[08] Engagement

23.6K 2.7K 154
                                    

Ayyyy Yeoreobun........ gotta go get'em...

Ppew!!

.

.

.

Haseul segera melangkah menghampiri Jaehyun dan Taeyong yang masih sibuk mengusap mata masing-masing karena basah akibat tangisan haru keduanya beberapa saat yang lalu. Di gendongan Haseul ada Jeno yang tampan masih sesenggukkan, sedangkan Mark juga masih menangis.

Suasananya benar-benar diluar espektasi Haseul. Benar-benar dramatis.

"Congratulation"

Taeyong tersentak kaget dan menatap ke samping, ada Haseul yang sibuk menenangkan Jeno dan Mark. Tuan dan nyonya Jung juga ada di sana sedang mengusap kedua mata yang memerah. Seketika Taeyong kembali blank.

Dengan berbaik hati Haseul mengatakan jika semua itu memang sudah di rencanakan untuk mereka berdua. Dan untuk adegan menangis, memang benar-benar diluar espektasi.

"Lihat, Jeno dan Mark sampai ikut menangis entah karena apa"

Setelah itu Jaehyun hanya bisa tertawa. Wajah putra kecilnya terlihat menyedihkan dengan mata sembap namun mereka semua menikmati makan malam dengan tenang dan hangat, seperti layaknya keluarga besar pada umumnya. Status Taeyong sudah terlihat sangat jelas dalam keluarga itu.

"Kalian harus siap, eomma ingin acara pertunangan kalian di resmikan seminggu dari sekarang"

Seketika otak Taeyong kembali blank. Entah kenapa hari itu rasanya Taeyong menjadi lelet. Ya, hanya pada saat hari itu saja. Seharian penuh lebih tepatnya.

Untuk hari selanjutnya?

Kembali seperti keadaan Normal, menjaga Jeno seperti sebelumnya. Namun, ada beberapa hal yang berubah. Taeyong bukan lagi pengasuh, melainkan calon ibu baru untuk Jeno. Kebiasaannya menyebut Jeno 'nak' tidak membuatnya canggung setelah perubahan status yang begitu drastis.

Hanya saja Taeyong selalu tersipu jika terus menatap wajah Jaehyun ketika sedang tidur.

Ya, Jaehyun meminta Taeyong untuk tidur di kamarnya. Karena bagaimanapun keduanya akan resmi bertunangan. Jaehyun sepertinya benar-benar seseorang yang tidak ingin menyia-nyiakan banyak waktu dengan berpacaran dahulu. Karena pria itu pikir lebih baik jika dia langsung mengikat Taeyong dengan ikatan pertunangan. Karena hal itu juga akan melindungi Taeyong.

Tentu saja, mengingat masa lalu Taeyong yang kelam rasanya Jaehyun tidak ingin lagi membuat penderitaan untuk pemuda cantik itu.

Masa lalu kelam itu sudah cukup untuk membuat hidup Taeyong menjadi abu-abu.

.

.

.

"Hi, selamat pagi cantik"

Hampir saja Taeyong terjungkal kebelakang. Bagaimana tidak?

Ketika ia baru saja terbangun dari tidurnya dan menemukan sorot mata indah memandangnya teduh dan sapaan manis seperti itu. Membuatnya terkaget-kaget hingga hampir melemparkan tubuhnya ke belakang di tambah jantungnya yang kembali berdebar-debar.

"Hahaha.... kau kenapa?"

Suara tawa Jaehyun terdengar merdu di telinga Taeyong, di tambah lagi pria itu menarik tubuh Taeyong dan mengisyaratkan dengan mata, bahwa ada sesosok makhluk kecil di tengah mereka yang tengah meringkuk di dada Taeyong.

Posisi si kecil benar-benar sangat nyaman, wajah si kecil Jeno bahkan tersenyum. Sesekali keduanya melihat si kecil tengah sibuk mengelus pipinya di dada Taeyong dengan mata yang masih terpejam.

Colors ✔ [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang