[13] Lost

16.2K 2.1K 108
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sudah beberapa hari pencarian dilakukan setelah menyisir sungai kecil terdekat dengan penemuan bangkai mobil milik keluarga Jung yang terbakar. Bahkan pihak kepolisian menemukan tubuh pak Kim hangus terpanggang, namun tidak ditemukan tubuh lainnya di area tersebut.

Jaehyun masih memiliki harapan, kemungkinan besar istrinya masih hidup hingga saat ini.  Namun, mereka masih tidak dapat menemukan keberadaannya.

"Ya Tuhan! Kau dimana Jung Taeyong"

Jaehyun terus terisak selama beberapa malam, genap seminggu sudah Taeyong tidak ditemukan. hampir  tujuh ratus meter tim pencarian khusus dikerahkan dan justru mereka mendapatai ujung sungai yang airnya sudah dangkal tidak ada tanda-tanda  keberadaan Taeyong disana.

Jaehyun putus asa, ia bahkan ikut turun tangan mencari Taeyong dan berakhir dengan menangis ketika tidak juga berhasil menemukan sang istri.

.

.

.

.

.

.

.

Beberapa jam berlalu ketika tubuh Taeyong hanyut  mengikuti aliran sungai dan berakhir di ujung sungai yang  cukup dangkal. Tubuhnya tersangkut di dekat batu yang cukup besar. Tidak ada seorangpun disekitar sana.

Hingga beberapa menit berlalu, terdengar suara ribut seorang pria bertubuh cukup kecil dari Taeyong tengah bergegas untuk mencuci tangannya yang kotor.

"Ihh.. kenapa juga Johnny membawa-bawa benda itu.. uh baunya"

Pemuda berawajah manis ala asia itu kembali membasuh tangannya di sungai yang cukup dangkal dan kembali mencium tangannya. Merasa masih belum cukup, ia pun lantas berdiri dan berkeliling mencari sesuatu untuk membantunya menghilangkan bau pada tangannya.

Ketika berdiri di atas bebatuan yang cukup besar, mata Ten menemukan seonggok tubuh terbaring tidak berdaya dengan wajah pucat pasi. Ketakutan setengah mati, Ten berpikir itu adalah seonggok tubuh yang sudah tidak bernyawa.

Tubuhnya menjadi gemetar dan...

"AKHHHHHH! JOHNNY!!!"

.

.

.

"Bagaimana?"

Pria bertubuh jangkung bernama Johnny itu mencoba merasakan nafas pemuda yang tengah terbaring di bebatuan itu dengan kedua jari mendekat kearah hidung. Saat dirasa masih ada nafas dan debaran jantung serta denyut nadi, Johnny yakin bahwa pemuda itu hanya pingsan. Tapi, entah kenapa tubuh pemuda itu ada memar dan kepalanya berdarah.

"Apa dia korban rencana pembunuhan?"

Ten bergidik ngeri mendengarnya, sembari menatap pemuda itu. Sesekali tangannya menyentuh pundak Johnny karena takut.

"Apa kita bawa saja dia pulang?"

"Hah? Kita tidak tahu dia siapa Johnny- masa kita bawa ke Busan? Bagaimana jika keluarganya mencarinya?"

Ten benar, tapi bagaimanapun mereka tidak dapat mencari tahu keberadaan keluarga pemuda sekarat itu. Tidak ada tanda pengenal yang ditemukan melekat pada tubuh pemuda itu.

Colors ✔ [Jaeyong]Where stories live. Discover now