AdZav

By putriauls

15.7K 1.1K 38

[ON GOING] Zavier esprancio albern, pria idaman para perempuan ini terkenal dengan ketampanan nya bukan hanya... More

PROLOG
AdZav | 1
AdZav | 2
AdZav | 3
AdZav | 4
AdZav | 5
AdZav | 6
AdZav | 7
AdZav | 8
AdZav | 9
AdZav | 10
AdZav | 11
AdZav | 12
AdZav | 13
AdZav | 14
AdZav | 15
AdZav | 16
AdZav | 18
AdZav | 19
AdZav | 20
AdZav | 21
AdZav | 22
AdZav | 23
AdZav | 24
AdZav | 25
AdZav | 26
AdZav | 27
AdZav | 28
AdZav | 29
AdZav | 30
AdZav | 31
AdZav | 32
AdZav | 33
AdZav | 34
AdZav | 35
AdZav | 36
AdZav | 37
AdZav | 38
AdZav | 39
AdZav | 40
AdZav | 41
AdZav | 42
AdZav | 43
AdZav | 44
AdZav | 45

AdZav | 17

291 23 0
By putriauls

"Kak, ajarin ara materi ini," Pinta Zahra dengan menunjuk isi buku nya.

Zavi yang sedang mengerjakan tugas di laptop mengalihkan dengan melihat adik nya.

"Sini."

Zahra duduk di samping Zavi dengan mengambil kursi.

"Kak masa ini aku cari ga dapet-dapet jawaban nya kan aku kesel," Adu Zahra dengan bibir cemberut.

"Jangan bilang ga ada cek lagi harus nya," Balas Zavi dengan mengecek buku adik nya.

"Ini kamu salah disini harusnya di balik terus di kali," Koreksi Zavi.

"Emang iya kak?"

"Iya coba kamu hitung apa yang kakak bilang pasti dapat jawaban nya."

Zahra dengan nurut mengulang hitung apa yang kakak nya ucapkan.

"Yeayy dapat jawabannya," Seru Zahra dengan memeluk kakaknya.

"Tuhkan apa kakak bilang harus teliti jangan bilang ga ada jawaban," Jelas Zavi mengusap rambut Zahra.

"Iya kak," Nurut Zahra.

"Aku ke kamar ya kak, good night kak Zavi," Lanjut Zahra.

"Iya good night too."

Zahra menaruh kembali kursi dan pergi keluar setelah mengambil buku dan alat tulis menuju kamar nya.

***

Pagi ini Adel di kejutkan dengan kedatangan Zavi yang menjemput di rumah nya.

"Ngapain jemput?" Tanya Adel sudah di hadapan Zavi, sebelum itu ia sudah di introgasi oleh papa, bunda, dan Alan.

"Gapapa," Jawab Zavi.

"Ishh ga jelas," Kesal Adel.

"Zav bisa ga si lu ga bikin gua kesel," Ujar Adel mengutarakan kekesalannya.

Zavi diam dan menatap Adel dalam membuat Adel salah tingkah sepertinya.

"Ga bisa tapi gua usahain bisa," Balas Zavi mengusap rambut Adel.

Zavi menahan senyum melihat Adel salah tingkah.

"Udah ah mau berangkat sekolah ga nih?"

Zavi memasangkan helm kepada Adel lalu Adel naik di belakang Zavi.

Zavi mengegas motor nya dengan kecepatan normal, sampai di sekolah Zavi langsung meninggalkan Adel sendirian.

"Dasar masih ada aja dingin nya," Gumam Adel melepaskan helm.

Takk

"Aws sakit astaga," Ringis Adel memegang jidat.

"Kok lu bisa berangkat Zavi ga bilang-bilang," seru Intan diikuti anggukan Keisya dan Tasya.

"Siapa yang ngejitak gua hah?" Tanya Adel garang.

Yang menjitak hanya senyum-senyum polos dengan tangan membentuk huruf V.

"Sorry del kelepasan," Cengir Keisya.

Adel mengabaikan lalu meninggalkan mereka menuju kelas.

"Del jangan marah napa kan gua sengaja," Ujar Keisya menyamakan langkah Adel.

"Oh sengaja iya?" Timpal Adel.

"Mak..sud gua ga sengaja del."

"Au ah males gua ngomong sama lu," Ucap Adel.

"Adel kenapa dah sensi banget hari ini?" Tanya Keisya kepada Intan dan Tasya.

Intan dan Tasya hanya mengangkat bahu tidak tahu.

"Yaudah yok."

"Yok."

***

Zavi duduk di bangku nya dengan menyumpalkan earphone di telinga. Hari ini ia duduk sendiri karena tadi pagi Rio bilang kalau ia diharuskan pergi bersama keluarganya.

"Sendiri aja nih?" Tanya Marcel yang duduk di belakang Zavi.

Zavi hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Marcel karena tanpa di jawab pun pasti sudah tahu.

"Iya iya gua ngerti, gua cuma pengen ngobrol aja sama temen sekelas gua," Jelas Marcel.

Zavi menatap Marcel dengan dingin dan menusuk.

"Lu ga usah natap gua begitu napa Zav kalo gua suka lu gimana? Mau tanggung jawab," Ujar Marcel diakhiri tawaan.

"Hmm."

"Lu sama Rio selalu berdua aja ya?" Tanya Marcel.

"Iya."

"Boleh gua jadi temen lu? Maksud gua ya deket sama kalian," Tanya Marcel.

"Hmm."

"Hmm mau nyanyi lu?"

"Ck iya seterah lu," Dengus Zavi.

"Serius lu?" seru Marcel antusias.

"Tapi gua belum sepenuh nya percaya sama lu," lanjut Zavi.

"Gua tau dan gua juga tau lu pasti udah tau asal usul gua, mana mungkin lu asal bilang iya," Kata Marcel.

Zavi hanya mengangguk tanpa menjawab.

Guru pelajaran seni pun sudah datang tepat bel masuk berbunyi, sangat tepat waktu. Zavi sebenarnya sangat malas hari ini untuk belajar pelajaran tersebut.

"Bu saya izin ke toilet," Izin Zavi.

"Baik sebelum itu tugas kamu sudah selesai?"

"Sudah."

"Berikan kepada saya dan semua nya kumpulkan!"

Zavi mengambil buku nya lalu menaruh kehadapan nya dan pergi dari kelas.

Zavi tidak pergi ke toilet melainkan ke rooftop untuk mengusir rasa penat nya.

Ia mengambil posisi di sebuah sofa panjang dan tiduran sambil memejamkan mata.

Drttt...

Getaran ponsel membuat Zavi harus melirik siapa yang menelepon nya.

Rio calling

"Gimana ga ada gua?"

"Biasa aja."

"Kangen kan lu sama gua," PD Rio.

Zavi tidak membalas tingkat ke-pd an Rio.

"Weyy malah diem-diem ae."

"Hmm."

"Weh gua males banget sumpah disini dianggurin sama bokap."

"Terus?"

"Anjir kesel gua sama lu."

"Rio cepat ke sini"

"Gua di panggil bokap dah dulu ya bye es batu."

Panggilan terputus oleh Rio dan Zavi menyimpan kembali ponsel nya.

Zavi memutuskan untuk kelapangan indoor untuk bermain basket.

"Hai Zav," Sapa Rachel.

Zavi yang sedang memasuki bola ke ring berhenti dan menatap sekilas lalu lanjut bermain kembali.

"Udah lama juga ya gua di sekolah ini tapi jarang ketemu lu," Ujar Rachel dengan memegang lengan Zavi.

Zavi menepis tangan Rachel dari lengannya.

"Ga penting."

Zavi pergi meninggalkan Rachel, mood Zavi turun seketika dengan datang nya Rachel.

***

Intan, Keisya, dan Tasya sedang menyamakan langkah dengan Adel. Adel masih tidak mau bicara pada mereka, di kelas pun Adel menghiraukan Keisya dengan fokus membaca novel.

"Del ayok lah kan gua ga sengaja bener? Serius? 2rius 3rius deh," Mohon Keisya dengan muka memelas kepada Adel.

Adel tidak sengaja menabrak seseorang membuat nya sedikit ingin terjatuh.

"Jalan liat-liat punya mata ga si lu jangan cuma pake kaki doang," Ketus Rachel melihat sinis Adel.

Adel yang tidak mengerti mengapa Rachel berubah drasis seperti ini.

"Sorry ga sengaja."

Rachel menghiraukan Adel langsung pergi meninggalkan Adel dengan pertanyaan.

"Del lu gapapa?" Tanya Intan.

"Gapapa."

Adel, Intan, Keisya, dan Tasya sudah sampai di kantin dan mereka duduk ditempat biasanya.

"Weh lu semua pada mau makan apa biar gua yang traktir," Kata Keisya.

"Ada apa gerangan nih kei?" Tanya Tasya bingung sedari tadi hanya diam.

"Ga ada apa-apa."

"Wahh uang jajan gua utuh dong," Ucap Adel.

"Astaga del uang jajan lu lebih dari kita-kita lagi."

"Apaan si kagak ya," Elak Adel.

"Eh gua masih marah ya sama lu pada," Ingat Adel.

"Kan kita bertiga udah minta maaf terus ke lu masa lu ga mau maaffin sahabat lu yang cantik ini," Ujar Keisya.

Adel terkekeh,"Iya iya gua maaffin."

Keisya, Intan, dan Tasya bersorak lalu memeluk Adel tanpa memperdulikan mereka menjadi pusat perhatian.

*****












Kali ini kayak nya chapter terpendek deh, huftt aku mentok disitu gimana ya:"

Aku seneng kalo kalian seneng sama cerita yang aku buat.

Arigatou gozaimashita

Continue Reading

You'll Also Like

3M 150K 25
(Romance - Spiritual) Nayanika Adzkia Talita, seorang gadis yang suka sekali dengan dunia malam. Balapan motor, berkumpul dengan teman laki-laki, dan...
4.8K 190 9
Cerita tentang sepasang sahabat yang berpisah sekian tahun...dan setelah di pertemukaan kembali di pertemukan di saat keduanya sudah memiliki seseora...
1.9M 95.4K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
52.9K 4.8K 42
[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] ___________ "Bapak. Satu kata sejuta makna." -Sekar Ayuningtyas. Sebuah kehidupan sederhana tentang seorang...