Colors ✔ [Jaeyong]

By lumierezeus

474K 51.9K 3.5K

[COMPLETED] Jaehyun pernah berpikir bahwa dirinya mungkin akan mati kebosanan menghadapi kejamnya nasib hidup... More

[01] A Baby
[02] Babysitter
[03] All about baby Jeno
[04] Sorry
[05] You make me
[06] It is Love
[07] Long Flight (I love you)
[08] Engagement
[09] Good Morning, sweetheart
[10] Highway to Heaven
[11] Lips (입슬)
[12] Moment
[13] Lost
[14] New Family
[15] It's Not Fair
New Story!
[16] You and I (너와 나)
[17] Daddy Jae, spoiled Taeyong
[18-End] Our Baby, Jeno's lil brother

Jaehyun side's Part

16K 1.9K 6
By lumierezeus


.

.

Tubuhnya gemetaran setelah barusaja menjawab telepon dari kakak perempuannya. Kabar mengejutkan sekaligus membuat emosi jiwa membludak. Ingin segera dilampiaskan.

Namun dia tidak.

Dia bukan orang yang kasar pada dasarnya. Ia hanya lelaki yang mengikuti konsep dan prinsip dari sang ayah. Orang yang selalu berpikir positif dan selalu berperilaku lembut apalagi terhadap seorang perempuan.

Semua kekecewaan dan juga semua emosi terkumpul jadi satu, jadi ia tak dapat melepaskannya sembarangan. Ia ingin marah, tapi haruskah kepada seorang wanita?

Mungkin wanita itu memang keterlaluan, berlaku diluar batas kewajaran. Berlaku seenaknya dan mengancam jiwa orang lain. Wanita itu benar-benar seseorang yang memiliki obsesi kelewat batas. Tapi, apakah ia harus menghakiminya?

Jujur saja, semasa senior high school dulu dia pernah mendapati perempuan semacam itu. Ketika dia tengah dekat seorang gadis manis yang selalu mengejarnya. Jaehyun tentu berperilaku baik terhadap gadis itu dan menyambut perkenalan dengan hangat.

Namun rupanya, gadis yang tengah dekat dengannya itu mengalami hal tak mengenakkan, di bully dan di permalukan.

Jaehyun ingin marah, Jaehyun ingin membenci kumpulan perempuan dengan sifat licik luar biasa yang bergerombol menghakimi temannya. Tapi apa daya, dia seorang lelaki. Tidak pantas baginya untuk bermain kasar dengan perempuan.

Maka dari itu, sejak saat itu dia berlindung pada kakaknya sendiri yang berada dua tingkat diatasnya. Yah, Jaehyun anak yang sangat cerdas yang melaju mendekati sang kakak lewat kelas akselerasi.

Akhirnya dia menceritakan kejadian yang dialami teman perempuan disekolahnya. Dan tau kah apa yang di lakukan Haseul?

Haseul membalasnya, dengan cara halus namun menekan mereka semua secara tidak langsung. Akhirnya secara bergiliran, para pembully itu pindah kesekolah lainnya. Berusaha sejauh mungkin agar tidak melihat wajah Haseul maupun Jaehyun.

Bagaimana nasib teman perempuan Jaehyun?

Gadis itu mengalami trauma berat, dan memilih pindah dari sekolah itu dan juga pindah dari kota itu. Tempat itu pada akhirnya menjadi kenangan buruk untuk si gadis.

Itulah kisah awal kenapa Jaehyun sampai sekarang bila berurusan dengan perempuan selalu mengandalkan Haseul. Karena ia tidak berdaya melawan. Karena perempuan itu tak boleh disakiti. Tapi Haseul, prinsipnya sama dengan sang ibu.

Perempuan yang pada dasarnya memiliki sifat tidak baik cenderung kearah yang lebih buruk, harus disadarkan.

Bagaimana jika tidak bisa?

Tentu saja Haseul harus lebih kasar sedikit, apalagi bila sampai membahayakan nyawa orang lain. Dia merasa harus menggunakan tangannya sendiri.

Jaehyun sekali lagi mengepalkan tangannya dan memukul kemudi. Sejujurnya ia tak sanggup menahan wajah penuh amarahnya, tapi Jeno sedang duduk di samping kemudi. Tepat disebelahnya. Balita itu terlihat tidak nyaman dengan cara berkendara Jaehyun yang diatas kecepatan rata-rata.

Sungguh, Jaehyun tidak mampu menahan kakinya untuk tidak menginjak pedal gas dengan dalam. Dia ingin cepat sampai, dia ingin memeluk Taeyong. Dia merindukan istrinya setengah mati.

Bukan hanya kerinduan yang membuatnya melakukan hal nekat, tapi juga karena seseorang yang mengancam keselamatan nyawa Taeyong berada lebih depan darinya. Menuju tempat yang sama dan menemui orang yang sama dengan tujuan berbeda.

"Kumohon!"

Jaehyun menggeram dengan keadaan sudah benar-benar tidak mampu mengendalikan emosi, dan Jeno menangis disebelahnya.

Balita itu terus menangis tanpa henti. Jaehyun yang sempat kebingungan mulai memelankan laju mobilnya dan tak lama kemudian menepikan mobilnya. Sembari menenangkan Jeno, telpon dari Haseul masuk.

"Jae- kau tahu jalan lain selain jalan utama menuju Busan,kan?"

"Iya, ada apa nuna?"

"Berbeloklah saat tiba di persimpangan, karena di jalur utama perbatasan sedang ditutup- polisi melakukan pemeriksaan tempat terjadinya kecelakaan tiga jam yang lalu"

Jaehyun terdiam, kakaknya telah mematikan telpon. Kemudian terlintas pemikiran negatif dikepalanya.

Andaikan yang menjadi korban kecelakaan itu adalah wanita yang tengah mengejar Taeyong, bolehkah dia berada di atas penderitaan orang lain dengan berbahagia sejenak?

Tapi, Haseul tidak memberikan informasi tentang kecelakaan di jalan yang di maksud.

Jaehyun menarik nafasnya dalam dan menatap Jeno, balita itu terlelap karena kelelahan menangis terlalu lama. Jaehyun kasihan pada sang anak, namun ia harus bergegas lagi. Atau dia mendapatkan kabar buruk. Tidak.

Tidak, untuk yang kesekian kalinya.

.

.

Setelah melewati perjalanan cukup panjang, ia menemukan tempat yang di maksud. Sebuah kawasan penduduk, dengan bangunan ala rumah adat khas Korea. Jalanannya lumayan bisa di masuki mobil.

Di depan dia melihat mobil Haseul baru saja berhenti. Sepertinya dia tepat waktu, Haseul melihat kedalam sebuah bangunan rumah, di belakang banyak polisi berjaga. Ayahnya terlihat tengah menggendong Mark.

"Jaehyun- Taeyong", ibunya menghampirinya dengan tubuh bergetar.

"Eomma- kau tunggu di dalam mobil ok. Tolong jaga Jeno-"

Jaehyun bergegas meninggalkan sang ibu yang kemudian memasuki mobilnya. Langkahnya tergesa, mungkin sudah berlari.

Ketika Haseul ingin memberi aba-aba, matanya tak sengaja menangkap pergerakan Jaehyun yang tergesa-gesa hingga berada tepat di hadapannya.

"Di-"

"Sst... di dalam- ada yang sedang bernegosiasi dengan Nayeon.. kita akan segera masuk jika Nayeon mengambil langkah buruk lainnya.."

Jaehyun tak terima, kakaknya mengulur waktu.

"Ke-"

Ingin mengajukan protes, namun Haseul menatapnya tajam.

"-disaat wanita itu sedang fokus, kau pikir dengan mendekatinya dia tidak akan berbuat hal buruk? Lihatlah baik-baik, pisau itu menempel di kulit leher Taeyong, jika dia melihat pergerakkan kita maka Taeyong akan terluka, dan hal yang lebih buruk akan terjadi"

Jaehyun menghela nafas kasar. Tidak bisa membantah Haseul, wanita yang juga kakaknya itu adalah seorang mahasiswi lulusan terbaik jurusan hukum. Entahlah, tapi apa yang dikatakan Haseul itu sangat benar. Wanita itu melakukan observasi yang baik dengan mengamati keadaan.

Menunggu Nayeon lengah saat sedang bernego dengan kedua pria di hadapannya, mungkin itu adalah kesempatan satu-satunya. Tapi, Haseul sepertinya akan melakukan hal yang tidak terduga jika tidak ada celah.

Jaehyun akui, dia dan kakaknya berbeda level tentang urusan berkelahi, walaupun sama-sama jago. Tidak seperti kakaknya yang akan tidak sungkan untuk mengerahkan kemampuannya. Jaehyun, memilih lawannya dengan cara mengamati si lawan. Apakah lawan ini kuat atau justru ternyata lemah. Kalau dia melakukan serangan penuh, yang ada jika itu lawannya lemah justru akan terluka parah.

"Bersabar- sekarang!"

Jaehyun lupa, kapan Haseul menarik tangannya hingga dia sudah berada di samping Nayeon. Wanita itu terlihat fokus menatap Taeyong yang sudah pasrah.

Jaehyun ingin berbuat kasar, namun hati nuraninya berteriak hingga tanpa sadar tangannya terangkat dan menampar Nayeon dengan kasar.

Nayeon berpaling, menatapnya dengan pandangan penuh akan ketakutan. Nayeon menatapnya dengan gelisah. Nayeon mengeluarkan airmatanya.

Tapi Jaehyun sudah tak perduli lagi, Jaehyun sudah melupakan hati nuraninya saat tangannya terangkat dan menampar pipi wanita itu dengan kasar.

Itulah yang akan kau terima jika kau berani menyentuh orang yang aku sayangi.

.

.

.

.



To Be Continue....

Hi hi... aku baru aja keinget aku ngaret soal ff ini heu heu mianhae yeoreobundeul...

Aku mengetik ini kurang dari dua jam karena konsepnya sudah kususun diotak atas saran dari teman juga.

Jadi ga perlu banyak bacot ya... ini bukan next chapt ya... ini kilasan balik dari sisi seorang Jaehyun..

Selamat membaca yeoreobundeul... ku harap ga terlalu mengecewakan...

ppai~ huiiiiiing haniiiiiing

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 15.5K 6
PINDAH LAPAK KE INNOVEL/DREAME FOLLOW SEBELUM MEMBACA BELUM DI REVISI Mengandung adegan-adegan receh tiap part-nya jadi kalo nggak mau ketawa-ketawa...
1.7K 160 5
[JAEYONG] [ON GOING] [SLOW UPDATE] Ini kisah Taeyong yang mempunyai teman sekaligus sebagai pacarnya. Gimana kisahnya? Simple dan romantis banget, si...
7.7K 922 15
Cerita tentang Anak-anak Paradox Live. Tentang kerecehan mereka, chat mereka, sablengnya mereka. Apapun itu Random lah tertuang Di lapak ini 🤝 ___...
1.9M 8.5K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...