Colors ✔ [Jaeyong]

By lumierezeus

474K 51.9K 3.5K

[COMPLETED] Jaehyun pernah berpikir bahwa dirinya mungkin akan mati kebosanan menghadapi kejamnya nasib hidup... More

[01] A Baby
[02] Babysitter
[03] All about baby Jeno
[04] Sorry
[05] You make me
[06] It is Love
[07] Long Flight (I love you)
[08] Engagement
[09] Good Morning, sweetheart
[10] Highway to Heaven
[11] Lips (입슬)
[12] Moment
[13] Lost
[14] New Family
[15] It's Not Fair
New Story!
Jaehyun side's Part
[17] Daddy Jae, spoiled Taeyong
[18-End] Our Baby, Jeno's lil brother

[16] You and I (너와 나)

17.8K 2K 52
By lumierezeus

.









.











Detik akhir bagi Lee Taeyong, saat dirinya dengan kalut; diselubungi keputusasaan luar biasa. Tak mampu menggambarkan keadaan disekelilingnya yang sepertinya sangat suram. Suara Ten dan Johnny masih terdengar. Tapi ia sudah menutup mata. Putus asa sudah berada di depan matanya. Apa daya baginya untuk melawan, bahkan berdiri saja ia kesusahan dengan kondisi yang sangat tidak memungkinkan.

Dalam hati masih merapalkan doa, dengan pikiran terus mengharap sebuah keajaiban datang. Ia tidak tahu dosanya sebesar apa, sampai-sampai nasib malang terus menimpanya. Baru saja ia merasakan bahagia; walau hanya sekejap mata.

Masih dapat terhitung olehnya, moment indah yang dia lalui bersama sesosok pria yang ia tak tahu kapan ia mulai jatuh cinta padanya. Pria yang sama yang telah berjanji mendampinginya; menjadi suaminya. Pria yang memberinya kebahagiaan dan seorang anak.


Jaehyun..



Batinnya menangis sekali lagi. Mengharap keajaiban datang padanya. Berharap dewi fortuna berpihak padanya, barang sebentar saja.



Jae....





Ia merintih dalam hati, dengan kabut keputusasaan yang begitu pekat dalam hatinya. Benaknya terus menangis dan merapalkan doa. Tak henti-hentinya ia memanggil nama orang yang begitu ia cintai sepenuh hati. Berharap Jaehyun datang padanya. Saat tajamnya pisau itu menempel di kulit lihirnya.




Taeyong tak mampu bergerak. Bergerak sedikit, ia pasti akan terluka. Bahkan meneguk salivanya pun, ia sangat kesusahan. Nayeon benar-benar menekannya hingga ketitik paling bawah dalam hidupnya.

"Kau akan mati"


Taeyong menitikkan air mata, bisikkan Nayeon terasa begitu menusuk telinganya. Menyakiti hatinya.

Apa salahku padamu...?

Taeyong ingin sekali berteriak, mempertanyakan perihal apa yang membuat wanita ini begitu ingin dirinya lenyap.

"Kau pikir Jaehyun itu jodohmu? Jangan bermimpi j*l*ng"

Bisiknya lagi, semakin menekankan perasaan sakit dalam hati Taeyong.

Kenapa? Apakah aku tak boleh berharap...?

Sekali saja, Taeyong ingin kehidupan normal. Bahagia bersama pasangan dan buah hatinya. Bercanda bersama selayaknya sebuah keluarga pada umumnya. Ia berjanji, tidak akan kaku lagi untuk menghadapi Jaehyun. Ia akan membuka dirinya dengan semestinya hanya untuk sang suami. Ia tidak akan lagi menyembunyikan hasratnya seperti yang telah lalu.


Hanya saja, jika dia diberi kesempatan untuk bernafas dan melihat suaminya.

PLAK!


Sebuah suara tamparan keras dan suara ketakutan Nayeon dapat Taeyong dengar. Tapi, ia tak ingin membuka mata.  Ada suara Jaehyun disana.

Aku merindukanmu...

PLAK


Tamparan yang kedua kalinya sebelum ia sempat membuka mata, teriakan Nayeon yang memekakkan telinga ia dengar begitu menyedihkan. Dan tiba-tiba seseorang memeluknya kuat. Itu Ten.

Setelah membuka matanya, ia menemukan  Jaehyun menatapna dengan air mata berlinang. Memohon ijin pada Ten untuk memberikan mereka moment untuk melepas rindu.

"Aku merindukanmu"




.

.





Johnny dan Ten bercerita tentang bagaimana mereka bertemu dengan Taeyong dengan keadaan yang amat sangat darurat. Ten bahkan juga menjelaskan kekalutan mereka akan nyawa Taeyong jika mereka memutuskan untuk menunggu tim pencarian berhasil menemukannya.

Johnny menambahkan bahwa Taeyong juga mengalami kelumpuhan sementara.

Tidak ada yang keluarga kecil itu sembunyikan. Mereka dengan jujur berkata apa adanya. Segala kisah itu mereka bagi bersama.

"Aku sangat berterima kasih"

Jaehyun tak henti-hentinya terus berterima kasih. Sampai-sampai membuat Johnny dan Ten merasa sungkan karena perilakunya.

Tak pernah mereka mengundang tamu sebanyak ini untuk makan malam. Yah, karena kejadian beberapa jam sebelumnya.

Ada alasan kenapa mereka tidak segera kembali ke Seoul. Itu karena kedua orang tua Jaehyun dengan sedikit merendahkan diri meminta ijin untuk menginap. Mereka ingin bernostalgia bersama. Untung saja rumah Ten termasuk yang paling besar diantara yang lainnya. Dan lagi, juga memang Johnny yang memaksa keluarga itu untuk menginap. Karena baginya orangtua dan anak kecil harus diutamakan. Perjalanan yang lumayan memakan waktu akan membuat mereka kelelahan apalagi harus melakukannya bolak-balik dalam satu hari.




.

.




Pemandangan yang sungguh membuat hati terenyuh. Di depan jendela, ada Taeyong yang tengah duduk di atas kursi rodanya sembari menatapi langit malam dengan bintang lumayan banyak. Tepat di depannya ada Jaehyun yang duduk bersimpuh sembari menyenderkan kepalanya di pangkuan Taeyong. Pria itu sedang melepas rindu.

Tangannya yang lumayan dapat bergerak, mengelus kepala Jaehyun dengan sedikit kaku.
"Aku merindukanmu, Jung Taeyong", bisiknya pelan masih dengan kepala bersandar di pangkuan Taeyong dan mata yang tertutup.

Taeyong tersenyum, dulu saja dia akan mendadak membeku dan pipinya akan merona jika Jaehyun berkata merindukannya.

"Kau tahu, aku merasa hampa tanpamu", bisiknya lagi masih diposisi yang sama.

Taeyong ingin tertawa. Jaehyun terlalu manis. Entah ia harus merasa bahagia atau terharu mendengar kalimat yang di lontarkan suaminya itu barusan.

"Jeno bahkan ikut mogok makan denganku", adunya sembari mengangkat wajahnya dan mendongak menatap wajah Taeyong dengan mata berkaca-kaca.

Ingin Taeyong memukulnya, tapi melihat wajah menyedihkan Jaehyun membuatnya urung. Jaehyun mengadu padanya, seperti anak kecil. Oh prianya yang terlihat begitu tampan dan gagah ternyata memiliki sisi menggemaskan seperti ini.

"Na...kal", ucap Taeyong pelan sembari mengelus lembut pipi Jaehyun. Dan pria itu merona dengan begitu lucunya.

Senyum Taeyong semakin mengembang ketika melihat rona merah di pipi Jaehyun menjalar ke telinga. Jika Jaehyun sedang malu telinganya akan jauh lebih merah dari pipinya.

"Sa....yang", Taeyong mengusap wajah Jaehyun lagi.

"Aku mencintaimu", Jaehyun langsung mengucapkan kalimat yang hendak Taeyong ucapkan.

Mereka saling berpandangan lama, sampai ketika Taeyong dengan kaku meraih tangannya dan meletakkannya di perut datarnya.

"Bayi...mu"

"Di...sini"

"Dia...kuat"

Dan Jaehyun menangis lagi. Oh betapa bahagianya ia akan menjadi ayah dari anak seorang Lee Taeyong. Sedangkan Taeyong hanya tersenyum menatap wajah penuh haru Jaehyun malam ini.

Rasa bersyukur terus ia ucapkan dalam hati. Kabar tentang kehamilannya yang akan menjadi sebuah surprise untuk Jaehyun masih bisa diselamatkan. Untunglah kecelakaan itu tidak berakibat fatal pada janinnya. Entah keajaiban apa yang sedang mengikuti jabang bayinya.

.

.

.

"Terima kasih banyak, kami berhutang begitu banyak pada kalian", seluruh keluarga Jung berpamitan. Haseul memberikan pelukan erat kepada Ten. Sempat banyak bercerita tentang kehidupan Taeyong pada Ten, mereka bertukar cerita antara keluarga masing-masing.

Terlihat Jeno yang jadi enggan melepas tatapannya kepada Jaemin.  Balita itu sedang memandanginya juga dengan sedikit bingung, namun sembari menengok kearah sang ibu. Mencoba ingin bertanya dengan mulut terbuka.

Taeyong melihatnya, ia ingin tersenyum. Jeno sepertinya suka pada anak bernama Jaemin itu, nanti kapan-kapan jika ia sudah sembuh Taeyong akan membawa Jeno mengunjungi Jaemin, tentu saja dengan Jaehyun juga. Bisa mengamuk sang tuan Jung jika tidak menemukan istri dan anaknya dirumah.




.








.






To Be Continue....

Ngaret... tapi pas banget 1k words..... (tersenyum senang!)

Ngaret gegara... ff baruku twoshot dan juga dua ff nominku... sorry guys aku lagi bucin banget ... padahal udah hard ship duluan ke nomin😂






Okay semoga tak mengecewakan...

Ppai~

Mungkin beberapa chapter lagi ceritanya akan selesai... sesuai konsep di kepalaku...

Okay
Huiiiiing haniiiiing.....

Continue Reading

You'll Also Like

1.7K 160 5
[JAEYONG] [ON GOING] [SLOW UPDATE] Ini kisah Taeyong yang mempunyai teman sekaligus sebagai pacarnya. Gimana kisahnya? Simple dan romantis banget, si...
266K 27.4K 23
JAEYONG [romance] [boyslove] SEBELUM BACA, FOLLOW DULU BIAR ENAK. Jaehyun sering melihat Taeyong selalu menangis di rooftop, hampir setiap harinya...
143K 14K 21
Pekerjaan Taeyong membuatnya harus terus menemani dan mengatur jadwal Ten sang model terkenal. Semuanya berjalan lancar hingga saat Ten melakukan pem...
1.9M 90.7K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...