terkekeh

* * *

Revan masuk kedalam kamarnya dengan wajah kusam dan lelah setelah melakukan pertemuan pada teman-temannya dan menyelesaikan beberapa masalah yang ada.

Ada ada aja masalah gumam Revan pelan.

Suara pintu terbuka membuat Revan menoleh, ia memberikan sorotan tajam pada Raka.

Revan yang merebahkan tubuhnya dikasur itu merasa terganggu atas kedatangan Raka yang membuatnya selalu menahan emosi jika bertemu dengan adiknya.

"Heh lo! gak sopan masuk masuk kamar orang" ucap Revan tajam.

"Yaleah sama adek sendiri begituan mah abang"Raka mendengus.

"Mau ngapain?" tanya Revan mengerutkan dahinya.

"Sini deh, pasti lo kenal sam cewek ini, iya gak?" Raka mendekat lalu ikut berbaring sambil menujukkkan layar ponselnya.

"Apaan sih lo deket-deket" Revan menggeser tubuhnya kesamping.

"Tau gak ini siapa?" Raka meninggikan nada bicaranya.

"Siapa?" tanya Revan padahal ia belum melihat layar ponsel itu.

"Ih lo liat dong" ucap Raka kesal.

Revan menajamkan pandangannya, menatap sipit layar itu. Gadis yang berambut sebahu dengan wajah yang sempurna bagi sebagian laki-laki yang melihatnya, namun tidak untuknya, Atha.

"Kagak!" Revan membalikkan tubuhnya lalu memejamkan matanya.

"Bang bangun bang, masa gak kenal sih, tapi kok dia nanyain lo?" tanya raka sambil menggerakkan bahu kakaknya itu.

"Hah?" Revan menelentangkan tubuhnya, hingga telapak tangannya mengenai wajah Raka.

"Nah kan langsung bangun" Raka meliriknya sambil memberikan senyumannya.

"Ya mana mungkin cewek secantik dia mau sama lo, palingan juga dia kalo liat gue langsung klepek-klepek" Raka menggibaskan rambutnya dan sengaja mengacak-ngacaknya agar terlihat cool, memang sih wajahnya tampan juga seperti Revan hanya berbedaan usia 4 Tahun saja.

Revan mengambil guling dan melemparkannya ke arah wajah Raka.

"Ah Revan gak asik"  ucap Raka sembari keluar ke arah kamarnya.

"Gak sopan" teriak Revan.

Revan memejamkan matanya lalu agak merasa jengkel karena faktanya Atha lah yang mengejar-ngejarnya. Ia merasa tidak terima atas ucapan Raka. Dan ia berharap seandainya Raka tau akan hal itu, ia bisa sedikit sombong pada adiknya yang menjengkelkan itu.

"Awas aja lo" ucap jengkel Revan lalu kembali memjamkam erat matanya.

***

Arsya memadangi foto kedua pria itu,
foto pertama yaitu Revan dan yang kedua adalah Vanno.

"Revan, maaf gue ngecewain lo, tapi hati ini kayaknya emang buat Vanno, karna mungkin Atha lebih bisa bahagiain lo daripada gue" Arsya berbicara pada foto itu.

Lalu mengukir senyum tulus setelah memadang Foto Vanno.

"Gue harap gue bisa bahagian lo selamanya"

Arsya menyiapkan beberapa buku untuk berangkat ke sekolahnya besok, sekolah Arsya berjarak agak jauh dari sekolah Revan dan Atha, Arsya satu sekolah dengan Vanno, dan mereka sudah menjadi pasangan kekasih.

* * *

Atha melupakan satu rencananya, yaitu bertemu dengan Vanno, ponselnya juga mati, membuatnya benar-benar lupa.

Ia sedikit melirik kesamping kiri dan kanannya seakan ada sesuatu yang ia lupakan.

Lalu ia mengendikkan bahunya dan berbaring dikasur empuknya.

Aleta membuka pintu kamar Atha, Atha yang sudah tidurpun membuat Aleta bingung untuk membangunkannya atau tidak.

"Atha"Aleta memegang bahunya lalu menggerakkannya perlahan.

Atha membuka matanya perlahan lalu menoleh kearah sumber suara itu.

"Mama? tanyanya samar.

"Ada Vanno dibawah" ucap Aleta.

"Hah? Vanno?" seketika Atha membuka matanya beranjak dari kasurnya lalu pergi berlari kebawah dengan langkah super cepat.

"Jangan lari-lari Atha!" teriak Aleta menggelengkan kepalanya.

"Vanno!" teriak Atha menatapnya.

"Loh tha? kok belum siap-siap?" Vanno bingung melihat Atha dengan mata yang mungkin tersisa beberapa watt saja dan rambut yang sedikit berantakan juga baju piyamanya.

"ASTAGA!" Atha menepuk dahinya keras.

"Kelupaan pasti lo" Vanno menunjuk Atha dan menyipitkan mata juga cengiran khasnya.

"Aduhh maaf van" Atha duduk di hadapan cowok itu.

"Hmm, gakpapa deh, kalo gini kan namanya udah ketemuan juga haha" Vanno tertawa.

"Ahh jangan ngambek dong" ucap Atha melihat senyum kekecewaan itu.

"Kok lo aneh sih, abis ngapain sih lo?" tanya Vanno sembari menyandarkan tubuhnya disofa itu dan mengangkat satu kakinya lalu menyilangkan kedua tangannya.

"Gue ketiduran tadi" jawab Atha.

"Emangnya gue keliatan aneh ya"  tanya Atha sambil melihat kebawah dan memegang rambutnya.

Vanno tertawa "Lo aneh banget, gue ketawa dibilang ngambek, acak-acakan gitu lagi mukanya"

Atha refleks memegang kedua pipinya dan melotot ke arah Vanno "Muka gue kenapa?"

"Tau ah, aneh lo!" jawab Vanno kesal.

"Lo yang aneh!" ucap Atha tak terima.

"Btw Revan ada ngasih bunga ke gue lho!" kata Atha heboh.

"Tumben" jawab singkat Vanno lalu memutarkan bola matanya.

"Gue mah sama Arsya makin lama makin gajelas kayak muka lo!" lanjut Vanno.

"Galau amat kayaknya lo, Arsya? siapa tuh?" tanya Atha bingung.

Ya Atha tahu nama mantan Revan yang dulu pernah menjadi trending topik pembicaraan disekolahnya, tapi sayangnya Atha tak berfikir sejauh itu, tak mungkin kan hanya satu cewek saja yang bernama Arsya?

Aleta datang membawakan minum untuk Vanno.

"Ayo diminum nak Vanno"ucap Aleta.

"Aduh tante jadi ngerepotin" Vanno terseyum meringis.

"Haha gak papa kok, tante tinggal dulu ya, Atha jangan jahilin Vanno ya" Aleta menatap Atha.

"Ih mama gitu" Atha kesal.

Aleta tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka.

"Emak lo enak" ucap Vanno santai, maksudnya Vanno sangat suka dengan Aleta karna baik juga ramah.

"Enak maksud lo?" Atha menyerngitkan alisnya.

"Enak diajak ngomong" Vanno memajukan wajahnya ke arah Atha.

"Ooooh" Atha membulatkan mulutnya.

"Arsya tadi siapa?" tanyanya lagi.

"Pacar" Vanno menjawab sambil meminum minuman yang diberikan Aleta.

"Anjir beneran lo" bentak Atha.

Suara itu hampir membuat Vanno tersedak minumannya.

"Anjir keselek" Vanno memegang tenggorokkan lalu mengelusnya pelan sambil menatap sepasang mata yang ada didepannya.

"Ngeselin lo" kesal Vanno.

Atha diam lalu tertawa melihat kelakuan sahabatnya yang dari dulu memang tak pernah memberikan lawakan namuna ada ada saja yang membuatnya selalu tertawa akan perilakuanya.

Atha beranjak dari duduknya, lalu mengambil ponselnya yang sedang ia charger dan kembali duduk di depan Vanno namun ia tetap sibuk menyalakan ponselnya.

"Hmm" Atha berdesis pelan namun bisa menolehkan pandangan Vanno kepadanya.

"Banyak amat lo nelpon gue" Atha masih sibuk dengan ponselnya.

"Pegel tangan gue" Vanno juga masih sibuk dengan ponselnya.

"Keluar yok tha, makan kek gue laper" Vanno kembali menaruh pandangannya pada Atha.

"Bego! kenapa lo gak bilang tolol" Atha berucap nyaring.

"Kenapa sih emang" tanya Vanno bingung.

"Lo nyindir gue ya gak ngasih makan kan!" mata Atha mendelik ke arah Vanno.

"Sumpah deh Atha paling jelek sedunia, gue mau ngajak makan kok lo yang sewot sih pake segala nuduh-nuduh gue nyindir lo lagi, pengen banget gue sindir" Vanno mengucapkannya seperti orang membaca pidato tanpa tanda baca- nyelocos.

"Ngegas mulu lo, yaudah ayo" Atha mengiyakan ajakan Vanno.

"Yaudah siap-siap sana" perintah Vanno.

"Gini ajaa kali, lebay banget lo" Atha mendegus kesal.

"Hedehhh cowok ganteng kayak gue jalannya sama cewek mageran" Vanno bangkit lalu berdiri.

Atha cemberut dan menatapnya kesal.

"Ayo!" tegas Vanno.

"Bentar gue ijin mama dulu" Atha berucap.

Vanno hanya memberi anggukan lalu pergi keluar menuju arah mobilnya.

-

Lalu Atha menghampiri mobil mewah warna hitam itu.

Rambutnya sudah rapi namun masih menggunakan piyama dan hanya membawa dompet dan ponselnya saja, hal itu tak membuat siapapun menganggap Atha cewek yang berparas biasa saja, justru dengan dia apa adanya wajah cantiknya terpancar jelas adanya.

"Makan ya!" Atha tersenyum.

Vanno mengangguk.

Lalu mereka tiba di sebuah restoran tempat makan yang biasa saja.

"Sini aja ya?" Vanno memberhentikan mobilnya.

"Iya deh" Atha mengiyakan.

"Gak papakan sesekali lo makan di restoran biasa" ucap Vanno menaik turunkan alisnya.

"Anjir, gue gak manja manja amat keles" Atha mendegus kesal lalu membuka pintu mobil dan langsung keluar.

"Semua cewek manja sih ahah" gumam Vanno pelan.

Mereka sedang menunggu pesanan yang mereka pesan dan akhirnya tiba juga pesanan mereka.

"Yeayy makan" ucap Atha girang.

"Kayak gak pernah makan aja lo" Vanno tertawa.

"Apaan sih lo!" Atha lagi lagi cemberut.

"Kalo didepan makanan itu mukanya gak boleh cemberut!" tutur Vanno.

"Iya Van iya" jawab Atha sembari memberi senyuman lebarnya.

"Nah gitu dong, yaudah diem ya"

Atha hanya mengangguk lalu memakan-makannannya.

Akhirnya perut mereka sudah terisi, dan saatnya untuk kembali kerumah karena hari sudah sangat larut malam.

"Makasih Vanno" ucapan itu begitu manis untuk Vanno.

"Sama-sama, harusnya sih kita jalan-jalan gitu, eh malah cuma makan" terlihat sedikit kekecewaan pada lelaki itu.

"Elah lu kayak sama siapa aja, lain kali kan bisa lagi, lo juga jarang banget kalo sore main ke rumah gue" Atha berkata.

"Iya iya, asik juga sih ngerjain lo hahaha" Vanno tertawa lalu melajukan mobilnya mengelilingi jalan raya Jakarta.

"Haha iya lama banget udah gue gak becanda sama lo"

"Iyasih haha" jawab singkat Vanno.

Kini mereka sampai didepan rumah Atha.

"Lo gak mampir dulu?" tawar Atha.

"Lain kai aja, mata lo udah merem-merem gitu" Vanno tertawa.

"Oo yaudah deh, makasih ya buat malam ini" Atha terseyum manis

"Oke gue balik, sampein salam sama tante Aleta,"
Ucap Vanno.

"Oke, take care" ucap Atha sembari melambaikan tangannya ke arah kaca mobil yang masih terbuka itu.

Vanno hanya memberi acungan jempol lalu membunyikkan klaksonnya danpergi.

Vanno-Vanno Atha menggelengkan kepalanya Ucap Atha sambil berjalan menuju pintu rumahnya.

🐿

Terkadang ada saja seseorang yang datang memudarkan sejenak luka yang ada, dan dia mampu membuat diri ini sedikit terhibur walaupun hanya sesaat.

-Arrma Athalia.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 102K 44
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
7.4K 397 62
Ini bukanlah kisah sahabat antara good boy dan good girl, Bukan juga kisah dua orang sahabat sesama anak jenius, ataupun kisah dua orang sahabat yang...
1.4M 107K 67
[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia...
762K 39.4K 59
# 7 in teenfiction (11-01-2019) "Lo berdebar gak pas gue di dekat lo? Kalo iya, berarti lo suka sama gue." _ Althaf, si cowok bad boy yang hobinya me...