[16] You and I (너와 나)

17.7K 2K 52
                                    

.









.











Detik akhir bagi Lee Taeyong, saat dirinya dengan kalut; diselubungi keputusasaan luar biasa. Tak mampu menggambarkan keadaan disekelilingnya yang sepertinya sangat suram. Suara Ten dan Johnny masih terdengar. Tapi ia sudah menutup mata. Putus asa sudah berada di depan matanya. Apa daya baginya untuk melawan, bahkan berdiri saja ia kesusahan dengan kondisi yang sangat tidak memungkinkan.

Dalam hati masih merapalkan doa, dengan pikiran terus mengharap sebuah keajaiban datang. Ia tidak tahu dosanya sebesar apa, sampai-sampai nasib malang terus menimpanya. Baru saja ia merasakan bahagia; walau hanya sekejap mata.

Masih dapat terhitung olehnya, moment indah yang dia lalui bersama sesosok pria yang ia tak tahu kapan ia mulai jatuh cinta padanya. Pria yang sama yang telah berjanji mendampinginya; menjadi suaminya. Pria yang memberinya kebahagiaan dan seorang anak.


Jaehyun..



Batinnya menangis sekali lagi. Mengharap keajaiban datang padanya. Berharap dewi fortuna berpihak padanya, barang sebentar saja.



Jae....





Ia merintih dalam hati, dengan kabut keputusasaan yang begitu pekat dalam hatinya. Benaknya terus menangis dan merapalkan doa. Tak henti-hentinya ia memanggil nama orang yang begitu ia cintai sepenuh hati. Berharap Jaehyun datang padanya. Saat tajamnya pisau itu menempel di kulit lihirnya.




Taeyong tak mampu bergerak. Bergerak sedikit, ia pasti akan terluka. Bahkan meneguk salivanya pun, ia sangat kesusahan. Nayeon benar-benar menekannya hingga ketitik paling bawah dalam hidupnya.

"Kau akan mati"


Taeyong menitikkan air mata, bisikkan Nayeon terasa begitu menusuk telinganya. Menyakiti hatinya.

Apa salahku padamu...?

Taeyong ingin sekali berteriak, mempertanyakan perihal apa yang membuat wanita ini begitu ingin dirinya lenyap.

"Kau pikir Jaehyun itu jodohmu? Jangan bermimpi j*l*ng"

Bisiknya lagi, semakin menekankan perasaan sakit dalam hati Taeyong.

Kenapa? Apakah aku tak boleh berharap...?

Sekali saja, Taeyong ingin kehidupan normal. Bahagia bersama pasangan dan buah hatinya. Bercanda bersama selayaknya sebuah keluarga pada umumnya. Ia berjanji, tidak akan kaku lagi untuk menghadapi Jaehyun. Ia akan membuka dirinya dengan semestinya hanya untuk sang suami. Ia tidak akan lagi menyembunyikan hasratnya seperti yang telah lalu.


Hanya saja, jika dia diberi kesempatan untuk bernafas dan melihat suaminya.

PLAK!


Sebuah suara tamparan keras dan suara ketakutan Nayeon dapat Taeyong dengar. Tapi, ia tak ingin membuka mata.  Ada suara Jaehyun disana.

Aku merindukanmu...

PLAK


Tamparan yang kedua kalinya sebelum ia sempat membuka mata, teriakan Nayeon yang memekakkan telinga ia dengar begitu menyedihkan. Dan tiba-tiba seseorang memeluknya kuat. Itu Ten.

Setelah membuka matanya, ia menemukan  Jaehyun menatapna dengan air mata berlinang. Memohon ijin pada Ten untuk memberikan mereka moment untuk melepas rindu.

Colors ✔ [Jaeyong]Where stories live. Discover now