Colors ✔ [Jaeyong]

By lumierezeus

474K 51.9K 3.5K

[COMPLETED] Jaehyun pernah berpikir bahwa dirinya mungkin akan mati kebosanan menghadapi kejamnya nasib hidup... More

[01] A Baby
[02] Babysitter
[03] All about baby Jeno
[04] Sorry
[05] You make me
[06] It is Love
[07] Long Flight (I love you)
[08] Engagement
[10] Highway to Heaven
[11] Lips (입슬)
[12] Moment
[13] Lost
[14] New Family
[15] It's Not Fair
New Story!
Jaehyun side's Part
[16] You and I (너와 나)
[17] Daddy Jae, spoiled Taeyong
[18-End] Our Baby, Jeno's lil brother

[09] Good Morning, sweetheart

20.8K 2.5K 209
By lumierezeus

Heyyyyyy yeoreobun... I am is back
Huuuuuuuuiiiiiing haniiiiiing

Bentar banget udah nongol aja chapter lu thor! #plak

.

.

.

Sudah dua minggu setelah pertunangan Taeyong dan Jaehyun. Taeyong sudah lebih nyaman dengan situasinya sekarang. Sudah tidak terlalu gugup lagi seperti saat pertama dulu. Walaupun wajahnya masih saja memerah.

Sama seperti saat ini, ketika ia terbangun dan mendapati Jaehyun memandanginya dengan senyum menawan.

"Good morning sweetheart"

Hanya tiga kata, dunianya jadi jungkir balik sekarang. Jaehyun benar-benar bisa membuatnya tersipu setiap harinya. Ada saja yang dikatakannya, kata-kata yang dapat membuat Taeyong tersipu. Sugar overdose words.

Seperti contohnya saja ketika Taeyong bergegas mandi dan turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan di dapur. Saat asik berkutat dengan bahan masakan, Taeyong malah di kejutkan oleh teriakkan Jaehyun.

"Sweetheart, dimana dasiku sayang!!"

Jaehyun berteriak tepat diujung tangga atas, membuat Taeyong seketika berlari dan mendekat kearah tangga. Sama-sama berdiri di masing-masing ujung tangga.

"Di laci kiri lemari pintu kedua"

Jaehyun memberikan gestur "ok" dengan jarinya, kemudian berlari ke kamar. Dan beberapa saat kemudian terdengar lagi suara ribut-ribut dan itu suara Jeno.

"Oh astaga!"

Namun Taeyong tetap menyelesaikan masakannya. Dan beberapa saat setelahnya, ketika baru saja mematikan kompor. Suara Jeno terdengar lagi.

Tapi Taeyong masih menyiapkan sarapan, hingga terdengar suara tangisan Jeno setelah ia selesai merapikan meja.

"Sweetheart! Jeno mencarimu!"

Baiklah, Taeyong sepertinya memang harus menghampiri ayah dan anak itu di lantai dua.

.

.

.

Ketika Yuta melirik kearah pintu, saat dirasanya pintu terbuka dan ia menemukan Jaehyun dengan wajah tersenyum lebar.

Jungwoo berbisik dari seberang sana sesaat setelah Jaehyun memasuki pintu ruangannya.

"Menurutmu apa yang terjadi padanya?"

Jungwoo mengarahkan jarinya ke pintu ruangan Jaehyun. Ia merasa bingung dengan tingkah laku bos nya beberapa hari ini.

"Sepertinya Taeyong hyung memanjakannya semalaman"

Oh Nakamoto Yuta yang memiliki pikiran hentai tingkat dewa. Hmm...

Ucapan Yuta sukses membuat Jungwoo melemparinya dengan gumpalan kertas dari bak sampah di bawah mejanya.

"Dasar penggemar film biru"

Jungwoo menjulurkan lidahnya, dan kemudian kembali melemparkan gumpalan kertas dari bak sampah ke arah kepala Yuta.

Yang di lempar kertas malah sedang asik berpikir. Menaruh pulpen di dahinya dan mengetuk-ngetukannya dengan pelan. Takut lecet.

.

.

.

.

Dengan wajahnya yang berbinar saat meeting, Haseul bisa menebak adiknya itu dengan mudah.

Sangat terlihat sekali mood Jaehyun sangat baik. Entah apa yang sudah pria satu anak itu lalui kemarin atau tadi pagi. Yang jelas Haseul tahu jika Jaehyun sedang senang.

Meeting benar-benar berjalan lancar dengan mood Jaehyun yang kelewat baik itu. Senyumnya tak pernah meninggalkan wajah pria itu.

Sampai-sampai Haseul di buat bingung karenanya. Mood baik memang bagus, tapi kalo tersenyum terus seperti itu. Jadi terlihat tidak waras.

"Kau baik kan?"

Dan Jaehyun langsung tertawa terbahak-bahak. Ternyata itu alasan kakaknya sedari tadi memandanginya aneh.

"Sajangnim terus tersenyum seperti itu sejak tadi pagi"

Yuta dengan polosnya membeberkan kelakuan Jaehyun tadi pagi. Ya, Yuta memergoki Jaehyun tengah memandangi ponselnya seperti  seorang gadis yang tengah kasmaran.

"Sepertinya sajangnim sedang kasmaran"

Begitulah ucapan Yuta yang sukses membuat Haseul yang tertawa terbahak-bahak sekarang, menggantikan Jaehyun yang malu setengah mati. Bagaimana tidak malu, jikalau kakak perempuan kesayangannya itu terus mengatakan...

"Seperti anak muda saja, ingat umur Jae"

Dan kalimat itu terus di ucapkannya di manapun dia menemukan Jaehyun tengah tersenyum di kantornya.

.

.

.

.

"Selamat datang Jae"

Taeyong memberi senyum terbaiknya untuk menyambut Jaehyun yang baru saja pulang setelah rutinitas kantornya berakhir.

Pria itu bahkan langsung memeluk Taeyong yang kembali merona. Jeno bahkan sempat mendorong ayahnya karena terjepit di antara keduanya.

"Syuh syuh~", ucap Jeno mengusir sang ayah dan dihadiahi cubitan di pipi sang anak.

"Air hangatmu sudah siap Jae"

"Ok sweetheart"

Dan kecupan manis mendarat di bibir Taeyong. Serta bonus kerlingan nakal Jaehyun yang kembali membuat pipi Taeyong merona.

.

.

.

.

"Jadi ini rumah baru Jung Jaehyun"

Nayeon tersenyum mengerikan, akhirnya wanita itu menemukan tempat tinggal Jaehyun yang baru. Yah, dia sempat bangga karena berpikir Jaehyun tinggal di tempat yang dulu ditinggali pria itu dan mendiang istrinya.

Entah ini jackpot atau apa, tapi Nayeon merasa jika akan ada hal yang menyenangkan akan terjadi sebentar lagi.

"Ah aku sudah tak sabar"

Sungguh, tawa Nayeon terdengar mengerikan. Apalagi dengan tatapan seperti itu. Tatapan yang menunjukkan jika ia seperti ingin menghabisi seseorang.

"Tunggu saja kau Lee Taeyong jalang sialan!"

.

.

.

"APA! KELUAR NEGERI!! APPA SUDAH GILA?!"

Nayeon menghentakkan kakinya, bingung apa yang sedang terjadi saat ini. Beberapa koper sudah di siapkan di depan pintu rumah.

"Ini gara-gara kau! Haseul mengirim e-mail  ke pamanmu dan dia hampir saja menurunkan jabatanku di perusahaan. Jadi, sebagai ganti atas rasa malunya dia memintaku untuk mengurus cabang di New Zealand!"

Tuan Im geram mendengar bentakkan sang anak semata wayang. Sampai-sampai dia melimpahkan segala kekesalannya kepada sang anak. Istrinya pun hanya bisa menyuruhnya bersabar menghadapi prilaku Nayeon yang semaunya saja.

"Ini karena kau memanjakkannya terus-menerus yeobo"

Nyonya Im hanya bisa menghela nafas, suaminya memang benar. Ini karena kesalahannya dahulu, terlalu memanjakkan Nayeon dan membuat si anak selalu harus mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Aku tidak ingin lagi berurusan dengan keluarga Jung!"

Kesal tuan Im semakin memuncak dan itu semua terjadi karena ekspresi Nayeon yang memancing ayahnya.

"Apa?! Bukannya ayah setuju jika aku bersama Jaehyun oppa?"

Nayeon semakin kesal dengan sang ayah yang semakin menyudutkannya.

"Kau ini! Terus berbuat semaumu dan melakukan hal semena-mena! Apa harus aku yang selalu menanggung malu hah!"

Puncaknya, tuan Im meninggikan suaranya mendengar rajukan Nayeon.

"Berkacalah! Dia itu gay! Apapun yang  kau lakukan itu sia-sia nak"

Kali ini nyonya Im juga ikut menasehati sang anak yang sudah sangat terobsesi dengan sosok putra Jung itu.

"Ibu!!! Kau tahu kan  aku cuma hanya menginginkan dia!"

Nayeon tidak terima ketika ibunya menasehatinya seperti itu. Apalagi dengan menyebut Jaehyunnya sebagai gay.

"Dengar Nayeon! Dengan kau mendekati keluarga Jung! Mereka semua akan tahu siapa pelaku yang membuat Mina hampir mengalami kecelakaan mobil beberapa tahun yang lalu!"

Tuan Im sudah benar-benar tidak bisa menoleransi lagi sikap sang anak. Kesabarannya semakin menipis karena Nayeon.

"Mereka tidak punya buktinya!"

Nayeon tetap bersikukuh dengan ucapannya.

"Nak, kami tidak ingin kau masuk penjara. Turutilah ayahmu, lebih baik kita segera berangkat ke bandara"

"Tidak ibu! Ibu tidak mengerti! Mereka tidak akan tahu jika itu aku!"

"Nayeon! Sudah cukup! Kau satu-satunya putri kami! Kami tidak ingin sampai kau mendekam di penjara! Hanya karena cinta sialanmu itu!"

"Ayah!"

"Bodoh! Turuti aku atau kau menjadi gelandangan disini!"

Dan debat pun di akhiri dengan Nayeon yang mengalah. Dengan terpaksa dia ikut tinggal dengan kedua orangtuanya selama beberapa tahun lamanya di New Zealand.

"Kita lihat saja nanti, aku akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan Jaehyunku. Aku tidak akan menyerah semudah itu!"

.

.

.

.

.

[To Be Continue]

Ayy yeoreobun..

Chapter kali ini hanya 1K+ words wkwk karena otakku nemplok sama permasalahan Nayeon aja disini...

Ku hanya ingin menjauhkan Nayeon dulu sementara waktu..

Vote dan koment jika ada waktu..

Ppai...
Huuuuuuuiiiinng haniiiiiing

Continue Reading

You'll Also Like

6.5M 334K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
266K 27.4K 23
JAEYONG [romance] [boyslove] SEBELUM BACA, FOLLOW DULU BIAR ENAK. Jaehyun sering melihat Taeyong selalu menangis di rooftop, hampir setiap harinya...
90.2K 13.3K 22
Tidak akan pernah terbayang olehnya, berdiri di atas panggung redup dengan pakaian yang tidak layak seperti ini, menyaksikan bagaimana orang-orang sa...
176K 24.4K 37
Jaehyun, Jeffrey dan Taeyong adalah tiga teman sepermainan sejak kecil. Sudah menjadi rahasia umum jika kedua saudara kembar itu menaruh hati pada Ta...